Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan Program bimbingan produktivitas dengan

metode 5S dan Kaizen

1. Seiri (Ringkas)

Memilah dan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan, sehingga barang


yang ada di area kerja hanya barang yang dibutuhkan saja.

Metode/ Langkah Keuntungan


 Menentukan dan memisahkan barang atau  Membuat area kerja
dokumen yang diperlukan dan tidak diperlukan, terlihat lebih rapi dan
yang harus dibuang atau tidak, yang sering luas
digunakan atau jarang digunakan, dan barang  Membantu
yang sudah rusak atau masih bisa digunakan. kelancaran kerja
 Meletakkan tag merah pada barang atau  Meminimalisasi
dokumen yang tidak diperlukan, sudah rusak, waktu yang terbuang
dan/atau harus dibuang untuk mencari
 Mengumpulkan barang atau dokumen yang barang atau
diperlukan sesuai jenisnya dokumen yang
 Membuang barang atau dokumen yang tidak diperlukan
diperlukan atau tidak terpakai selama satu
tahun terakhir
 Bila barang atau dokumen hanya digunakan
setiap 6-12 bulan sekali, simpanlah barang
atau dokumen tersebut di gudang atau tempat  Meningkatkan
khusus dengan jarak berjauhan dari area kerja produktivitas kerja
Anda
 Bila barang atau dokumen sering digunakan
hampir setiap hari, simpan dekat area kerja
Anda.

2. Seiton (Rapi)
Baik barang, dokumen, maupun peralatan kerja harus diletakkan sesuai posisi yang
telah ditetapkan. Setelah memilah barang atau dokumen yang dibutuhkan dalam
pekerjaan, saatnya Anda mengatur tempat penyimpanan dan peletakan barang atau
dokumen tersebut sehingga mudah ditemukan dan mudah diidentifikasi dengan
posisi yang ergonomis.

 
Metode/ Langkah Keuntungan
 Menetapkan atau mengatur kembali ruang  Meminimalisasi
penyimpanan, rak, lemari, dll. (jika perlu) kesalahan saat
 Menentukan batas area penyimpanan pemakaian/
 Menyusun dan meletakkan semua barang atau pengambilan dan
dokumen di tempat yang sudah ditentukan. Beri pengembalian
tanda pengenal barang (label) untuk mencegah barang atau
kesalahan pemakaian/ pengambilan hingga dokumen
pengembalian barang atau dokumen  Meminimalisasi
 Untuk non office, beri tanda pada lantai kerja waktu yang
terbuang untuk
(floor marking) untuk menandakan area mencari barang
penyimpanan, area kerja, area pejalan kaki, atau dokumen yang
pintu masuk/ keluar, peralatan keselamatan, diperlukan
area troli, area forklift, dll. Gunakan kode warna  Lingkungan kerja
standar untuk tanda pipa berisi uap, air, gas, jadi lebih rapi dan
drainase, dll. aman
 Membuat denah atau peta penyimpanan  Meningkatkan
efisiensi produksi

 
3. Seiso (Resik)
Membersihkan barang dan area kerja sehingga kondisi barang terjaga baik dan area
kerja yang bersih juga berdampak baik untuk kesehatan karyawan. Ini termasuk
pembersihan dan perawatan peralatan dan fasilitas, juga pemeriksaan pada
peralatan.

Metode/ Langkah Keuntungan


 Membuat jadwal piket dan mengalokasikan  Peralatan dan area
tanggung jawab kepada karyawan untuk kerja bebas dari
memeriksa dan menjaga kebersihan harian, debu dan kotoran
mencakup area penyimpanan, peralatan dan  Memperpanjang
lingkungan (lantai, tembok, lampu, dll.) usia peralatan kerja
 Menentukan prosedur kebersihan dan karena kondisinya
pemeriksaan selalu bersih dan
 Membuat daftar pemeriksaan yang meliputi terawat
seluruh area  Menciptakan
 Memeriksa dan membersihkan sesuai prosedur lingkungan kerja
yang telah ditentukan yang sehat dan
nyaman
 Menyediakan ruang khusus untuk menyimpan
 Mencegah
alat-alat kebersihan dan bahan yang dipakai
kecelakaan kerja
untuk membersihkan.

 
4. Seiketsu (Rawat)
Konsep seiketsu meliputi standarisasi dan dokumentasi proses yang akan
memastikan berjalannya seiri, seiton, dan seiso (3S). Pada langkah ini, harus
dipastikan bahwa tiga langkah sebelumnya sudah berjalan secara konsisten dengan
menetapkan standar-standar. Misalnya dengan membuat prosedur kegiatan yang
dilakukan, siapa yang bertanggung jawab dan seberapa sering kegiatan tersebut
dilakukan.

Metode/ Langkah Keuntungan


 Membuat standar cara kerja untuk  Meningkatkan
mempertahankan kebersihan dan kerapian efisiensi kerja
 Melakukan pemeriksaan dengan membuat form  Menumbuhkan
checklist terhadap 3S dan melatih karyawan konsistensi dalam
bagaimana melakukannya praktek kerja
 Melakukan evaluasi berkala  Mempertahankan
berdasarkan checklist yang dibuat standar   dan
 Gunakan visual management untuk mengenali kerapian
adanya ketidak-normalan pada proses dalam  Membantu
waktu yang sangat cepat oleh siapa pun, kelancaran kerja
metode yang digunakan antara lain:

a. Kode-kode warna, misalnya merah untuk


kondisi abnormal dan hijau untuk kondisi normal
b. Memberikan kode warna pada barang dan
perkakas yang menjadi inventor area tertentu.
Misalnya merah untuk area produksi, kuning
untuk area perakitan, dan hijau untuk area
pengemasan.

 
5. Shitsuke (Rajin)
Konsep shitsuke meliputi pemeliharaan kedisiplinan dan konsistensi dalam
menjalankan seluruh tahap 5S. Jika kegiatan 5S sudah terbiasa dilakukan dengan
kesadaran penuh tanpa harus selalu diperintah, maka akan tumbuh sebuah
karakter. Karakter inilah yang akan membentuk budaya dan memberikan dampak
yang besar bagi kesuksesan kerja di perusahaan.

Metode/ Langkah Keuntungan

 Melakukan pengendalian visual di tempat kerja


 Membangun kesadaran dengan
 Mendorong
mengampanyekan metode 5S. Misalnya
karyawan untuk
memasang poster tahapan 5S, poster slogan
terbiasa mengikuti
5S, dll.
aturan dan prosedur
 Membuat prosedur tentang bagaimana dan
yang berlaku
kapan 5S akan dilaksanakan
 Menciptakan
 Merumuskan pedoman audit atau evaluasi
lingkungan kerja
pelaksanaan 5S
yang sehat dan
 Memberikan dukungan manajemen dengan
nyaman
pembentukan SDM dan kepemimpinan
 Membangun dan
 Memberikan penghargaan kepada karyawan
meningkatkan kerja
terbaik yang konsisten menerapkan tahapan 5S.
sama tim

Anda mungkin juga menyukai