Yang Saya Hormati Dewan Juri yang Arif lagi Bijaksana .....
Yang Hormati Bapak dan Ibu Dewan Guru .....
Kawan-Kawan Seperjuangan Yang Saya Banggakan ....
Pertama dan yang paling utama, mari kita bersyukur kepada Allah yang maha Gafur, yang
telah memberikan nikmat umur, agar kita selalu bersyukur dan bertafakur, hidup jujur, tidak
takabur dengan mengharapkan nikmat kubur.
Salawat beserta salam, semoga selalu tercurah kepada seorang Proklamator yang tak
pernah koruptor apalagi berkata kotor, seorang pencetus demokrasi yang tak pernah pakai dasi
apalagi buruk hati, seorang pahlawan yang tak pernah kenal siang maupun malam, demi
melafalkan kalimat laa ilaha Illallah. Dia adalah Nabi Muhammad SAW. Kekasih Allah,
Pemersatu Ummat, pembawa risalah dari Era Romawi hingga ke era Bapak Jokowi, semoga kita
saling bahu membahu dalam Bingkai NKRI.
Hadirin yang berbahagia, pada kesempatan yang baik ini ijinkan saya akan menyampaikan
pidato yang mengandung makna sejuta hikmah untuk kita semua, yaitu tentang Kejujuran
Membawa kepada kebaikan. Sebagaimana Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-
Taubah ayat 119 :
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah hendaklah kamu bersama
orang-orang yang Jujur."
Jujur adalah berkata yang sebenarnya, melakukan apa yang harus di lakukan dengan
penuh tanggung jawab. hidup tanpa jujur tidak akan makmur dan tidak akan mendapatkan
barokah dari Allah yang maha gafur. Dalam sebuah ungkapan “wahai saudara, adik dan kakak
peganglah jujur jangan durhaka, jauhi bohong haramkan dusta, supaya hidup tidak ternista”.
Lebih baik hidup dengan ketidaknyamanan tapi dihiasi dengan kejujuran, daripada hidup
dengan penuh kedamaian tapi dihiasi dengan kebohongan.
Kejujuran Membawa Kepada Kebaikan
Artinya : Sesungguhnya kejujuran itu menuntun pada kebaikan dan kebaikan itu mengantar ke
surga. Jauhilah dusta karena dusta itu menjerumuskan pada kedurhakaan dan
sesungguhnya kedurhakaan itu menjerumuskan kepada neraka. (Hadits Riwayat
Muslim).
Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memotivasi kita untuk jujur dan senantiasa jujur serta
memilihnya, dan menjelaskan akibat serta hasil yang terpuji di dunia dan akhirat. Kejujuran ialah
pangkal kebajikan yang merupakan jalan menuju surga. Seseorang yang senantiasa jujur, maka
dicatat bersama orang-orang yang benar di sisi Allah. Ini merupakan motivasi agar memiliki
akhir yang baik dan isyarat agar menjadi orang yang terjaga dari akhir yang buruk. Nabi -
ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memperingati kita agar berhati-hati terhadap dusta, menjelaskan
bahayanya dan akibatnya yang sial. Dusta adalah pangkal kedurhakaan yang merupakan jalan
menuju neraka.