Anda di halaman 1dari 16

GENERASI MILENIAL DI ERA REVOLUSI

INDUSTRI PERTANIAN 4.0

Mukhrizal Effendi
PROFIL
Nama : Mukhrizal Effendi
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat/--/--/--
Profesi : Aktif sebagai Dosen

Pendidikan:
Sarjana Ilmu Administrasi Negara UISU | 2006
Magister Studi Pembangunan USU | 2009
Doktor Studi Pembangunan USU | 2019

Pengalaman:
1. Wakil Ketua ADI MPC Kabupaten Labuhanbatu | 2014-2019
2. Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi PRDB | 2017-2021
3. Kaprodi Akuntansi | 2014-2018
4. Kaprodi Manajemen | 2018-sekarang

Penelitian:
1. Nilai Ekonomi Anak: Studi Kasus Pekerja Anak di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimoon | USU
Press | 2015
2. Role Of Customary Institution In Conflict Resolution Of The Rights On Customary Communal Land (Study
On Communal Land Conflict In Simangmbat Jae Village Simangambat District Of Padang Lawas Utara
Regency| Atlantis Press | 2017
3. Peran BUMDes Terhadap Pengembangan Ekonomi Desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara | Balitbang
Labura | 2018

Pengabdian Kepada Masyarakat:


1. Pengenalan Profesi Kepada Anak Sejak Dini di Sei Tarolat | Internal | 2016

Penghargaan:
1. Sistem Penjaminan Mutu Internal | Kopertis Wilayah 1 Sumut | 2017

2
TRANSFORMASI PERTANIAN 1.0 MENJADI 4.0

3
KONSEP PERTANIAN 4.0

4
TEKNOLOGI PERTANIAN 4.0

5
LANJUTAN TEKNOLOGI PERTANIAN 4.0

6
TANTANGAN MENGADOPSI INDUSTRI 4.0

1. Isu tentang keamanan dan meningkat beberapa kali lipat dengan


mengintegrasikan sistem baru dan semakin banyaknya akses ke sistem
itu. Apalagi pengetahuan produksi tentang kepemilikan juga menjadi
masalah keamanan teknologi informasi;
2. Kepercayaan dan stabilitas tingkat tinggi dibutuhkan untuk komunikasi
fisik cyber. Ini menjadi hal sulit untuk didapatkan dan dipertahankan;
3. Mempertahankan integritas proses produksi dengan minimnya pantauan
manusia menjadi penghalang; dan
4. Hilangnya pekerjaan dengan gaji tinggi, yang selama ini dikerjakan
manusia. Menjadi kekhawatiran setiap kali automatisasi baru
diperkenalkan.

7
PENYEBAB REVOLUSI INDUSTRI 4.0 BELUM
BERHASIL DITERAPKAN
1. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan fakta, sebagian besar petani berusia > 40 tahun dan hanya
berpendidikan setara SMP bahkan dibawahnya. Sehingga pengetahuan
petani mengolah pertanian tidak berkembang dan monoton;
2. Kondisi Lahan Pertanian
Tidak bisa dipungkiri bahwa penyebaran penduduk dan pembangunan
setara. Hal ini dapat dibuktikan bahwa masih banyak “Lahan Tidur”,
sementara lahan di suatu wilayah strategis justru menjadi rebutan
dengan harga mahal;
3. Teknologi Belum Sepenuhnya diterima Masyarakat
Sistem pengalihan teknologi dari Tradisional ke Modern dalam
pengolahan pertanian belum diterima secara luas. Sebagian besar petani
masih memilih menggunakan alat tradisional karena keterbatasan biaya
dan pengetahuan.

8
FORMULA UNTUK DAPAT BERTAHAN PADA
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Perguruan Tinggi mampu bertahan di era 4 G bila melaksanakan konsep 4
C, yaitu:
1. Critical thingking, yaitu bersikap skeptis dan kritis;
2. Creativifity, yaitu mampu melahirkan inovasi-inovasi baru;
3. Communication, yaitu media massa dan publik memiliki peran sangat
penting untuk menilai proses produksi informasi, terutama tentang
teknologi dan sains agar diterima secara benar dan tidak salah paham;
dan
4. Collaboration, yaitu melakukan kerjasama dengan pemangku
kepentingan.

9
SIMAK VIDEO-VIDEO BERIKUT INI:

10
SIMAK VIDEO-VIDEO BERIKUT INI:

11
SIMAK VIDEO-VIDEO BERIKUT INI:

12
COLLABORATION (KERJASAMA)
Bentuk kerjasama yang terjalin Bentuk kerjasama yang
antar Pemerintah Kabupaten terjalin antar BPS Kab.
Labuhanbatu Utara dengan Labuhanbatu dengan
Universitas Islam Labuhan Batu Universitas Islam Labuhan
berupa Penelitian dosen dan Batu berupa praktek magang
mahasiswa dengan Balitang
Labuhanbatu Utara berupa
penelitian dan PKM. Bentuk kerjasama yang
terjalin antar Universitas
Asahan dengan Universitas
Islam Labuhan Batu berupa
Bentuk kerjasama yang terjalin
peningkatan mutu akademik
antar Universitas Simalungun
Indonesia dengan Universitas
dan skill mahasiswa
Islam Labuhan Batu berupa
penjaminan mutu, penelitian dan
PKM serta pengembangan karier Bentuk kerjasama yang
dosen dan mahasiswa yang ingin terjalin antar PT. Pegadaian
melanjutkan studi ke jenjang (Persero) dengan Universitas
magister. Islam Labuhan Batu berupa
praktek magang
Bentuk kerjasama yang
terjalin antar Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu
dengan Universitas Islam
Labuhan Batu berupa
penelitian dosen dan
mahasiswa; dan Arsip dan
Perpustakaan Daerah berupa
pengelolaan perpustakaan

13
KESIMPULAN
Inovasi pembangunan memang amat penting. Terlebih di era revolusi industri 4.0
atau biasa disebut 4G ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang
terintegrasi dengan jaringan internet. Oleh sebab itu, sektor pertanian juga perlu
beradaptasi dengan teknologi informasi untuk menjawab tantangan ke depan.

Untuk mengembangkan inovasi pertanian, Dekan Fakultas Pertanian Universitas


Islam Labuhan Batu, Bapak Joni Rianto, SP., M.P melalui diskusi beberapa minggu
yang lalu menyampaikan bahwa pertanian itu tidak boleh membatasi keilmuannya,
melainkan perlu melakukan pendekatan multidisiplin. Sebab pertanian ibarat
menyatukan antara daratan, lautan dan udara yang kegiatannya meliputi dari lahan
sampai ke meja makan.

14 04/12/2018
Sistem informasi dan mekanisme pertanian menjadi alat yang sangat strategis bagi
Fakultas Pertanian Universitas Islam Labuhan Batu (UNISLA), di bawah naungan
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 1 Sumatera Utara dalam upaya
menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap teknologi, siap terjun ke dunia kerja dan
wirausaha agribisnis berorientasi ekspor serta menjadi agen perubahan dalam
pembangunan, terutama dalam penyebaran informasi pertanian bagi pemangku
kepentingan dan modernisasi pertanian.

Intinya, pertanian di era revolusi industri 4.0 diharapkan mampu menjadikan


teknologi sebagai sarana yang memudahkan petani, bukan sekedar tontonan yang
diabadikan di youtube untuk memperoleh like dan subscribe hiburan semata.

15
Terima kasih, Semoga
Bermanfaat

16

Anda mungkin juga menyukai