Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN BERSAMA

ANTARA
DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM)
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
DAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

NOMOR : ..../UN23....../............/2014
NOMOR : ...../UN23.RSGM/............../2014

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA BAKORDIK

Menimbang : a. bahwa berdasarkan penjelasan Bab V Lampiran V Keputusan


Menteri Kesehatan Nomor : 1069/Menkes/SK/XI/2008 disebutkan
bahwa untuk kelancaran proses manajemen dan administrasi
pendidikan harus mempunyai Badan Koordinasi Pendidikan
Kedokteran yang terdiri atas unsur Rumah Sakit Pendidikan dan
unsur Institusi Pendidikan Kedokteran;
b. sehubungan dengan sub a tersebut, maka Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Universitas Jenderal Soedirman bersama dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman membentuk Badan
Koordinasi Pendidikan sebagai koordinator pelaksanaan proses
pendidikan profesi kedokteran gigi di RSGM Unsoed;
c. Saran dan Pertimbangan Dekan Fakultas Kedokteran;
d. Saran dan Pertimbangan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Unsoed.

Mengingat : 1. Undang – Undang :


a. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembar Negara Nomor
3495);
b. Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembar Negara
Nomor 3637);
c. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembar
Negara Nomor 4301);
d. Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembar Negara
Nomor 4431);
e. Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
f. Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
g. Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
h. Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
132, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor
5434);
2. Peraturan Pemerintah :
a. Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
b. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
c. Nomor 17 tahun 2010 jo Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan;
3. Keputusan Presiden :
a. Nomor 195 Tahun 1963 jo Keputusan Menteri PTIP No. 153
Tahun 1963 tentang Pendirian Universitas Jenderal
Soedirman;
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
99/MPK.A4/KP/2014 tanggal 28 Maret 2014 tentang
Pengangkatan Rektor Universitas Jenderal Soedirman;
5. Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan Nomor
544/MENKES/SKB/X/81, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 0430a/U/1981 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 324.A
Tahun 1981 tentang Pembagian Tugas, Tanggung Jawab dan
Penetapan Prosedur Sebagai Rumah Sakit Pemerintah yang
digunakan untuk Pendidikan Dokter;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI
a. Nomor : 1173/MENKES/X/2004 tentang Rumah Sakit Gigi
dan Mulut;
b. Nomor : 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Ijin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
a. Nomor 21 Tahun 2014 tanggal 17 Maret 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jenderal Soedirman;
b. Nomor 219/E/O/2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program
Studi Kedokteran Gigi dan Program Studi Profesi Dokter Gigi
pada Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto
8. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia :
a. Nomor 22/KKI/Kep/XI/2006 tentang Pengesahan Standar
Pendidikan Profesi Dokter Gigi;
b. Nomor 23/KKI/Kep/XI/2006 tentang Pengesahan Standar
Kompetensi Dokter Gigi.
9. Keputusan Rektor Universitas Jenderal Soedirman :
a. Nomor Kept.316/H23.01/2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Unsoed;
b. Nomor Kept.1157/UN23/KP.02.02/2013 tentang
Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Kesehatan Unsoed;
c. Nomor Kept.981/UN23/KP.02.02/2013 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Sekretaris
Jurusan serta Ketua Program Studi pada Fakultas Kedokteran
dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman;
d. Nomor 918/UN23/KP.02.04/2014 tentang Perubahan
Keputusan Rektor Unsoed Nomor
Kept.1247/UN23/KP.02.04/2013 tentang Perubahan
Keputusan Rektor Unsoed Nomor
Kept.118/UN23/KP.02.04/2012 tentang Pengelola Rumah
Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGM) Universitas
Jenderal Soedirman;
e. SK penyelenggaraan program profesi drg

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI


DAN MULUT (RSGM) UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN PURWOKERTO DAN DEKAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
BAKORDIK

