Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum pengukuran karakter morfometrik ini bertujuan untuk mengetahui
variasi morfologi dari beberapa spesies ikan yang berbeda, atau spesies yang sama
dari populasi yang berbeda. Metode morfometrik bersama dengan metode meristik menjadi
dasar dalam pengklasifikasian ikan pada awal mula ilmu taksonomi ikan berkembang.
Secara umum morfometrik terbagi dua yaitu tradisional morfometrik dan
trussnetwork

morfometrik.

dikembangkansedangkan

Metode

metode

yang

pertama

adalah

kedua

adalah

metode
metode

yang
yang

pertama
kemudian

dikembangkan.Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada umur,


jeniskelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya.
Faktor-faktor lingkungan yang dapatmempengaruhi kehidupan ikan di antaranya
adalah makanan, derajat keasaman (pH) air,suhu, dan salinitas. Faktor-faktor tersebut, baik
secara sendiri sendiri secara bersama-sama, mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan mempunyai umur yang sama
namun ukuran mutlak diantara keduanya dapat saling berbeda.
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk melatih mahasiswa agar dapat mengetahui
bagaimana cara mengukuran morphometrik pada ikan.
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini selain mengetahui klasifikasi ikan yang
diamati yaitu dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang susunan, bentuk dan jumlah
linea lateralis, mengetahui bagaimana cara untuk menghitung sisik serta ukuran
morphometrik pada ikan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Ikan adalah salah satu diantara organisme pada kelompok vertebrata dan yang
paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan air di seluruh permukaan bumi,
sangat beragam dalam adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah lakunya. Jumlah spesies ikan
yangtelah berhasil dicatat adalah 21.000 spesies dan diperkirakan akan berkembang
mencapai28.000 spesies. Jumlah spesies yang hidup di muka bumi adalah 21.723 spesies,
sementara jumlah spesies vertebrata yang ada di permukaan sekitar 43.173 spesies (Saanin,
1984).
Morfometrik

adalah

suatu

studi

yang

bersangkutan

dengan

variasi

dan

perubahandalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi pengukuran panjang
dan analisiskerangka suatu organisme. Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data
pengukuranyang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan. Dalam biologi perikanan
pengukuranmorfologi (analisis morfometri) digunakan untuk mengukur ciri-ciri khusus dan
hubunganvariasi dalam suatu taksonomi suatu stok populasi ikan (Anonim, 2010).

Tingkah laku dan kebiasaan hidup dalam suatu habitat akan berpengaruh pada
bentuk tubuh ikan. Habitat suatu ikan akan mempengaruhi bentuk tubuh dan macam-macam
alattubuh yang berkembang. Sedangkan cara gerak dan tingkah laku tiap spesies ikan
akan berbeda tiap habitat (Effendie, 1997).
Morfometrik merupakan pengukuran ikan dan bagian-bagian tertentu yang
dapatmenjadi karakter taksonomi. Karena ukuran ikan berbeda-beda akibat pengaruh umur
danlingkungannya, maka tidak mungkin memberikan ukuran untuk identifikasi secara
mutlak.Pada umumnya, yang digunakan untuk identifikasi adalah ukuran perbandingan yang
diolahdari hasil pengukuran secara langsung (Anonim, 2012).

Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannyadengan
anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kitamelihat
bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Morfologi adalah bentuk tubuh
(termasuk warna) yang kelihatan dari luar. Bentuk tubuh pada mahluk hidup,termasuk pada
hewan air erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelummelihat anatominya;
terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi)hewan air tersebut.
Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekatkekerabatanya
mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan morfologi udang,kepiting dan lobster
hampir mirip. Hal yang sama juga akan kita dapati pada berbagai jenisikan serta pada
berbagai jenis hewan lainya (Effendi, 1979).
Karakter

morfologi

meliputi

studi

morfometrik

dan

meristik

dari

ikan.

Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan
misalnya panjangtotal dan panjang baku. Ukuran ini merupakan salah satu hal yang dapat
digunakan sebagaiciri taksonomik saat mengidentifikasi ikan. Hasil pengukuran dinyatakan
dalam satuanmilimeter atau centimeter, ukuran yang dihasilkan disebut ukuran mutlak.
Adapun meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh dari ikan, misalnya
jumlah sisik padagaris rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip punggung
(Affandi,et al .,1992).

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan laut Indonesia mempunyai sumberdaya hayati dengan potensi yang cukup
besar untuk dimanfaatkan. Sumberdaya hayati laut terutama yang berupa ikan merupakan
sumber pangan utama kedua setelah pertanian di darat. Pieris (1988) menyatakan bahwa ikan
merupakan salah satu hasil laut utama dan selama ini menjadi sumber protein penting bagi
rakyat. Dibandingkan dengan daging dan susu, ikan merupkan sumber protein yang lebih
baik untuk kesehatan (kadar kolesterol rendah) selain relatif murah harganya.
Setiap usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan perlu memperhatikan kelangsungan
sumberdaya, stok dan populasi ikan. Kajian tentang biologi perikanan baik tentang potensi
reproduksi, karakteristik panjang berat, kebiasaan makanan dan habitat yang bersangkutan.
Dwiponggo (1978) menyatakan bahwa dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan harus
didasarkan pada prinsip pengusahaan secara rasional dengan tetap menjaga kelestarian
sumberdaya dan lingkungan.
Secara umum pengukuran karakter morfometrik ini bertujuan untuk mengetahui
variasi morfologi dari beberapa spesies ikan yang berbeda, atau spesies yang sama dari
populasi yang berbeda. Metode morfometrik bersama dengan metode meristik menjadi dasar
dalam pengklasifikasian ikan pada awal mula ilmu taksonomi ikan berkembang. Secara
umum morfometrik terbagi dua yaitu tradisional morfometrik dan truss network morfometrik.
Metode pertama adalah metode yang pertama dikembangkan sedangkan metode yang kedua
adalah metode yang kemudian dikembangkan dari metode pertama.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu memahami dan
menerapkan metode tradisional morfometrik dan meristik dalam kajian biologi perikanan
dan menganalisis dengan menggunakan program SPSS.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan memiliki bentuk dan ukuran tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan
yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan
ukuran tubuh ikan di alam. Analisa morfometrik merupakan suatu analisis atau pengamatan
terhadap morfologi ikan tersebut sedangkan morfologi adalah ciri-ciri luar tubuh ikan yang
terlihat dan harus diamati yang meliputi: bentuk tubuh, warna, bentuk operculum, mengukur
antar bagian tubuh ikan (Effendi, 2004).
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan
dipengaruhi faktor genetik, hormon, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja
saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk
mengendalikan perkembangan ikan (Fujaya, 1999).
Morfometri adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan
dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi pengukuran panjang dan analisis
kerangka suatu organisme. Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data pengukuran
yang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan. Dalam biologi perikanan pengukuran
morfologi (analisis morfometrik) digunakan untuk mengukur ciri-ciri khusus dan hubungan
variasi dalam suatu taksonomi suatu stok populasi ikan. Variasi morfometri suatu populasi
pada kondisi geografi yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan struktur genetik dan
kondisi lingkungan. Oleh karena itu sebaran dan variasi morfometri yang muncul merupakan
respon terhadap lingkungan fisik tempat hidup spesies tersebut (Effendi, 2004).
Morfometrik merupakan salah satu cara untuk mendeskripsikan jenis ikan dan
menentukan unit stok pada suatu perairan dengan berdasarkan atas perbedaan morfologi
spesies yang diamati. Pengukuran morfometrik dapat dilakukan antara lain panjang standar,
moncong atau bibir, sirip punggung, atau tinggi batang ekor (Rahmat, 2011).

BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pratikum biologi perikanan dilakukan pada hari sabtu tanggal 4 April 2013, pukul
12:00-14:00 WIB. Adapun tempat praktikum di Laboratorium Perikanan Fakultas Kelautan
dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini adalah
Data pengukuran morfometrik ikan dari seluruh kelompok dengan 3 jenis yang berbeda.
Komputer (laptop).
Software SPSS yang sudah diinstal.
Hard disk / flashdisk
Alat tulis

3.3 Cara Kerja


Cara kerja analisis data dengan menggunakan SPSS yaitu :
Salin data dari Excel.
Pilih Variable View.
Pilih Name 1 diubah menjadi Spesies.
No 2 dan 14 diubah menjadi bagian morfometrik seperti SL,HDL,CPL, dan lain-lain.
Lalu Klik Column Value diubah menjadi nama-nama ikan seluruh kelompok.
Kemudian klik menu Analize > Classify > Discriminant.
Spesies masukkan ke Group Variable, klik Difine range, minimum1 maksimum 4.
Karakter lainnya masukkan ke Independent.
Pilih, Step wise method.
Klik Method > pilih Mahalanobis Distance > klik Continue.
Klik Classify > Use Covariance Matrix : within Groups. Plot : Combine Groups.
Klik Statistic > Within Group Correlation > Continue.
Klik Ok.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan terlampir.
4.2 Pembahasan
Pada tabel Pooled Within-Groups Coorelation Matrices terlihat bahwa nilai
correlation sebagian besar karakter berada dibawah 0,5 hal ini menjadi alasan untuk dianalisis
lebih lanjut semua karakter tersebut.
Dari analisis Discriminant Function Analysis (DFA) dihasilkan 2 fungsi yang
membedakan ketiga jenis ikan. Fungsi pertama memiliki nilai Eagen value lebih besar
dibandingkan fungsi kedua, sehingga fungsi pertama memiliki peran signifikan dalam
mendiskriminan ke tiga jenis ikan tersebut.
Fungsi 1 memiliki nilai 73.687 menerangkan 82,9% dari total variance, sedangkan
sisanya diterangkan oleh fungsi 2. Ketika membandingkan kedua fungsi tersebut, masingmasing fungsi memiliki kontribusi besar yang ditandai dengan tanda bintang. Karakter yang
memberi kontribusi kepada fungsi 1 adalah: CPD, DBL, HD, BD, DD. Adapun karakter yang
memberi kontribusi pada fungsi 2 adalah: CPL, SnL, VFL, PFL, AFL, SL, ED, dan HL.
Namun nilai yang memiliki pangkat a tidak dianalisis.

Gambar. Scatter Plot Canonical Discriminant Function


Pada scatter plot fungsi 1 dan fungsi 2 menunjukkan ke-3 jenis ikan uji
dikelompokkan menjadi 3 kelompok terpisah. Dimana fungsi 1 berhasil mengelompokkan
ikan uji menjadi 2 kelompok terpisah, 2 kelompok di sebelah kiri (negatif) dan 1 kelompok di
sebelah kanan (positif). Fungsi 2 mengelompokkan 2 kelompok terpisah, 2 kelompok berada
di bawah (negatif) dan 1 kelompok di atas (positif).
Dari scatter plot tersebut terlihat jelas bahwa ketiga ikan ini menunjukkan tidak ada
hubungan yang dekat di antara ketiga ikan tersebut.

BAB V
PENUTUP

1.
2.
3.
4.

5.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai berikut :
Nilai correlation sebagian besar di bawah 0,5 yang berarti bisa dianalisis lebih lanjut.
Fungsi 1 memiliki nilai 73.687 menerangkan 82,9% dari total variances.
Karakter yang memberi kontribusi kepada fungsi 1 adalah: CPD, DBL, HD, BD, dan DD.
Ke-3 spesies ikan tersebut tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat (sama).
5.2 Saran.
Mengingat waktu praktikum yang singkat dan jadwal kuliah yang padat, mohon
disiplin waktu untuk mulai praktikum. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, R. 1985. Ekologi Ikan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.

