Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN PEMASANGAN BARANG

1 (SATU) UNIT SHANGHAI MITSUBISHI ELEVATOR


PROYEK JASA RAHARJA PHASE II - JAKARTA
JL. …………………………………………………….
NO.440-B / KONTRAK-WELL / VI / 2023

Pada hari ini Kamis, Tanggal 22 (dua puluh dua), bulan Juni, tahun 2023 (dua ribu dua puluh tiga), yang
bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : ……………
Jabatan : …………….
Perusahaan : ………….....
Berkedudukan : …………….

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama proyek Jasa Raharja Phase II - Jakarta, Selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Eric Nugroho


Perusahaan : PT. Wahana Elok Langgeng Lestari
Jabatan : Direktur
Berkedudukan : Jl. Ciputat Raya 9E, Pondok Pinang
Jakarta Selatan 12310

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Wahana Elok Langgeng Lestari, Selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA,

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan atau membuat suatu perjanjian
yang saling mengikat dan tidak dapat dibatalkan kecuali atas persetujuan kedua belah Pihak dan yang
diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
pekerjaan itu, serta mengikat diri untuk melaksanakan pekerjaan Pemasangan Peralatan Elevator,
berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam surat perjanjian ini.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud pada pasal 1 diatas adalah :


Menyiapkan material, tenaga kerja dan perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk
melaksanakan lingkup pekerjaan sesuai dengan yang disebut pada Pasal 1, yaitu terdiri dari :

KONTRAK INSTALASI Page 1 of 5


1. Pekerjaan pemasangan sehingga berfungsi dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan dapat
dipergunakan dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan gambar termasuk testing, commissioning
dan adjusting :

1 (satu) unit Shanghai Mitsubishi Elevator


Type : LEON-II, 400kg, 2 Opening / 2 Stop, 0.4m/s
( Lihat detail spesifikasi – terlampir )

2. Memberikan free maintenance selama 3 (tiga) bulan (kunjungan satu kali dalam satu bulan) setelah
Berita Acara Penyerahan Pertama dan dapat dilanjutkan dengan kontrak pemeliharaan yang
terpisah (after sales service).

PASAL 3
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai dan mengikuti ketentuan serta syarat-syarat
dalam dokumen-dokumen berikut :

Lampiran-lampiran Surat Perjanjian yang berkaitan dengan Surat Perjanjian Pemasangan unit elevator
ini yang terdiri dari :

- Surat Perjanjian Pengadaan Barang Nomor 440-A/kontrak-well/VI/23 tertanggal 22 Juni 2023


berikut lampiran-lampirannya.
- Surat Penawaran Harga No. 073/sp-well/VI/23.Ri (V.3) tertanggal 22 Juni 2023
- Gambar-gambar termasuk gambar detail dan perubahannya sesuai Berita Acara

PASAL 4
HARGA BORONGAN PEKERJAAN

1. Besarnya biaya pelaksanaan pekerjaan pemasangan Elevator yang tersebut dalam Pasal 1 adalah
sebesar :

Rp. 24.420.000,-
(Termasuk PPN 11% dan PPh)

Terbilang : (Dua Puluh Empat Juta Empat Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah)

2. Besarnya Harga Borongan Pekerjaan yang tersebut dalam Pasal 5.1, tidak termasuk :

2.1 Biaya penyambungan listrik PLN/ Genset yang memenuhi persyaratan teknis untuk Testing dan
Commissioning.
2.2 Biaya pemakaian Daya PLN/ Genset yang memenuhi persyaratan teknis untuk Instalasi, Testing
dan commissioning.
2.3 Pekerjaan sipil, pemasangan block out/sparing, dan grouting.
2.4 Penarikan kabel power ke panel elevator.
2.5 Pekerjaan ring beam untuk pegangan bracket rail elevator
2.6 Pekerjaan penarikan grounding / pentanahan ke Panel Control lift
2.7 Pengadaan dan instalasi kabel interphone dari shaft lift ke ruang control
2.8 Pengadaan hook/hoisting beam

KONTRAK INSTALASI Page 2 of 5


PASAL 5
CARA PEMBAYARAN

PIHAK PERTAMA akan membayar PIHAK KEDUA sebagai berikut :

1. Pembayaran ke-I : Sebesar 50% dari Rp. 24.420.000,- = Rp. 12.210.000,-


down Payment

2. Pembayaran ke-II : Sebesar 50% dari Rp. 24.420.000,- = Rp. 12.210.000,-


Progress Bulanan

PASAL 6
DENDA

1. Bila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan Pemasangan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan didalam Pasal 7 surat perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib membayar ganti
rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar 1%o (satu permil) dari nilai kontrak perhari keterlambatan
dengan maksimum 1% (satu persen) dari nilai kontrak.
2. Apabila PIHAK PERTAMA terlambat membayar tagihan yang dilengkapi dengan Berita Acara yang
ditanda tangani bersama, lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender, maka untuk setiap harinya PIHAK
PERTAMA dikenakan denda sebesar 1%o (satu permil) dengan maksimum 1% (satu persen) dari
nilai kontrak.
3. Apabila pekerjaan menjadi tertunda disebabkan oleh pekerjaan sipil yang belum siap maka PIHAK
PERTAMA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan memberitahukan
kembali setelah semua pekerjaan sipil sudah selesai dan memungkinkan untuk dimulainya pekerjaan
pemasangan Elevator.
4. Setelah pekerjaan pemasangan selesai dilakukan oleh PIHAK KEDUA maka PIHAK PERTAMA
diwajibkan melakukan pembayaran sesuai dengan progress yang ada, termin pembayaran yang
tertunda oleh karena belum masuknya power listrik atau sebab-sebab lain yang diakibatkan oleh
PIHAK KETIGA, selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari PIHAK PERTAMA wajib melunasi
seluruh pembayaran yang tersisa.
5. Apabila PIHAK PERTAMA membatalkan perjanjian ini, maka semua Uang Muka Pembayaran
(Down Payment) yang telah dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tidak
dapat ditarik kembali oleh PIHAK PERTAMA dan menjadi hak milik PIHAK KEDUA.
6. Jika pekerjaan terhenti dikarenakan oleh faktor yang diluar kendali PIHAK KEDUA (belum
sempurnanya pekerjaan sipil, pekerjaan listrik dan pekerjaan lainnya yang mengakibatkan pekerjaan
lift tertunda) maka kondisi keamanan barang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
WAKTU PELAKSANAAN

1. Pemasangan unit (Instalasi) dilaksanakan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender dihitung sejak 1
(satu) minggu dari Berita Acara Serah Terima Hoistway

2. Pemasangan akan dimulai jika :


- Hoistway sudah siap sesuai dengan kebutuhan elevator dan gambar yang sudah disetujui
- Power listrik sudah tersedia sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan

KONTRAK INSTALASI Page 3 of 5


3. Setelah barang terpasang, testing dan commissioning, maka kedua pihak akan memeriksa dan
membuat Berita Acara 100% Serah Terima I.
4. Pelaksanaan instalasi dilakukan dalam satu kali kunjungan untuk menyelesaikan semua unit, jika lebih
dari satu kali kunjungan untuk pelaksanaan instalasi maka biaya transportasi dan akomodasi akan
dibebankan kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
PERUBAHAN PEKERJAAN

Pengertian istilah perubahan pekerjaan seperti yang dipergunakan dalam persyaratan ini adalah perubahan
kriteria disain, kualitas atau banyaknya pekerjaan sebagaimana yang dijelaskan dalam dokumen kontrak
perjanjian. Perubahan pekerjaan yang secara teknik masih memenuhi syarat tetapi secara perhitungan
biaya tetap harus diperhitungkan, realisasi pelaksanaan perubahan pekerjaan (tambah kurang) harus
disyahkan melalui instruksi tertulis.

PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang digolongkan kedalam keadaan memaksa (Force Majeure) adalah :

1.1 Bencana alam seperti : banjir, gempa bumi, angin topan atau badai, gunung meletus dan bencana
alam lainnya.
1.2 Gangguan ketertiban umum seperti : huru-hara, pemogokan, revolusi dan lain-lain yang sejenis,
keadaan perang dan serangan wabah penyakit menular.
1.3 Penyesuaian harga hanya akan diadakan apabila ada perubahan dalam peraturan moneter dan
deregulasi ekonomi lainnya yang dilakukan pemerintah dan berakibat langsung terhadap pekerjaan
pemborongan ini, penyesuaian ini hanya berlaku bagi sisa pembayaran yang tersisa.

2. Bila terjadi keadaan memaksa (Force Majeure), maka PIHAK KEDUA dalam waktu 7 x 24 jam
setelah terjadinya keadaan itu wajib secara tertulis memberitahukannya kepada PIHAK PERTAMA
disertai penjelasan pekerjaan.

PASAL 10
SENGKETA DAN TEMPAT KEDUDUKAN HUKUM

1. Apabila timbul sengketa akibat adanya perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan berusaha
menyelesaikannya secara musyawarah.

2. Jika tidak diperoleh kesepakatan atau penyelesaian secara musyawarah maka akan dibentuk Panitia
Penyelesaian (Arbitrage) yang terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu :
2.1 Seorang atau Wakil dari PIHAK PERTAMA
2.2 Seorang atau Wakil dari PIHAK KEDUA
2.3 Seorang atau wakil yang tidak ada sangkut pautnya dengan kedua belah pihak, yang ditunjuk atas
persetujuan wakil-wakil dari kedua belah pihak.

3. Apabila dengan jalan tersebut dalam Pasal 10 2 2.1 dan 10 2 2.2 sengketa tersebut tidak dapat
diselesaikan, maka persoalan ini akan diajukan kepada Panitera Pengadilan Negeri yang akan
merupakan putusan terakhir bagi penyelesaian sengketa ini.

4. Untuk penyelesaian sengketa tersebut dalam Pasal 10 2 2.3 maka kedua belah pihak memilih tempat
kedudukan hukum pada Panitera Pengadilan Negeri di Jakarta, INDONESIA.

KONTRAK INSTALASI Page 4 of 5


PASAL 11
PENUTUP

1. Apabila dikemudian hari perlu dibuat ketentuan dan syarat-syarat tambahan terhadap Surat
Perjanjian Pemborongan ini, maka tambahan tersebut setelah disetujui oleh kedua belah pihak,
akan dibuat sebagai addendum tertulis terhadap Surat Perjanjian.

2. Surat Perjanjian Pemborongan ini dibuat di Jakarta dengan bentuk asli dan dibuat rangkap 2 (dua)
dan masing-masing diberi materai cukup.

Bentuk asli yang kesatu dan yang kedua Surat Perjanjian Pemborongan ini keduanya mempunyai bunyi
dan kekuatan hukum yang sama dan masing-masing dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, dan 2 (dua) salinan Surat Perjanjian ini dibuat untuk dipergunakan sesuai dengan keperluannya.

Jakarta, 22 Juni 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


……………………………… PT. Wahana Elok Langgeng Lestari

………………………… Eric Nugroho


…………………. Direktur

KONTRAK INSTALASI Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai