Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO.

3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

EVALUASI PENERAPAN PERMENAKER NO. 5 TAHUN 2018 DI PT. XYZ PABRIK


PENGOLAHAN PADI DAN JAGUNG CABANG SUMBAWA
NUSA TENGGARA BARAT

Eko Sutrisno1*, Dr. Andi Tirta, M. Sc 2, Haryandi, S.T,.M.Eng.3


1*
Mahasiswa Program Studi pascasarjana Menajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa
2
Fakultas Teknik Universitas Teknologi Sumbawa
3
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa
*Corresponding Author email: tirta78@gmail.com, haryandi@uts.ac.id

Abstrak
Faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan kerja
pengolahan padi dan jagung di PT XYZ Cabang Sumbawa Nusa Tenggara Barat sesuai
Diterima : dengan permennaker No.5 tahun 2018 adalah kebisingan, getaran, pencahayaan, suhu dan
kelembaban, kecepatan angin, dan air. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan
Bulan September tanggung jawab semua pekerja. Iklim kerja yang sehat, nayaman, dan aman sangat
2020 mendukung peningkatan produktivitas tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Tujuan
dari penelitian ini adalah bagaimana Program K3 pada aktivitas pekerja PT. XYZ Cabang
Sumbawa, bagaimana faktor-faktor iklim kerja seperti kebisingan, getaran, suhu dan
kelembapan, kecepatan angin, air dan pencahayaan yang dimaksud dalam Permenaker
No.5 tahun 2018 dalam kegiatan kerja para karyawan dan pekerja di PT. XYZ Sumbawa
Diterbitkan: Nusa Tenggara Barat, dan apakah Iklim kerja K3 sesuai Permenaker No.5 tahun 2018
sudah di terapkan oleh PT. XYZ Cabang Sumbawa. Metode penelitian yang digunakan
Bulan Oktober
dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental. Objek penelitian ini adalah pekerja
2020
PT. XYZ Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Data penelitian ini bersumber dari tempat
pengolahan jagung dan gabah di PT. XYZ Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Data
penelitian ini adalah data hasil dari uji getaran menggunakan alat vibration meter, uji
kebisingan menggunakan alat sound level, meter uji suha dan kelembaban menggunakan
alat thermometer gun and humadity, uji pencahayaan menggunakan alat anemometer, uji
Keyword :
air menggunakan alat PH meter dan TDS, uji kecepatan angin menggunakan alat air flow
Bahan Pokok, anemometer. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif quantitatif berdasarkan data
Inflasi, Inovasi, kuantitatif. Hasil penelitian ini bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi iklim kerja
Pelayanan Publik, adalah kebisingan, getaran, suhu dan kelembapan, kecepatan angin, air dan pencahayaan
SIANDINI seperti yang dimaksud dalam Permenaker No.5 tahun 2018 tidak berpengaruh dalam
kegiatan kerja para karyawan dan pekerja di PT. XYZ Sumbawa Nusa Tenggara Barat.
Sementara, iklim kerja K3 sesuai Permenaker No.5 tahun 2018 tidak semuanya
diterapkan oleh PT. XYZ Cabang Sumbawa karena terdapat beberapa iklim kerja yang
tidak sesuai dengan standar pemerintah yaitu kebisingan (89.5-99.6 dBA) getaran (5.2-
5.5 m/d2), dan suhu (27oc) dan kelembaban (50-62%) ruang kerja sedangkan yang sesuai
dengan permenaker No. 5 tahun 2018 adalah pencahayaan, kecepatan angin, dan air.

A. PENDAHULUAN Menurut Sedarmayanti (2011:124) ada 3


(tiga) tujuan dari sistem manajemen
Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kerja (K3) merupakan suatu program yang
yaitu sebagai berikut:
dibuat untuk selalu di perhatikan, baik bagi
perusahaan serta pekerjanya. Kesehatan dan 1. Sebagai alat mencapai derajat kesehatan
keselamatan kerja adalah suatu kondisi tenaga kerja yang setinggi-tingginya
dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik baik buruh, petani, nelayan, pegawai
itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun negeri, atau pekerja bebas.
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar 2. Sebagai upaya mencegah dan
pabrik atau tempat kerja tersebut ( Ridley, memberantas penyakit dan kecelakaan
1983). akibat kerja, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan dan gizi tenaga
ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x
Copyright Jurnal TAMBORA
41
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

kerja, merawat dan meningkatkan pencahayaan yang dimaksud dalam


efisiensi dan daya produktivitas tenaga Permenaker No.5 tahun 2018 di PT.
manusia, memberantas kelelahan kerja XYZ Sumbawa Nusa Tenggara Barat?
dan melipat gandakan gairah serta 3. Apakah Iklim kerja K3 sesuai
kenikmatan bekerja. Permenaker No.5 tahun 2018 sudah di
3. Memberi perlindungan bagi masyarakat terapkan oleh PT. XYZ Cabang
sekitar perusahaan agar terhindar dari Sumbawa?
bahaya pengotoran bahan proses
C. TUJUAN
industrialisasi yang bersangkutan, dan
perlindungan masyarakat luas dari a. Untuk mengetahui program K3 pada
bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas pekerja PT. XYZ Cabang
produk industri. Sumbawa.
Lingkungan tempat bekerja juga harus b. Untuk mengetahui faktor-faktor iklim
diperhatikan sesuai dengan Permenaker kerja seperti kebisingan, getaran, suhu
No.5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan dan kelembapan, kecepatan angin, air
Kesehatan Kerja, dalam aturan Permenaker dan pencahayaan yang dimaksud dalam
tersebut terdapat Faktor fisika yaitu Iklim Permenaker No.5 tahun 2018 dalam
Kerja yang berpengaruh dalam penerapan kegiatan kerja para karyawan dan
aturan K3. Iklim kerja tersebut meliputi pekerja di PT. XYZ Sumbawa Nusa
kebisingan, getaran, gelombang Tenggara Barat.
radio/gelombang makro, radiasi ultra violet, c. Untuk mengetahui Iklim kerja K3 sesuai
medan magnet, tekanan udara, dan Permenaker No.5 tahun 2018 yang
pencahayaan. terapkan oleh PT. XYZ Cabang
Sumbawa.
PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan
D. MANFAAT
yang bergerak dibidang pertanian dan
perkebunan di Kabupaten Sumbawa, yang 1. Dapat menjadi tambahan pengetahuan
mengolah hasil pertanian dan perkebuanan dan wawasan peneliti tentang budaya
seperti padi dan jagung. Dalam kegiatan K3, memperaktekkan teori yang ada
pengolahan tersebut, tentu saja banyak serta dapat memadukan kenyataan dan
faktor resiko kecelakaan kerja yang harus di fakta yang terjadi dilapangan.
waspadai, terkait dengan iklim kerja yang 2. Sebagai referensi cabang ilmu yang
telah dijelaskan diatas, faktor lingkungan sama tentang K3 dalam memecahkan
kerja sangat berpengaruh dalam terjadinya masalah keilmuan K3 pada masa yang
kecelakaan kerja. akan datang.
Untuk itu, perlu adanya penerapan K3 yang 3. Membantu PT. di XYZ Sumbawa Nusa
sesuia dengan Permenaker No.5 Tahun Tenggara Barat dalam mengevaluasi
2018. Tujuannya, untuk menjamin tentang penerapan budaya K3 terkait
keselaman baik tenaga kerja maupun Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
perusahaan. Akibatnya, semua kegiatan berpengaruh pada produksi hasil dari
perusahaan akan sehat, aman, dan nyaman perusahaan tersebut.
yang berlandaskan Permenaker No.5 Tahun E. TINJAUAN PUSTAKA
2018.
1. Linkungan Kerja
B. RUMUSAN MASALAH Lingkungan kerja adalah kombinasi dari
Berdasarkan latar belakang yang telah suhu udara, kelembaban udara,
dijelaskan di atas, maka rumusan masalah kecepatan gerakan dan suhu radiasi
yang dikaji penulis dalam penelitian ini (Suma’mur P.K, 1996: 84). Kombinasi
yaitu : keempat faktor tersebut bila
1. Bagaimana Program K3 pada aktivitas dihubungkan dengan produksi panas
pekerja PT. XYZ Cabang Sumbawa? oleh tubuh dapat disebut dengan tekanan
2. Bagaimana faktor-faktor iklim kerja panas.
seperti kebisingan, getaran, suhu dan Tekanan panas merupakan salah satu
kelembapan, kecepatan angin, air dan faktor fisik yang terdapat dilingkungan

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
42
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

