Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

HASIL PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA

5. 1 Gambaran Umum
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2022 di SLB
Putra Mandiri yang berada di Jalan Jambangan Tama Asri No.26,
Jambangan, Kec. Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh anak tunagrahita ringan kelas 7 sampai kelas 12
di SLB Putra Mandiri sebanyak 25 anak. Berdasarkan penghitungan rumus,
didapatkan besar sampel adalah sebanyak 23,5 orang, kemudian dibulatkan
menjadi sebanyak 24 orang. Data primer diperoleh dari hasil lembar
kuesioner yang diisi oleh responden.
5. 2 Hasil Pengumpulan Data
5.2.1. Data Responden
Table 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1 12-15 7 29,2
2 16-20 15 62,5
3 21-25 2 8,3
Total 24 100
Sumber : Data Primer, 2022
Berdasarkan table 5.1 diketahui bahwa sebagian besar umur siswa SLB
Putra Mandiri adalah umur 16-20 Tahun yaitu sebanyak 15 siswa.

Table 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. Laki-Laki 17 70,8
2. Perempuan 7 29,2
Total 24 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan table 5.2 diketahui bahwa Sebagian besar jenis kelamin siswa
SLB Putra Mandiri adalah laki - laki yaitu sebanyak 17 siswa.
Table 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. SMP 8 33.3
2. SMA 16 66.7
Total 24 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan table 5.3 diketahui bahwa sebagian besar tingkat Pendidikan
siswa SLB Putra Mandiri adalah SMA yaitu sebanyak 16 siswa.

5. 3 Hasil Analisa Data


Tabel 5.4 Hasil Pre-Test dan Post Test terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa
Tentang karies pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Hari Pertama
di SLB Putra Mandiri Tahun 2022
Pengetahuan Pre Test Post Test
TOTAL TOTAL
Hari Ke I Rendah Tinggi Rendah Tinggi
N % N % N % N % N % N %
Intervensi 1
8 66,7 4 33,3 12 100 0 0 100 12 100
2
N % N % N % N % N % N %
Kontrol
11 91,7 1 8,3 12 100 5 41,7 7 58,3 12 100

Sumber : Data Primer, 2022


Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil pengetahuan menyikat gigi pada
anak tunagrahita sebelum diberikan intervensi hari pertama pada kelompok
intervensi mayoritas pada kategori rendah sebanyak 66,7%, kemudian setelah
intervensi terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 100% pada kategori tinggi.
Hasil pengetahuan menyikat gigi pada anak tunagrahita sebelum diberikan
ceramah hari pertama pada kelompok kontrol mayoritas kategori rendah sebanyak
91,7%, kemudian setelah ceramah hari pertama tingkat pengetahuan menjadi
58,3% pada kategori tinggi.
Tabel 5.5 Hasil Pre-Test dan Post Test Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa
tentang karies pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Kedua di SLB
Putra Mandiri Tahun 2022
Pengetahua Pre Test TOTAL Post Test TOTAL
n Hari Ke II Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Intervensi N % N % N % N % N % N %
0 0 12 100 12 100 0 0 12 100 12 100
Kontrol N % N % N % N % N % N %
8 66,7 4 33,3 12 100 2 16,7 10 83,3 12 100
Sumber : Data Primer, 2022
Pada hari kedua kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi tingkat
pengetahuan semua responden pada kategori tinggi yaitu sebanyak 100% dan
hasil ini tidak berubah setelah intervensi pada kategori tinggi sebanyak 100%.
Pada hari kedua di kelompok kontrol mayoritas sebelum diberikan ceramah
tingkat pengetahuan 66,7% pada kategori rendah, setelah ceramah terjadi
peningkatan pengetahuan kategori tinggi sebanyak 83,3%.

Tabel 5.6 Analisis Efektivitas Media Video Dalam Meningkatkan Pengetahuan


Tentang Karies Pada Anak Tunagrahita Ringan Di SLB Putra Mandiri pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Hari Pertama Tahun 2022
Variabel Tingkat Pretest Posttest P Value
Pengetahuan N % N %
Kelompok Intervensi Rendah 8 66,7 0 0 0,008
Hari ke I Tinggi 4 33,3 12 100
Total 12 100 12 100
Kelompok Kontrol Rendah 11 91,7 5 41,7 0,031
Hari ke I Tinggi 1 8,3 7 58,3
Total 12 100 12 100
Sumber : Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa pada hari pertama terdapat
peningkatan pengetahuan dari 33,3% pada kategori tinggi menjadi 100% setelah
intervensi dengan nilai p-value kelompok intervensi sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi sebesar 0,008 (sig < 0,05), sehingga terdapat perbedaan yang
signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian media video.

Pada kelompok kontrol hari pertama hanya 8,3% pada kategori tinggi
sebelum ceramah menjadi 58,3% pada kategori tinggi setelah ceramah dengan p-
value kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan ceramah sebesar 0,031
(sig < 0,05), sehingga terdapat perubahan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan ceramah pada kelompok kontrol.

Tabel 5.7 Analisis Efektivitas Media Video Dalam Meningkatkan Pengetahuan


Tentang Karies Pada Anak Tunagrahita Ringan Di SLB Putra Mandiri pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Hari Kedua Tahun 2022
Variabel Tingkat Pretest Posttest P Value
Pengetahuan N % N %
Kelompok Intervensi Rendah 0 0 0 0 ∞
Hari ke II Tinggi 12 100 12 100
Total 12 100 12 100
Kelompok Kontrol Rendah 8 66,7 2 16,7 0,031
Hari ke II Tinggi 4 33,3 10 83,3
Total 12 100 12 100
Sumber : Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel 5.7 Pada hari kedua pada kelompok intervensi tingkat
pengetahuan 100% pada kategori tinggi sebelum dan setelah intervensi dan p
value tidak dapat dihitung karena nilai seluruh responden sebelum dan sesudah
intervensi semua responden sudah pada kategori tinggi (>5).

Pada hari kedua kelompok kontrol tingkat pengetahuan sebanyak 33,3%


pada kategori tinggi sebelum ceramah dan setelah ceramah menjadi 83,3% dengan
p-value kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan ceramah sebesar 0,031
(sig < 0,05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan
sebelum dan sesudah diberikan ceramah pada kelompok kontrol.

Pada kelompok intervensi, media video bisa menunjukkan hasil yang lebih
maksimal pada hari pertama, terbukti pada hari kedua nilai pretest sebelum
dilakukan intervensi pada responden seluruhnya sudah dalam katagori tinggi,
berbeda dengan kelompok kontrol yang telah dilakukan ceramah sebanyak 2 hari
tetapi tetap ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah setelah
intervensi dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai