Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2020
yang tumbuh sebesar 0,28 persen (qtq), meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar 0,18 persen (qtq).
Dari masing-masing sebesar 0,31 persen (qtq) dan 0,13 persen (qtq) menjadi 0,42
persen (qtq) dan 0,35 persen (qtq).
Sementara, rumah tipe besar tumbuh melambat dari 0,10 persen (qtq) menjadi 0,08
persen (qtq).
Penurunan terjadi pada rumah tipe menengah yang mengalami kontraksi, sementara
rumah tipe kecil dan besar terpantau tumbuh positif.
Dari sisi pembiayaan, pada triwulan I 2020 posisi KPR yang disalurkan Bank Umum
di Jawa Tengah meningkat dibandingkan triwulan IV 2019, dari Rp 23,97 triliun
menjadi Rp 24,09 triliun.
Penyaluran KPR tersebut tumbuh sebesar 0,49 persen (qtq) atau 7,73 persen (yoy),
melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV 2019 sebesar 2,73 persen
(qtq) atau 9,18 persen (yoy).
Faktor harga bahan bangunan dan material, serta upah pekerja di sektor bangunan
diperkirakan masih akan menjadi pendorong utama kenaikan IHPR.