Analisis Isu-Agenda IV - (Arihta)
Analisis Isu-Agenda IV - (Arihta)
A. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan pengalaman selama bertugas sebagai CPNS pada Dinas Pangan, Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang. Teridentifikasi beberapa isu atau permasalahan yang
terjadi, proses identifikasi isu menggunakan metode enviromental scanning yang mana
penjabaran isu-isu yang dijumpai akan dipaparkan pada tabel di bawah ini.
Pihak
N Kondisi Saat Ini Penyebab Dampak Yang Kualifi
o. Terdam kasi
pak
Masyarakat Ruanganfyangnkura Kurangnya nilai Masyara Manaje
penerima layanan ng memadai untuk kepuasan kat men
berada di luar dilakukan proses masyarakat ASN
ruangan/ di pelayanan yang terhadap
1 kawasan tempat prima serta pelayanan oleh
pegawai kurangnya petugas DPKP Aceh
menyimpan data pelayanan. Tamiang.
pada saat proses
pelayanan
2 Pengarsipan surat Kurangnya Pada ruang kerja Pegawai Smart
masuk dan keluar pemahaman yang minim ASN
masih mengenai menyebabkan
menggunakan cara pengarsipan digital. penumpukan
konvensional pada berkas sehingga
bidang Budidaya menyulitkan para
Perikanan. pegawai untuk
memonitoringnya.
3 Banyaknya limbah Media yang Polusi udara yang Masyara Manaje
cangkang dari memberikan disebabkan kat, men
kepiting yang tidak informasi mengenai limbah cangkang Lingkun ASN
dikelola dengan teknik pengolahan kepiting serta gan
baik, yang mana limbah cangkang menganggu
sebenarnya kepiting sangat keseimbangan
memiliki nilai jual. sedikit. ekosistem.
B. PENAPISAN ISU
Isu-isu yang terdapat pada tabel di atas kemudian di analisis dengan menggunakan
teknik tapisan isu USG ( Urgency, Seriousness, Growth). Dimana metode USG ialah salah satu
cara untuk menganalisis isu dengan teknik pemberian skor berdasarkan nilai urgency (urgensi)
yang menunjukkan seberapa mendesak isu tersebut harus diatasi, seriousness (keseriusan) yang
menunjukkan seberapa serius atau besarnya isu tersebut, kemudian growth (pertumbuhan) ialah
seberapa besar potensi memburuknya isu tersebut. Tingkatan USG ditentukan berdasarkan
skala 1(tidak memenuhi) hingga 5 (sangat memenuhi), isu yang memiliki total skor paling
tinggi merupakan core issue atau isu yang menjadi prioritas.
C. ANALISIS ISU
Untuk menentukan faktor penyebab terjadinya isu prioritas (core issue) “Banyaknya limbah
cangkang dari kepiting yang tidak dikelola dengan baik, yang mana sebenarnya memiliki nilai
jual” maka akan dilakukan Analisis isu dengan menggunakan metode fishbone diagram.
1. Man
Masyarakat khusunya Pembudidaya kepiting kurang mengetahui nilai jual serta potensi
dari limbah cangkang kepiting dikarenakan kurangnya kesadaran akan berapa banyak hasil
olahan limbah cangkang kepiting yang bernilai jual tinggi serta ketidakpedulian atau
keengganan pembudidaya dalam mengambil langkah-langkah pengolahan limbah
cangkang kepiting.
2. Metode
Minimnya teknologi yang efisien dalam mengajarkan masyarakat mengenai teknik
olahan limbah cangkang kepiting dari yang tidak memiliki nilai menjadi produk yang
berpotensi menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar, dikarenakan kurangnya
koordinasi antara pihak yang terlibat dalam proses pengolahan limbah kepiting.
3. Enviromental
Pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) masih memesan bahan baku seperti
tepung kepiting dari luar daerah dikarenakan minimnya industri-industri mandiri yang
mengolah limbah cangkang kepiting menjadi tepung kepiting, hal ini menyebabkan
minimnya minat pembudidaya kepiting untuk mengelola limbah cangkang dikarenakan
permintaan yang sedikit.
4. Material
Nilai jual dari produk mentahan budidaya kepiting sudah memiliki nilai jual yang tinggi
dimana salah satu jenis kepiting yaitu kepiting sokha bahkan termasuk ke dalam Indonesian
Premium Seafood di pasar internasional. Oleh karena itu minat pembudidaya kepiting
sangat minim untuk melakukan Pengolahan hasil limbah cangkang dari kepiting itu sendiri
yang mana memerlukan waktu dan teknik tertentu.
A.2. Dokumentasi Proses Identifikasi isu
• Proses konsultasi mengidentifikasi isu-isu bersama dengan mentor