Anda di halaman 1dari 3

Algoritma Dijkstra untuk Penentuan Lintasan Terpendek Dari

Kampus STMIK Lombok Menuju Wisata Longtun WaterPark


Kopang
Prodi Teknik Informatika STMIK Lombok

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu elemen pendukung mendasar yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan berbagai sektor seperti sektor ekonomi, pariwisata, sosial, industri,
dll. Analisis terhadap kebutuhan transportasi kedepannya sangat perlu untuk dikaji. Analisis
ketersediaan dan kebutuhan terhadap transportasi yang tepat akan menjadi salah satu fokus
utama dalam menciptakan suatu sistem transportasi yang aman, selamat, cepat, dan efisien 2
demi menunjang pembangunan dan perkembangan kabupaten Lombok Tengah.

Siapa sangka di Kabupaten Lombok Tengah terdapat sebuah waterpark terbesar di Nusa
Tenggara Barat. Waterpark ini merupakan taman bermain air yang bisa di kunjungi oleh berbagai
kalangan, ya ini adalah Longtun Waterpark.
Longtun Waterpark menjadi tujuan berlibur paling favorit masyarakat Lombok. Pada destinasi
favorit ini ada beragam aktivitas yang ditawarkan dalam satu lokasinya, mulai kolam renang dan
waterboom, penginapan hingga restoran. Untuk menuju wisata ini mestinya kita ingin aman,
selamat, cepat, dan efisien hingga sampai ke lokasi yang kita tuju yakni Longtun Waterpark.

Nah, pada penelitian kami terkait dengan algoritma Dijkstra ini yaitu membahas tentang
pemetaan lokasi, pencarian lokasi, dan penentuan jalur terpendek untuk mencapai lokasi Wisata
tersebut. Algoritma dijkstra sangat sesuai dan mudah digunakan pada studi kasus di penelitian
ini. Pada penelitian ini terkait dengan penentuan jarak terdekat Dengan menggunakan algoritma
Djikstra, lintasan terpendek dari Kampus STMIK Lombok menuju Wisata Longtun WaterPark,
Kopang diperoleh dengan memilih jarak terdekat dari setiap lokasi yang kemudian digabungkan
menjadi sebuah kumpulan lintasan dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan jarak terpendek.
Dalam hal ini kami mengimplementasikan algoritma Dijkstra pada proses bepergian menuju
Wisata Longtun WaterPark, Kopang yang menjadi tujuan, alangkah baiknya jika kita mengetahui
setiap rute ketempat tujuan kita, dan mana saja dari rute tersebut yang memiliki jalur yang
terpendek sehingga kita mencapai tujuan dengan menghemat waktu, biaya serta bahan bakar
kendaraan, sehingga kami mencoba membuat study kasus tentang menerapkan algoritma djikstra

Teknik Infomatika STMIK Lombok


dalam menentukan jarak terpendek sehingga perjalanan liburan yang kita sepakati bersama yaitu
berkumpul pada satu tempat yakni kampus STMIK Lombok menuju Tujuan Wisata Longtun
WaterPark, Kopang, akan lebih menghemat waktu dan juga biaya.

2. DASAR TEORI

Teori graf adalah bagian dari disiplin ilmu matematika diskrit yang sangat berguna untuk
mengembangkan model-model terstruktur dalam berbagai situasi dan sangat banyak
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Titik dan garis merupakan alat yang dipakai dalam
teori graf. Sebagai contoh, titik merupakan representasi dari orang-orang pada suatu keluarga dan
garis merupakan representasi dari hubungan antara dua orang dalam keluarga tersebut. Salah satu
aplikasi teori graf adalah penentuan lintasan terpendek pada suatu graf. Aplikasi penentuan
lintasan terpendek merupakan salah satu persoalan optimasi karena tujuannya adalah untuk
menentukan panjang lintasan yang minimum dari satu titik ke titik lain. Graf yang dipakai dalam
penentuan lintasan terpendek adalah graf berbobot, yaitu graf yang untuk setiap sisinya memiliki
nilai sehingga panjang lintasan dari suatu titik ke titik lain merupakan jumlah dari nilai-nilai pada
setiap sisinya. Panjang lintasan pada lintasan terpendek dari suatu titik ke titik lain dapat disebut
dengan jarak antara dua titik. Penentuan lintasan terpendek yang akan dibahas pada makalah ini
menggunakan algoritma Dijkstra yang dikembangkan oleh Edsger Wybe Dijkstra pada tahun
1959. Algoritma Dijkstra merupakan algoritma yang dipakai dalam penentuan lintasan terpendek
dari suatu titik tertentu ke setiap titik lain pada suatu graf. Pengaplikasian algoritma Dijkstra
dalam menentukan lintasan terpendek bertujuan agar lintasan terpendek dari suatu titik ke titik
lain dapat dilakukan dalam satu kali algoritma saja.

Algoritma Dijkstra Menurut Dwi Ardana dan Ragil Saputra (2016), Algoritma Dijkstra
adalah sebuah algoritma greedy yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek
untuk sebuah graf berarah dengan bobot-bobot sisi (edge) yang bernilai tak negatif. Ide dasar
algoritma Dijkstra sendiri ialah pencarian nilai cost yang terdekat dengan tujuan yang berfungsi
pada sebuah graf berbobot, sehingga dapat membantu memberikan pilihan jalur. Pada Algoritma
Dijkstra, node digunakan karena Algoritma Dijkstra menggunakan graph berarah untuk
penentuan rute lintasan terpendek. Algoritma ini bertujuan untuk menemukan jalur terpendek
berdasarkan bobot terkecil dari satu titik ke titik lainnya. Misalkan titik mengambarkan gedung
dan garis menggambarkan jalan, maka Algoritma Dijkstra melakukan kalkulasi terhadap semua
kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik.

Lintasan terpendek di dalam graf merupakan salah satu persoalan optimasi. Graf yang
digunakan adalah graf berbobot (weighted graph). Asumsi yang digunakan adalah bahwa semua
bobot bernilai positif. Terpendek berarti meminimisasi bobot pada suatu lintasan di dalam graf.

Teknik Infomatika STMIK Lombok


Macam-macam masalah lintasan terpendek:

1. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu


2. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul
3. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain
4. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu.
Algoritma Dijkstra digunakan untuk mencari lintasan terpendek (S.P = Shortest Path) dan jarak
terpendek (S.D = Shortest Distance) dari suatu simpul tertentu ke simpul lainnya. Misalkan ada
suatu graf berbobot dengan simpul awal A dan simpul akhir E.

Teknik Infomatika STMIK Lombok

Anda mungkin juga menyukai