Anda di halaman 1dari 48

BUDAYA KERJA 5 S

5 S Sebagai Fondasi Peningkatan Produktivitas


5 S merupakan singkatan dari 5 kata istilah dalam
bahasa Jepang, yaitu :
1. SEIRI = SISIH / RINGKAS
2. SEITON = SUSUN / RAPI
3. SEISO = SASAP / RESIK
4. SEIKETSU = SOSOH / RAWAT
5. SHITSUKE = SULUH / RAJIN

Catatan : Pada tahun 1991 istilah 5 S telah diterjemahkan kedalam bahasa


Indonesia oleh Pusat Produktivitas Nasional
5 S adalah suatu program terstruktur yang secara sistematis
merupakan gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan
pemilahan di tempat kerja, mengadakan penataan,
pembersihan, memelihara kondisi yang mantap dan
memelihara kebiasaan produktif tersebut
Pentingnya Budaya Kerja 5 S
Tempat Kerja BERSIH & TERATUR

Produktivitas lancar
Kualitas sesuai
Biaya dapat ditekan lebih efisien
Pengiriman tepat waktu
Keselamatan kerja terjamin
Semangat kerja tinggi
Keuntungan Melaksanakan Budaya Kerja 5 S

8 macam keuntungan yang dapat diperoleh melalui 5 S :


 Zero Waste

Berarti mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi


 Zero Injury

Berarti keselamatan kerja lebih baik


 Zero Breakdown

Berarti pemeliharaan fasilitas pabrik lebih baik


 Zero Defect

Berarti Kualitas lebih baik


Keuntungan lanjutan ……

 Zero Set-Up Time


Berarti kondisi penyetelan dan penyesuaian mesin tepat pada
waktunya
 Zero Late Delivery

Berarti mampu memenuhi permintaan pelanggan tepat pada


waktunya
 Zero Custumer’s Claim

Berarti pelanggan menaruh kepercayaan yang tinggi


 Zero Deficit

Kinerja Perusahaan berhasil positif (semakin maju)


Apa Komitmen TOP Manajemen ?
 TENAGA
Jumlah yang cukup
Penugasan jelas dan sesuai
Pelatihan (jika diperlukan)
 WAKTU
Waktu untuk mendengar
Waktu untuk mendiskusikan
Kemudian, siap turun ke lokasi (Work Shop)
 UANG
Anggaran
Penghargaan (Reward)
Promosi
1. SEIRI (SISIH / PEMILAHAN/ RINGKAS)

Seiri berarti :
- Membedakan antara yang diperlukan dengan yang
tidak diperlukan
- Mengambil keputusan yang tegas
- Menerapkan manajemen stratifikasi untuk
membuang yang tidak diperlukan itu

Manajemen Stratifikasi
Barang yang tidak diperlukan dapat menyebabkan
kerugian karena :
 Menghabiskan banyak tempat
 Menciptakan biaya penyimpanan
 Memperpanjang waktu transportasi dalam pabrik
sehingga kehilangan waktu dan energi
 Menambah tenaga kerja
 Menyebabkan kualitas produk buruk dan merusak
mesin
 Menyulitkan dalam memperbaiki lay-out fasilitas
SISIHKAN SEGALA BARANG YANG TIDAK
DIPERLUKAN DITEMPAT KERJA DAN BUANG !!!
Mengidentifikasi barang yang tidak diperlukan
 Rak dan Laci, misal : barang berlebih, barang rusak,
barang tidak dibutuhkan lagi
Lanjutan.....
 Lorong dan sudut, misal : debu, barang yang tidak
diperlukan tertimbun di sudut-sudut lorong.
Lanjutan.....
 Suku Cadang (spare part) dan Work In Process, misal :
Ada barang yang terjatuh di belakang mesin atau
menggelinding di belakangnya. Harus disingkirkan !!
 Potongan-potongan, stok barang yang rusak dan tidak
digunakan lagi. Harus disingkirkan !!
 Tumpukan barang yang bertahun-tahun tidak digunakan.
Harus disingkirkan !!
 Tiang penopang samping dan dibawah tangga, ruang ini
bercahaya redup bahkan gelap, sering untuk menumpuk
arang dan tidak dibersihkan.
 Dll.... Maka kerjakan prinsip STRATIFIKASI !!!
2. SEITON (SUSUN / PENATAAN/ RAPI)

Seiton berarti :
- Menyimpan barang ditempat yang tepat
- Menyimpan dengan tata letak yang benar
Sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan
mendadak.
Ini adalah cara untuk menghilangkan proses pencarian.

