KEPUTUSAN BERSAMA
DIREKTUR RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO KABUPATEN PAMEKASAN
DAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOMOR : 04/SKB/VIII/TAHUN 2019
TENTANG
BUKU PANDUAN PENYELENGGARAAN KEPANITERAAN KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
DI RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO KABUPATEN PAMEKASAN, TERDIRI
DARI : KSM PENYAKIT DALAM, KSM BEDAH, KSM ANAK, KSM OBSGYN, KSM
MATA, KSM THT, KSM RADIOLOGI, KSM ANESTESI,KSM SARAF
BUKU PANDUAN
PENYELENGGARAAN KEPANITERAAN KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
DI RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO KABUPATEN PAMEKASAN, TERDIRI
DARI : KSM SARAF, KSM PENYAKIT DALAM, KSM ANAK, KSM OBSGYN, KSM
MATA, KSM THT, KSM RADIOLOGI, KSM ANESTESI,KSM BEDAH
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kepaniteraan klinik adalah bagian dari kurikulum program studi profesional, sesudah
Dokter Muda menyelesaikan program studi akademik atau setelah mendapat gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked), juga merupakan salah satu bentuk pengalaman belajar
dalam program pendidikan dokter umum yang digolongkan dalam Pengalaman Belajar
Klinik (PBK).
Berdasarkan keputusan konsil kedokteran Indonesia nomor 21A/KKI/IX/2006 tentang
pengesahan standar kompetensi dokter, maka semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan profesi dokter termasuk RS Pendidikan menggunakan SKDI
(Standar Kompetensi Dokter Indonesia) sebagai acuan dalam penyelenggaraan pokok
profesi dokter.
Sesuai hal tersebut di atas, maka penyelenggaraan proses pendidikan di Rumah sakit
sebagai RS Pendidikan harus mengacu pada SKDI agar lulusan dokter yang dihasilkan
mempunyai kompetensi sesuai yang diharapkan. Untuk itu perlu disusun suatu standar
yang merupakan pedoman pendidikan di masing-masing KSM/bagian.
Di KSM Ilmu Penyakit Dalam telah disusun berbagai program pendidikan yang telah
disesuaikan dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang tersedia yang
selanjutnya pelaksanaan proses pendidikan tersebut dapat dievaluasi dan ditingkatkan
mutu dan kualitasnya. Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses
kepaniteraan klinik dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
(FK UMM) di KSM Ilmu Penyakit Dalam.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN DI BAGIAN KSM ILMU PENYAKIT DALAM
A. Tujuan Umum
Mencetak dokter yang mempunyai kemampuan mengelola kesehatan individu
maupun masyarakat, khususnya di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
B. Tujuan Khusus
1. Memberikan keterampilan dasar bagi Dokter Muda dalam :
a. Mengemukakan fakta klinik laboratorik,
b. Menginterpretasi data klinik laboratorik,
c. Memecahkan masalah,
d. Bersikap sesuai prinsip komunikasi antara sesama manusia dijiwai oleh etik
kedokteran,
e. Penginderaan, keterampilan manual dan keterampilan instrumentasi, yang
esensial bagi pekerjaan sebagai dokter umum.
2. Memberikan kemampuan klinik dalam hal :
a. Anamnesis penderita,
b. Pemeriksaan fisik,
c. Penyusunan pemeriksaan penunjang dan pengkajian hasilnya,
d. Menetapkan daftar masalah,
e. Menentukan diagnosis kerja / diagnosis banding,
f. Pengeloalaan penderita dan penyakitnya dalam hal perencanaan diagnosis,
terapi, monitoring dan edukasi,
g. Melakukan follow up penderita,
h. Pengelolaan catatan medik,
i. Bertanggung jawab sebagai dokter umum dalam memberikan pelayanan yang
maksimal, memberikan pelayanan yang berkelanjutan, melaksanakan rujukan,
mendidik penderita dan keluarganya, memelihara etik kedokteran, dan rahasia
jabatan, melakukan kebiasaan kerja yang baik dalam satu tim.
3. Memberikan kemampuan dalam mengelola masalah praktis klinik dari berbagai
masalah kesehatan penderita dalam praktik sebagai calon dokter umum sesuai
masing-masing cabang ilmu.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA KEPANITERAAN KLINIK
SISTEM KARDIOVASKULER
NO. Daftar Penyakit Tingkat Tingkat Supervisi
Kemampuan
34 Tromboflebitis 3A Tinggi
35 Limfangitis 3A Tinggi
36 Varises (primer, sekunder) 2 Tinggi
37 Obstructed venous return 2 Tinggi
38 Trombosis vena dalam 2 Tinggi
SISTEM RESPIRASI
SI
C. Daftar Ketrampilan Klinis
Daftar keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian ataudepartemen terkait.
