Anda di halaman 1dari 37

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN

AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN


KESEHATAN RUJUKAN

D R . F R E N K I E S . K O R O M AT H , S P P D
PENDAHULUAN
Berbagai kebijakan yg berkaitan dengan
pembangunan kesehatan dalam bidang
pelayanan kesehatan ditujukan pada pelayan
kesehatan primer & kesehatan rujukan.
Akses kesehatan HULU ke HILIR yang berarti
dari pelayanan primer ke pelayan rujukan
(rumah sakit).
LATAR BELAKANG
RSUD dibentuk dalam rangka meningkatkan
mutu jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat
di kab. Kaimana (Perda No 03 Th 2013 tentang SOTK
RSUD Kaimana)
UU No 44 th 2009 tentang RS,
UU No 36 Th. 2009 tentang Kesehatan
Permenkes No 56 Th 2015 tentang Klasifikasi RS.
Permenkes No 69 th 2013 tentang standar tarif
pelayanan kesehatan
Perpres No.69 Th 2013 tentang JKN
Permenkes RI No 28 Th 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program JKN
FAKTA RS SAAT INI
TUGAS POKOK
Memberikan jangkauan pelayanan kesehatan
yang berkelanjutan pd masyarakat, dengan
mengutamakan: upaya penyembuhan,
upaya pemulihan, upaya peningkatan, upaya
pencegahan dan upaya rujukan.

Memenuhi arah dan kebijakan pemerintah


terhadap Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN).
FAKTA RS SAAT INI
BERFUNGSI
a. Penyelenggaraan pelayanan :
- medis,
- penunjang medis dan non medis,
- asuhan keperawatan,
- pelayanan rujukan,
- serta pendidikan dan pelatihan;
b. Penyelenggaraan pelayanan teknis
administratif
- kesekretariatan,
- ketatausahaan,
- keuangan
- kepegawaian
- penyusunan rencana dan program kegiatan
HAMBATAN
DLM PENINGKATAN
AKSES& KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Mengalami kebingungan apakah sebagai
lembaga birokrasi dalam sistem kesehatan
ataukah sebagai lembaga pelayanan
kesehatan yang tidak birokratis.

Otonomi RS sangat sedikit


Manajemen keuangan & manajemen
SDM
Faktor Internal :
SDM
Belum memadainya sumber daya NAKES.

Regulasi aturan tentang pelayanan kesehatan di


RS belum dipahami secara baik terutama yang ada
hubungan dengan kerjasama lintas sektoral atau
lintas program. Misalnya tentang Permenkes 56 th
2014 tentang Klasifikasi RS,
Sistem Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang belum memadai dilaksanakan
sesuai dengan aturan pelaksanaan BPJS
Kesehatan.

Adanya overlapping aturan dari kemenkes,


kemendagri dan kemenkeu yang tentang jasa
pelayanan dari sistem JKN terutama Klaim BPJS.

Belum terakreditasi RS disebabkan oleh belum


memadainya sistem organisasi & Tata Kelola RS
secara definitif.
Faktor External :
Letak geografis yang terdiri dari Laut, sungai
dan penggunungan

Musiman ( Angin Barat & Angin Timur) yang


menghambat perjalanan atau pelayanan
kesehatan.

Transportasi akomodasi yang terbatas & sulit


terjangkau kepada masyakat dalam
mendpatkan pelayanan kesehatan dan
Rujukan.
BAGAIMANA
UPAYANYA
?!
Pencapaian Visi :
a) Perubahan mindset
b) Perubahan kebijakan RS Daerah
menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
c) Upaya pencapaian Akreditasi pada
setiap RS Pemerintah.
Status RS Pemerintah
di Masa Datang
Visi / Misi / Strategi RS harus sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan pasar
Well managed health care organization
(Griffith, 1995)
Kemandirian, fleksibilitas dan kecepatan
pengambilan keputusan
Kualitas pelayanan sesuai harapan klien
Kepuasan pasien sebagai fokus perhatian
SDM
pada setiap jenis pelayanan
Akses untuk seluruh lapisan masyarakat
Diusulkan badan hukum RS Pemerintah:
Public Enterprise (BLU) (Ascobat Gani, 2000)

Ciri utama:
Tetap milik Pemda/ABRI/BUMN, dsb.
Fungsi publik tetap: protecting the poor,
melalui full cost subsidy
RS mempunyai wewenang penuh untuk
mengembangkan pelayanan dan menangkap
potensi pasar
Menkes, Ahmad Sujudi Shifting Paradigm RSUD sebagai
layanan publik RSD sebagai layanan publik & layanan
pasar RSUD dikelola secara brokratik RSD harus dikelola
enterpreneur

Perlu perubahan mendasar BLU merupakan jalan


keluar agar mandiri RS harus mandiri dan mampu
berkembang menjadi lembaga yang berorientasi
terhadap kepuasan pelanggan
SDM KESEHATAN
Pendidikan & pelatihan kepada Nakes baik
secara internal di RS maupun pelatihan dan
pendidikan di sarana kesehatan yg sudah lebih
baik. Misalnya : Kegiatan yang pernah
dilakukan adalah : Symposium kesehatan dgn
pihak swasta PT Cveron Indonesia, Round table
discussion dgn CHAI tentang HIV / AIDS / IMS.
SYMPOSIUM KESEHATAN
KUNJUNGAN KE RS BANYUMAS
Implemantasi JKN dengan mengupayakan
informasi dan edukasi terhadap JKN pd Masyarakat
Bekerjasa sama melalui wadah PERSI terhadap RS
Pemerintah yg bekerjasama dengan PBJS agar
menjaga mutu pelayanan dan mempercepat
Akreditasi Mengupayakan Bimbingan Teknis
Akreditasi melalui KARS. Standar Prosedur
Pelayanan di RS perlu dilengkapi dan dijalankan
secara tepat dl pelayanan kesehatan masyarakat
PENUTUP
Upaya yang dilakukan untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan, hal ini harus
dilakukan secara bersama seluruh Birokrasi dan Non
Birokrat secara arif & bijaksana berkesinambungan
dengan berpedoman kepada UU kesehatan No
36 Th 2009 dan UU RS No 44 th 2009 dan
Permenkes tentang JKN No 28 th 2014.