kerja, disebabkan oleh dua harus melakukan pemeriksaan


kemungkinan yaitu aliran udara dalam kesehatan secara berkala,
ruang kerja yang kurang baik atau sistem penyediaan dokter dan klinik
ventilasi yang kurang sempurna yaitu kesehatan, pekerja terlibat dalam
adanya sumber panas yang ada di jamsostek, jam kerja selama
lingkungan kerja seperti mesin uap, 8jam/hari atau 40 jam/minggu
mesin diesel, mesin pengecor dan lain dengan waktu istirahat selama 1
lain (Budiono, 2003) . maka dari itu, jam/hari, dan adanya organisasi
Indeks tekanan panas disuatu kesehatan keselamatan kerja.
lingkungan kerja adalah perpaduan b. Pengendalian Secara Penggunaan
antara suhu udara, kelembaban udara, Alat Pelindung Diri
kecepatan gerakan udara, dan suhu Pengadaan alat pelindung diri
radiasi yang menghasilkan panas hendaknya dilakukan secara
metabolisme sebagai hasil aktivitas konsisten dan konsekuen agar
seseorang. Serangkaian urutan muatan tenaga kerja terhidar dari bahaya
lingkungan kerja tersebut menunjukkan ditempat kerja seperti pemberian
bahwa lingkungan kerja adalah hasil alat pelindung diri helm, masker
perpaduan antara suhu, kelembaban penutup hidung dan mulut, sepatu
udara, kecepatan gerakan angin dan dan pakaian kerja.
panas radiasi dengan tingkat
pengeluaran panas dari tubuh tenaga 3. Keamanan Keselamatan dan Kesehatan
kerja sebagai akibat pekerjaannya. Kerja
Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh Keamanan, Keselamatan, dan
suhu lingkungan kerja, bagi orang Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu
Indonesia daerah nikmat kerja sekitar program yang dibuat untuk selalu di
24oc- 26oc. Nilai Ambang Batas untuk perhatikan, baik bagi perusahaan serta
cuaca (iklim) kerja adalah 21oc- 30 oc pekerjanya.
suhu basah (Suma’mur, P.K 1996). Kesehatan dan keselamatan kerja
Oleh karena itu, lingkungan kerja yang adalah suatu kondisi dalam pekerjaan
tidak tepat dapat mengakibatkan yang sehat dan aman baik itu bagi
gangguan kesehatan dan mengakibatkan pekerjaannya, perusahaan maupun bagi
kelelahan, yang pada akhirnya akan masyarakat dan lingkungan sekitar
menurunkan produktifitas kerja. pabrik atau tempat kerja tersebut.
Sistem manajemen Kesehatan dan
2. Pengendalian Lingkungan Kerja Keselamatan Kerja (K3) yaitu sebagai
Lingkungan kerja yang aman dan berikut:
nyaman serta sehat tidak selamanya a. Sebagai alat mencapai derajat
selalu tercipta atau dapat kesehatan tenaga kerja yang
dipertahankan. Maka dari itu, perlu setinggi-tingginya baik buruh,
adanya pengendalian lingkungan kerja petani, nelayan, pegawai negeri,
agar lingkungan kerja tetap aman, atau pekerja bebas.
nyaman, dan sehat. Alasannya, untuk b. Sebagai upaya mencegah dan
menjaga produktivitas kerja sehingga memberantas penyakit dan
memberikan hasil yang menguntung- kecelakaan akibat kerja,
memuaskan. memelihara, dan meningkatkan
Pengendalian lingkungan kerja dapat kesehatan dan gizi tenaga kerja,
dilakukan dengan cara administrative merawat dan meningkatkan
dan penggunaan alat pelindung diri efisiensi dan daya produktivitas
(Ardyanto W, 2005). tenaga manusia, memberantas
a. Pengendalian Secara kelelahan kerja dan melipat
Administratif gandakan gairah serta kenikmatan
Untuk menjaga sehat kerja, maka bekerja.
para pekerja dan pemberi kerja

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
43
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

c. Memberi perlindungan bagi produktivitas tenaga kerja selaku


masyarakat sekitar perusahaan agar sumber daya manusia. Kondisi
terhindar dari bahaya pengotoran lingkungan kerja yang baik merupakan
bahan proses industrialisasi yang potensi untuk meraih produktivitas kerja
bersangkutan, dan perlindungan yang baik pula. Alasanya, setiap
masyarakat luas dari bahaya yang pekerjaan selalu menuntut produktivitas
mungkin ditimbulkan oleh produk kerja yang tinggi dan hanya dapat
industri. dicapai apabila kondisi iklim kerja yang
Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak menimbulkan kecelakaan atau
Kesehatan dan keselamatan kerja bahaya. Jadi, Untuk bekerja produktif,
merupakan upaya pemikiran serta pekerjaan harus dilakukan dengan cara
penerapannya ditujukan untuk kerja pada lingkungan yang memenuhi
menjamin keutuhan dan kesempurnaan syarat kesehatan (Suma’mur, 2009).
baik jasmaniah maupun rohaniah Tinggi rendahnya produktivitas tenaga
tenaga kerja khususnya dan manusia kerja dipengaruhi oleh semangat dan
pada umumnya, hasil karya dan faktor kenyamanan kerja dipengaruhi
budaya, untuk meningkatkan oleh faktor lingkungan kerja.
kesejahteraan tenaga kerja. selain itu, Kemudian, ketidaknyamanan saat
kesehatan dan keselamatan kerja bekerja merupakan kondisi yang sangat
mengandung nilai perlindungan tenaga tidak baik bagi tenaga kerja dalam
kerja dari kecelakaan atau penyakit beraktivitas karena pekerja akan
akibat kerja. Tenaga kerja merupakan melakukan aktivitasnya yang kurang
aset organisasi yang sangat berharga optimal dan akan menyebabkan
dan merupakan unsur penting dalam lingkungan kerja yang tidak
proses produksi disamping unsur bersemangat dan membosankan.
lainnya seperti material, mesin dan
lingkungan kerja (Mamahit, dkk, Singkatnya, iklim kerja sangat
2016). mempengaruhi proses dan hasil kerja
oleh pekerja. Untuk itu, lingkungan fisik
Maka dari itu, untuk menunjang kerja di sekitar para pekerja haruslah
keefektifan kesehatan dan keselamatan diperhatikan agar mampu bekerja secara
kerja pada perusahaan, perlu majajemen optimal.
massif oleh perusahaan agar
produktivitas hasil dapat 5. Faktor-Faktor Iklim Kerja
berkesinambungan baik pekerja Berdasarkan aturan pemerintah melalui
maupun perusahaan itu sendiri. permenaker No. 5 Tahun 2018 bahwa
Alasannya, sistem manajemen K3 faktor-faktor yang mempengaruhi iklim
adalah bagian dari sistem manajemen kerja adalah kebisingan, getaran,
perusahaan secara keseluruhan yang penyacahaan, suhu dan kelembaban,
meliputi struktur organisasi, kecepatan angin, dan air.
perencanaan, pelaksanaan, tanggung Semua faktor-faktor yang menggangu
jawab, prosedur, proses dan sumber pekerjaan tersebut harus dapat di hindari
daya yang dibutuhkan bagi atau distandarisasikan dengan
pengembangan, penerapan, pencapaian, permenaker No. 5 Tahun 2018.
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan a. Kebisingan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam Menurut Keputusan Menteri
rangka pengendalian resiko yang Ketenagakerjaan No 05. tahun
berkaitan dengan kegiatan kerja guna 2018, tentang Baku Mutu Tingkat
terciptanya tempat kerja yang aman, Kebisingan, bahwa kebisingan
efisien dan produktif. adalah semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari
4. Iklim kerja alat-alat proses produksi dan/alat-
Iklim kerja yang sehat, nayaman, dan alat kerja yang pada tingkat tertentu
aman sangat mendukung peningkatan dapat menimbulkan gangguan

