#Tugas Beton Prategang 3 & 4
#Tugas Beton Prategang 3 & 4
Besar gaya prategang dihitung berdasarkan tegangan ijin beton pada kondisi transfer yaitu
Eksentrisitas tendon, es = yb - Z0
= 0,6666 m
- Pt Pt . es Mbs
+ - = 0.25 . (fci^0.5)
A Sa Sa
- Pt Pt . es 1920,634
+ - = 1440,486 kPa
0,6695 0,2676 0,2676
Pt_a = 8641,306 kN
Tegangan pada serat bawah
- Pt Pt . es Mbs
- + = 0.25 . (fci^0.5)
A Sb Sb
- Pt Pt . es 1920,634
- + = 19920,00 kPa
0,6695 0,2895 0,2895
Pt_b = 6995,023 kN
Pt = 6995,023 kN
Jumlah tendon dan strands dihitung berdasarkan gaya prategang saat jacking.
Pj = Pt / 0,85 = 8229,439 kN
Pj = 0.85 . P_bl . nt
- Jumlah tendon yang diperlukan
Pj 8229,439
nt = = = 3,76 tendon
0,85 . P_bl 2186,03
Pj 8229,439
nt = = = 52,70 tendon
0,85 . P_bs 156,145
Strands/ Jmlh
Tendon
tendon Strands
Tendon baris ke-1 nt_1 3 14 42
Total 4 56
Berdasarkan RSNIT-12-2004 pasal 4.4.3.2.2 tegangan ijin tarik baja prategang pada kondisi transfer tidak
Tegangan baja prategang pada saat transfer tidak melebihi tegangan ijin, maka baja prategang aman terhadap
Zona aman tendon direncanakan dengan peninjauan momen pada tengah bentang, seperempat bentang, dan
ujung bentang balok prategang. Persamaan momen pada tengah bentang dan seperempat bentang adalah sbb :
Bentang L = 30,00 m
Beban Momen
Q P 1/2L 1/4L Ujung
Jenis
kN/m kN kN.m 0
Penempatan tendon pada girder diposisikan pada daerah tekan yang tidak melebihi tekanan ijin saat transfer.
Penempatan tendon ditempatkan diantara batas atas dan bawah. Perhitungan batas bawah dan atas sebagai berikut :
Yb = 0,816592 m
= 0,353116 m2
= 0,39972 m
= 0,298225 m
= 0,697945 m
Letak tendon yang paling optimum adalah pada daerah eksentrisitas maksimum.
Daerah eksentrisitas maksimum adalah daerah eksentrisitas yang menghasilkan tegangan tarik yang masih di bawah
tegangan tarik ijin.
Zona tendon dapat diperlebar sehingga dapat menghasilkan tegangan tarik pada beton, tetapi tidak melebihi tegangan
ijin yang disyaratkan.
Eksentrisitas maksimum pada batas bawah dapat dihitung dengan persamaan berikut.
eb' = ( fti . kb . An ) / Pi
= 0,055109 m
eb_max = eb + eb'
= 0,753054 m
Seperemp
1/4L 7,5 1564,570 0,2237 0,6234 0,05511 0,6785
at bentang
Ybc = 1,0938 m
= 3221,025 kPa
Radius girasi r2 = Ic / Ac
= 0,450279 m2
= 0,411675 m
= 1,14677 m
= 0,735095 m
Pada desain gelagar ini, diijinkan tegangan tarik pada beton prategang, maka batas bawah dapat diperlebar.
Pertambahan lebar dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
= 0,2177 m
et_max = et - et'
= 0,5174 m
1,90
1,80
1,70
1,60
1,50
1,40
1,30
1,20
1,10
1,00
0,90
0,80
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
2. Tata Letak Posisi Tendon
Tata letak posisi tendon direncanakan berdasarkan peninjauan pada tengah bentang (Pot B) dan ujung balok
Total 4 56
yd = ns . Z0 - ns_1 . a
-a
ns_2
yd = 0,2 m
Syarat jarak bersih antar ducting dari produk VSL 0.7 dt = 0,07 m
OK
Menentukan jarak antar as tendon (y'd) dengan cara menghitung momen statis tiap tiap tendon.
Momen statis dihitung dengan cara mengalikan jumlah strands tiap tendon dengan jarak as tendon dengan as tendon
terbawah.
1 0 14 0 yd' 0 yd'
2 1 14 1 yd' 14 yd'
3 2 14 2 yd' 28 yd'
4 3 14 3 yd' 42 yd'
ye = yb - a' = 0,4666 m
Σ(ni . yd') = ns . ye
yd' = 0,3111 m
Tendon 1 Z1 = a + yd = 0,300 m
Tendon 2 Z2 = a = 0,100 m
Tendon 3 Z3 = a = 0,100 m
Tendon 4 Z4 = a = 0,100 m
eksentrisitas f = es = 0,6666 m
X Y X Y
0 0
1 0,086 16 0,664
2 0,166 17 0,655
3 0,240 18 0,640
4 0,308 19 0,619
5 0,370 20 0,593
6 0,427 21 0,560
7 0,477 22 0,521
8 0,521 23 0,477
9 0,560 24 0,427
10 0,593 25 0,370
11 0,619 26 0,308
12 0,640 27 0,240
13 0,655 28 0,166
14 0,664 29 0,086
15 0,667 30 0,000
tendon berada di antara batas atas dan batas bawah zona aman tendon, maka penempatan tendon pada balok
prategang menerus sudah tepat.
1,90
1,80
1,70
1,60
1,50
1,40
1,30
1,20
1,10
1,00
0,90
0,80
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
e. Lintasan masing-masing tendon
Kehilangan gaya prategang (Loss of Prestress) dikelompokkan menjadi 2 yaitu kehilangan gaya prategang jangka
pendek dan kehilangan gaya prategang jangka panjang.
Kehilangan gaya prategang jangka pendek terjadi pada saat proses transfer gaya prategang, dan terjadi pada waktu
singkat. Kehilangan gaya prategang jangka pendek meliputi perpendekan elastis beton, dudukan angkur, dan friksi.
Saat gaya prategang disalurkan ke angkur, angkur tertarik masuk berkisar antara 2-7mm.
Metode penarikan baja prategang yang digunakan adalah pascatarik dengan penarikan dilakukan pada dua sisi
gelagar.
= 137,94 MPa
Transfer gaya prategang yang dilakukan dalam 2 tahap, dimana 2 tendon ditarik secara bersamaan dan bergantian.
= 31904,19 MPa
Tegangan baja prategang setelah dikurangi kehilangan tegangan akibat pengangkuran dan gesekan :
fpi = 𝑓 ∆𝑓 ∆𝑓
= 1338,090 MPa
Gaya prategang setelah kehilangan gaya prategang akibat pengangkuran dan gesekan.
Pi = fpi . Aps
= 7395890 N
= 7395,89 kN
𝑃 𝑃 .𝑒 𝑀 .𝑒
𝑓 =
𝐴 𝐼 𝐼𝑥
= 20616 kN/m2
= 20,62 MPa
∆𝑓 = 1 = 62,36 MPa
. ∆𝑓
𝑛
fps = 𝑓 ∆𝑓 ∆𝑓 ∆𝑓
= 1275,733 MPa
Pt = Aps . fps
= 7051231 N
= 7051,231 kN
Kehilangan gaya prategang jangka Panjang terjadi akibat rangkak, susut dan relaksasi tendon.
n = Es/Ec 5,411
= 0,9438 m
= -21175,6 kPa
= -21,175608 MPa
Momen akibat beban mati tambahan MMA = 330,919 kN.m
MMA . Es'
fcsd =
Ic
= 743,9894 kPa
= 0,743989 MPa
= 176,8794 MPa
t = 30 hari
Es = 193000 MPa
t
∈ = ∈
35 + t
= 0,000351
= 67,82571 MPa
Tendon menggunakan low relaxation tendon, maka kehilangan tegangan akibat relaksasi beton adalah:
∆𝑓 log 𝑡 𝑓
= 𝑓 . 0,55 = 33,8470 MPa
45 𝑓
Rekapitulasi kehilangan gaya prategang
Tegangan
Level Tegangan baja (%)
MPa
Kehilangan tegangan akibat perpendekan elastis beton (elastic shorte 62,357 4,19
= 5511618 N
Peff = 5511,618 kN
VII. Tegangan Pada Penampang Balok
- Pt Pt . es Mbs
fca = + -
A Sa Sa
= -201,24 kPa
- Pt Pt . es Mbs
fcb = - +
A Sb Sb
P Girder 30,00 m
= -10694,33 kPa
= -2676,50 kPa
= -11749,76 kPa
- MS -3355,85
fac = = = -6445,22 kPa
Sp 0,5207
= -6,445 MPa
- MS -3355,85
fac = = = -4846,36 kPa
Sac 0,6924
= -4,846 MPa
- MS -3355,85
fac = = = -8743,95 kPa
Sbc 0,3838
= -8,744 MPa
- MS -330,92
fac = = = -635,56 kPa
Sp 0,5207
= -0,636 MPa
- MS -330,92
fac = = = -477,897 kPa
Sac 0,6924
= -0,478 MPa
Tegangan di serat bawah balok
- MS -330,92
fac = = = -862,236 kPa
Sbc 0,3838
= -0,862 MPa
- MS -2824,95
fac = = = -5425,58 kPa
Sp 0,5207
= -5,426 MPa
- MS -2824,95
fac = = = -4079,66 kPa
Sac 0,6924
= -4,080 MPa
- MS -2824,95
fac = = = -7360,64 kPa
Sbc 0,3838
= -7,361 MPa