Produktivitas lancar
Kualitas sesuai
Biaya dapat ditekan lebih efisien
Pengiriman tepat waktu
Keselamatan kerja terjamin
Semangat kerja tinggi
Keuntungan Melaksanakan Budaya Kerja 5 S
Seiri berarti :
- Membedakan antara yang diperlukan dengan yang
tidak diperlukan
- Mengambil keputusan yang tegas
- Menerapkan manajemen stratifikasi untuk
membuang yang tidak diperlukan itu
Manajemen Stratifikasi
Barang yang tidak diperlukan dapat menyebabkan
kerugian karena :
Menghabiskan banyak tempat
Menciptakan biaya penyimpanan
Memperpanjang waktu transportasi dalam pabrik
sehingga kehilangan waktu dan energi
Menambah tenaga kerja
Menyebabkan kualitas produk buruk dan merusak
mesin
Menyulitkan dalam memperbaiki lay-out fasilitas
SISIHKAN SEGALA BARANG YANG TIDAK
DIPERLUKAN DITEMPAT KERJA DAN BUANG !!!
Mengidentifikasi barang yang tidak diperlukan
Rak dan Laci, misal : barang berlebih, barang rusak,
barang tidak dibutuhkan lagi
Lanjutan.....
Lorong dan sudut, misal : debu, barang yang tidak
diperlukan tertimbun di sudut-sudut lorong.
Lanjutan.....
Suku Cadang (spare part) dan Work In Process, misal :
Ada barang yang terjatuh di belakang mesin atau
menggelinding di belakangnya. Harus disingkirkan !!
Potongan-potongan, stok barang yang rusak dan tidak
digunakan lagi. Harus disingkirkan !!
Tumpukan barang yang bertahun-tahun tidak digunakan.
Harus disingkirkan !!
Tiang penopang samping dan dibawah tangga, ruang ini
bercahaya redup bahkan gelap, sering untuk menumpuk
arang dan tidak dibersihkan.
Dll.... Maka kerjakan prinsip STRATIFIKASI !!!
2. SEITON (SUSUN / PENATAAN/ RAPI)
Seiton berarti :
- Menyimpan barang ditempat yang tepat
- Menyimpan dengan tata letak yang benar
Sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan
mendadak.
Ini adalah cara untuk menghilangkan proses pencarian.
Manajemen Fungsional
Seiton juga meliputi :
Merubah Sikap Mental
- Selalu mengembalikan alat pada tempatnya, setelah selesai pemakaian
- Memberikan tanda, mengisi form, atau cukup menginformasikan saja
bila mengambil alat, sehingga orang lain yang memerlukan tidak
repot mencari kemana-mana
- Selalu membersihkan alat setelah pemakaian
Menyusun, menurut :
- Penggunaan/fungsinya
- Urutan ukuran besar dan kecilnya
- Warna , dan lain-lain
Visible Control, untuk mengetahui :
- Peralatan tidak berada pada tempat semula
- Kondisinya abnormal
- Jumlahnya berkurang atau berlebih
Contoh Prinsip Penataan :
Kartu Katalog di perpustakaan
Tempat parkir kendaraan di suatu gedung
Sistem pemesanan karcis
Analisis perencanaan
Cara barang diatur di gudang
Cara mengatur perlengkapan di meja rias
Lemari dan rak di rumah
Bahkan cara menyimpan sesuatu didompet
Dibuat lorong dan ada tanda garis pemisah di lantai,
tata letaknya harus luwes sehingga dapat diubah
sesuai kebutuhan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Penataan perlu untuk mudah dilihat sekalipun jauh
Penataan diperlukan pada tempat dimana perlu pengawasan
serius
Prinsip penataan harus mudah dipahami dan diikuti oleh
setiap individu
Dapat memberikan petunjuk bahwa sesuatu telah
dikembalikan/belum dengan penglihatan sekilas
Dapat menunjukkan perubahan keadaan dari keadaan yang
dikehendaki
Memudahkan pencapaian lingkungan yang bersih dan
teratur
SUSUN SEMUA BARANG/ PERALATAN YANG
DIPERLUKAN SEHINGGA DAPAT DILIHAT
DENGAN MUDAH OLEH SIAPA SAJA !!!