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
44
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

pendengaran. Tingkat kebisingan Keputusan Menteri Kesehatan RI


adalah ukuran energi bunyi yang nomor
dinyatakan dalam satuan desibel 1405/MENKES/SK/XI/2002
(dB), sedangkan baku mutu tingkat tentang Standard temperature
kebisingan adalah batas maksimal bahwa area suhu pada area kerja
tingkat kebisingan yang industri berada pada kisaran 18-30
o
diperbolehkan dibuang ke C. disamping itu, aturan ini
lingkungan dari suatu usaha atau mewajibkan perusahaan untuk
kegiatan sehingga tidak mengambil langkah-langkah untuk
menimbulkan gangguan kesehatan menurunkan suhu di tempat kerja
manusia dan kenyamanan yang masih di atas 30 derajat, dan
lingkungan. menggunakan metode yang
direkomendasikan untuk
b. Getaran melindungi buruh dari panas.
Getaran adalah gerakan yang
teratur dari benda atau media e. Kecepatan angin
dengan arah bolak-balik dari Lingkungan kerja yang aman,
kedudukan keseimbangannya nyaman, dan sejuk sangat
(Keputusan Menteri mendorong atau merupakan
Ketenagakerjaan Nomor 05 tahun pemicu semangat kerja. Maka dari
2018). Getaran terjadi saat mesin itu, Tempat kerja yang nyaman
atau alat dijalankan dengan motor, merupakan salah satu faktor
sehingga pengaruhnya bersifat penunjang gairah kerja.
mekanis (Budiono, 2003). Getaran Lingkungan kerja yang panas dan
ialah gerakan ossilasi disekitar titik lembab akan menurunkan
(Harrington, 1996). Vibrasia adalah produktivitas kerja, juga akan
gerakan dapat disebabkan oleh membawa dampak negatif terhadap
getaran udara atau getaran mekanis kesehatan dan keselamatan kerja
misalnya pada mesin atau alat-alat (Fajrianti, dkk, 2017). Kecepatan
mekanis lainnya (Gabriel, 1996). angin merupakan bagian dari kajian
c. Pencahayaan K3 karena dapat menimbulkan
Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 bahaya atau kecelakaan kerja. Oleh
bahwa pencahayaan adalah jumlah karena itu, angin yang dianggap
penyinaran pada suatu bidang kerja nikmat bagi orang Indonesia ialah
yang diperlukan untuk berkisar 24oc-26oc dan selisih suhu
melaksanakan kegiatan secara didalam dan diluar tidak boleh
efektif. Sementara itu, (Ahmadi, lebih dari 50C. Batas kecepatan
2009) pencahayaan adalah adalah angin secara kasar yaitu 0,25
banyaknya cahaya yang tiba pada sampai 0,5 m/dtk.
satu luas permukaan. Jadi, f. Air
pencahayaan merupakan salah satu air bersih (Kodoatie, 2003) adalah
faktor untuk menciptakan air yang dipakai sehari-hari untuk
lingkungan yang aman dan nyaman keperluan mencuci, mandi,
dan berkaitan erat dengan memasak dan dapat diminum
produktivitas manusia. Untuk setelah dimasak. Begitu pula
mendapatkan pencahayaan yang dengan (Suripin, 2002) bahwa air
sesuai dalam suatu ruang, maka bersih yaitu air yang aman (sehat)
diperlukan sistem pencahayaan dan baik untuk diminum, tidak
yang tepat sesuai dengan berwarna, tidak berbau, dengan
kebutuhannya. rasa yang segar.
Apapun itu, mengingat akan
d. Suhu dan kelembaban pentingnya air bersih untuk
kebutuhan manusia, maka kualitas

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
45
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

air tersebut harus memenuhi pengolahan padi dan jagung di PT.


persyaratan (Peraturan Menteri XYZ Sumbawa Nusa Tenggara
Kesehatan Barat bahwa PT tersebut
No.416/PerMenKes/IX/1990) yaitu menerapkan Permenaker No.5 tahun
sebagai berikut: 2018 tentang keselamatan dan
1. Syarat fisik yaitu air harus kesehatan kerja. Pada faktor
bersih dan tidak keruh, tidak lingkungan kerja pada tempat
berwarna, tidak berbau dan pengolahan padi dan jagung di di
tidak berasa, suhu antara 10o – PT. XYZ Cabang Sumbawa Nusa
25 o C (sejuk). Tenggara Barat menerapkan sistem
2. Syarat kimiawi yaitu air tidak lingkungan higienis. Hal ini berarti
mengandung bahan kimiawi bahwa faktor fisika, kimia, biologi,
yang mengandung racun, tidak dan psikologi telah di usahakan
mengandung zat-zat kimiawi secara maksimal agar tidak
yang berlebihan, cukup yodium, mempengaruhi keselamatan dan
pH air antara 6,5 – 9,2. kesehatan kerja pekerja PT. XYZ
3. Syarat bakteriologi yaitu air Cabang Sumbawa Nusa Tenggara
tidak mengandung kuman- Barat. Jadi, dapat diketahui dari data
kuman penyakit seperti disentri, yang telah diperoleh-disajikan
kolera dan bakteri patogen bahwa program K3 sangat
penyebab penyakit. berpengaruh positif bagi para
pekerja dan penyedia lapangan kerja
yaitu PT. XYZ Cabang Sumbawa.
F. METODE
Alasannya, jika K3 tidak diterapkan
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian maka banyak kecelakaan dan
kuantitatif eksperimental untuk bahaya yang telah dan akan terjadi
mengidentifikasi atau menemukan dampak sehingga menimbulkan kerugian
positif dan iklim kerja lingkungan K3 di PT. materi dan jiwa. Akan tetapi, data
XYZ Cabang Sumbawa dan karyawannya penelitian menujukkan bahwa K3
sesuai dengan permenaker No. 5 Tahun berpengaruh positif yang dapat
2018. dilihat dari data yang menampilkan
Tempat peneletian ini akan di PT. XYZ tidak adanya kecelakaan para
Cabang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pekerja di PT. XYZ Cabang
yang berlokasi di jalan lintas Sumbawa- Sumbawa-NTB.
Bima. Sample dalam penelitian ini yang b. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim
diambil dari adalah sebagian dari iklim kerja kerja
lingkungan K3 yang sesuai dengan standar 1. Kebisingan
permenaker No. 5 Tahun 2018. Setelah dilakukan pengukuran,
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan diperoleh bahwa terdapat empat
data penelitian ini yaitu vibration meter tempat area kebisingan pada PT.
untuk uji getaran, sound level meter untuk XYZ Cabang Sumbawa yang
uji kebisingan, thermometer gun and menerobos batas yang telah
humadity untuk uji suhu, anemometer untuk ditentukan oleh pemerintah yang
uji pencahayaan, PH meter dan TDS untuk telah tertuang dalam pedoman
uji air, dan air flow anemometer untuk uji teknis penerapan K3 lingkungan
kecepatan angin. kerja sesuai Permenaker No. 5
Tahun 2018. Keempat tempat
tersebut adalah ruang tungku dan
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
dryer yang intensitas kebisingannya
1. HASIL 92.0 dBAB, ruang intake jagung 02
a. Pengaruh K3 pada aktifitas kerja di yaitu 99.6 dBAB, ruang luaran silo
PT. XYZ Cabang Sumbawa yaitu 89.9 dBAB, dan raung
Setelah dilakukan penelitin pemuatan jagung 03 yaitu 89.5
langsung dilapangan yaitu di tempat dBAB. Dampak dari keadaan

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
46
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