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Universitas Jenderal Soedirman yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut UNSOED adalah perguruan
tinggi yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Nasional yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Menteri Pendidikan Nasional, dan secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
2. Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas
pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program studinya
terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran
gigi.
3. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana kedokteran
atau kedokteran gigi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu kedokteran dan ilmu kedokteran gigi.
4. Pendidikan Profesi adalah Pendidikan Kedokteran yang dilaksanakan melalui proses belajar mengajar dalam
bentuk pembelajaran klinik dan pembelajaran komunitas yang menggunakan berbagai bentuk dan tingkat
pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan sebagai tempat praktik kedokteran.
5. Fakultas adalah unsur pelaksana akademik UNSOED yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
UNSOED yang berada di bawah Rektor.
6. Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan adalah penyelenggara pendidikan akademik, profesi dan
vokasi dalam seperangkat cabang ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan, selanjutnya dalam keputusan ini
disebut FK UNSOED.
7. Jurusan merupakan unit pelaksana akademik di lingkungan Fakultas.
8. Rumah Sakit Gigi dan Mulut selanjutnya disingkat RSGM adalah sarana pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan
pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang
dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan medik.
9. RSGM Pendidikan adalah RSGM yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang juga
digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya dan terikat melalui kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi.
10. RSGM Pendidikan Universitas Jenderal Soedirman yang selanjutnya disebut RSGM UNSOED adalah
Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Rektor Unsoed.
11. Badan Koordinasi Pendidikan yang selanjutnya disebut BAKORDIK adalah suatu badan yang dibentuk
berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Kesehatan dengan beberapa Rektor universitas di Indonesia
yang memiliki fakultas kedokteran yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM),
Universitas Hasanuddin (UNHAS) sebagai solusi pemenuhan standar kompetensi baik dokter umum, dokter
gigi, dokter spesialis maupun dokter gigi spesialis / standar RS Pendidikan.
12. Pendidikan Profesi Dokter Gigi adalah pendidikan akademik dan pendidikan profesional yang diarahkan
pada penguasaan ilmu dan penerapan ilmu kepada masyarakat dalam bidang kedokteran gigi.
13. Staf Medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis di rumah sakit.
14. Mahasiswa adalah orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan
tinggi.
15. Koas adalah jenjang untuk mahasiswa kedokteran atau kedokteran gigi yang akan menjadi seorang dokter
atau dokter gigi, dilatih untuk bisa mendiagnosis suatu penyakit, dengan bimbingan dari konsulen-konsulen
di tiap Rumah Sakit.
16.
17.
18.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 2

1. BAKORDIK adalah suatu badan yang dibentuk oleh RSGM UNSOED dan FK UNSOED yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan FK UNSOED.
2. BAKORDIK dipimpin oleh seorang Ketua yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan FK UNSOED.

Pasal 3

BAKORDIK mempunyai tugas membantu kelancaran proses manajemen dan administrasi pendidikan Profesi
Dokter Gigi di RSGM UNSOED.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3, BAKORDIK berfungsi melakukan koordinasi
pelaksanaan proses pendidikan bagi mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi antara lain dalam hal :
a. Penerimaan peserta didik
b. Penghitungan satuan biaya pendidikan
c. Penyediaan sarana dan prasarana
d. Penyediaan tenaga pendidik
e. Pelaksaan monitoring dan evaluasi
BAB III
HAK DAN WEWENANG

Pasal 5

a. Mengkoordinasikan perencanaan rotasi klinik di semua bagian RSGM UNSOED


b. Memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan pendidikan profesi di RSGM UNSOED
c. Mendapat honor dan uang transport

Pasal 6

a. Melaksanakan tugas-tugas Komite Pendidikan di RSGM UNSOED


b. Mengatur, melaksanakan dan mengawasi peraturan, pedoman dan kebijakan yang telah ditentukan untuk
dilaksanakan oleh Komite Pendidikan dan Panitia Kredensial
c. Mengusulkan mengenai reward dan punishment bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan
profesi dokter gigi, sesuai peraturan yang berlaku

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 7

1. BAKORDIK terdiri atas :


a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Divisi Profesi Dokter Gigi
f. Staf Medik
2. Bagan Organisasi BAKORDIK adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 8
KETUA

1. Ketua sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas :


a. melaksanakan koordinasi antara RSGM UNSOED dengan FK UNSOED terkait dengan pelaksanaan
Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi.
b. Menilai dan memberi masukan kepada Direktur RSGM UNSOED mengenai kuota peserta didik sesuai
dengan kapasitas RSGM UNSOED.
c. Membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang diperlukan dalam rangka implementasi kerjasama
RSGM UNSOED dengan FK UNSOED.
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan di RSGM UNSOED.
e. Menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul antara RSGM dengan FK UNSOED dalam pelaksanaan
perjanjian kerjasama.
f. Memberikan arahan kepada seluruh anggota BAKORDIK.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua bertanggungjawab langsung kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan
FK UNSOED.

