Anda di halaman 1dari 2

Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi risiko buruk (potensi kerugian) yang

dihadapi suatu bisnis dan memilih teknik yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut.
Manajemen risiko memiliki beberapa tujuan penting. Tujuan sebelum kerugian (pre-loss
goal) meliputi tujuan ekonomi, mengurangi kecemasan, dan memenuhi kewajiban hukum.
Sasaran pasca kerugian (tujuan setelah kerugian terjadi) mencakup kelangsungan bisnis,
kelanjutan operasi, stabilitas pendapatan, pertumbuhan berkelanjutan, dan tanggung jawab
sosial.
Terdapat empat langkah dalam proses manajemen risiko, yaitu

1. Identifikasi kerugian potensial


Langkah pertama dalam proses manajemen risiko adalah mengidentifikasi seluruh risiko
kerugian besar (mayor) dan kecil (minor). Langkah-langkah ini mencakup analisis cermat
terhadap semua kemungkinan kerugian. Manajer risiko harus mengikuti tren industri dan
perubahan pasar yang dapat menimbulkan risiko kerugian baru dan memerlukan perhatian
khusus. Permasalahan manajemen risiko utama mencakup peningkatan biaya kompensasi
pekerja, dampak merger dan konsolidasi perusahaan asuransi dan perantara, peningkatan
biaya litigasi, risiko keuangan untuk pasar modal, peningkatan klaim cedera yang berulang
dan banyak lagi.

2. Evaluasi kerugian potensial


Langkah kedua dalam proses manajemen risiko adalah menilai dan mengukur dampak
kerugian terhadap bisnis. Langkah ini mencakup memperkirakan frekuensi dan nilai potensi
kerugian. Frekuensi kerugian mengacu pada jumlah kerugian yang dapat terjadi dalam
jangka waktu tertentu. Nilai kerugian mengacu pada sejauh mana kemungkinan kerugian.
Setelah manajer risiko memperkirakan frekuensi dan nilai kerugian untuk setiap jenis
kerugian, berbagai kerugian dapat dievaluasi berdasarkan tingkat kepentingan relatifnya.
Sebagai contoh, loss exposure dengan potensi kebangkrutan perusahaan jauh lebih penting
dalam suatu program manajemen risiko daripada exposure dengan kerugian potensial yang
kecil. Sebagai tambahan, frekuensi relatif dan nilai dari setiap loss exposure harus
diperkirakan supaya manajer risiko dapat memilih teknik yang paling baik atau
mengkombinasikan teknik, untuk menangani setiap exposure. Sebagai contoh, apabila
kerugian tertentu terjadi secara teratur dan hampir dapat diramalkan, hal tersebut dapat
dianggarkan di luar pendapatan perusahaan dan diperlakukan sebagai pengeluaran operasi
yang normal. Jika pengalaman kerugian tahunan dari tipe tertentu dari exposure berfluktuasi
secara luas, bagaimanapun pendekatan yang berbeda sepenuhnya diperlukan.

3. Memilih teknik yang tepat untuk memperlakukan loss exposure


Langkah ketiga dalam proses manajemen risiko adalah memilih teknik terbaik untuk
mengatasi risiko kerugian. Teknik-teknik ini secara luas dapat diklasifikasikan sebagai
pengendalian risiko atau keuangan. Pengendalian risiko mengacu pada teknik yang
dimaksudkan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kerugian yang tidak
disengaja. Pembiayaan risiko mengacu pada teknik memprediksi biaya kerugian yang terjadi
secara tidak sengaja setelah pengendalian. Banyak manajer risiko menggunakan kombinasi
teknik-teknik ini untuk mengatasi setiap kerugian.
4. Menerapkan dan melaksanakan program tersebut
Langkah keempat yaitu penerapan dan pelaksanaan program manajemen risiko. Langkah ini
dimulai dari pernyataan polis.
 Pernyataan Polis Manajemen Risiko
Pernyataan kebijakan manajemen risiko sangat penting untuk memiliki program manajemen
risiko yang efektif. Pernyataan ini menggambarkan tujuan manajemen risiko perusahaan,
serta kebijakannya, yang memperhitungkan kerugian akibat risiko. Hal ini juga melatih para
eksekutif senior untuk memperhatikan proses manajemen risiko, memberdayakan bisnis, dan
memberikan standar untuk mengevaluasi kinerja manajer risiko.
 Kerja Sama dengan Departemen Lain
Manajer risiko tidak bekerja sendiri. Fungsi-fungsi lain dalam perusahaan memainkan peran
penting dalam menentukan risiko kerugian yang sebenarnya dan cara menangani risiko
tersebut. Tanpa kerjasama aktif dari departemen lain, program manajemen risiko akan gagal.
 Review Periodik dan Evaluasi
Agar efektif, program manajemen risiko harus ditinjau dan dievaluasi secara berkala untuk
menentukan apakah tujuan telah tercapai. Secara khusus, biaya manajemen risiko, program
keamanan, dan program pencegahan kerugian harus dipantau secara cermat. Catatan kerugian
juga harus ditinjau untuk mendeteksi perubahan frekuensi dan nilai kerugian. Yang terakhir,
manajer risiko harus menentukan apakah kebijakan manajemen risiko diterapkan di seluruh
perusahaan dan apakah kebijakan tersebut mempunyai kerja sama yang memadai dari
departemen lain untuk melengkapi fungsi manajemen.

Sumber referensi : BMP ADBI 4211 MODUL 3

Anda mungkin juga menyukai