Pada setiap keterampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid
Miller (knows, knows how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di
akhir pendidikan. Berikut ini pembagian tingkat kemampuan menurut Piramid Miller:
1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik
dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada
pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip,
indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai
Dokter Muda melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri.
Penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk
melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 2 (dua) dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau
penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar
belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut,
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam
bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta
berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized
patient.Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 (tiga) dengan
menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective
Structured Assessmentof Technical Skills (OSATS).
4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan
menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,
komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah
supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 (empat) dengan
menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
D. TINGKAT SUPERVISI
Tingkatan supervisi yang dilakukan meliputi sebagai berikut :
1. Supervisi tinggi ; kemampuan asesmen peserta didik belum sahih
sehingga keputusan dalam membuat diagnosis dan rencana asuhan harus
dilakukan dalam pendampingan pendidik klinis. Begitu pula tindakan medis
dan operatif peserta didik hanya sebagai asisten (observer) setelah
pendidik melihat minimal tiga kali operasi kasus tersebut .
2. Supervisi moderat tinggi ; kemampuan asesmen peserta didik belum
sahih sehingga keputusan dalam membuat diagnosis dan rencana asuhan
harus dilakukan dalam pendampingan pendidik klinis. Begitu pula tindakan
medis peserta didik boleh melakukan tindakan medic
setelah peserta didik melihat satu kali tindakan medis kasus tersebut
SISTEM KARDIOVASKULER
SISTEM RESPIRASI
Wewenang seorang Dokter Muda selama kepaniteraan klinik di KSM Ilmu Penyakit
Dalam Rumah sakit adalah sebagai berikut :
A. Kewenangan di Poliklinik Penyakit Dalam
1. Membuat status poliklinik pasien baru
2. Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik
3. Membuat diagnosa kerja dan diagnosa banding
4. Membuat usulan pemeriksaan penunjang
5. Membuat usulan penatalaksanaan pasien
6. Membuat laporan kasus dan didiskusikan dengan dokter pembimbing.
A. Alur Kegiatan
Seluruh proses pembelajaran pada rotasi KSM Ilmu Penyakit Dalam akan dijalani
selama 10 (sepuluh) minggu dengan alur kegiatan sebagai berikut:
Verifikasi
persyaratan ujian
bagian di FK UMM
Pengumuman
Penyerahan
kelulusan bagian
nilai bagian ke Penilaian sumatif
(Bersama bagian
PJMK di FK UMM
lain) setia6 bulan
(OSCE)
B. Tempat pelaksanaan
A. EVALUASI FORMATIF
B. EVALUASI SUMATIF
Evaluasi sumatif bertujuan untuk menilai hasil belajar mahasiswa sebagai dasar untuk
menentukan kelayakan kompetensi mahasiswa. Metode ujian yang digunakan adalah
OSCE.
Beberapa hal yang menjadi prasyarat untuk dapat mengikuti evaluasi sumatif ujian
akhir rotasi adalah :
1. Rekapitulasi kehadiran
2. Telah melaksanakan semua tugas dan kewajiban selama program pendidikan
berlangsung sesuai hasil pemeriksaan dan kelengkapan log-book.
3. Penilaian Mini CEX yang diambil saat pelaksanaan Bedside Teaching
4. Tidak terdapat masalah perilaku (attitude) dan professional behaviour sesuai yang
tertera pada Panduan Umum selama masa kepaniteraan. Jika terdapat masalah
akan ditentukan melalui rapat bagian dan dilaporkan kepada pimpinan falkultas.