tersebut dapat menyebabkan menjadi masalah bagi PT. XYZ


gangguan otak, tuli, stress, cepat cabang Sumbawa apabila tidak
marah, dan gangguan tidur. segera diselesaikan
2. Getaran
Getaran yang dijadikan objek 3. Suhu dan Kelembaban
penelitian adalah getaran yang Dari data yang telah ditemukan
ditimbulkan oleh forklift. Alat uji bahwa suhu dan kelembaban
getaran menggunakan vibration pada gudang gabah yaitu 31oc
meter. tertinggi dan terrendah 28oc.
Berdasarkan hasil uji pengukuran Keadaan suhu tersebut melebihi
getaran forklift maka diperoleh batas maksimal standar pemerintah
sebagai berikut atau permenaker No. 5 Tahun 2018
yaitu 28oc. Semetara kelembaban
Standar Getara masih dibawah batas minimal yang
Kondisi pemeri n yang dizinkan oleh oleh pemerintah yaitu
N
forklift. ntah dihasil 65%. Jadi, pada gudang gabah di
O Unit
(4m/d2) kan PT. XYZ Cabang Sumbawa pada
(m/s2) keadaan suhu menerobos
Mesin 4m/d2 permenaker No. 5 Tahun 2018
hidup tapi 3.4 sedangkan pada posisi kelembaban
tidak jalan hampir menerobos yaitu 62% dari
1 01 Mesin 4m/d2 yang telah ditetapkan yaitu 65%.
hidup Sementara, pada suhu maupun
5.2 kelembaban pada gudang jagung
sedang
jalan tidak melebih batas maksimal yang
telah ditentukan oleh pemerintah
Mesin 4m/d2 melalui permenaker No. 5 tahun
hidup tapi 3.5 2018 yaitu suhu untuk didalam dan
tidak jalan diluar ruangan batas maksimalnya
2 02 Mesin 4m/d2 28oc. Kemudian, pada posisi
hidup kelembaban rata-rata dibawah
5.5 batas minimal yaitu 45% dari
sedang
jalan permenaker No. 5 tahun 2018 yaitu
65%.
Mesin 4m/d2
hidup tapi 3.5 4. Kecepatan angin
tidak jalan keberadaan atau keadaan kecepatan
3 03 Mesin 4m/d2 angin di PT. XYZ Sumbawa Nusa
hidup Tenggara Barat masih normal baik
5.6 pada tempat pengolahan jagung
sedang
jalan maupun gabah yaitu maksimumnya
20-21 mph dan minimunya 10 mph.
Dari data hasil uji getaran yang keadaan tersebut masih lebih rendah
terlihat, maka dapat diketahui dari batas yang telah ditentukan oleh
bahwa getaran yang dihasilkan pemerintah yaitu 40 mph. Jadi, di
oleh alat kerja yang ada pada PT. PT. XYZ Sumbawa Nusa Tenggara
XYZ cabang Sumbawa melebihi Barat memperhatikan-menerapkan
ambang batas sesuai Permenaker keselamatan dan kesehatan kerja
No.5 tahun 2018. Walaupun sesuai dengan Permenaker No.5
demikian, kegiatan produksi tetap Tahun 2015 yang menekankan
berjalan lancar dan para pekerja bahwa setiap perusahaan harus
bekerja menerapakan kehati- memperhatikan batas maksimal
kehatian. Namun, kondisi tersebut keadaan kecepatan angin yaitu 40
mph.

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
47
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

kondisi yang ekstrim panas dan dingin


5. Air dengan kadar yang melebihi nilai
Pengujian air dilakukan untuk ambang batas ketahanan tubuh pekerja.
menjamin kesehatan para pekerja Terkait dengan PT. XYZ Cabang
PT. XYZ cabang Sumbawa. Sumbawa, terdapat iklim kerja yang
Dari hasil temuan dilapangan sesuai dengan permenaker No. Tahun
bahwa air di PT. XYZ cabang 2018 dan sebaliknya. Pada tempat
Sumbawa masih di normal yaitu pengolahan jagung dan gabah, PT. XYZ
Cabang Sumbawa menyimpan iklim
warnanya jernih, PHnya 6.68,
kerja yang memuat getaran, kebisingan,
suhunya 32.9oc-33.2 oc, dan pencahayaan ruang kerja, suhu dan
TDSnya minimal 0.532 kelembaban, kecepatan angin, dan air.
Maksimulm 0.541 Akan tetapi, getaran, kebisingan, dan
suhu dan kelembaban menawarkan
6. Pencahayaan bahaya bagi pekerja karena tidak sesuai
Iklim kerja berupa cahaya atau dengan permenaker No. 5 Tahun 2018.
pencahayaan di PT. XYZ cabang Apapun itu, Kesehatan dan Keselamatan
Sumbawa masih jauh dari batas Kerja (K3) harus diterapakan karena
yang telah ditentukan oleh merupakan aspek perlindungan tenaga
pemerintah yaitu 17 lux-93 lux. Ini kerja sekaligus melindungi aset
artinya bahwa PT. XYZ cabang perusahaan. Tujuannya, memberikan
Sumbawa memperhatikan- jaminan kondisi yang aman dan sehat
mengatur iklim cahaya agar tidak kepada setiap karyawan dan untuk
bertentangan permenaker No. 5 melindungi sumber daya manusia dan
Tahun 2018. Jadi, faktor pencayaan untuk mengurangi angka kecelakaan
di PT. XYZ cabang Sumbawa pada kerja khususnya. Untuk itu, agar tercipta
ruang pengolahan jagung dan gabah lingkungan kerja yang sesuai dengan
menerapakan keselamatan dan permenaker No. 5 Tahun 2018; baik
kesehatan kerja sesuai dengan perusahaan maupun pekerja perlu
permenaker No. 5 Tahun 2018 agar melakukan pembinaan dan pelatihan,
stabilitas dan produktivitas PT. pengarahan, dan control terhadap
XYZ cabang Sumbawa tetap terjaga pelaksanaan tugas dari para karyawan
dan utuh keberadaannya. dan pemberiaan bantuan sesuai dengan
aturan yang berlaku, baik dari lembaga
2. PEMBAHASAN pemerintah maupun perusahaan yang
Iklim Kerja memiliki pekerja.
Iklim kerja adalah suatu kombinasi dari
keadaan tempat kerja seperti getaran, Pemerintah memberikan perhatin
kebisingan, cahaya, dan angin. Iklim khusus berupa penetapan aturan melalui
kerja yang tidak nyaman, tidak sesuai Permenaker No 5 Tahun 2018. Aturan
dengan syarat yang ditentukan dapat ini tidak dibuat untuk dijadikan bahan
menurunkan kapasitas kerja yang bacaan semata, namun untuk menjadi
berakibat menurunnya efisiensi dan setiap pelaku kerja agar sebagai berikut:
produktifitas kerja. Iklim kerja yang 1. Terjadinya peningkatan
tidak nyaman dan aman akan pengetahuan tentang kerja
menimbulkan berbagai masalah bagi 2. Terciptanya lingkungan kerja yang
para pekerja itu seperti gatal-gatal, sehat, nyaman, dan aman.
dehidrasi, kelelahan, dan kekakuan otot. 3. Penggunaan alat-alat kerja dapat
Jadi, iklim kerja merupakan salah satu disesuaikan untuk menjamin
faktor fisik yang berpotensi keselamatan kerja
menimbulkan potensi bahaya yang 4. Kecelakaan dapat dicegah sehingga
dapat menimbulkan gangguan kesehatan tidak menimbulkan korban
terhadap tenaga kerja bila berada pada kesehatan atau jiwa

