Anda di halaman 1dari 5

HEJ (Home Economics Journal). Vol. 3, No. 2.

October 2019, 38-61


ISSN 2579-4272 (printed), ISSN 2579-4280 (online)

FOOD BAR CORN FLOUR COMBINATION SEBAGAI


PANGAN DARURAT
Naning Yulianti Antonia
susterantari78@gmail.com

SMK PIUS X Magelang


Jl. Ahmad Yani No. 20 Magelang 56117

Abstrak
Pangan darurat adalah pangan yang dalam keadaan darurat diharapkan dapat
memenuhi kebuttuhan kalori sebesar 233-250 kkal/50 gram bahan. Produk pangan darurat
salah satunya adalah food bar. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan food bar ini
berasal dari tepung jagung dan bahan tambahan (gula jawa, madu, keripik ubi ungu, mix
fruits, kacang tanah, selai kacang, keju, coklat, corn flake, rice crispy). Tepung jagung dipilih
karena selama ini pemanfaatan tepung jagung masih terbatas untuk bahan pangan. Padahal
kandungan gizinya dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk food bar. Selain itu
jagung merupakan penyumbang terbesar kedua setelah bahan pangan padi dalam subsektor
tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas food bar yang baik
sesuai dengan syarat pangan darurat dan daya terima masyarakat. Proses pengolahan terutama
penggunaan suhu yang tepat sehingga menghasilkan produk yang baik. Uji yang dilakukan
adalah uji panelis terhadap produk yang dibuat dan pengamatan secara langsung pada proses
pembuatan food bar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengovenan suhu yang tepat adalah
80 0C selama 20 menit diikuti dengan temperature 50 0C selama 15 menit untuk produk food
bar formula 1 dan temperature 80 0C selama 20 menit diikuti dengan temperature 50 0C
selama 40 menit untuk formula 2. Hasil penelitian uji panelis menunjukkan bahwa produk
sudah memenuhi kriteria produk yang baik, yang masih perlu ditingkatkan adalah
penggunaan tepung jagung yang berkualitas baik sehingga menghasilkan produk food bar
yang mempunyai aroma jagung yang kuat.
Kata Kunci: Food bar, corn flour combination

PENDAHULUAN Selatan, hamper seluruh pulau Jawa, NTB,


NTT, papua Barat dan Maluku (Kompas,
Menurut Badan Nasional
senin 4 Maret 2019). Di Jawa Timur
Penanggulangan Bencana 2013 Indonesia
contohnya ada 15 kabupaten dilanda
merupakan negara tropis yang rawan
banjir. Kabupaten Madiun yang terarah
dengan bencana alam dan termasuk urutan
ada 38 desa di Kecamatan terendam banjir.
ketiga setelah India dan cina . Memasuki
Di daerah Keadaan seperti ini, bantuan
bulan Maret tahun 2019 ini, intensitas
yang sekiranya dibutuhkan adalah berupa
hujan diperkirakan semakin meningkat,
makanan yang praktis atau bisa
berpontensi memicu bencana
dikonsumsi dengan cepat. Berupa
hidrometeorologi terutama banjir, longsor,
makanan praktis untuk distribusikan dan
banjir bandang, angin topan, dll.
bernilai gizi. Sebagai salah satu jalan
Fenomena ini berpotensi terjadi didaerah
alternative pangan yang dapat diberikan
Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra
Antonia. Food Bar Corn Flour ombination……….58

kepada para penggungsi adalah pangan padi, jagung, sorgum belum sepenuhnya di
darurat (Zoumas LB, et al.2002. Hight – manfaatkan sebagai bahan pangan.
Energy, Nutrient-Dense Emergency Relief
Jagung merupakan bahan pangan
Food Product)
yang penting dalam perekonomian di
Pangan darurat atau Emergency Indonesia dan merupakan pangan
Food Product (EFP) merupakan makanan tradisonal di beberapa daerah. Jagung juga
yang memiliki energy dan zat gizi yang mengandung nutrisi yang tidak kalah
tinggi untuk koban bencana alam dan dengan nutrisi tepung terigu, tepung.
penggunnaan pangan darurat dilakukan Jagung kuning memiliki kandungan
selama 3 sampai 7 hari maksimal 15 hari. karbohidrat sebesar 73,3 g/100g, protein
Menurut Widjanarko (2008), food bar 9,2 g/100 g dan lemak 3,9 g/100 g.(Suarni
terbuat dari campuran bahan pangan 2009). Memperhatikan uraian ditas,
dengan diperkaya nutrisi kemudian peneliti ingin mengetahui mutu
dibentuk menjadi bentuk padat dan organoleptik dan nilai gizi formulasi food
menyatu. Makanan ini tahan terhadap bar tepung jagung sebagai pangan darurat
tekanan dibandingkan dengan produk dengan berbagai kombinasi yang berbeda.
pangan kering kerena termasuk produk
METODE PENELITIAN
semi basah yang diproduksi dengan cara
Alat yang digunakan dalam
tradisonal dan modern. Pangan darurat
penelitian ini adalah: kom adonan, sedok
yang baik atau ideal diberikan seharusnya
kayu, telenan, pisau, timbangan, oven,
mengandung zat gizi yang cukup dan tidak
Loyang, nampan.
hanya mengenyangkan tetapi juga
Bahan yang digunakan adalah
mengandung kalori yang sesuai dengan
tepung jagung kuning, gula jawa, madu,
kecukupan gizi (AKG) yaitu sebesar 2.100
kacang tanah, selai kacang tanah, keripik
kkal/hari (Institute of Medicine 1995).
ubi ungu, keju, coklat, corn flake, rice
Banyak dari penduduk Indonesia krispy.
yang masih menggunakan tepung sebagai
Tabel Formula Food Bar
bahan dasar pembuatan makanan. Menurut
alwin (2008) kebutuhan tepung terigu terus Nama Bahan Formula 1 Formula 2
meningkat dari 3, 40 juta ton pada tahun Tepung jagung 160 g 160 g
2005 menjadi 3, 70 juta ton pada tahun kuning
2006. Kebutuhan terigu di Indonesia ini Gula merah 50 g 50 g
Kacang tanah 25 g 50 g
sudah melekat dengan industri pengolahan
Selai kacang 3 sdm -
makanan, sehingga baik jika pemanfaatan Keju - 75 g
hasil bumi ditingkatkan. Budaya Madu 10 g 5g
mengkonsumsi tepung terigu pada Keripik ubi ungu 20 g 20 g
masyarakat sungguh perlu ditindaklanjuti coklat 150 g 150 g
dengan mengembangkan aneka tepung Corn flake 25 g 25 g
lokal untuk mengurangi penggunaan Rice crispy 20 g 20 g
tepung terigu (Budijono et
al.2008;Sasongko dan Puspita 2008). Tahapan Penelitian
Indonesia sangat kaya dengan sumber
bahan pangan baik itu umbi-umbian Alur kegiatan tahapan penelitian
ataupun serealia. Golongan serealia seperti yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Antonia. Food Bar Corn Flour ombination……….59

Penimbangan bahan yaitu semua bahan kriteria


ditimbang sesuai dengan ukuran yang telah
ditetapkan FORMULA 1 (80 0C selama 20 menit,
diikuti dengan temperature 80 0 C selama
Pencampuran bahan 1: yaitu tepung jagung 15 menit
kuning, gula jawa yang disisir, kacang Warna: coklat
tanah pecah kasar, madu, keripik ubi ungu, Tekstur: keras
mixfruit. Aroma: cukup khas jagung
Bentuk/ukuran: cukup sesuai
Pencampuran bahan 2: yaitu tepung jagung dengan kriteria
kuning yang di sangria, gula jawa sisir,
kacang tanah pecah kasar, madu, keju, FORMULA 2 (80 0C selama 20 menit,
keripik ubi ungu, mix fruit diikuti dengan temperature 50 0 C selama
40 menit
Pencetakan, adonan dicetak berbentuk Warna: kuning keemasan
balok dengan ukuran 5 cm x 2 cm Tekstur: mudah dipatahkan
Aroma: khas jagung, keju
Pengovenen dilakukan supaya food bar Bentuk/ukuran: sesuai dengan
lebi awet, ada 2 macam perlakuan (suhu kriteria
dan waktu) diterapkan pada food bar
formula 1 maupun food bar formula 2 FORMULA 2 (80 0C selama 20 menit,
dengan pengaturan suhu yang digunakan diikuti dengan temperature 80 0 C selama
40 menit
yaitu:
Warna: kuning kecoklatan
0 Tekstur: agak keras
1. Temperature pengovenan 80 C selama
20 menit, diikuti dengan temperature Aroma: cukup khas jagung, keju
500C selama 15 menit (formula 1) Bentuk/ukuran: cukup sesuai
2. Temperature pengovenan 80 0C selama dengan kriteria
20 menit, diikuti dengan temperature 80
0
C selama 15 menit (formula 1) Produk ini mempunyai kualitas yang
3. Temperature pengovenan 800C selama sudah cukup memenuhi standart food
20 menit, diikuti dengan temperature bar yang baik. Ini terbukti dengan uji
500C selama 40 menit (formula 2) organoleptik yang telah dilakukan
4. Temperature pengovenan 80 0C selama kepada panelis yang sudah terlatih
20 menit, diikuti dengan temperature 80
0
C selama 40 menit (formula 2) Berikut ini hasil uji datanya:

Hasil Uji Panelis


HASIL PENELITIAN 5
4.5 4.5
Pegamatan selama proses pengovenan 4.25 4.3
4.5 4.2 4.2
dari ke dua produk ini dapat disimpulkan 3.8
4
sebagai berikut: 3.5
FORMULA 1 (80 0C selama 20 menit,
diikuti dengan temperature 50 0 C selama
15 menit
Warna: kuning kecoklatan
Tekstur: agak keras/renyah
Aroma: khas jagung Dari data diatas bahwa untuk kualitas
Bentuk/ukuran: sesuai dengan dari mulai bentuk, warna, rasa, tekstur,
Antonia. Food Bar Corn Flour ombination……….60

aroma dan ukuran sudah memenuhi suhu pengovenan 80 0C selama 20


kriteria hasil yang baik. Keseluruhan menit, diikuti dengan temperature 50
0
produk juga sudah memenuhi kualitas C selama 15 menit dan komposisi
food bar yang baik. bahan 2 dengan suhu pengovenan 80
0
C selama 20 menit, diikuti dengan
PEMBAHASAN
temperature 50 0 C selama 40 menit.
Untuk menghasilkan produk food
DAFTAR PUSTAKA
bar yang baik beberapa hal yang perlu
[1] Badan Nasional Penanggulangan
diperhatikan, terutama saat proses
Bencana. 2013. Info Bencana, Edisi
pengovenan adalah suhu yang
Maret 2013, hal. 1.
digunakan baiknya menggunakan suhu
80 0C selama 20 menit diikuti dengan [2] Persagi. 2009. Tabel Komposisi
temperature 50 0C selama 15 menit. Pangan Indonesia. Jakarta: PT Elex
Kisaran suhu ini sudah baik digunakan Media Komputindo. Gramedia. Hal
untuk mengoven produk food bar 2.
(formula 1) karena bahan makanan
[3] Raden Baskara Katri Anandito,
yang digunakan cukup megandung
Siswanti, Edhi Nurhartadi, Rini
banyak gula sehingga suhu yang
Hapsari.2016. Formulasi Pangan
digunakan jangan terlalu tinggi yang
Darurat Berbentu Food Bar berbasis
berakibat pada warna yang tidak sesuai
tepung Millet Putih (Panicum
dengan kriteria yang baik. Suhu yang
milliaceum L.) dan Tepung Kacang
tepat digunakan pada (formula 2)
Merah (Phaseolus Vulgaris L).
adalah temperature 80 0C selama 20
Universitas Sebelas Maret. Studi
menit diikuti dengan temperature 50 0C
Teknologi Pangan.
selama 40 menit. Suhu ini tepat untuk
pengovenan bahan formula yang ke-2 [4] Suarni. 2009. Prospek Pemanfaatan
karena bahan makanan yang digunakan Tepung Jagung untuk Kue Kering
tidak banyak mengandung gula, untuk (Cookies). Balai Penelitian
formula yang ke -2 ini ditambahkan Tanaman Serelia. Hal: 386-409.
dengan keju. Dengan suhu ini produk
[5] Suarni.2009. Prospek Pemanfaatan
yang dihasilkan mempunyai kriteria
yang baik dari segi warna, rasa, tekstur Tepung Jagung Untuk Kue Kering
dan aroma. (COOKIES).
[6] Widjanarko, SB. (2008). Pangan
Data uji panelis menunjukan untuk
aroma rata –rata produk food bar Darurat (Food Bars) Berenergi
kurang beraroma khas jagung, ini Tinggi Menggunakan Tepung
disebabkan karena tepung jagung Komposit (Tepung Gaplek, Tepung
mengalami proses pengeringan Kedelai, Tepung terigu) dan Tepung
sehingga ini berpengaruh pada aroma Porang (Amorphophallus
jagung yang menguap saat proses oncophyllus) atau Konjac Flour.
pengeringan. www.simonbwidjanarko.wordpress.
com (2 januarai 2014)
KESIMPULAN
[7] Winarno, F.G. (1997). Kimia
Formula pangan darurat atau food Pangan. Gramedia Pustaka Utama,
bar yang berkualitas baik adalah food Jakarta.
bar dengan komposisi bahan 1 dengan
Antonia. Food Bar Corn Flour ombination……….61

[8] Zoumas LB, et al. 2002. High-


Energy, NutrientDense Emergency
Relief Food Product. Food and
Nutrition Board. Institute of
Medicine. National Academy Press.
Washington DC: p.129-40.

Anda mungkin juga menyukai