Prosentase sistem penilaian adalah sebagai berikuti :
1. Manajemen Kasus : 30 %
2. Refleksi Kasus/MR/respon : 20 % Nilai RS
3. Journal Reading : 15 %
4. Tutorial /Lapsus : 10 % Nilai FK
5. OSCE FK : 25 %
C. SKALA PENILAIAN
Komponen nilai akan diolah dalam rapat evaluasi akhir bagian, dilakukan dalam
koordinasi Bagian, Bakordik dan Koordinator Tahap Profesi UPK. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan cara penilaian Acuan Patokan (PAP). Kriteria keberhasilan
mahasiswa adalah sebagi berikut:
Nilai Huruf Nilai Bobot Rentang Nilai Keterangan Patokan
Nilai
A 4,00 ≥ 80,00 Kompeten
B+ 3,50 75,00 - 79,99 Kompeten
B 3,00 70,00 - 74,99 Kompeten
C+ 2,50 60,00 - 69,99 Kurang Kompeten
C 2,00 55,00 – 59,99 Kurang Kompeten
D 1,00 40,00 – 54,99 Tidak Kompeten
E 0,00 <40 Sangat Tidak
Kompeten
D. REMEDIAL
Mahasiswa dengan nilai akhir C dan C+, harus mengulang ujian akhir di bagian Ilmu
Penyakit Dalam. Mahasiswa dengan nilai D harus mengulang rotasi di bagian Ilmu
Penyakit Dalam selama separuh waktu kepaniteraan, ujian akhir dan mengajukan dua
presentasi kasus (remedial). Mahasiswa dengan nilai E harus mengulang rotasi di
bagian Ilmu Penyakit Dalam selama 10 (sepuluh) minggu, ujian akhir dan seluruh
tugas ilmiah.
E. UMPAN BALIK
Umpan balik kepaniteraan klinik dokter muda dianalisa pada saat akhir periode
kepaniteraan klinik. Umpan balik yang diberikan berupa kuesioner evaluasi pendidikan
seperti di bawah ini :
J. LAPORAN
Variasi dan jumlah kasus di KSM Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit cukup
memadai untuk proses pembelajaran klinik Dokter Muda. Dengan variasi dan jumlah
kasus yang cukup memadai ini, maka kegiatan pendidikan penelitian bagi Dokter Muda
bisa dilakukan. Adapun fasilitas penelitian yang tersedia di Rumah sakit adalah sebagai
berikut :
1) Perpustakaan
2) Digital Library
3) Dokumen rekam medik
4) Data kasus
5) Buku journal, textbook yang ada di perpustakaan KSM Ilmu Penyakit Dalam
dan di perputakakaan Rumah sakit
6) Sarana Radiologi
7) Sarana Rehabilitasi Medik
Selain itu juga ada Komite Etik penelitian yang bertugas menilai kelaikan suatu
penelitian. Dokter Muda dapat melaksanakan penelitian di KSM Ilmu Penyakit Dalam
dengan memakai fasilitas yang ada di KSM dan Rumah sakit dengan pembimbing klinik
dari KSM Ilmu Penyakit Dalam. Dokter Muda juga dapat ikut berperan serta dalam
penelitian yang dilakukan oleh dokter Pendidik Klinis KSM Ilmu Penyakit Dalam Rumah
sakit.
BAB X
PENUTUP
Demikianlah buku panduan ini disusun guna menjadi acuan dan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan kepaniteraan klinik dokter muda FK UMM di KSM Ilmu
Penyakit Dalam Rumah sakit.Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan yang ada, maka kami berharap adanya saran dan bantuan
yang dapat membangun dan memberikan inspirasi bagi kemajuan pendidikan kedokteran
khususnya di lingkungan KSM Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit.
Semoga buku panduan ini memberikan manfaat, semangat, dan masukan bagi
teman sejawat dalam menjalankan tugas sebagai pendidik klinis di KSM Ilmu Penyakit
Dalam Rumah sakit.
Lampiran 1
1 PreTest
Keterampilan Klinik
2
Dasar
3 Bed Side Teaching
4 Morning Report
5 Manajemen Referat
6 Tutorial klinik
7 Journal Reading
8 Ujian Kasus
No Presentasi Nilai
(0-10)
1 Perhatian dan menghargai pendapat orang lain
2 Referensi relevan dan update
3 Membuat kerangka teori
4 Mengaitkan informasi baru dengan kasus
5 Aktif bertanya
6 Menjawab pertanyaan
7 Menjelaskan tanpa membaca teks
8 Berpikir kritis
9 Mendengar aktif dan komunikasi efektif
10 Disiplin tugas dan waktu
Total Nilai
Lampiran 5
Penilaian Morning Report/Refleksi Kasus
Tanggal : Waktu :
Kasus : Fasilitator :
Presentan :
hasil
akhir)
C C+ C++ B B+ B++ A
Lampiran 6
I. ANAMNESA (Bobot 4)
2 4 6 8 10
Tidak Tidak Lengkap tapi Lengkap dan Sangat tepat
mampu lengkap/tepat, kurang tepat serta & sistematis,
Informasi sistematis, tidak lupa hal-hal
penting tidak Informasi penting menanyakan penting
ditanya tidak ditanya hal yang ditanyakan &
penting dicatat secara
terperinci