Malang.

Effendi, I. 2004. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.


Fujaya, Y. 1999. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Rahmat, E. 2011. Teknik Pengukuran Morfometrik pada Ikan Cucut di Perairan
Balai Riset Perikanan Laut .Jakarta.

Samudera Hindia.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan
kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industry maupun pariwisata.
Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari tempat hidupnya.
Mereka hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air
laut. Mereka ada dalam air gunung yang mengalir deras, di dalam air yang sunyi dan gelap
dan tidak terdapat hewan vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi ikan, air adalah media
komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur, tempat bermain, toilet,
panggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia, 2009).
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang belakang,
insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai medium dimana tempat
mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan
sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau
gerakan air yang disebabkan oleh arah angin (Rahardjo, 1980).
Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada umur, jenis
kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan, pH, suhu, dan salinitas. Faktorfaktor tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua
ekor ikan memiliki umur yang sama, namun ukuran mutlak diantara keduanya dapat saling
berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya
(Irfan 2009).
Pengenalan struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luar ikan
seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk
bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk
tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola
tingkah laku yang khusus (Rajabnadia, 2009).

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami dan menerapkan metode
tradisional morfometrik dan meristik dalam kajian-kajian biologi perikanan. Dengan cara
yang sama diharapkan mahasisiwa dapat juga mengaplikasikannya pada metode truss
network, karena prinsip kerjannya sama.

BAB II
DASAR TEORI
Pengenalan struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luar ikan
seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk
bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk
tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola
tingkah laku yang khusus (Rajabnadia, 2009).
Pengukuran morfometrik merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik
lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang
standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi badan atau ekor
(Rajabnadia, 2009).
Turan (1998) menyebutkan bahwa studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data
pengukuran yang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan. Setiap ikan mempunyai ukuran
yang berbeda-beda, tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya.
Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah
makanan, pH, suhu, dan salinitas. Faktor-faktor tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan.
Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan memiliki umur yang sama, namun ukuran mutlak
diantara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh
dengan bagian tubuh lainnya.
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan
yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Sebelum kita
mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada
baiknya kita mengenal bagian bagian tubuh ikan secara keseluruhan (Effendie, 1997)..
Nilai fekunditas suatu individu ikan selalu bervariasi dan batasan fekunditas individu
ikan juga selalu bervariasi. Hal ini menyebabkan fekunditas secara umum adalah jumlah telur
yang terdapat dalam ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu
memijah. Pengetahuan tentang fekunditas dalam bidang budidaya perikanan sangat penting
artinya untuk memprediksi berapa banyak jumlah larva/benih yang akan dihaslkan jika
individu ikan mijah dan dalam biologi perikanan adalah untuk memprediksi berapa jumlah
stok suatu populasi ikan yang hidup di suatu lingkungan perairan (Pulungan, 2006).

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 April 2012 pukul 14.00-16.00 WIB, yang
bertempat di Laboratorium Fakultas Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh. Analisa data dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Mei 2012 pukul 16.00
WIB sampai dengan selesai yang bertempat di ruang 1 KKP unsyiah.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum morfometrik dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
No.
Alat dan Bahan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Ikan Kembung

30 ekor

Timbangan
Nampan
Mistar
Buku tulis
Peralatan tulis
Tissue gulung

1 buah
1 buah
6 buah
1 buah
Secukupnya
1 buah

Buku penuntun indentifikasi ikan


Laptop

1buah
1 buah

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum Biologi Perikanandengan
menggunakan SPSS yaitu :

Salin data dari Excel


Pilih Variable View
Pilih Name 1 diubah menjadi Spesies
No 2 dan 14 diubah menjadi bagian morfometrik seperti SL,HDL,CPL, dan lain-lain.
Lalu Klik Column Value diubah menjadi nama-nama ikan seluruh kelompok
Kemudian klik menu Analize > Classify > Discriminant
Spesies masukkan ke Group Variable, klik Difine range, minimum1 maksimum 4

Karakter lainnya masukkan ke Independent


Pilih, Step wise method
Klik Method > pilih Mahalanobis Distance > klik Continue
Klik Classify > Use Covariance Matrix : within Groups.
Plot : Combine Groups

Klik Statistic > Within Group Correlation > Continue


Klik Ok

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Adapun untuk hasil pengamatan telah di lampirkan di lampiran.