Manajemen Fungsional
Seiton juga meliputi :
 Merubah Sikap Mental
- Selalu mengembalikan alat pada tempatnya, setelah selesai pemakaian
- Memberikan tanda, mengisi form, atau cukup menginformasikan saja
bila mengambil alat, sehingga orang lain yang memerlukan tidak
repot mencari kemana-mana
- Selalu membersihkan alat setelah pemakaian
 Menyusun, menurut :
- Penggunaan/fungsinya
- Urutan ukuran besar dan kecilnya
- Warna , dan lain-lain
 Visible Control, untuk mengetahui :
- Peralatan tidak berada pada tempat semula
- Kondisinya abnormal
- Jumlahnya berkurang atau berlebih
Contoh Prinsip Penataan :
 Kartu Katalog di perpustakaan
 Tempat parkir kendaraan di suatu gedung
 Sistem pemesanan karcis
 Analisis perencanaan
 Cara barang diatur di gudang
 Cara mengatur perlengkapan di meja rias
 Lemari dan rak di rumah
 Bahkan cara menyimpan sesuatu didompet
 Dibuat lorong dan ada tanda garis pemisah di lantai,
tata letaknya harus luwes sehingga dapat diubah
sesuai kebutuhan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
 Penataan perlu untuk mudah dilihat sekalipun jauh
 Penataan diperlukan pada tempat dimana perlu pengawasan
serius
 Prinsip penataan harus mudah dipahami dan diikuti oleh
setiap individu
 Dapat memberikan petunjuk bahwa sesuatu telah
dikembalikan/belum dengan penglihatan sekilas
 Dapat menunjukkan perubahan keadaan dari keadaan yang
dikehendaki
 Memudahkan pencapaian lingkungan yang bersih dan
teratur
SUSUN SEMUA BARANG/ PERALATAN YANG
DIPERLUKAN SEHINGGA DAPAT DILIHAT
DENGAN MUDAH OLEH SIAPA SAJA !!!
Menentukan dimana barang akan
disimpan
 Prinsip membuang barang yang
tidak diperlukan
 Tentukan stratifikasi dan tata letak
penyimpanan
 Standar pemberian nama dan lokasi
 Menyimpan secara fungsional
(dengan pertimbangan mutu,
keamanan, efisiensi dan
konservasi)
 Beri penanda tempat penyimpanan
barang
 Lakukan kontrol setiap hari
Contoh Prinsip Penataan (Seiton)
Contoh Prinsip Penataan (Seiton)

Contoh Penataan
Rak display di
pasar swalayan

Contoh Penataan
tempat parkir
3. SEISO (SASAP / PEMBERSIHAN / RESIK)

Seiso berarti :
- Memperhatikan kondisi kebersihan
tempat/lingkungan kerja serta peralatan kerja
- Membuang sampah
- Menyingkirkan kotoran/benda-benda asing
- Seiso juga sebagai bentuk pemeriksaan

BERSIHKAN TEMPAT KERJA ANDA


DENGAN SEKSAMA SECARA TERATUR !!!
Aktivitas Seiso meliputi :

Pembersihan seksama

Pengecekan seksama

Ditemukan Defect dan Abnormality

Adakan perbaikan pada kerusakan yang ditemukan


(Repair & Adjustment)

Kondisi kembali sempurna


Konsep Seiso tidak hanya berlaku di dalam pabrik.
Sebenarnya, pintu gerbang pabrik, eksterior pabrik
adalah alat penghubung perusahaan dengan masyarakat
Membersihkan Tempat Kerja dan Peralatan
 Terdapat prosedur permbersihan, antara lain :
1. Menentukan lokasi tanggung jawab pembersihan,
2. Menentukan apa yang harus dikerjakan,
3. Merevisi cara melakukan pembersihan dari yang sulit
menjadi mudah,
4. Menentukan aturan yang harus ditaati
 Terdapat alokasi daerah dan tanggung jawab
1. Pergantian tanggung jawab pembersihan oleh personil
2. Membuat peta tanggung jawab individual
 Penerapan pembersihan dan pemeriksaan, misal
dengan bantuan Cleaning Checksheet
Contoh kegiatan pembersihan
Contoh kegiatan pembersihan
4. SEIKETSU (SOSOH/PEMANTAPAN/RAWAT)

Seiketsu
Se berarti :
- Terus-menerus dan secara berulang memelihara
pemilahan, penataan dan pembersihan
- Pemantapan ini mencakup kebersihan pribadi
(personal) dan lingkungan

Manajemen Visual
Pemantapan 5 S
Aplikasi manajemen visual contohnya yaitu
manajemen warna/pengkodean warna, dengan tujuan
untuk menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif
bagi pekerja dengan tugas-tugasnya.

