1. Seiri (Ringkas)
2. Seiton (Rapi)
Baik barang, dokumen, maupun peralatan kerja harus diletakkan sesuai posisi yang
telah ditetapkan. Setelah memilah barang atau dokumen yang dibutuhkan dalam
pekerjaan, saatnya Anda mengatur tempat penyimpanan dan peletakan barang atau
dokumen tersebut sehingga mudah ditemukan dan mudah diidentifikasi dengan
posisi yang ergonomis.
Metode/ Langkah Keuntungan
Menetapkan atau mengatur kembali ruang Meminimalisasi
penyimpanan, rak, lemari, dll. (jika perlu) kesalahan saat
Menentukan batas area penyimpanan pemakaian/
Menyusun dan meletakkan semua barang atau pengambilan dan
dokumen di tempat yang sudah ditentukan. Beri pengembalian
tanda pengenal barang (label) untuk mencegah barang atau
kesalahan pemakaian/ pengambilan hingga dokumen
pengembalian barang atau dokumen Meminimalisasi
Untuk non office, beri tanda pada lantai kerja waktu yang
terbuang untuk
(floor marking) untuk menandakan area mencari barang
penyimpanan, area kerja, area pejalan kaki, atau dokumen yang
pintu masuk/ keluar, peralatan keselamatan, diperlukan
area troli, area forklift, dll. Gunakan kode warna Lingkungan kerja
standar untuk tanda pipa berisi uap, air, gas, jadi lebih rapi dan
drainase, dll. aman
Membuat denah atau peta penyimpanan Meningkatkan
efisiensi produksi
3. Seiso (Resik)
Membersihkan barang dan area kerja sehingga kondisi barang terjaga baik dan area
kerja yang bersih juga berdampak baik untuk kesehatan karyawan. Ini termasuk
pembersihan dan perawatan peralatan dan fasilitas, juga pemeriksaan pada
peralatan.
4. Seiketsu (Rawat)
Konsep seiketsu meliputi standarisasi dan dokumentasi proses yang akan
memastikan berjalannya seiri, seiton, dan seiso (3S). Pada langkah ini, harus
dipastikan bahwa tiga langkah sebelumnya sudah berjalan secara konsisten dengan
menetapkan standar-standar. Misalnya dengan membuat prosedur kegiatan yang
dilakukan, siapa yang bertanggung jawab dan seberapa sering kegiatan tersebut
dilakukan.
5. Shitsuke (Rajin)
Konsep shitsuke meliputi pemeliharaan kedisiplinan dan konsistensi dalam
menjalankan seluruh tahap 5S. Jika kegiatan 5S sudah terbiasa dilakukan dengan
kesadaran penuh tanpa harus selalu diperintah, maka akan tumbuh sebuah
karakter. Karakter inilah yang akan membentuk budaya dan memberikan dampak
yang besar bagi kesuksesan kerja di perusahaan.