Menentukan dimana barang akan
disimpan
Prinsip membuang barang yang
tidak diperlukan
Tentukan stratifikasi dan tata letak
penyimpanan
Standar pemberian nama dan lokasi
Menyimpan secara fungsional
(dengan pertimbangan mutu,
keamanan, efisiensi dan
konservasi)
Beri penanda tempat penyimpanan
barang
Lakukan kontrol setiap hari
Contoh Prinsip Penataan (Seiton)
Contoh Prinsip Penataan (Seiton)
Contoh Penataan
Rak display di
pasar swalayan
Contoh Penataan
tempat parkir
3. SEISO (SASAP / PEMBERSIHAN / RESIK)
Seiso berarti :
- Memperhatikan kondisi kebersihan
tempat/lingkungan kerja serta peralatan kerja
- Membuang sampah
- Menyingkirkan kotoran/benda-benda asing
- Seiso juga sebagai bentuk pemeriksaan
Pembersihan seksama
Pengecekan seksama
Seiketsu
Se berarti :
- Terus-menerus dan secara berulang memelihara
pemilahan, penataan dan pembersihan
- Pemantapan ini mencakup kebersihan pribadi
(personal) dan lingkungan
Manajemen Visual
Pemantapan 5 S
Aplikasi manajemen visual contohnya yaitu
manajemen warna/pengkodean warna, dengan tujuan
untuk menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif
bagi pekerja dengan tugas-tugasnya.
Shitsuke berarti :
- Menanamkan (memiliki) kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan kebiasaan dan perilaku
yang baik (disiplin)
- Pembiasaan bukan hanya memiliki dimensi etikal,
tapi juga memikirkan berbagai masalah yang timbul
sehari-hari.
- Perlu mengedepankan persoalan yang berkaitan
dengan mutu, keamanan dan polusi.
- Cara termudah menerapkan pembiasaan adalah
dengan pentingnya PRAKTEK LANGSUNG
Contoh Pemantapan
Contoh Pemantapan Budaya 5R
Siklus Budaya 5S
5 S di Kantor : Kantor sebagai Pabrik Pekerjaan
Administrasi
Administrasi dan departemen pendukung dapat
dikategorikan sebagai processing plant dengan
tugas utama menghimpun, memproses, dan
mendistribusikan informasi.
Pokok-pokok penting dalam aktivitas 5S kantor :
1. Mengurangi jumlah buku besar, formulir, alat tulis
dan sebagainya agar tidak tampak berserakan.
2. Menyimpan semua pekerjaan administrasi, arsip,
alat tulis dan sebagainya dengan cara yang lebih
baik. Orang harus dapat mengambil barang yang
diperlukan dalam waktu 30 detik.
Pokok-pokok penting lanjutan …
3. Perubahan pekerjaan berdasarkan individu menjadi
kelompok, diperlukan untuk pemerataan beban kerja.
4. Mengorganisasi dan mengimplementasi kaizen. Misalnya;
Buat tabel rencana suatu pekerjaan, bagaimana seharusnya
langkah-langkah tersebut dilakukan, seberapa besar
kemajuan yang telah diperoleh.
5. Mempelajari dan memperbaiki alat perkantoran. Pekerjaan
administrasi, buku besar, dan peralatan pendukung kerja
harus diciptakan sesuai dengan pekerjaan, bukan
sebaliknya. Gunakan imajinasi dan usahakan untuk
memperoleh hasil terbaik
6. Usahakan untuk menciptakan kantor yang bersih dan rapi.
Kantor merupakan penentu citra perusahaan.
Praktikum
Mahasiswa membuat 5S implementation project plan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membangun Tim Manajemen program 5 S
7. Memilih auditor