Anda di halaman 1dari 3

A.

Penataan Bengkel dan Peralatan


1. Pengertian
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
bengkel, sehingga bengkel tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan-persyaratan untuk
beroperasi.

2. Tujuan Penataan Bengkel dan Peralatan


2.
a. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya
b. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pekerja/operator
c. Memaksimalkan penggunaan peralatan
d. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
e. Mempermudah pengawasan

1. Prinsip-prinsip penataan bengkel


Beberapa prinsip penataan yang sering terabaikan diantaranya :
a. Alur lalu lintas di dalam bengkel harus ditentukan
b. Peralatan harus disusun dan diatur dengan berpedoman pada aturan- aturan
keselamatan/kesehatan kerja dan dapat memperlancar lalu lintas barang.
c. Daerah bengkel/laboratorium yang gelap dapat digunakan, tapi hanya untuk tujuan-
tujuan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar praktek/materi
pelajaran praktek.
Prinsip-prinsip penataan bengkel/laboratorium disarankan agar hal-hal berikut diperhatikan
1. Memberikan kemudahan untuk bergerak
2. Menjamin keselamatan kerja
3. Memberikan peluang untuk pemeliharaan
4. Memanfaatkan penerangan alami semaksimal mungkin
5. Peralatan atau mesin terlihat rapi
6. Penataan berdasarkan jenis, ukuran, maupun keseragaman peralatan
7. Ruang alat (tool room) mudah dijangkau dari segala penjuru bengkel

B. Prinsip Penataan Peralatan


Agar semua peralatan mudah dideteksi, banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satunya
ialah dengan menata semua peralatan pada tempat-tempat tertentu, dengan prinsip :
-        Mudah dilihat
-        Mudah dijangkau
-        Aman untuk alatnya
-        Aman untuk pemakainya

C. Tata cara Penataan Peralatan


Dengan berpegang kepada  prinsip – prinsip penyimpanan peralatan sebagaimana
dikemukankan sebelumnya, berbagai cara dapat dilakukan, diantaranya :
1. Peralatan ditempatkan, ditata dalam satu ruang khusus, biasa disebut tool room,
penataannya dapat dilakukan dengan menggunakan panel, rak, lemari besi, shadow board.
2. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam maupun di
luar tool room .
3. Lemari khusus yang dapat diatur temperaturnya.

D. Menentukan Lokasi Gudang Bahan.


Beberapa faktor penting yang dapat dijadikan dalam penentuan lokasi gudang yaitu :
1. Tempat mudah dicapai oleh alat pengangkut.
2. Tempat bebas dari banjir dan tidak mudah terbakar.
3. Memungkin tersedia fasilitas yang diperlukan seperti : Listrik , air dan telepon.
E. Macam – macam Gudang
1. Gudang pusat  : ialah gudang utama yang menyimpan barang – barang yang akan
disalurkan kepada gudang khusus , gudang pemakai.
2. Gudang pemakai: ialah gudang yang digunakan untuk menyiapkan barang – barang yang
langsung dipakai.
3. Gudang khusus : ialah gudang yang digunakan untuk menyimpan barang – barang khusus
baik jenisnya maupun sifatnya seperti bahan kimia, bahan peledak, obat – obatan dan lain –
lain.

F. Tata Letak Barang.


Dalam pengaturan penyimpanan/peralatan bahan hendaknya diperhatikan sifat-sifat barang,
misalnya :
1. Barang-barang berat
2. Barang-barang mewah
3. Makanan
4. Berupa kertas-kertas
5. Berupa kain
6. Berupa bahan kimia
7. Berupa butiran/lempengan

G. Keamanan gudang
1. Gudang harus dikunci selama tidak ada kegiatan dalam gudang, kunci harus ada
duplikasinya, satu dipegang kepala gudang dan satu lagi dipegang atasannya.
2. Perlu ada tenaga khusus penjaga keamanan gudang
3. Bahan yang berharga tinggi perlu disimpan ditempat yang dianggap lebih terjamin
keamanannya
4. Perlu tersedia alat pemadam kebakaran dan anti hama
5. Konstruksi pintu dan pagar sekeliling dibuat  yang kuat, dan pintu masuk terbatas tidak
semua orang, kendaraan keluar masuk

H. Pelaksanaan penyimpanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan bahan adalah sebagai berikut :
1. Syarat pergudangan yang berlaku
2. Sifat barang yang disimpan
3. Jangka waktu penyimpanan
4. Tenaga yang diperlukan
5. Alat yang diperlukan
6. Dana yang diperlukan
7. Prosedur kerja dan tata kerja

I. Optimasi Bengkel

Optimasi bengkel adalah suatu usaha untuk mengoptimasikan pemakaian bengkel, sehingga
bengkel tersebut secara optimal memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan bengkel.
Ciri-ciri bengkel, laboratorium / laboratorium yang optimal penggunaannya adalah :
1. Efisiensi pemakaian bengkel, laboratorium  berkisar antara 60 % s.d 80 %
2. Program Kerja bengkel, laboratorium  terlaksana secara tuntas
3. Siswa puas dengan memperoleh keterampilan sesuai dengan target kompetensi
(kurikulum)
4. Pengelola dan Staf bengkel, laboratorium mendapat kepuasan

J. Upaya mencapai optimalisasi bengkel / laboratorium


1. Penyusunan jadwal pemakaian Bengkel
2. Penyusunan Daftar Pembagian Tugas
3. Papan Informasi tentang Kemajuan Praktik

K. Implementasi 5S
Istilah “5S” sangat sering kita dengar terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai karyawan
industri manufaktur. Secara harfiah “5S” berasal dari 5 kata dalam bahasa jepang yaitu, Seiri,
Seiton, Seisou, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia ia akan
menjadi Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan. Sehingga dalam
beberapa pabrik, kosa kata 5S ini sudah diubah ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5P” atau
dalam konteks lain ia berubah menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) walaupun
untuk yang terakhir ini terkesan sedikit memaksa, tetapi masih memiliki semangat yang sama
dengan 5S.
Tabel di bawah ini menjelaskan tentang 5 R dan 5 P
INDONESIA PENGERTIAN
PILAH yang diperlukan dengan yang tidak
RINGKAS PEMILAHAN diperlukan
PILAH barang yang bisa dipakai dengan yang tidak
bisa pakai.
PILAH setiap barang yang berbeda jenisnya
TATA setiap barang agar mudah dicari
RAPI PENATAAN TATA setiap barang sesuai keperluannya
TATA setiap barang agar indah dilihat
BERSIH-kan tempat kerjamu agar jika ada hal aneh
RESIK PEMBERSIHAN mudah dideteksi
BERSIH-kan setiap barang agar selalu terawat
BERSIH-kan sekelilingmu agar tetap BERSIH
BIASA-kan dirimu bekerja sesuai STANDAR
RAWAT PEMBIASAAN BIASA berlaku benar adalah STANDAR
BIASA berbuat sesuai STANDAR adalah BENAR
DISIPLIN-kan Kebiasaan 3S pada keseharianmu
RAJIN PENDISIPLINAN DISIPLIN-kan Kebiasaan baik agar menjadi
KARAKTER
DISIPLIN-kan Berperilaku sesuai Standard

Anda mungkin juga menyukai