Menyusun Rencana Tindakan Penanganan Atas Risiko-Risiko
Menyusun Rencana Tindakan Penanganan Atas Risiko-Risiko
Dalam ISO 31:000 risk treatment adalah step ke-3 setelah ditentukan konteks
kemudian menentukan risk assessment. Yang ketiga adalah risk treatment
atau mitigasi risiko. Mitigasi risiko harus direncanakan sebaik-baiknya dan
dipertimbangkan semua alternatif solusinya. Sebelum dilaksanakan
mitigasinya agar mendapatkan hasil, diharapkan secara efektif dan efisien.
Dalam konteks penanganan risiko maka harus bisa memilih apakah dapat
menerima risiko itu atau untuk menghindari risiko itu atau mengurangi dan
membagi risiko itu, atau mungkin kombinasi dari berbagai macam strategi
penanganan risiko.
Ingat, bahwa risiko dan bisnis sebetulnya saling berpasangan. Perlakuan risiko
yang kedua adalah berbagi risiko. Perlakuan jenis risiko yang kedua adalah
berbagi risiko, yaitu :
● Pilihan menghindari risiko ini bisa dilakukan jika hanya dapat dilakukan
bila risiko tersebut belum terjadi atau timbul dari suatu operasi tertentu
yang dapat dihindari oleh perusahaan ;
● Menghindari risiko yang dilakukan apabila sudah lama ada. Umumnya
tidak dapat dihindari karena sudah bagian dari bisnis ;
● Analisa ada berapa manfaat yang hilang dengan menghindari risiko
karena bisa saja menghindari risiko sementara kompetitor malah
mengambil risiko karena mengetahui cara memperlakukan risiko
tersebut. Sebaiknya risiko bisa mendorong keberhasilan bisnis.
● Pilihan risiko dapat mendatangkan risiko lain.
Berikutnya ialah risk transfer, dalam pilihan memberikan risiko atau risk
transfer. Pertama, dalam risk transfer perlu mengetahui jenis risiko yang
dapat ditransfer. Co : peristiwa kebakaran dapat ditransfer dengan mudah
tapi risiko fraud sangat sulit karena risiko fraud melibatkan faktor motivasi
manusia dan kesempatan. Kemudian risk transfer juga tergantung dari
perjanjian. Kekurang hati-hatian dalam menyusun perjanjian dapat
mengakibatkan suatu risiko tidak tertransfer sesuai rencana. Selanjutnya
ialah segala jenis risiko yang ditransfer akan berubah menjadi risiko
counterparty (tergantung pada integritas dan komitmen dari pihak lain
dalam menjalankan kewajibannya). Kemudian dalam risk transfer biaya
menjadi
pertimbangan dimana besaran biaya tergantung dari besarnya risiko yang
ditransfer atau di share dan berapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi.
Berikutnya pilihan mitigasi risiko ialah opsi yang paling banyak digunakan
untuk mengelola beragam jenis risiko. Selanjutnya, opsi ini perlu
diperhitungkan dengan matang cost benefit analysisnya serta kebutuhan
sumber daya dan waktunya. Biaya dan upaya harus dibandingkan dengan
hasil yang berbentuk besaran penurunan. Risiko harus diprioritaskan dalam
penanganannya. Selanjutnya ialah risiko harus diprioritaskan terutama yang
berada dalam zona merah.
Harus ada alasan yang kuat sebelum memutuskan sebuah risiko harus
diterima. Risiko yang diterima seringkali signifikan namun tidak bisa
diperlakukan untuk meminimalkan risiko. Tidak melakukan perlakuan risiko
bisa berarti belum diprioritaskan untuk diperlakukan atau memang tidak
signifikan.
Menyusun Rencana Tindakan Atas Penanganan Risiko
(3)