Anda di halaman 1dari 30

K3 RSAI

PENATALAKSANAAN
PAJANAN
dr. Ahmad Iffa Maududy, Sp.B

KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


RUMAHSAKIT AL ISLAM BANDUNG
dr. Ahmad Iffa
Maududy, Sp.B
• PENDIDIKAN
SDN Rancabolang VI Bandung
SMPN 31 Bandung
Komplek Taman Persada
SMAN 8 Bandung
Asri 3 blok 1 No.17
FK UNJANI
Rancabolang Bandung
PPDS Ilmu Bedah FK UNPAD
 Bandung,12 Januari 1983 • PENGALAMAN KERJA
 iffa.dr@gmail.com 2013-2014 : Kepala Instalasi Rekam
 081313344466 Medik RSAI
2014-2015 : WaKa. Instalasi Rawat Jalan
 Dokter Spesialis Bedah
dan Hemodialisa RSAI
Tetap RS Al Islam
2015-2017 : Kepala Instalasi IGD RSAI
2021-skrg : Ketua Komite K3 RS
OVERVIEW
• Potensi Bahaya
• Angka Kecelakaan Kerja
• Pajanan
• Tindakan Pasca Pajanan
• Profilaksis Pasca Pajanan
• Lapor Setelah Terpajan
Potensi Bahaya
di Rumah Sakit Al-Islam
Bandung

SAFE

GER
DAN RISK
Kelompok Bahaya Potensial

Fisik

Psikologis Kimia

BAHAYA

Mekanik Biologis

Ergonomi
PENYEBAB KECELAKAAN

Kurangnya pengetahuan, keterampilan


dan kesadaran karyawan

Kualitas dan keterampilan kerja kurang


memadai

Meremehkan risiko kerja, tidak


menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai ketentuan
Angka Kejadian
Kecelakaan Kerja 2020
6

5
5

4
4 4 4

3
3 3

1
1 1 1 1
0 0
0
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec
Jenis Kejadian
Kecelakaan Kerja
4%
4% 4%

tertusuk jarum

Kecelakaan lalu lintas


26%
Jatuh

kebakaran
63%
terciprat cairan tubuh
pasien
Kejadian Kecelakaan Kerja
NSI & PAJANAN INFEKSIUS

NSI = 17 kasus
Cipratan darah = 1 kasus
Unit Kerja Kejadian
Kecelakaan Kerja
4%
4%
Bidang Pelayanan Medis
19% Bidang Penunjang Medis
Bidang Penunjang Non Medis
Bidang Keperawatan
7% Bidang Informasi Dan Pemasaran
Bidang Keuangan & Akuntansi
Bidang Sumber Daya Insani,
48% Pendidkan Dan Penelitian
19% Bidang Administasi Umum
Komite & SPI
Pengunjung
NSI
(NEEDLE STICK INJURY)

Luka karena Jarum Suntik:


Luka jarum suntik disebabkan oleh jarum
yang tidak sengaja tertusuk pada kulit.

Cidera ini dpt terjadi setiap saat ketika


menggunakan, membongkar, atau membuang
jarum. Jika tdk dibuang dgn benar, jarum dpt
tersembunyi di linen atau sampah dan dapat
melukai pekerja lain.
NSI
(NEEDLE STICK INJURY)

• 21.5% selama tindakan

• 78.5% setelah tindakan


– Recapping
– Melepas jarum / scalpel
– Penempatan jarum
PEMBUANGAN
JARUM BEKAS
PAKAI
Tindakan Pasca
Tertusuk Jarum/Tersayat Benda Tajam
• Biarlah darah mengalir (jangan dihisap dengan mulut
dan jangan ditekan)
• Cuci dengan air mengalir menggunakan sabun atau
cairan antiseptik
• Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan cairan
antiseptic (povidone iodine 2,5% selama 5 menit atau
alkohol 70% selama 3 menit)
• Lapor ke Komite K3RS atau Komite PPI (ext. 670)
Tindakan Pasca
Tertusuk Jarum/Tersayat Benda Tajam
Biarkan darah mengalir, jangan
ditekan/dihisap