Misalnya agar tingkat kebersihan pabrik dapat


dipantau dengan cepat, maka pabrik menetapkan
busana putih sebagai seragam
pegawainya.Penggunaan label & gambar
BEKERJA GIAT, PENUH SEMANGAT DAN TERUS-
MENERUS !!!
PERTAHANKAN DAN TINGKATKAN 3 S (SEIRI,
SEITON, SEISO) YANG TELAH DICAPAI HINGGA
KONDISI 5 S !!!
Alat dan metode untuk kontrol visual
 Peragaan untuk membantu orang mencegah
membuat kesalahan operasi
 Waspada terhadap bahaya
 Indikasi dimana barang harus diletakan
 Penendaan peralatan
 Peringatan untuk berhati-hati dan cara beroperasi
 Peragaan pemeliharaan preventive
 Instruksi
 Adanya kode warna, label dan display
Contoh manual manajemen visual
Contoh manual manajemen visual
Contoh manual manajemen visual
Contol kode warna, label, display
Contoh
kode warna,
label, display
Contoh manajemen visual tata letak pabrik
Contoh
Warna Seragam pekerja
5. SHITSUKE (SULUH/PEMBIASAAN/RAJIN)

Shitsuke berarti :
- Menanamkan (memiliki) kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan kebiasaan dan perilaku
yang baik (disiplin)
- Pembiasaan bukan hanya memiliki dimensi etikal,
tapi juga memikirkan berbagai masalah yang timbul
sehari-hari.
- Perlu mengedepankan persoalan yang berkaitan
dengan mutu, keamanan dan polusi.
- Cara termudah menerapkan pembiasaan adalah
dengan pentingnya PRAKTEK LANGSUNG
Contoh Pemantapan
Contoh Pemantapan Budaya 5R
Siklus Budaya 5S
5 S di Kantor : Kantor sebagai Pabrik Pekerjaan
Administrasi
Administrasi dan departemen pendukung dapat
dikategorikan sebagai processing plant dengan
tugas utama menghimpun, memproses, dan
mendistribusikan informasi.
Pokok-pokok penting dalam aktivitas 5S kantor :
1. Mengurangi jumlah buku besar, formulir, alat tulis
dan sebagainya agar tidak tampak berserakan.
2. Menyimpan semua pekerjaan administrasi, arsip,
alat tulis dan sebagainya dengan cara yang lebih
baik. Orang harus dapat mengambil barang yang
diperlukan dalam waktu 30 detik.
Pokok-pokok penting lanjutan …
3. Perubahan pekerjaan berdasarkan individu menjadi
kelompok, diperlukan untuk pemerataan beban kerja.
4. Mengorganisasi dan mengimplementasi kaizen. Misalnya;
Buat tabel rencana suatu pekerjaan, bagaimana seharusnya
langkah-langkah tersebut dilakukan, seberapa besar
kemajuan yang telah diperoleh.
5. Mempelajari dan memperbaiki alat perkantoran. Pekerjaan
administrasi, buku besar, dan peralatan pendukung kerja
harus diciptakan sesuai dengan pekerjaan, bukan
sebaliknya. Gunakan imajinasi dan usahakan untuk
memperoleh hasil terbaik
6. Usahakan untuk menciptakan kantor yang bersih dan rapi.
Kantor merupakan penentu citra perusahaan.
Praktikum
 Mahasiswa membuat 5S implementation project plan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membangun Tim Manajemen program 5 S

2. Membentuk penganggaran (jumlahnya dengan estimasi saja)

3. Membentuk tim kerja program 5 S, memilih mentor dan anggotanya

4. Pengadaan pelatihan program 5 S

5. Rencana implementasi program 5 S di awal

6. Promosi program kerja 5 S, komunikasi dan publikasi

7. Memilih auditor

8. Mengaudit kinerja pelaksanaan program kerja 5 S

9. Menentukan target area pelaksanaan 5 S

10. Pelaksanaan training kembali sesuai peningkatan kebutuhan

11. Laporan perkembangan implementasi 5S


Tugas Kelompok
 Sebagai aktivitas awal 5S implementation project plan, maka buatlah
penjadwalan waktu untuk melaksanakan setiap langkah tersebut !
Note : Kelompok Anda dapat menambahkan lagi ataupun menghapus
kriteria yang menurut Anda sesuai !
 Buatlah daftar kegiatan berdasarkan Budaya Kerja 5 S : Buatlah ciri
khas aktivitas setiap kategorinya !
1. Pemilihan (seiri) : Manajemen pemilahan (stratifikasi) dan menangani
penyebabnya
2. Penataan (seiton) : Penyimpanan fungsional dan membuang waktu untuk mencari
barang
3. Pembersihan (seiso) : Pembersihan sebagai pemeriksaan
4. Pemantapan (seiketsu) : Manajemen visual dan pemantapan 5 S
5. Pembiasaan (shitsuke) : Pembentukan kebiasaan dan tempat kerja yang disiplin
 Buatlah presentasi untuk 5S implementation project plan yang
menjadi objek kajian kelompok Anda
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai