Anda di halaman 1dari 5

Angelia Panjaitan

212111039

ANIMASI MENJADI MEDIA


PEMBELAJARAN YANG
TERPOPULER DI INDONESIA

Animasi dapat memenuhi kebutuhan dan mendatangkan keuntungan dalam dunia


pendidikan. Animasi menjadi media yang dapat mengklarifikasi informasi atau konsep
mengenai proses pembelajaran di Indonesia. Dalam artikel ini terangkum kuratorial
mengenai “Animasi sebagai media pembelajaran di Indonesia saat ini”.
ANIMASI MENJADI MEDIA PEMBELAJARAN
YANG TERPOPULER DI INDONESIA
Dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat
pesat, animasi menjadi media yang sangat popular dan menarik minat pengembang
maupun pengguna di Indonesia. Pemanfaatan animasi terus meluas di berbagai sektor
kehidupan, sekaligus mendatangkan keuntungan misalnya animasi untuk sektor
pendidikan. Di lingkungan pendidikan formal, animasi memiliki potensi untuk
mengklarifikasi konsep-konsep yang abstrak dan sulit dipahami dalam membantu
pemahaman konseptual siswa. Potensi tersebut dapat dioptimalkan melalui proses
pengembangan animasi yang akurat terkait topik tertentu yang diajarkan.

Menurut Harun dan Zaidatun (2004) animasi seperti media-media lain


mempunyai peranan yang tersendiri dalam bidang pendidikan khususnya untuk
meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Menurut Suheri (2006:29) media
animasi memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks
atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Hal ini dapat di
buktikan melalui video animasi yang terpublik di media televisi, media sosial, atau film
animasi di bioskop yang dapat memberi nilai-nilai pembelaran secara formal ataupun
informal seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga kelestarian lingkungan,
menjelaskan peristiwa bagaimana bencana alam dapat terjadi, sistem tubuh manusia,
hingga proses sebuah mesin dapat beroperasi.

Seiring perkembagan teknologi teknik pembuatan animasi terbagi menjadi 5 jenis


diantaranya ialah animasi tradisonal. Animasi motion graphic, animasi stopmotion,
animasi 3D, dan animasi 2D. Animasi tradisional ialah animasi yang digambar frame by
frame sehingga menghasilkan sequence, untuk menghasilkan animasi membutuhkan
ribuan gambar. Contoh film yang mengunakan animasi tradisional ialah film Pinocchio
(1940) dan Animal Farm (United Kingdom, 1954). Animasi motion grapic animasi untuk
menggerakkan kata (typographic) dan logo untuk tujuan beriklan. Jenis animasi ini
banyak digunakan di instansi untuk iklan layanan masyarakat, iklan pengumuman, iklan
niaga dan lainnya.

1
Animasi stop motion juga dikenal sebagai claymation dan dikenalkan oleh Stuart
Blakton (1906). Karakter biasanya terbuat dari tanah liat, namun bisa juga berupa
boneka dan lego. Proses pembuatan, karakter harus difoto sesuai gerakannya, lalu foto-
foto tersebut dirangkai hingga menghasilkan sequence. Jenis animasi banyak digunakan
dalam pembuatan film animasi seperti shaun the sheep (2007) atau iklan produk.
Animasi 2D bisa dilakukan teknik tradisional tetapi 2D dibantu dengan tools yang ada
pada software computer seperti adobe animate, toonboom, flash dan lainnya. Animasi
2D biasa mengunakan ilustrasi vektor dan proses pembuatannya lebih cepat di banding
animasi tradisional. Animasi 2d biasa digunakan untuk iklan, film animasi seperti
Doraemon (2005), spongebob squarepants (1999).

Aniamsi 3D Juga sama menggunakan software dalam proses pembuatan seperti


Maya dan Cinema 4D, animasi 3D juga sering disebut CGI (computer-generated
imagery). Animasi 3D dibuat lebih detail dan terlihat seperti nyata. Animasi 3D biasa
digunakan untuk iklan produk dan film animasi Raya and the last dragon (2021), shang
chi (2021).

Teknik pembuatan animasi berdampak pada informasi yang akan disampaikan,


semakin bagus dan detail visual animasi semakin mudah menerima, dan luas
pemahaman siswa. Contoh mata pelajaran tata surya, bagaimana proses matahari
sebagai pusat tata surya, palnet-planet mengelilingi matahari sesuai dengan orbitnya,
pelajaran tersebut dapat dijelaskan dan divisualisasikan dengan animasi dan teknik
animasi 3D jauh lebih menarik perhatian karena tampak lebih nyata dan mudah untuk
dimengerti siswa.

Film animasi dapat menjadi alat untuk menyampaikan materi pada peserta didik
tetapi, seorang guru harus dapat memilih dengan cermat film animasi apa yang akan
diberikan kepada siswa yang memiliki nilai nilai positif bagi pendidikan karakter anak.
Film animasi yang di kemas dengan cerita dapat memberi semangat baru kepada siswa,
karena film animasi tidak saja sebagai hiburan tetapi dapat dimasukan unsur-unsur
pendidikan dan nilai karakter. Contohnya film animasi upin dan ipin yang berjudul
“Siapa Atan”. Film ini memperoleh data sebanyak 12 jenis nilai pendidikan karakter
yang terkandung didalamnya yaitu nilai karakter jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, ras ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, komunikatif, cinta

2
damai, peduli sosial dan tanggung jawab. Sedangkan film animasi Curious George
menceritakan tentang penjelajah bernama Ted yang sedang melakukan perjalanan. Di
tengah perjalanannya, Ted bertemu dengan George yaitu monyet kecil yang lucu.
George mencerminkan sifat anak-anak yang selalu penasaran. Film kartun anak ini
mengajarkan agar anak tidak perlu takut untuk bertanya dan berkreativitas.

Student centered anjurkan kurikulum 2013 dengan 2 model pembelajaran salah


satunya ialah Problem based learning (PBL) dan Project based learing (PJBL). Model
pembelajaran tersebut sangat efektif dan terpenuhi jika mengunakan media animasi,
karena tujuannya ialah untuk memberikan motivasi positif dalam merangsang minat,
intelegensi siswa agar lebih kreatif, efektif, aktif, bersemangat dalam proses belajar
mengajar, dan dapat menumbuh kembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan
meningkatkan kepercayaan diri.

Semenjak pandemi Covid 19. Seluruh aspek kehidupan terkena dampak termasuk
aspek pendidikan. Dampak pandemi ini merubah berubahnya sistem pembelajaran
tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Salah satu jenis pembelajaran jarak jauh
adalah pembelajaran daring. Kementerian pendidikan dan kebudayaan melalui surat
edaran nomor 4 tahun 2020, menjelaskan bahwa terdapat dua jenis pembelajaran jarak
jauh yaitu luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan). Pembelajaran luring
merupakan pembelajaran yang tidak menggunakan jaringan internet maupun intranet.
Sistem pembelajaran luring (luar jaringan) artinya ppembelajaran yang memanfaatkan
bantuan media, seperti radio, meminjamkan buku pelajaran, atau belajar melalui siaran
televisi edukasi di TVRI.

Solusi pembelajaran daring ditentukan oleh pemanfaat teknologi penyedia


layanan interaksi antara guru dan peserta didik. Sarana yang menunjang interaksi
tersebut disediakan oleh platform-platform digital seperti Google Clasroom, Edmodo,
Rumah Belajar, Ruang Guru, Sekolahmu, Kelas Pintar, Zenius, Google Suite for
Education, Microsoft Office 365 for Education (Mirzon Daheri, Juliana, Deriwanto,2020)
Ruangguru salah satu platform viral yang mengembangkan berbagai layanan belajar
berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar
berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa
diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru. Ruang Guru menarik perhatian anak dan

3
orang tua karena menggunakan media animasi sebagai konten belajar sehingga lebih
mudah dipahami dan lebih efektif.

Hal ini menjadi bukti bahwa animasi sangat berperan dalam media pebelajaran
sekarang ini, animasi juga menjadi media pembelajaran yang paling popular di sektor
pendidikan. Ilmu, nilai atau pesan yang diproduksi dalam suatu konsep animasi dapat
menjadikan siswa berimajinasi yang lebih luas, kreatif, dan memacu untuk mampu
menerapkan nilai tersebut dalam lingkunngannya.

Anda mungkin juga menyukai