4.2 Pembahasan

Scatter plot 1, Fungsi 1 dan Fungsi 2 menunjukkan ke 5 jenis ikan uji dan
dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang terpisah. 3 kelompok disebelah kanan (korelasi
positif) yaitu ikan selar, ikan dencis, ikan nila, biru 2, dan pink. Dan untuk kelompok
disebelah kiri (korelasi negative) yaitu ikan kembung, dan ikan rambe tidak memiliki
kerapatan/kemiripan karakter.
Sedangkan fungsi 2 berhasil mendeskriminan ke 6 jenis ikan uji menjadi 5 kelompok,
yaitu kelompok diatas (positif) ikan rambe, ikan nila. Dan untuk kelompok dibawah
(negative) yaitu ikan kembung, ikan selar, dan ikan dencis,. Namun demikian kelompok ikan
rambe dan ikan nila menunjukkan hubungan yang hampir rapat.
Morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan
(measuring methods). Ukuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke bagian tubuh
yang lain. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur antara lain panjang
total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip, dan
diameter mata.
Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda beda, tergantung pada umur, jenis
kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Fakor factor lingkungan yang dapat
mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan ,ph, suhu, dan salinitas, factor

factor tersebut, baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama , mempuyai
pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua
ekor ikan mempunyai umur yang sama namun ukuran mutlak di antara keduanya dapat saling
berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang
lainya. Satuan ukuran yang digunakan sangat bervariasi.
Morfometri didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang mewakili variasi
bentuk dan ukuran ikan. Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada
umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Karena ukuran ikan berbeda-beda
akibat pengaruh umur dan lingkungannya, maka tidak mungkin memberikan ukuran untuk
identifikasi secara mutlak. Pada umumnya, yang digunakan untuk identifikasi adalah ukuran
perbandingan yang diolah dari hasil pengukuran secara langsung.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Morfometrik merupakan pengamatan morfologi dengan pengukuran struktur tubuh
misalnya panjang sirip, panjang tubuh total, panjang kepala, diameter mata dan lain-lain.
2. Kekurangan dari tradisional morfometri yaitu seringkali gagal mengidentifikasi perbedaan
antara populasi.

3. Kelebihan dari tradisional morfometrik adalah memberikan gambaran yang lebih


menyeluruh dan menghasilkan karakterisasi morfometrik bentuk tubuh ikan secara lebih
sistematis.
4. Pada fungsi 1 menunjukkan bahwa ikan kelompok disebelah kanan (korelasi positif) yaitu
ikan selar, ikan dencis, ikan nila.

5. Dan untuk kelompok disebelah kiri (korelasi negative) yaitu ikan kembung, dan ikan rambe
tidak memiliki kerapatan/kemiripan karakter.

5.2 Saran
Saran saya kepada para asisten supaya kami benar-benar dibimbing dalam
pembelajaran, kami bahkan tidak mengerti tenteng apa yang dijelaskan oleh asisten di depan.
Jadi untuk kedepannya supaya dapat dijelaskan lebih detail lagi. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
Effendie, I.M., 1978. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB, Bogor.
Pulungan dkk. 2006. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan UNRI.
Rajabnadia, 2009. Biologi perikanan. Yayasan Nusantara Yogyakarta.
Turan, C. 1998. A Note on The Examination of Morphometric Differentiation Among Fish
Populations: The Truss System. Journal of The University of Mustafa Kemal, Faculty of
Fisheries, Hatay-Turkey.

Anda mungkin juga menyukai