Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIZKI PUTRA WIJAYA

NIM : 2230702126
KELAS : 2272D

TEORI ELIT POLITIK

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Teori elit diarahkan untuk menentang sosialisme (sosialisme marxis) dan. sampai tingkat
tertentu terutama dalam kasus Vilfredo Pareto, untuk menentang gagasan demokratis. Mereka.
menentang konsep marxist. tentang kelas menguasa yang kekuatan politiknya didasarkan kepada
kepemilikan alat-alat produksi, dengan menetapkan bahwa kelompok penguasa,. dicirikan ole
kemampuan superior. Akan tetapi Gaetanomosca. pada akhirnya. mengembangkan tori yang
kompleks dimana mengakui pentingnya kepemilikan properti dalam. membangun. minoritas yang
terorganisir. (kelas politik). Menurut Vilpredo Pareto elit adalah Flit adalah orang-orang berhasil
yang mampu menduduki jabatan. tinggi dalam lapisan. masyarakat. Umumnya elit berasal dari
kelas yang sama, yaitu orang-orang kaya dan pandai yang mempunyai kelebihan dalam
matematika, karakter moral dan sebagainya.
Dalam sistem sosial apa pun, perkembangan partai politik tidak terlepas dari kesanggupan para
elitenya menjalankan strategi kepemimpinan, yang kemudian dapat menumbuhkan kesadaran,
menggerakkan kader partai, dan berbagai hal yang pada dasarya mengoptimalkan fungi dan
peranan partai politik. Untuk itu, sangat penting untuk mengedepankan teori elite dalam kerangka
memperoleh penjelasan teoretis terkait dengan peran para elite.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan teori elit politik ?


2. Apa pengertian dari kata elit tersebut ?
3. Sebutkan apa saja pengertian elit menurut para ahli ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya para pembaca mengetahui bagaimana sejarah
perkembangan dari teori elit politik,serta pengertian dari kata elit tersebut dan pengertian dari
beberapa ahli
PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEORI ELIT POLITIK

Teori politik in lahir dari diskusi para ilmuan sosial amerika serikat vaitu Schumpter dan
Harold Laswell dan C. Wright Mills. Ilmuwan in merujuk tulisan dari pemikir eropa pada awal
munculnya fasisme khususnya Villfredo Pareto dan Gaetano Mosca dan lain-lain.
Para ahli tersebut percaya bahwa setiap masyarakat di perintah ole sekelompok kecil orang yang
mempunyai kualitas-kualitas yang diperlukan bagi kehadiran mereka pada kekuasaan sosial dan
politik yang penuh. Mereka yang mampu menjangkau pusat kekuasaan adalah selalu merupakan
orang yang terbaik orang- orang inilah yang disebut dengan elit. Elit sendiri adalah orang-orang
yang berhasil dan mampu menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam lapisan masyarakat. Maka
dari itu Villfredo pareto membagi masyarakat atas dua kelas :

1. Lapisan atas, terdiri dari elit yang memerintah atau (governing elite) dan elit yang tidak
memerintah (non governing elite)
2. Lapisan yang lebih rendah, yaitu non elit

Perkataan "Elite"dipakai di Prancis pada abad yang XVII (ke 17) untuk mendekripsikan sesuatu
yang bagus sekali dan kemudian di applikasikan ole kelompok sosial yang unggul dalam beberapa
hal. Istilah tori elit mulai masuk dengan melalui tori elit sosiologis yang diajukan oleh villfredo
pareto (tahun 1848- 1923) dan yang dalam bentuk yang berbeda oleh Gaetano Mosca (1858-1941).
Vilfredo fareto memulai dengan definisi umum untuk elite, yakni sebagai kelompok orang yang
mempunyai indeks kemampuan yang tinggi dalam aktifitas mereka, apapun bentuknya akan tetapi
dia kemudian mengonsentrasikan diri pada apa yang disebut sebagai "elite penguasa" yang
dipertentangkan dengan massa yang tidak berkuasa. Konsep ini dalam beberapa hal, didasarkan
pada konsep Gaetano Mosca (orang yang pertama kali yang berusaha menyusun ilmu politik baru
berdasarkan perbedaan antara kelompok elite dengan massa) yang meringkaskan konsep
umumnya dengan mengatakan bahwa di semua masyarakat ada stu hal yang menonjol, yakni
"dua kelas manusia - kelas yang berkuasa dan kelas yang dikuasai".

B. PENGERTIAN ELIT

Istilah elite secara etimologis berasal dari kata eligere, yang berarti memilih. Kata "elite"
menunjuk pilihan, pilian bangsa, budaya, kelompok usia, dan orang-orang yang menduduki posisi
yang lebih tinggi.' Dengan kata lain, elite adalah sekelompok kecil orang dalam masyarakat yang
memegang posisi dan peranan penting. Garis besar perkembangan elit Indonesia adalah dari yang
bersifat tradisional yang berorientasi kosmologis, dan berdasarkan keturnan kepada elit modern
yang berorientasi kepada negara kemakmuran, berdasarkan pendidikan. Elit modern in jauh lebih
beraneka ragam daripada elit tradisional.
Secara struktural disebutkan tentang administratur-administratur, pegawai-pegawai
pemerintah, teknisi-teknisi, orang-orang profesional, dan para intelektual, tetapi pada akhirnya
perbedaan utama yang dapat dibuat adalah antara elit fungsional dan elit politik. Yang dimaksud
dengan elit fungsional adalah pemimpin-pemimpin yang baik pada masa lalumaupun masa
sekarang mengabdikan dir untuk kelangsungan berfungsinya suatu negara dan masyarakat yang
modern, sedangkan elit politik adalah orang-orang (Indonesia) yang terlibat dalam aktivitas politik
untuk berbagai tujuan tapi biasanya bertalian dengan sekedar perubahan politik.Kelompok pertama
berlainan dengan yang biasa ditafsirkan, menjalankan fungsi sosial yang lebih besar dengan
bertindak sebagai pembawa perubahan, sedangkan golongan ke dua lebih mempunyai arti simbolis
daripada praktis.
Elit politik yang dimaksud adalah individu atau kelompok elit yang memiliki pengaruh dalam
proses pengambilan keputusan politik. Suzanne Keller mengelompokkan ahli yang mengkaji elit
politik ke dalam dua golongan. Pertama, ahli yang beranggapan bahwa golongan elite itu adalah
tunggal yang biasa disebut elit politik (Aristoteles, Gaetano Mosca dan Pareto).Kedua, ahli yang
beranggapan bahwa ada sejumlah kaum elit yang berkoeksistensi, berbagi kekuasaan, tanggung
jawab, dan hak-hak atau imbalan. (ahlinya adalah Saint Simon, Karl Mainnheim, dan Raymond
Aron).

C.PENGERTIAN ELIT MENURUT PARA AHLI

Menurut Aristoteles, elit adalah sejumlah kecil individu yang memikul semua atau hampir semua
tanggung jawab kemasyarakatan. Definisi elit yang dikemukakan ole Aristoteles merupakan
penegasan lebih lanjut dari pernyataan Plato tentang dalil inti tori demokrasi elitis klasik bahwa di
setiap masyarakat, suatu minoritas membuat keputusan-keputusan besar.
Pareto menyatakan bahwa setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecil orang yang
mempunyai kualitas yang diperlukan dalam kehidupan sosial dan politik. Kelompok kessil itu
disebut dengan elit, yang mampu menjangkau pusat kekuasaan. Elit adalah orang-orang berhasil
yang mampu menduduki jabatan tinggi dalam lapisan masyarakat. Pareto mempertegas bahwa
pada umumnya clit berasal dari kelas yang sama, yaitu orang-orang kaya dan pandai yang
mempunyai kelebihan dalam matematika, bidang muasik, karakter moral dan sebagainya.
Pareto dan Mosca mendefinisikan elit sebagai kelas penguasa yang secara efektif memonopoli
pos-pos kunci dalam masyarakat. Definisi in kemduain didukung oleh Robert Michel yang
berkeyakinan bahwa "hukum besi oligarki" tak terelakkan. Dalam organisasi apapun, selalu ada
kelompok kecil yang kuat, dominan dan mampu mendiktekan kepentingannya sendiri. Sebaliknya,
Lasswell berpendapat bahwa elit sebenarnya bersifat pluralistik.
Pandangan yang lebih luwes dikemukakan ole Dwaine Marvick. Menurutnya ada dua tradisi
akademik tentang elit. Pertama, dalam tradisi yang lebih tua, elit diperlukan sebagai sosok khusus
yang menjalankan misi historis, memenuhi kebuthan mendesak, melahirkan bakat-bakat unggul,
atau menampilkan kualitas tersendiri.
Lipset dan Solar menunjukkan bahwa elit adalah mereka yang menempati posisi di dalam
masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting,, yaitu posisi tinggi di dalam
ekonomi pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran dan pekerjaan-pekerjaan.
Pernyataan seiring dikemukakan ole Czudnowski bahwa elit adalah mereka yang mengatur segala
sesuatunya, ataua aktor-aktor kunci yang memainkan peran utama yang fungsional dan terstruktur
dalam berbagai lingkup institusional, keagamaan, militer, akademis, industri, komunikasi dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Muslim Mufti,Teori-Teori Politik (Bandung: Pustaka Setia, 2013).


https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/political-science/makalah-teori-
politik-teori-elit/32505415
https://www.scribd.com/document/431761798/MAKALAH-KELOMPOK-4-docx

Anda mungkin juga menyukai