Anda di halaman 1dari 10

Efektivitas Dakwah Dalam Media Digital Untuk

Generasi Z

DISUSUN OLEH:

NAMA:MOHAMAD
NIM :041465546
Email :Muhumarfaruk66@Gmail.com

PROGRAM STUDI:ILMU KOMUNIKASI


Abstrak
Saat ini, dakwah dilakukan melalui media digital. Perkembangan teknologi informasi dan
ilmu pengetahuan telah membawa angin bagi penyebaran dakwah. Perkembangan media
digital bertepatan dengan lahirnya generasi baru yaitu Generasi Z. Artikel ini
menggunakan metode penulisan melalui pendekatan deskriptif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana, berdasarkan analisis literatur
dan pengalaman, efektivitas dakwah dalam menjangkau masyarakat generasi Z melalui
media digital.
Kata Kunci : Efektifitas Dakwah, Media Digital, Dakwah Generasi Z

PENDAHULUAN

latar belakang
Agama adalah suatu sistem yang mengatur kepercayaan masyarakat terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan cara hidup masyarakat. Agama adalah identitas yang harus dimiliki
setiap orang, dalam populasi dijamin setiap orang percaya pada Tuhan. Jika seseorang
tidak memiliki agama atau kepercayaan, mereka tidak diakui sebagai warga negara
Indonesia. Ada banyak agama, salah satunya adalah Islam.

Islam dikenal sebagai agama yang "rahmatan lil alamin" atau "rahmat bagi alam
semesta" dalam bahasa Indonesia, yang harus disebarkan ke seluruh pelosok alam
semesta. Sebagai umat Islam, kita wajib menyebarkan ilmu melalui dakwah, meskipun
hanya satu ayat. Ilmu yang disebarkan melalui dakwah tentunya sangat bermanfaat bagi
kesejahteraan umat. Tidak ada informasi yang tidak bermanfaat, maka kita harus
berbagi, apalagi jika itu adalah kebaikan.

Penyebaran dakwah pada zaman itu sudah sangat maju. Berbeda dengan dulu yang
berdakwah dengan mengumpulkan orang banyak atau mendatangi rumah satu per satu,
kini dakwah dilakukan melalui media digital. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi membawa angin bagi penyebaran dakwah. Saat ini, media digital berperan
aktif sebagai media yang digunakan para da'i untuk menyebarkan dakwahnya agar orang
gila melihat dan mendengar. Media digital adalah bentuk konten yang digunakan pada
perangkat digital (TV, komputer, dll.) Seperti situs web, media sosial, gambar digital,
audio, dan video. Perkembangan media digital berbarengan dengan munculnya generasi
baru yaitu Generasi Z. Generasi Z berdasarkan teori sosiologi merupakan
pengelompokan manusia ke dalam beberapa era generasi, dimana generasi ini lahir pada
pertengahan tahun 1995-2010. Generasi Z merupakan generasi digital yang tahu
bagaimana cara cepat menggunakan teknologi informasi karena lahir pada saat teknologi
informasi sudah sangat berkembang. Orang-orang generasi ini tidak terlepas dari
smartphone dan media sosial, mereka mengetahui semua seluk beluk teknologi, sehingga
terkadang dikatakan bahwa orang Gen Z terlahir dengan teknologi. Berdasarkan
hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa Generasi Z berpendidikan tinggi di bidang
teknologi. Dakwah yang mulai membuka jalan bagi penyebaran ajaran Islam dalam
teknologi baru bernama media digital ini tentunya akan fokus pada target generasi Z yang
tidak bisa dipisahkan dari berbagai platform media digital setiap harinya.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan efektivitas
dakwah untuk menjangkau Generasi Z (lahir antara tahun 1995-2010) melalui media
digital.
Metode Penelitian

Artikel ini menggunakan metode penulisan melalui pendekatan deskriptif. Penulis


melakukan penelitian dan analisis kepustakaan untuk memperoleh informasi yang
spesifik. Untuk mempelajari literatur, informasi dicari dari berbagai sumber, termasuk
buku, artikel, majalah, dan blog. Setelah melakukan riset literatur, dilakukan analisis
untuk menemukan makna dan jawaban yang tepat tentang efektivitas dakwah dalam
media digital bagi pengguna generasi z. Sebelum melakukan penelitian ini, penulis
melakukan observasi terhadap penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan dengan
penelitian yang penulis lakukan. Ada beberapa penelitian sebelumnya, mis.

Pertama, Dakwah Digital untuk Generasi Milenial: Kajian Praktik Dakwah di Komunitas
Omah Ngaji, Surakarta (2019) oleh Ayu Kristina (2019) melibatkan masyarakat yang
meringkas hasil pekerjaannya setelah taqlim. taklim secara tertulis, yang kemudian
mengunggahnya ke media digital agar dapat dibaca kembali dan membagikan hasil
perbuatannya kepada orang lain. Tidak hanya ceramah, konten dakwah generasi milenial
harus lebih banyak konten virtual seperti kutipan, video blog, meme, dll.

Kedua, Wulandari (2017) menulis makalah penelitian berjudul “Peran Magang Islam
Kampus IAIN Samarinda dalam Memberikan Dakwah kepada Mahasiswa di Era
Generasi Z”. Pembahasan menyangkut pemberian dakwah kepada Generasi Z di
pesantren dalam bahasa internasional yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab baik secara
verbal maupun non verbal.
PEMBAHASAN

Efektivitas Dakwah

Dakwah adalah seruan, ajakan atau doa yang dilakukan melalui suara, perkataan dan
perbuatan. Maksud dari seruan ini adalah upaya para da'i untuk mengajak seluruh umat
manusia untuk lebih mengenal pencipta dan agamanya serta dibimbing ke jalan yang
benar (Allah SWT). Dakwah berisi pesan-pesan Islami yang mengajak umat manusia
menjauhi perlakuan tercela. Abu Bakar Zakary berpendapat bahwa dakwah adalah usaha
para ulama dan penikmat agama Islam untuk berbagi ilmu kepada masyarakat agar
mereka mengetahui seluruh agama dan dunia dengan sebaik-baiknya. Agar dakwah
menjadi efektif diperlukan suatu unsur yang disebut unsur dakwah, maka unsur-unsur
tersebut terdiri dari;

1. Da'i adalah orang yang menyampaikan dakwah dengan ucapan atau perbuatan. Perlu
dicatat bahwa setiap orang adalah seorang pengkhotbah jika dia memberikan contoh yang
benar.
2. Mad'u adalah orang yang menerima, mendengarkan dan mengikuti khotbah da'i.
3. Maddah adalah materi dakwah yang disampaikan oleh da'i kepada mad'i. Materi
dakwah sudah dibahas sebelumnya yang meliputi aqidah, syari'ah dan akhlak.
4. Wasilah adalah sarana/alat yang digunakan untuk menyampaikan dakwah.
5. Thariq yaitu. metode dakwah yang digunakan oleh para da'i untuk menyampaikan
pesan dakwahnya agar dapat dipahami dan disampaikan dengan benar kepada orang gila.

Secara bahasa efisiensi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu
effective yang berarti sesuatu yang menghasilkan hasil sehingga sesuatu yang
dimaksudkan/diinginkan dapat tercapai atau dilaksanakan. Sedangkan dalam dakwah,
efektivitas dakwah adalah bagaimana dakwah tersebut dapat mempengaruhi
pendengarnya dan membuahkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan/diberikan oleh
da’wah. Efektivitas dakwah dapat dievaluasi dari perspektif yang berbeda dan tergantung
pada siapa yang melakukannya. Cara lain untuk mengukur efektivitas dakwah adalah
dengan membandingkan rencana masa lalu dengan capaian. Dari segi komunikasi,
komunikasi dakwah dapat dikatakan efektif jika penyampaian dakwah meliputi;
1. Pemahaman dan penerimaan yang hati-hati terhadap konten seru yang disampaikan
oleh pembicara/pendakwah.
2. Sukacita, pendengar merasa puas dengan apa yang disiarkan.
3. Influential, mempengaruhi sikap dan perasaan pendengar melalui manipulasi
psikologis sesuai dengan keinginan pendengar itu sendiri.
4. Ciptakan hubungan sosial yang baik.
5. Bawa aksi nyata.

1
Abdullah, Muhammad Qadaruddin. “Pengantar Ilmu Dakwah”. 2019. CV Penerbit Qiara Media

Generasi Z
Gen Z pertama kali diperkenalkan oleh Bruce Horovitz pada tahun 2012 dan
diperkirakan lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Singkatnya, Generasi Z adalah mereka
yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Generasi Z dapat menikmati teknologi sejak
lahir dan menggunakannya setiap hari dalam setiap aktivitas. Karena kenikmatannya
terhadap teknologi yang semakin canggih membuat anak-anak Generasi Z menjadi
ketergantungan dan selalu bergantung pada teknologi seperti gadget. Bagi Gen Z,
informasi dan teknologi sangat mudah untuk dilakukan atau dikendalikan, sudah menjadi
budaya lokal yang mempengaruhi cara mereka melihat sesuatu. Generasi Z dikenal
memiliki nilai dan perilaku yang tidak dipahami oleh generasi sebelumnya, mereka
percaya diri dan berani mengungkapkan pendapatnya. Jejak dan perilaku generasi Z
secara keseluruhan dapat dilihat melalui media sosial yang sering mereka gunakan. Di
media digital, Gen Z sangat mudah dikenali dari jenis hal yang mereka unduh dan tata
bahasa tertulis yang mereka gunakan. Generasi Z biasanya mengunggah foto selfie dan
aktivitas kesehariannya dengan caption menggunakan bahasa gaul (slang).