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
48
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

5. Menekan kerugian akibat biaya pengolahan jagung dan gabah. Kegiatan


operasional perusahaan seperti pengolahan jagung dan gabah sebagian
layanan santunan kecelakaan atau besar menggunakan mesin dan alat berat.
korban jiwa.
6. Terjadinya peningkatan pendapatan Untuk menghindari terjadinya dampak
atau produktivitas yang efektif dan buruk pekerjaan, maka PT. XYZ Cabang
efisien. Sumbawa menerapkan hal-hal sebagi
7. Tercegahnya faktor-faktor yang berikut:
menimbulkan kerugian seperti 1. Menanamkan sikap dan rasa memiliki
faktor kimia, biologi, fisika, dan pekerjaan dan perusahaan agar
fisiologi. perusahaan dapat berkembang dan maju.
2. Setiap pekerja harus dapat memimpin,
Dampak K3 sesuai Permenaker No 5 mengatur, dan mengoreksi satu sama
Tahun 2018 lain.
Dalam bekerja, Keselamatan dan 3. K3 bukan tanggung jawab perusahaan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor semata tapi juga pekerja. Jadi perlu
yang sangat penting untuk diperhatikan partisipasi semua pihak di perusahaan
karena seseorang yang mengalami sakit agar pekerjaan tetap sehat, selamat, dan
dalam bekerja akan berdampak pada nyaman.
diri, keluarga, lingkungannya, dan Untuk antisipasi terjadinya kecelakaan
tempat kerjanya. Untuk itu, pemerintah ditempat kerja, PT. XYZ Cabang Sumbawa
memberikan perhatin khusus berupa menerapkan hal-hal sebagi berikut:
penetapan aturan melalui Permenaker 1. Pengendalian teknik: yaitu mengganti
No 5 Tahun 2018. Aturan ini tidak prosedur kerja, menutup mengisolasi
dibuat untuk dijadikan bahan bacaan bahan berbahaya, menggunakan
semata, namun untuk menjadi setiap otomatisasi pekerjaan, menggunakan
pelaku kerja agar sebagai berikut: cara kerja basah dan ventilasi udara.
a Terjadinya peningkatan 2. Pengendalian administrasi yaitu
pengetahuan tentang kerja mengurangi waktu pajanan, menyusun
b Terciptanya lingkungan kerja yang peraturan keselamatan dan kesehatan,
sehat, nyaman, dan aman. memakai alat pelindung diri, memasang
c Penggunaan alat-alat kerja dapat tanda-tanda peringatan, membuat daftar
disesuaikan untuk menjamin data bahan-bahan yang aman,
keselamatan kerja melakukan pelatihan sistem
d Kecelakaan dapat dicegah sehingga penangganan darurat.
tidak menimbulkan korban 3. Pemantauan kesehatan : melakukan
kesehatan atau jiwa pemeriksaan kesehatan seluruh pekerja
e Menekan kerugian akibat biaya secara berkala
operasional perusahaan seperti
layanan santunan kecelakaan atau
H. KESIMPULAN DAN SARAN
korban jiwa.
f Terjadinya peningkatan pendapatan 1. KESIMPULAN
atau produktivitas yang efektif dan Berdasarkan hasil kajian teori dan data
efisien. yang bersumber dari penelitian yang
g Tercegahnya faktor-faktor yang telah dilakukan di tempat pengelolahan
menimbulkan kerugian seperti jagung gabah yaitu di PT. XYZ Cabang
faktor kimia, biologi, fisika, dan Sumbawa tentang iklim kerja
fisiologi. lingkungan K3 bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan suatu usaha
Kebijakan PT. XYZ Cabang Sumbawa dan upaya untuk menciptakan
tentang K3 terhadap Pekerjanya. perlindungan dan keamanan dari risiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik,
PT. XYZ Cabang Sumbawa merupakan mental maupun emosional terhadap
perusahaan yang berorientasi pada

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
49
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 3 OKTOBER 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Science and Technology

pekerja, perusahaan, dan masyarakat. kecelakaan baik fisik, mental


Dari data yang telah ditemukan bahwa maupun emosional sehingga
semua pekerja PT. XYZ Cabang memberikan perlindungan kepada
Sumbawa tidak mengalami kecelakaan tenaga kerja.
kerja atau semua aktivitas kerja PT. c. Keselamatan dan kesehatan kerja
XYZ Cabang Sumbawa berjalan lancar merupakan program bersama
saja tanpa ada keluhan dari pekerjanya menyelamatkan jiwa, maka
sendiri. Ini menujukkan bahwa program dibutuhkan peran serta setiap unit
K3 berpengaruh baik pada pekerja PT. kerja PT. XYZ Cabang Sumbawa.
XYZ Cabang Sumbawa. d. Untuk meningkatkan hasil kerja dan
Untuk faktor-faktor yang produktivitas kerja, para tenaga kerja
mempengaruhi iklim kerja seperti PT. XYZ Cabang Sumbawa harus
kebisingan, getaran, suhu dan memperoleh jaminan perlindungan
kelembapan, kecepatan angin, air dan keselamatan dan kesehatannya di dalam
pencahayaan yang dimaksud dalam setiap pelaksanaan pekerjaannya sehari-
Permenaker No.5 tahun 2018 tidak hari.
berpengaruh dalam kegiatan kerja para e. Setiap pekerja PT. XYZ Cabang
karyawan dan pekerja di PT. XYZ Sumbawa harus senantiasa memakai
Sumbawa Nusa Tenggara Barat. alat pelindung diri untuk mencegah
Sementara, iklim kerja K3 sesuai keburukan yang tidak diketahui
Permenaker No.5 tahun 2018 tidak terjadinya.
semuanya diterapkan oleh PT. XYZ
Cabang Sumbawa. Kondisi ini muncul
karena terdapat beberapa ilim kerja DAFTAR PUSTAKA
yang tidak sesuai dengan standar Ahmadi, 2009. Psikologi Sosial. Rineka Cipta:
pemerintah yaitu kebisingan, getaran, Jakarta.
dan suhu dan kelembaban ruang kerja. A.M. Sugeng Budiono, 2003, Bunga Rampai
Sementara itu, pencahayaan, kecepatan Hiperkes, Semarang : Universitas
angin, dan air sesuai dengan permenaker Diponegoro.
No. 5 tahun 2018. Keadaan tersebut Ardyanto, 2005. Potret Iklim Kerja, Jurnal
akan berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan, Volume 1, No
kelangsungan kesehatan dan 2, hlm 142-151.
keselamatan pekerja dan PT. XYZ Harrington dan Gill, 2005.Buku Saku Kesehatan
Cabang Sumbawa Walaupu demikian, Kerja. Jakarta: EGC.
semua pekerja pada tempat pengolahan John Ridley, 2008. Kesehatan dan Keselamatan
jagung dan gabah di PT. XYZ Cabang Kerja.Erlangga. Jakarta.
Sumbawa tidak mengalami gangguan
atau kecelakaan kerja. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
2. SARAN tentang Keselamatan dan Kesehatan
a. PT. XYZ Cabang Sumbawa agar Kerja Lingkungan Kerja.
selalu mengutamatakan kesehatan Gita Fajrianti, Zahroh Shaluhiyah, Daru
dan keselamtan kerja agar segala Lestantyo, 2017. Pengendalian Heat
bentuk kecelakaan dan akibatnya Stress Pada Tenaga Kerja di Bagian
dapat dihindari. Furnace PT. X Pangkalpinang Bangka
b. PT. XYZ Cabang Sumbawa selama Belitung. Jurnal Promosi Kesehatan
pengelolahan jagung dan gabah Indonesia Vol. 12 / No. 2.
hendak melakukan upaya Suma’mur, 2009. Higiene Perusahaan dan
keselamatan dan kesehatan kerja Kesehatan Kerja (HIPERKES).
untuk menciptakan suasana kerja Jakarta: Sagung Seto.
yang aman dari risiko kecelakaan

ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x


Copyright Jurnal TAMBORA
50

Anda mungkin juga menyukai