Anda di halaman 1dari 17

KONSEP RONDE

KEPERAWATAN
KELOMPOK 1
KELAS A
Kelompok 1 - Kelas A:

1. Ruty Erina Damayanti 2010711001


2. Clarissa Giana Putri 2010711005
3. Risma Hermawati 2010711014
4. Nurul Izza 2010711029
5. Sekar Lili Yuananda 2010711079
6. Avira Ayu Puspita 2010711081
7. Sofya Nur Shoumi 2010711108
Definisi Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan salah satu prosedur
dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah diterima pasien (Kamalia, La
Ode, Said, A. Riski, 2020).
Definisi Ronde Keperawatan

Konsep dari ronde keperawatan ini adalah pembahasan kasus pasien, dengan tujuan untuk meningkatkan
skill dan pengetahuan perawat terkait penyakit dan proses perawatan, serta dapat mengetahui kebutuhan
atau permasalahan manajemen pelayanan di lapangan. Perawat melakukan penggalian informasi kepada
pasien, mengimplementasikan asuhan, mendiskusikan masalah keperawatan serta melakukan evaluasi
asuhan (Yasman, Sahar, Nurain, 2015).
Tujuan Ronde Keperawatan
Bagi perawat menurut Armola et al (2010): Bagi Pasien menurut Clement (2011):
1. Melihat kemampuan staf dalam management pasien 1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke

2. Mendukung pengembangan profesional dan hari


2. Untuk mengamati pekerjaan staff
peluang pertumbuhan
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan
kepada dokter
menyajikan dalam format studi kasus 4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk 5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien

belajar meningkatkan penilaian keterampilan klinis 6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat
kepada pasien
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan
8. Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus
mempromosikan kebanggaan dan profesi
decubitus, foot drop, dll
keperawatan 9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga
perawat memperoleh wawasan yang lebih baik
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan
Tipe-Tipe Ronde Keperawatan
1. Matron Nurse 2. Nurse Management Rounds
Seorang perawat berkeliling keruangan-ruangan, menanyakan Ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Perawat pada ronde ini implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas
adalah memeriksa standar pelayanan, keberhasilan dan tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan
kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses
dalam memberikan pelayanan pada pasien.
pembelajaran antara perawat dan head nurse.

3. Patient Comport Nurse


4. Teaching Rounds
Ronde ini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan
Ronde yang dilakukan antara teacher nurse dengan perawat
pasien dirumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran.
memenuhi semua kebutuhan pasien, misalnya ketika ronde
Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau
dilakukan di malam hari, perawat menyiapkan tempat tidur mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat
untuk pasien tidur. atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang
didapat langsung pada pasien.
Langkah-Langkah Ronde Keperawatan
During rounds meliputi : (1) menetapkan lingkungan :membuat
Before rounds meliputi :(1)
lingkungan yang nyaman serta dorong untuk mengajukan
Persiapan,terdiri atas membuat tujuan
pertanyaan,(2) menghormati perawat: hormati mereka sebagai
kegiatan ronde keperawatan dan
pemberi layanan pada klien,dan klien :perlakukan sebagai
membaca status klien dengan jelas
manusia,bukan hanya objek dari latihan mengajar,peka terhadap
sebelum melakukan ronde bagaimana penyakit memengaruhi kehidupan klien.(3) libatkan
keperawatan.(2) Orientasi perawat,terdiri semua perawat,bertujuan untuk mengajar semua tingkatan peserta
atas membuat menyadari tujuan : didik dan mendorong semua untuk berpatisipasi.(4) Libatkan klien:
demonstrasi temuan klinis,komunikasi dorong klien untuk berkontribusi mengenai masalah
dengan klien,pemodelan profesional,(3) penyakitnya,dorong klien untuk mengajukan petanyaan tentang
orientasi klien masalahnya,gunakan kata-kata yang di mengerti klien,dan
sebagainya.
After rounds : Waktu untuk pertanyaan dan memberikan umpan
balik.
Mekanisme Ronde Keperawatan
- Perawat membaca laporan mengenai klien melalui status klien sebelum
melakukan ronde keperawatan.Bahwa perawat sebaiknya melihat laporan
penilaian fisik dan psikososial klien 2-3 menit.Selain itu juga perawat
menetapkan tujuan yang ingin dicapai ketika pelaksanaan ronde
keperawatan.Sebelum menemui klien,sebaiknya perawat membahas tujuan
yang ingin dicapai (Clament,2011).
- Perawat menentukan klien yang akan dilakukan ronde keperawatan.Hal itu
disebut oleh sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde,Perawat primer (PP)
menentukan 2-3 klien yang akan di ronde dan ditentukan klien yang akan
ronde.Sebaliknya dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus dengan
masalah yang relatif lebih kompleks (Sitorus,2006).
Mekanisme Ronde Keperawatan
- Ronde keperawatan dilakukan pada klien.Perawat melaporkan
kondisi,tindakan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan,pengobatan,serta
rencana yang lain.Clament (2011) mengungkapkan saat ronde keperawatan
melaporkan tentang kondisi klien,asuhan keperawatan,perawatan medis,dan
prognosis.
- Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam,tergantung kondisi dan situasi
ruangan.Sitorus (2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk
melakukan keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang lebih
1 jam ketika intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relatif
tenang.Sementara menurut Atiken,dkk (2010) pelaksanaan ronde
keperawatan diadakan dua hari setiap minggu dan berlangsung 1 jam.
Masalah etik dengan klien

Beberapa strategi untuk mendorong kenyamanan klien selama


ronde keperawatan berlangsung menurut Weinholt dan edward
(1992) meliputi hal berikut :
- Memberikan asuhan keperawatan sebelum kunjungan
- Membatasi waktu ronde keperawatan agar klien bisa istirahat
- Menjelaskan semua pemeriksaan dan prosedure kepada klien
- Semua diskusi dan komunikasi harus dijelaskan dan
dipahami oleh klien.
Strategi Ronde Keperawatan
a. Melakukan persiapan terkait pelaksanaan ronde d. Perkenalkan diri dan tim pada pasien, meliputi: (1)
keperawatan (waktu, pasien, masalah keperawatan) memperkenalkan diri kepada pasien (2) pasien perlu
b. Membuat perencanaan apa yang akan dilakukan, diberitahu tujuan dari pertemuan adalah untuk
meliputi: materi apa yang akan diajarkan, pemeriksaan berdiskusi mengenai pemberian perawatan (3) keluarga
fisik, rencana tindakan keperawatan yang dipilih. tidak perlu diminta untuk pergi jika pasien ingin
Rencanakan semua aktif dalam kegiatan dan tentukan ditemani.
waktu yang dibutuhkan dengan pasien. e. Beri kesempatan pasien untuk bertanya dan klarifikasi
c. Orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai, pemahaman pasien. Selanjutnya, di luar ruangan pasien,
meliputi: (1) orientasikan tujuan latihan dan kegiatan diskusikan kembali aspek sensitif dari riwayat pasien.
yang direncanakan (2) memberikan peran kepada setiap f. Evaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan. Mulai
anggota tim (3) buat aturan mengenai ronde (4) setiap persiapan untuk pertemuan berikutnya dengan
diskusi sensitif perlu ditunda dan seluruh tim harus merefleksikan pada diri mengenai hasil ronde yang telah
mendiskusikan hal ini. dilakukan.
Kelemahan Ronde Keperawatan

Kelemahan ronde keperawatan adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman
dan privasinya terganggu.
Masalah yang biasanya terdapat dalam ronde keperawatan, yaitu sebagai berikut
(Modul UPNVJ, 2022).
a. Berorientasi pada prosedur keperawatan
b. Persiapan sebelum praktik kurang memadai
c. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
Prosedur Pelaksanaan Ronde Keperawatan

a. Persiapan
1) Penetapan kasus minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
2) Pemberian informed consent kepada klien/keluarga
b. Pelaksanaan
1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer, dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah dan rencana tindakan yang
akan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu di diskusikan
2) Diskusikan antar-anggota tim tentang kasus tersebut
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan
yang akan dilakukan
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan
c. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
KASUS
RS Lekas Sembuh adalah rumah sakit umum swasta kelas C dengan kapasitas 86 tempat tidur yang sudah
melayani pasien dengan BPJS sejak tahun 2014. Ruang Melati merupakan salah satu ruang rawat inap
yang merawat semua spesifikasi penyakit (Interna, Bedah, Obgyn, Neurologi, Urologi, Orthopedic, THT,
Pediatri, Kulit, dan Jiwa) dengan kapasitas 14 tempat tidur. Jumlah perawat di ruang Melati yaitu 8 orang
termasuk kepala ruangan dan semua sudah berkualifikasi Ners. Komposisi tenaga non keperawatan di
ruang Melati tidak ada staf khusus, seperti admission, cleaning service, ahli gizi, namun strukturnya
menjadi satu dengan seluruh ruangan yang ada di RS Lekas Sembuh. Ruang Melati memiliki BOR 60%,
rata-rata kategori klien yang dirawat adalah 1 orang total care, 4 orang partial care dan 3 orang self care, &
hari kerja efektif adalah 6 hari per minggu (40 jam/minggu). Ruang Melati menerapkan metode penugasan
Tim, timbang terima dilakukan sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan validasi ke
ruangan pasien setiap pelaksanaan timbang terima.
KASUS
Ruang Melati telah memiliki SOP yang cukup, namun SOP tersebut masih perlu
ditambahkan dan beberapa SOP masih dalam tahap revisi. SAK yang ada di ruangan juga
belum mencangkup 8 besar penyakit yang ada di ruangan, form-form dan media supervisi,
penerimaan pasien baru, dan discharge planning juga belum ada. Dokumentasi yang
dilakukan perawat dilakukan secara manual, masih banyak yang tidak lengkap, penulisan
askep juga banyak yang tidak tepat, dan SBAR belum terlaksana. Selain itu, tingkat
kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan masih sangat rendah dan tingkat kepuasan
pasien masih rendah karena perilaku caring perawat masih kurang. Sementara rumah sakit
swasta di sekitar RS Lekas sembuh cukup banyak dengan kualitas perawat yang sudah baik
dan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap.
DATA TAMBAHAN
Di ruang Melati implementasi asuhan keperawatan masih belum maksimal karena SOP
yang digunakan masih dalam tahap revisi, Kepala ruang merencanakan pembaharuan
SOP dan SAK yang akan digunakan oleh perawat untuk melakukan intervensi pada
pasien, kepala ruang juga merencanakan terkait peningkatan mutu kerja perawat dengan
berbasis caring dan kesadaran perawat untuk cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan,
serta perencanaan untuk melengkapi form untuk pasien dan discharge planning, dan
menyiapkan media supervisi yang digunakan untuk mengedukasi pasien, selanjutnya
kepala ruang melakukan akan melakukan ronde keperawatan bersama para perawat
terkait masalah kesehatan yang ada di ruang Melati.
ASUHAN KEPERAWATAN
LANJUT DI MAKALAH


TERIMA KASIH :)

Anda mungkin juga menyukai