2
Diah Ajeng. 2020: “Memahami Generasi Z Melalui Etnografi Virtual”. Researchgate. 12 Juli
2020. web
Media Digital

Media digital adalah alat yang dikodekan dalam format yang dapat dibaca mesin yang
menggunakan gelombang sirkuit. Media digital dapat dilihat, dibagikan, diedit, dan
disimpan di perangkat elektronik digital. Media digital juga dapat diartikan sebagai
sarana penyampaian informasi atau pesan melalui jaringan elektronik, atau yang sekarang
disebut media baru. Media digital, demikian disebut media baru, tentunya berbeda
dengan media sebelumnya. Media digital dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi/pesan/karya terjemahan tanpa batasan jarak dan waktu. Pengguna media digital
bisa mendapatkan informasi yang mereka inginkan tanpa harus menunggu berhari-hari.
Media digital yang dapat digunakan untuk menyampaikan dakwah adalah media massa
(TV dan radio) dan media sosial. Indonesia sendiri di media masih dalam proses
digitalisasi, sehingga artikel ini tidak bisa membahas media dalam rangka dakwah
Indonesia. Media digital dalam hal ini media sosial terdiri dari blog, facebook, twitter,
instagram, youtube, dll. Media sosial adalah hal yang wajib dimiliki setiap orang saat
ini, terutama orang-orang generasi z.
Hasil Penelitian

Seperti halnya dakwah yang merupakan seruan, himbauan atau imbauan yang
dilakukan melalui suara, perkataan dan tindakan, tentunya menggunakan cara yang
berbeda dalam media digital, berdakwah secara tatap muka dalam forum spasial. Dalam
media digital, dakwah dapat dilakukan pada interval waktu yang diinginkan kapanpun
dan dimanapun. Saat ini, dakwah digital dapat ditemukan di beberapa platform media
sosial, terutama Facebook. Penyebaran dakwah melalui media digital diimplementasikan
sebagai salah satu alternatif untuk menjangkau generasi muda, khususnya anak-anak
generasi Z yang sudah melek teknologi. Dakwah media digital harus menyenangkan,
singkat tapi to the point dan mudah dipahami oleh generasi muda Gen Z. Dakwah dapat
disampaikan dalam bentuk video, suara, lagu, tulisan atau poster. Kajian Elsa Carinta
Putri yang membandingkan hubungan efektivitas media digital dan dakwah sebagai
variabel X dan Y menyimpulkan bahwa “semakin besar pengaruh media digital (dalam
hal ini media sosial), semakin efektif dakwah . . Di sisi lain, semakin kecil pengaruh
media digital, semakin kurang efektif dakwahnya.”

Dengan program dakwah yang mudah dipahami dan visualisasi yang sangat baik, akan
menarik banyak anak generasi z untuk menonton atau membacanya. Jika visualisasi yang
digunakan tidak menarik, mereka cenderung mengabaikannya karena dianggap
membosankan. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, anak generasi z cenderung
menyukai konten dakwah dalam video dengan variasi visual yang berhubungan dengan
akhlak dan syariat. Namun, khotbah dalam konteks kitab suci biasanya kurang mendapat
perhatian karena dianggap membosankan dan terlalu literal, konteks khotbah kitab suci
kebanyakan lebih disukai oleh generasi milenial, bukan generasi z. Efektivitas dakwah di
media digital samar-samar bisa diukur dari berapa banyak “likes” yang diterima dan
berapa banyak “shares” yang diterimanya. "Like" dan "Share" menunjukkan bagaimana
dan seberapa banyak orang menyukai konten dakwah yang diwajibkan oleh da'.
Tanggapan/tanggapan dakwah seorang dai dapat dilihat dan diukur dari berapa banyak
komentar yang diterimanya pada setiap konten dakwah. Media sosial yang konten
dakwahnya paling banyak terdapat di youtube, dimana di yotube seorang dai bisa melihat
berapa mad'u yang sudah menonton dan mendengarkan dakwah yang disampaikannya.
3
Elsa Carinta Putri. “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas Dakwah”. UIN
Syarif Hidayatullah. 12 Juli 2020. Web.
Kesimpulan dan Saran

Dakwah adalah seruan, ajakan atau doa yang dilakukan melalui suara, perkataan dan
perbuatan. Efektivitas dakwah adalah bagaimana dakwah dapat mempengaruhi
pendengarnya dan membuahkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan/diberikan oleh
da’wah. Agar dakwah menjadi efektif, ada unsur yang disebut unsur dakwah, unsur-unsur
tersebut kemudian terdiri dari da', mad'u, maddah, wasilah dan tariq. Generasi Z lahir
antara tahun 1995 hingga 2010.

Difusi dakwah melalui media digital dilaksanakan sebagai salah satu alternatif untuk
menjangkau generasi muda, khususnya anak-anak generasi Z yang sudah melek
teknologi. Anak-anak Gen Z cenderung menyukai konten-konten dakwah yang berkaitan
dengan akhlak dan syariah, yang dikemas dalam video dengan variasi visual.
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Elsa Carinta. “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas


Dakwah”. UIN Syarif Hidayatullah. 12 Juli 2020. Web.

Ajeng, Diah. 2020: “Memahami Generasi Z Melalui Etnografi Virtual”.


Researchgate. 12 Juli 2020. Web.

Abdullah, Muhammad Qadaruddin. “Pengantar Ilmu Dakwah”. 2019. CV


Penerbit Qiara Media. 11 Juli 2020. Buku.

Anda mungkin juga menyukai