Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era informasi saat ini, penyampaian informasi dilakukan dengan berbagai macam
cara yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu
cara penyampaian informasi di era sekarang adalah melalui media video animasi,
penyampaian informasi dengan metode ini dianggap cukup efektif khususnya apabila
dipergunakan untuk metode pembelajaran, khususnya anak Sekolah Dasar.
Materi yang ada di sekolah kadang tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh anak Sekolah
Dasar jika hanya menjelaskan secara lisan materi itu, contohnya adalah Sistem
Pencernaan pada Manusia, yang dimana dengan video anak akan mengerti secara jelas
siklus sistem pencernaan tersebut, oleh karna itu anak akan lebih cepat mengerti jika
materi itu dibarengi oleh sebuah animasi video.
Animasi mulai dikenal secara luas sejak populernya media televisi yang mampu
menyajikan gambar-gambar bergerak hasil rekaman kegiatan dari makhluk hidup, baik
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Animasi lebih disukai penonton karna mampu
membangkitkan antusiasme dan emosi. Perkembangan animasi seiring dengan
perkembangan dunia pertelevisian. Pada awalnya diciptakanlah animasi berbasis 2
dimensi (2D Animation), objek yang dianimasi mempunyai ukuran panjang (x-axis) dan
lebar (y-axis) saja.Realisasi nyata dari perkembangan animasi dua dimensi yang cukup
revolusioner berupa dibuatnya filim-filim kartun. Seven Dwarfs (1937) dan Fantasia
(1940) dari Walt Disney adalah karya-karya film kartun yang melegenda sampai
sekarang. Bahkan beberapa tokoh-tokoh kartun buatan Walt Disney yang lain masih
dapat bertahan dan popular sampai saat ini meskipun pembuatan film-film tersebut
dikerjakan sudah hampir 500 tahun yang lalu. Kalau dibandingkan, hanya sedikit tokoh-
tokoh film layar lebay yang bisa bertahan lama. Pembuatan animasi film kartun itu sendiri
pada awalnya dikerjakan dengan membuat sketsa gambar yang dipergerakkan satu demi
satu. Untuk membuat satu durasi animasi membutuhkan jumlah gambar yang cukup
banyak. Sejak ditemukannya teknik animasi sel, maka pembuatannya menjadi semakin
mudah. Kertas gambar yang biasa dipergunakan diganti dengan kertas transparan yang
terbuat dari bahan celluloid sheet. Teknik animasi sel inilah yang akhirnya digunakan
dalam pembuatan animasi komputer.
(Ferdinandes, 2003:35)

Animasi memiliki peran penting dalam bidang multimedia dan akan sangat
membantu dalam pendidikan khusunya membantu pendidikan anak Sekolah Dasar yang,
media pembelajaran video animasi ini akan meningkatkan minat belajar, mampu
memberikan rasa senang saat proses belajar mengajar, meningkatkan pemahaman dalam
proses pembelajaran.

1.2 Ruang Lingkup Masalah


Dengan melihat latar belakang masalah di atas, penulis mendapatkan rumusan
masalah: “Bagaimanakan mengolah animasi Sistem Pencernaan pada Manusia untuk anak
Sekolah Dasar agar mudah dipahami dan menarik bagi siswa?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah agar siswa dapat memahami sebuah materi dengan
baik dan juga meningkatkan minat belajar dengan adanya sebuah animasi video yang
menarik.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah :


 Penulis mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dalam
pembuatan animasi.
 Siswa menjadi lebih mudah memahami sebuah materi dan juga meningkatkan
minat belajar
 Diharapkan kesadaran guru bahwa pembelajaran animasi akan lebih mudah
dipahami dan dimengeri oleh siswa.
 Diharapkan menjadi pemicu tren dalam sekolah untuk mengembangkan animasi
dalam sebuah materi ataupun yang lainnya.

1.5 Batasan Masalah

 Agar tidak mengurangi nilai dari sebuah materi yang dianimasikan, maka
penyusunan animasi dan perancangan materi yang digunakan telah
dikonsultasikan dan disetujui oleh pihak sekolah.
 Materi Sistem Pencernaan pada Manusia diambil dari buku Tematika dan buku
yang dipelajari oleh siswa.
 Video animasi ini dikususkan untuk anak Sekolah Dasar dari kelas 1-6.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam pengumpulan laporan ini teknik pengumpulan data yang ditempuh


adalah :

1. Teknik Observasi
Teknik observasi yaitu penulis mengamati secara langsung materi yang
dibutuhkan dalam penyusunan lapotan
2. Teknik Interview
Teknik interview adalah penulis mananyakan secara langsung kepada pihak yang
terkait untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.
3. Teknik Perpustakaan
Teknik perpustakaan adalah penulis mengambil dari buku-buku yang ada di
perpustakaan sekolah ataupun kampus yang berkaitan dengan laporan.

Anda mungkin juga menyukai