Cuci tangan dengan air dan sabun

Disinfeksi luka, tutup dengan


plester

Segera laporkan kejadian


Tindakan pertama pada pajanan
bahan kimia atau cairan tubuh
• Mata  segera bilas dengan air mengalir selama 5
menit (larutan normal saline, NaCl 0,9%)
• Kulit  segera bilas dengan air mengalir 1 menit
• Mulut  segera ludahkan cairan yang masuk,
kemudian kumur-kumur selama 1 menit
• Hidung  segera hembuskan keluar dan bersihkan
dengan air mengalir secukupnya
• Segera hubungi Dokter yang berwenang untuk
melakukan perawatan pasca pajanan
• Lapor ke Komite K3RS atau Komite PPI (ext. 670)
Penatalaksanaan Paska Luka Tusuk Jarum

atau Benda Tajam Bekas Pakai

Ketahui status Periksa status


kesehatan kesehatan
sumber pajanan petugas terpajan

Terapkan
Tindakan sesuai
profilaksis pasca
jenis paparan
pajanan (PPP)
HIV
• CDC menyebutkan bahwa risiko
seseorang dapat terinfeksi HIV (jika tak
sengaja tertusuk jarum) adalah sebesar
0.3% (1 dari 300). Jadi sebetulnya 99.7%
kasus tidak menyebabkan infeksi HIV.
Sedangkan risiko setelah terpapar darah
yang terinfeksi HIV (jika tidak ada luka di
kulit) adalah kurang dari 0.1%.
PPP HIV(Profilaksis pasca
pajanan)
• Menurut Pedoman Kemenkes, paduan
yang dianjurkan adalah AZT + 3TC + EFV
atau AZT + 3TC + LPV/r. Nevirapine tidak
boleh dipakai untuk PPP.
• PPP harus dimulai secepatnya setelah
pajanan, sebaiknya dalam empat jam dan
tidak lebih dari 72 jam.
• PPP dapat mengurangi risiko terinfeksi
hingga 79%.
AZT =Zidovudin. 3TC =Lamivudin. EFV =Efavirenz. LPV/r= Lopinavir :
alluvia
HEPATITIS B
Tindakan PPP (Profilaksis Pasca Pajanan) yang diberikan kepada
Status Vaksinasi Petugas Terpajan (PT) sesuai Sumber Pajanan (SP)
Hepatitis B dan
Respon antibody
petugas terpajan (PT) SP HBsAg (+) SP HBsAg (-) SP tidak diketahui

PT pernah Hep.B Tidak perlu PPP pada PT Tidak perlu PPP pada PT Tidak perlu PPP pada PT
Berikan 1 dosis HBIG
PT belum pernah
vaksin Hep.B Mulai serial vaksin Hep.B Mulai serial vaksin Hep.B
Mulai serial vaksin Hep.B
PT pernah vaksin Hep.B
Titer anti HBs
Tidak perlu PPP pada PT Tidak perlu PPP pada PT Tidak perlu PPP pada PT
baik/responder
Berikan 1 dosis HBIG
Titer anti HBs Dan diulang vaksin Hep.B
rendah/non responder Tidak perlu PPP pada PT Tidak perlu PPP pada PT
dan HBsAg (-) Atau 2 dosis HBIG dengan
selang waktu 1 bulan

Periksa status anti HBs PT Periksa status anti HBs


PT
Bila hasil cukup, tidak perlu Bila hasil cukup, tidak
Tidak diketahui status PPP Tidak perlu PPP pada PT perlu PPP
anti HBs nya
Bila hasil rendah, berikan 1 Bila hasil rendah, berikan
dosis HBIG 1 dosis HBIG
Dan vaksin booster Dan vaksin booster
Hepatitis C
• P3K ditempat
• Bawa ke klinik
karyawan/IGD
• Lapor kejadian
Kecelakaan Kerja
WAJIB LAPOR

2 x 24 JAM

KOMITE K3

Ext. 670
WAJIB LAPOR

2 x 24 JAM

KOMITE K3

Ext. 670
KESIMPULAN
• Tingginya angka tertusuk jarum sebagai
penyebab pajanan
• Tindakan pasca pajanan
 Biarlah darah mengalir (jangan dihisap/ditekan)
 Cuci dengan air mengalir
 Disinfeksi luka
• Wajib lapor setiap kejadian max 2x24 jam

Anda mungkin juga menyukai