Anda di halaman 1dari 8

Video Animasi Sebagai Media Pembelajaran

Bahasa Arab Bagi Anak-anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi pada saat ini sangatlah berkembang pesat, ditambah
dengan adanya internet yang hampir membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah
diakses, termasuk dalam aspek kebahasaan. Salah satunya adalah mempelajari bahasa
Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang saat ini telah menjadi bahasa
internasional, yang dipelajari dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Di kalangan anak-anak atau siswa sekolah, bahasa Arab sering kali dipandang
sebagai bahasa yang sulit dipahami dan dipelajari. Dan kemungkinan salah satu
penyebabnya adalah metode pembelajaran yang monoton atau membosankan
sehingga anak-anak atau siswa sekolah tidak tertarik untuk mempelajari bahasa Arab.
Dengan begitu para pendidik harus bisa menciptakan metode pembelajaran yang
menarik sehingga bisa mengubah cara pola pikiran anak-anak bahwa bahasa Arab
tidak sesulit yang mereka bayangkan. Salah satunya adalah dengan menerapkan
metode pembelajaran menggunakan video animasi.
Video animasi merupakan media yang menggabungkan media audio dan
media visual untuk menarik perhatian peserta didik, menyajikan objek secara detail
dan membantu untuk memahami pelajaran yang sulit. Video animasi dapat ditemukan
dengan mudah di beberapa platform yang lumrah digunakan seperti, youtube,
instagram, tiktok dan lain sebagainya. Sudah banyak sekali akun yang menyajikan
video animasi sebagai metode pembelajaran bahasa Arab sesuai dengan tingkatan
peserta didik, dari pelajaran tingkat dasar hingga tingkat lanjutan. Dengan ciri khas
video animasi yang penuh warna, terdapat berbagai gambar yang biasa disenangi oleh
anak-anak, juga terdapat audio yang menjadikannya lebih menarik. hal itu akan
menjadi daya tarik bagi anak-anak yang menimbulkan rasa penasaran untuk
mempelajari bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh penggunaan video animasi sebagai media pembelajaran
bahasa Arab terhadap anak-anak?
2. Apa kelebihan atau keunggulan penggunaan video animasi sebagai media
pembelajaran bahasa Arab bagi anak-anak?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan video animasi sebagai media
pembelajaran bahasa Arab terhadap anak-anak.
2. Mengidentifikasi keunggulan penggunaan video animasi sebagai media
pembelajaran bahasa Arab bagi anak-anak.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Video Animasi Pembelajaran


1. Pengertian Video Animasi

Video merupakan media elektronik yang mampu menggabungkan teknologi


audio dan visual secara bersama sehingga menghasilkan suatu tayangan yang
dinamis dan menarik.1 Sedangkan menurut Setyosari, video adalah sebagai media
penyampaian pesan, termasuk media audio visual atau media pandang dengar.
Video dapat dibuat dalam bentuk VCD, DVD dan media intenet seperti youtube,
sehingga mudah dibawa dan digunakan dimanapun. Selain itu juga mudah
digunakan dan dapat diakses secara luas.2 Terdapat berbagai macam bentuk
video, salah satunya adalah video animasi.
Animasi yang berasal dari Bahasa Yunani Anima yang berarti memberi
nyawa. Sedangkan animasi sendiri yaitu sebuah film dari benda yang seolah
hidup, terbuat dari fotografi, gambar, boneka atau tulisan dengan perbedaan tipis
antar frames, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan.3 Kemudian,
Agus Suheri mengemukakan pendapat bahwa animasi adalah kumpulan dari
gambar yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
gerakan.4
Video animasi adalah objek diam yang diproyeksikan menjadi bergerak
yang seolah – olah hidup sesuai dengan karate yang dibuat dari beberapa
kumpulan gambar yang berubah beraturan dan bergantian sesuai dengan
rancangan, sehingga video yang ditampilkan lebih variatif dengan gambar –

1
Arif Yudianto, Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran, Seminar Pendidikan Nasional, 2017, ISBN.978 –
602 – 5008 – 0 – 1, hal. 234
2
Diana Maya Sari dan Sahat Siagian, Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis Komputer
Program Studi Tata Rias Rambut, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 6 No. 1 April 2013, hal. 7
3
Mukhammad Nurzadi Risata dan Hata Maulana, Penerapan Animasi dan Sinematografi dalam Film Animasi
Stopmotion “Jendral Soedirman”, Jurnal Multinetics, Vol. 2 No. 2 Nopember 2016, hal. 42
4
Tonni Limbong dan Janner Simarmata, Media dan Multimedia Pembelajaran : Teori dan Praktik, ( Yayasan Kita
Menulis, 2020) hal. 101
gambar menarik dan berwarna yang mampu meningkatkan daya tarik belajar
peserta didik.5
Menurut Furoidah media video animasi pembelajaran merupakan media
pembelajaran yang berisikan gambar dan dilengkapi dengan audio sehingga
berkesan hidup dan menyimpan pesan pembelajaran. Media video animasi dapat
dijadikan sebagai perangkat pembelajaran yang siap digunakan kapanpun untuk
menyampaikan tujuan pembelajaran tertentu.6
Pada masa sekarang video animasi bisa digunakan sebagai media
pembelajaran. Dengan tampilan yang menarik dan unik dari video animasi, maka
anak-anak tidak akan merasa bosan ketika waktu pembelajaran berlangsung.
Adapun manfaat dari penggunaan video animasi yang terdapat dalam jurnal Ni
Made Liana Candra Dewi dan I Gusti Agung Oka Negara yang mengkutip dalam
jurnal Ayuningsih, yaitu:
a) Menarik perhatian dan fokus siswa
b) Memperindah tampilan dalam proses belajar mengajar
c) Mempermudah susunan pembelajaran
d) Mempermudah pemahaman siswa
e) Dapat menjelaskan materi yang dianggap sulit.7
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa video animasi
adalah sebuah video yang terdiri dari gambar-gambar yang berwarna dan juga
audio, guna untuk menjelaskan isi materi dari video tersebut. Dengan tujuan
untuk menarik perhatian anak-anak dan terhindar dari pembelajaran yang
membosankan.
2. Jenis-jenis Video Animasi
Terdapat berbagai macam jenis video animasi yang dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran, yaitu:
a. 2D Animation
Animasi 2D adalah jenis animasi dalam bentuk dua dimensi, artinya
animator 2D membuat gambar dan karakter dalam format dua dimensi dan

5
Relis Agustien, Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Dua Dimensi Situs Pekauman di Bondowoso
Dengan Model Addie Mata Pelajaran Sejarah Kelas X IPS, Jurnal Edukasi, Vol. 1 Tahun 2018, hal. 20
6
Laily Rahmayanti dan Farida istianah, pengaruh penggunaan Media Video Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas V SDN Se Gugus Sukodono Sidoarjo, JPGSD, Vol. 06 No. 04 Tahun 2018 hal. 430
7
Ni Made Liana Candra Dewi dan I Gusti Agung Oka Negara, Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Melalui Video
Animasi IPA Pada Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Kelas V, Jurnal Edutech Undiksha, Vol. 8 No. 1 Tahun 2021, hal. 123
menghidupkannya dengan gerakan. Jenis animasi ini dianggap sebagai bentuk
animasi tradisional dengan ciri karakter polos, tidak bervolume, dan hanya
bergerak ke atas, bawah, kiri dan kanan.
Contoh animasi 2D bisa ditemukan pada serial kartun yang sering anda
tonton semasa kecil, seperti kartun Mickey Mouse, Tom & Jerry,
Doraemon, atau Spongebob Squarepants. Salah satu animasi 2D hasil karya anak
bangsa yang terbaru adalah Si Juki The Movie yang terinspirasi dari komik
populer asal Indonesia.

b. Infografis
Animasi infografis adalah cara memvisualisasikan informasi
menggunakan kombinasi pencitraan, ilustrasi, bagan, grafik, teks dan elemen lain
yang dianimasikan untuk menambah gerakan. Animasi Infografis merupakan
langkah maju dari presentasi biasa yang seringkali digunakan untuk menjelaskan
konsep, ide-ide, atau langkah-langkah secara sederhana. Seperti menganimasikan
slide PowerPoint, animasi infografis adalah cara yang bagus untuk menarik
perhatian audiens.
c. Stop Motion
Animasi stop motion dibuat dengan cara mengambil foto satu objek, lalu
gerakkan sedikit objek tersebut dan ambil foto lainnya. Ulangi proses ini
berulang-ulang lalu putar kembali aliran foto secara berurutan untuk memberikan
ilusi gerakan. Saat hasil rekaman diputar ulang dengan cepat, gambar yang
tertangkap menciptakan sebuah ilusi bahwa ia seakan sedang bergerak.
d. Motion Grapichs
Motion Graphics adalah percabangan dari Seni Desain Graphics yang
merupakan penggabungan dari Ilustrasi, Tipografi, Fotografi dan Videografi
dengan menggunakan teknik Animasi. Motion Graphic secara kreatif
menggunakan elemen seperti teks atau desain bergerak untuk meramaikan sebuah
video yang seringkali bertujuan untuk menciptakan konten komersial atau
promosi.
e. Isometric
Animasi isometrik dikenal dengan bentuk geometris dan mudah dibaca.
Seperti gaya animasi infografis, animasi isometric adalah alat yang hebat untuk
menjelaskan ide-ide kompleks. Tampilan animasi isometrik adalah metode
tampilan yang digunakan untuk menciptakan ilusi 3D dengan menggunakan
objek 2D, sehingga  kadang-kadang disebut sebagai pseudo 3D atau 2.5D.
f. Animasi 3D
Animasi 3D adalah seni untuk menciptakan gambar bergerak dalam ruang
digital 3 dimensi. Melalui manipulasi objek atau model 3D dalam
sebuah software untuk mengolah dan membuat animasi, animator mengurutkan
gambar yang akan memberikan ilusi gerakan.
Animasi 3D akan terlihat sangat realistis dan semua prosesnya dilakukan
di komputer. Proses membuat animasi 3D umumnya dapat dibagi ke tiga tahap,
yaitu modelling, layout and animation, dan rendering. Modelling adalah proses
pembuatan objek 3D dalam suatu adegan di komputer. Layout and
animation yaitu proses memposisikan objek dan membuat objek 3D bergerak.
Kemudian proses selanjutnya adalah rendering, yaitu mengolah semua data di
proses sebelumnya ke dalam suatu hasil akhir.8
B. Pembelajaran Bahasa Arab
1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.9 Sedangkan menurut Miarso
yang dikutip oleh Indah Komsiyah mengemukakan bahwa pembelajaran adalah
usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri
secara positif dalam kondisi tertentu.10
Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang artinya petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui, dari kata “ajar” ini lahirlah kata kerja
“belajar” yang berarti berlatih atau berusaha memperoleh kepandaian dan ilmu.
Kata “pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang mendapat awalan “pem”
dan akhiran “an” yang merupakan konflik nominal (berlian perfiks verbal
“meng-”) yang mempunyai arti proses.11
Menurut Nasution, pembelajaran adalah suatu aktifitas mengorganisasi
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan

8
https://binus.ac.id/knowledge/2021/12/kenali-jenis-jenis-animasi/
9
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. BAB I. hlm. 2.
10
Miarso, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 4.
11
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 664.
peserta didik sehingga terjadi proses belajar.12 Sedangkan menurut Degeng yang
dikutip dalam buku belajar dan pembelajaran karya M. Fathurrohman dkk,
pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Pembelajaran
memusatkan pada “bagaimana membelajarkan peserta didik”.13 Sedangkan
Abuddin Nata menyebutkan bahwa pembelajaran adalah usaha membimbing
peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar
untuk belajar.14 Secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah
usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar
dengan kehendaknya sendiri.15 Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral keagamaan, aktifitas, dan kreatifitas peserta didik melalui
interaksi dan pengalaman belajar.16
Lalu, pengertian bahasa Arab dalam Al-mu’jam al-wasith disebutkan,
bahasa adalah suara-suara yang diungkapkan oleh setiap masyarakat untuk
menyampaikan maksud-maksud mereka.17 Menurut Ahmad Al-Hasyimy, bahasa
Arab adalah suara-suara yang mengandung sebagian dari huruf hijaiyyah.18
Sedangkan menurut Syaikh Mustafa al-Gulayayni, bahasa Arab adalah kalimat
yang dipergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan maksud/tujuan mereka.19
Terdapat definisi lain yang menyebutkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa al-
Qur’an dan al-Hadist, keduanya adalah dasar agama Islam serta bahasa
kebudayaan Islam seperti filsafat, ilmu kalam, ilmu hadis, tafsir dan lain
sebagainya.20
Bagi lingkungan dan masyarakat umumnya bahasa Arab adalah bahasa
asing, karena bukan merupakan bahasa pergaulan sehari-hari. Ini dapat kita
saksikan di sekolah-sekolah Islam umumnya mulai dari Taman Kanak-kanak
sampai perguruan tinggi. Bahasa Arab diposisikan sebagai bahasa asing,
termasuk kedudukannya dalam kurikulum. Hal lain yang dapat dijadikan
indikator keasingannya di sekolah-sekolah adalah bahwa bahasa Arab tidak
12
S. Nasution, Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 4.
13
Muhamad Fathurrohman dan Sulistiyorini, Belajar dan Pembelajaran: Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 7.
14
Abduddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 87.
15
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 85.
16
Thohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, (Jakarta: Grafindo Persada, 2005), hlm. 7.
17
Ibrahim Mustafa dkk, Al-mu’jam al-wasit, (Istanbul: Al-Maktaba al-Islamiyah Cetakan: ke 4 Tahun 2004), hlm. 831.
18
Ahmad Al-Hasyimi . al-Qawa‘id al-Asasiyyah li al-Lugat al-‘Arabiyyah, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah), hlm.7.
19
Mustafa al-Gulayayni, Jami‘ al-Durus al-‘Arabiyyah, Jus I. Cet. XXX, (Beirut: al-Maktabah al-Asriyyah, 1994), hlm. 28.
20
Busyairi Madjidi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1994), hlm. 1.
digunakan sebagai bahasa pengantar pelajaran, tetapi sebagai materi pelajaran.21
Jadi pembelajaran bahasa Arab adalah suatu upaya membelajarkan siswa untuk
belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator guna mengorganisasikan
berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai yaitu menguasi ilmu
bahasa dan kemahiran bahasa Arab, seperti memahami materi-materi bahasa
Arab, membuat kalimat dalam bahasa Arab, dan sebagainya. Unsur- unsur yang
dimaksud yaitu meliputi guru, siswa, metode, media dan sarana prasarana, serta
lingkungan.

21
Chaedar Alwasilah, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 56-57.

Anda mungkin juga menyukai