Pasal 9
WAKIL KETUA

1. Wakil Ketua sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas :


a. membantu Ketua BAKORDIK dalam mengkoordinasikan kegiatan pendidikan di RSGM UNSOED
dengan FK UNSOED terutama dalam kegiatan administrasi, keuangan serta tugas lain yang didelegasikan
oleh Ketua BAKORDIK
b. Membantu Ketua BAKORDIK dalam menilai kuota peserta didik sesuai dengan kapasitas RSGM
UNSOED.
c. Membantu Ketua BAKORDIK dalam memberikan arahan kepada seluruh anggota BAKORDIK.
d. Membantu mengamankan kebijakan yang berhubungan dengan BAKORDIK.
e. Membantu Ketua BAKORDIK melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan Profesi Dokter
Gigi.
f. Membantu Ketua BAKORDIK menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul antara RSGM dengan FK
UNSOED dalam pelaksanaan penjanjian kerjasama.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Wakil Ketua bertanggungjawab kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan
FK UNSOED melalui Ketua BAKORDIK

Pasal 10
SEKRETARIS

1. Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas :


a. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan di RSGM UNSOED dengan FK UNSOED terutama dalam
kegiatan surat menyurat, pencatatan dan pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan BAKORDIK dan tugas
lain yang didelegasikan oleh Ketua BAKORDIK.
b. Mengumpulkan seluruh data administrasi yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan mahasiswa
pendidikan Profesi Dokter Gigi di RSGM UNSOED.
c. Melakukan kegiatan kearsipan seluruh kegiatan mahasiswa pendidikan Profesi Dokter Gigi di RSGM
UNSOED.
d. Menyiapkan surat menyurat BAKORDIK.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris bertanggungjawab kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan FK
UNSOED melalui Ketua BAKORDIK

Pasal 11
BENDAHARA

1. Bendahara sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas :


a. Melaksanakan kegiatan penyusunan, pelaporan, penerimaan dan pengeluaran dana untuk kegiatan
BAKORDIK
b. Melaksanakan koordinasi pengusulan dan pelaporan keuangan pada pihak-pihak terkait penyandang dana
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara bertanggungjawab kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan FK
UNSOED melalui Ketua BAKORDIK

Pasal 12
KETUA DIVISI

1. Ketua Divisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pendidikan
Klinik Peserta Didik Program Profesi Dokter Gigi di RSGM UNSOED dengan FK UNSOED dalam hal
administrasi tata kerja, kapasitas daya tampung, penjaminan mutu, administrasi keuangan serta monitoring dan
evaluasi peserta didik Program Profesi Dokter Gigi
2.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Divisi bertanggungjawab kepada Direktur RSGM Unsoed dan Dekan
FK UNSOED melalui Ketua BAKORDIK

Pasal 13
DIVISI PELAKSANA PROSES PENDIDIKAN

1. Divisi Pelaksana Proses Pendidikan mempunyai tugas :


a. Mengkoordinir pelaksanaan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan mahasiswa pendidikan
Profesi Dokter Gigi FK UNSOED.
b. Melaporkan kepada Ketua BAKORDIK seluruh kegiatan pendidikan mahasiswa pendidikan Profesi Dokter
Gigi FK UNSOED.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pendidikan mahasiswa pendidikan Profesi Dokter
Gigi di RSGM UNSOED.

Pasal 14
DIVISI PENUNJANG PENDIDIKAN

1.
Pasal 18
STAF MEDIK

1. Staf Medik sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas


2.
3.
a.
b.
c.

BAB V
MASA JABATAN

Pasal 14

1. Masa jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Ketua Divisi Profesi Dokter Gigi adalah dua
tahun / lima tahun dan selanjutnya dapat diangkat lagi dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan.
2. Ketua BAKORDIK diangkat dan diberhentikan oleh ............................ setelah mendapat
pertimbangan ............................
3. Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Ketua Divisi Profesi Dokter Gigi diberhentikan oleh .......................
atas usul Ketua BAKORDIK.

BAB VI
TATA KERJA

Pasal 15

1.

BAB VII
KERJASAMA

Pasal 16

Dalam rangka pengembangan, pemanfaatan tenaga ahli dan peningkatan mutu sistim pendidikan profesi
kedokteran gigi BAKORDIK dapat menjalin kemitraan atau kerjasama dengan Universitas lain dan/atau
AFDOKGI dan/atau PDGI dan/atau Kolegium Kedokteran Gigi dan/atau Ikatan RSGM Indonesia dan/atau
ARSPI.

BAB VIII
PENGELOLAAN KEUANGAN

Pasal 17

Semua penerimaan dan pengeluaran BAKORDIK akan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Undang-undang
yang berlaku.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 18

1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Purwokerto
Pada Tanggal ........................................

Dekan Direktur
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman

Dr. Warsinah.,Apt.,M.Si drg. Arwita Mulyawati.,M.HKes


NIP. 19581001 198702 2 001 NIP. 19531205 198203 2 001

Mengetahui,
Rektor
Universitas Jenderal Soedirman

Dr. Ir. H Achmad Iqbal.,M.Si


NIP. 19580331 198702 1 001

Anda mungkin juga menyukai