Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESAI KOMUNIKASI POLITIK

FENOMENA BUZZER MERUSAK SISTEM DEMOKRASI DI


INDONESIA

Nama : Rahardiva Aurellia Kharisma Putri


NIM : 202010040311575
Kelas Komunikasi Politik G

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2023
Pendahuluan

Buzzer politik telah menjadi bagian dari pengguna media sosial dan sering digunakan
sebagai alat propaganda politik di berbagai negara (Bradshaw & Howard, 2019). Di dalam
konteks Indonesia, Buzzer politik telah menembus proses demokrasi, karena konten – konten
yang dihasilkan berhasil memecah belah masyarakat (Syahputra, 2017). Ada pula isu yang
mengatakan bahwa Buzzer yang pro-pemerintah telah kebal dari jeratan hukum (Arigi, 2019).
Istilah Buzzer sendiri mulai populer saat perkembangan teknologi di media sosial. Namun,
secara bahasa, Buzzer berasal dari bahasa Inggris yang berarti lonceng, bel, alarm, atau
dengungan. Dapat diartikan sebagai seseorang yang menyuarakan pendapatnya dengan
menggunakan identitas palsu atau yang disembunyikan dengan tujuan tertentu melalui media
sosial. Awalnya, Buzzer dikenal sebagai pekerjaan virtual guna mempromosikan suatu
produk di media sosial. Buzzer seringkali diasosiasikan sebagai pemasar bisnis agar
masyarakat bisa tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan.

Namun, penggunaan istilah Buzzer menjadi terdistorsi karena keahlian mereka dalam
memasarkan produk digunakan untuk memasarkan kandidat politik dari partai tertentu hingga
dikenal menjadi Buzzer Politik. Sehingga, Buzzer Politik dapat diartikan sebagai sebuah
aktivitas pemasaran (marketing) politik yang biasanya berisi informasi pada saluran
komunikasi digital untuk menciptakan efek yang mempengaruhi dan menjadikannya
perbincangan masyarakat luas sehingga menjadi opini publik. Buzzer politik ini banyak
dilirik oleh tokoh politik untuk menaikkan citra partai ataupun politiknya di pandangan
masyarakat melalui sosial media. Cara kerja yang biasa dilakukan Buzzer Politik di media
sosial biasanya sudah terorganisir dengan baik dan memiliki kemampuan kerja yang
produktif serta masif. Buzzer Politik sering menggunakan platform media sosial Twitter.

Jika ingin membuat suatu isu politik atau ingin melakukan counter narasi terhadap
pernyataan dari lawan politiknya, Buzzer Politik biasanya akan membuat hashtag atau tagar
yang berisikan kalimat tertentu, kemudian mencuitkan percakapan yang mengajak followers
atau pengikutnya untuk mendukung aksinya. Penggunaan hashtag dilakukan untuk
mendapatkan predikat trending topics sehingga konten konten yang sudah termuat dapat
dilihat atau menjadi perbincangan masyarakat luas. Buzzer politik juga biasanya
menggunakan alat bantu atau software dan bot untuk mereka bisa bekerja secara maksimal.
Bot ini berupa akun media sosial palsu yang digunakan secara massal menggunakan alat
untuk mencuitkan tagar atau hashtag tertentu agar dapat perhatian banyak masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/apa-itu-buzzer-politik-arti-strategi-sejarah-dan-pola-rekrutmen-gaaE . Diakses
pada 25 Januari 2023.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/13657/menggusur-buzzer-dari-ruang-demokrasi/0/
sorotan_media . Diakses pada 25 Januari 2023.

Anda mungkin juga menyukai