Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Alfina Mukamar (202015500339)
2. Sherli Poliza (202015500252)
3. Yulistiana (202015500254)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa. Karena atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Video Pembelajaran” sebagai tugas
kelompok mata kuliah Media Pembelajaran Sejarah program studi pendidikan
sejarah Universitas Indraprasta PGRI.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karenanya kritik dan saran dari berbagai pihak penulis harapkan
untuk menyempurnakan makalah ini tentunya demi perbaikan dan pengembangan di
dalam menyusun makalah di masa mendatang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu, dan penulis harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi semua pembacanya, khususnya bagi mahasiswa program studi
pendidikan sejarah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Video pembelajaran dirancang secara khusus untuk media pembelajaran
secara efektif. Berisi materi praktis yang tepat sasaran, disajikan dalam bentuk
audio dan visual (gambar dan suara) yang dilengkapi dengan suara penuntun
yang mudah dimengerti, dipahami, dan dikemas dalam autorun sehingga
dengan video pembelajaran siswa dapat be;ajar secara mandiri dan sangat
menunjang bagi pendalaman materi (Niswah, 2012).
2
BAB II
PEMBAHASAN
d. Representasi Isi
Materi harus benar-benar represebtatif, misalnya materi
simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik
sosial maupun sains dapat dibuat menjadi media video.
4
Sedangkan karakteristik media video pembelajaran menurut Arsyad
(2004) adalah sebagai berikut :
1) Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.
2) Harus memiliki teknik khusus, unutk pengaturan urutan baik
dalam penyajian maupun penyimpanan.
3) Pengoperasiannya relatif mudah.
4) Dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat
lain.
1. Tipe Materi
Media video cocok untuk materi pelajaran yang bersifat
menggambarkan suatu proses tertentu, sebuah alur demonstrasi,
sebuah konsep atau mendeskripsikan sesuatu. Misalnya bagaimana
membuat cake yang benar, bagaimana membuat pola pakaian,
proses metabolisme tubuh, dan lain-lain.
2. Durasi Waktu
Media video memiliki durasi yang lebih singkat yaitu
sekitar 20-40 menit, berbeda dengan film yang pada umumnya
berdurasi 2-3,5 jam. Mengingat kemampuan daya ingat dan
kemampuan berkonsentrasi manusia yang cukup terbatas antara 15-
20 menit, menjadikan media video mampu memberikan keunggulan
dibandingkan dengan film.
5
pembelajaran diantaranya: naratif (narator), wawancara, presenter,
format gabungan.
4. Ketentuan Teknis
Menurut Riyana (2007) media video tidak terlepas dari
aspek teknis yaitu kamera, teknis pengambilan gambar, teknik
pencahayaan, editting, dan suara. Pembelajaran lebih menekankan
pada kejelasan pesan, dengan demikian sajian-sajian yang
komunikatif perlu dukungan teknis.
Misalnya :
a) Gunakan pengambilan dengan teknik zoom atau extrem close
up untuk menunjukkan objek secara detail.
b) Gunakan teknik out of focus atau in focus dengan pengaturan
def of file untuk membentuk image focus of interest atau
memfokuskan objek yang dikehendaki dengan membuat sama
(blur) objek yang lainnya.
c) Pengaturan properti yang sesuai dengan kebutuhan, dalam hal
ini perlu menghilangkan objek-objek yang tidak berkaitan
dengan pesan yang disampaikan. Jika terlalu banyak objek
akan mengganggu dan mengkaburkan objek.
d) Penggunakaan tulisan (text) dibuat dengan ukuran yang
proporsional. Jika memungkinkan dibuat dengan ukuran yang
lebih besar, semakin besar maka akan semakin jelas. Jika text
dibuat animasi, atur agar animasi text tersebut dengan speed
yang tepat dan tidak terlampau diulang-ulang secara
berlebihan.
6
c) Hindari musik dengan lagu yang populer atau sudah akrab
ditelinga siswa.
d) Menggunakan sound effect untuk menambah suasana dan
melengkapi sajian visual dan menambah kesan lebih baik.
b. Tahap Produksi
Tahap produksi merupakan kelanjutan dari tahap pra produksi,
langkah selanjutnya dalam tahap produksi yaitu dengan pencarian
lokasi, pemilihan pemain, penghitungan dan penyusunan anggaran
dan pengambilan gambar dan suara dengan menggunakan
perangkat keras berupa kamera, dan untuk menyimpan data
menggunakan perangkat keras berupa PC.
7
c. Tahap Pasca Produksi
Setelah produksi sudah selesai dilakukan, tahap selanjutnya
yaitu pasca produski yang merupakan tahap akhir dari pembuatan
media video interaktif dengan menggunakan perangkat keras
berupa PC dan perangkat lunak berupa corel video atau aplikasi
lainnya.selanjutnya video editing, uji kelayakan ahli, dan produksi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Media pembelajaran yang ada saat ini dapat terbantu kefektifannya dengan
media multimedia, yaitu berupa video. Media video bukanlah media pengganti,
tetapi media video lebih difungsikan sebagai media pendukung. Hasil kuesioner
menunjukkan bahwa minat siswa cukup besar terhadap materi yang
disampaikan melalui video. Disesuaikan dengan kebiasaan target audiens yang
mana dalam hal ini adalah siswa, maka setiap visual yang ditampilkan harus
benar-benar mewakili apa yang siswa butuhkan dan sukai. Demikian pula
dengan gaya penyajiannya, berbeda dengan apa yang ada di masyarakat.
Kolaborasi antara video dan animasi menjadi salah satu pilihan yang
efektif untuk menyajikan video pembelajaran yang berbeda dengan video
pembelajaran yang sudah ada saat ini, disamping format gambar dari rekaman
itu sendiri. Melalui penggunaan tokoh animasi, siswa akan dengan mudah
mengingat tokoh animasi tersebut, sehingga siswa secara otomatis akan
mengingat pula isi dari video yang ditontonnya.
3.2 SARAN
Penulis menyarankan supaya video pembelajaran menjadi program
alternatif di telivisi sebagai pelengkap media pembelajaran bagi masyarakat.
Mayoritas masyarakat saat ini sudah tidak bisa lepas dari kebutuhan menonton
televisi, entah itu sekedar mencari hiburan atau mencari berita. Maka media
televisi dapat pula dimanfaatkan sebagai media penyebaran materi pendidikan
yang efektif, dan tidak terbatas pada kalangan manapun.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kumala, Budi. (2004). Seri Penuntun Praktis Macromedia Flash MX. Elex
Media Kompetindo.
10