Mutu Pelayanan Kesehatan akan menjadi lebih baik


dengan mendukung keberhasilan penyusunan
Standar Akreditasi RS
T E R I M A
K A S I H
GOD BLESS
LATAR BELAKANG & PERMASALAHAN
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak walaupun mengalami penurunan tetapi belum
memenuhi target MDGs th 2015.
Penyebab utama kematian ibu HIPERTENSI KEHAMILAN & PERDARAHAN POST
PARTUM serta KUALITAS ANTENATAL CARE belum baik.
Keadaan ibu hamil yg tidak sehat komplikasi DM, Hipertensi, Malaria dan 4
TERLALU ( MUDA <20 th, TUA >35 th, DEKAT jarak 2th, BANYAK ANAK > 3 th).
Data Kemenkes RI
ada 54,2 per 1000 perempuan < usia 20 th telah
melahirkan, perempuan yg perkawinan pertama
usia muda < 20 th sebanyak 46,7% dari semua
perempuan yg telah kawin.
Kompetensi NAKES yg belum memadai tetapi jumlah puskesmas PONED dan RS PONEK
meningkat.
Dalam 5 th terakhir data Kemenkes RI
AKN tetap sama 19/1000 kelahiran sementara
AKPN turun dari 15/1000 13/1000 kelahiran
hidup
IUFD 29,5% & BBLR 11,2% ini berarti faktor kondisi ibu selama kehamilan
mempengaruhi kondisi bayi.
Usia Sekola & Remaja
Penyebab kecelakaan transportasi, peny. DHF,
TB dan lainnya adalah penggunaan tembakau &
pernikahan dini.
Status gizi remaja pengaruhi pertumbuhan Secara Nasional Prevalensi tumbuh kembang
terhambat. Usia 13-15 th yg pendek dan amat pendek 35,2% & usia 16-18 th sebesar
31,2% karena defisit protein & mikronutrien.
Usia kerja & Usia Lanjut
Ancaman adalah penyakitakibat kerja, kecelakaan kerja.
Gizi masyarakat
Perkembangan gizi masy di Indonesia semakin
kompleks selain masalah kurang gizi juga
masalah kelebihan gizi , secara serius ditangani.
Gizi lebih dgn pengukuran Lingkar perut pd Laki >90 cm dan Perempuan > 80 cm.
Th 2013 di Prop. DKI Jakarta tertinggi kasus
obesitas (39,7%) dibanding prevalensi di NTT
(15,2%)
Kekurangan gizi kronis kemiskinan, pola asuh tidak tepat. Akibatnya kemampuan kognitif
tdk berkembang maksimal, mudah sakit & daya saing rendah
Seribu hari pertama kehidupan seorang anak masa kritis utk menentukan masa depannya &
periode itu menghadapi gangguan pertumbuhan serius.
Penyakit Menular
Masih tertuju pd peny. HIV/AIDS, TBC,Malaria,
Demam Berdarah, Influenza & Flu Burung.
Peny. Negleted Disease (peny kusta, filariasis,
leptospirosis).
Penyakit Tidak Menular
Selama dua dekade terakhir terjadi transisi epidemiologis yg signifikan terhadap peny. tidak
menular telah mjdi beban utama.
Peny. Tidak menular spt : hipertensi, DM, kanker, PPOK.
Kesehatan Jiwa
Permasalahan sangat besar & merupakan beban kesehatan yg signifikan. Macamnya dari
gangguan mental emosional (depresi ansietas) sampai gangguan jiwa berat spt psikosis
AKSES & KUALITAS PELAYAN KESEHATAN
Peningkatan Jumlah Puskesmas yg terdiri dari Puskesmas Perawatan & Rumah Sakit Umum,
Rumah Sakit Khusus dengan Tempat Tidurnya.
Rumah Sakit Khusus : RS Bersalin, RS Ibu & Anak,
Dari sisi kesiapan pelayanan data Rifakes 2011 Kemenkes RI Jumlah admisi pasien
RS/10.000 penduduk baru mencapai 1,9%. Rata-rata BOR RS baru 65%.
RSUD Kab/kota PONEK baru 25% kesiapan PONEK di RS Pemerintah baru 86% dan
Kemampuan RS dlm tranfusi darah masih rendah rata-rata 55% terutama komponen
kecukupan persediaan darah ( 41% RS Pemerintah & 13% RS swasta).
Pelayanan Puskesmas baru mencapai 71%, pelayanan PONED 62% & peny tidak menular
baru mencapai 79%
Disebabkan oleh kurang fasilitas yg tersedia; kurang lengkap obat; sarana & alat kesehatan;
kurang tenaga kesehatan; belum memadai kualitas pelayanan.
Di puskesmas kesiapan peralatan dasar cukup tinggi tetapi kemampuan tegakkan diagnosis
masih rendah adalh tes kehamilan (47%); tes glukosa urin (47%); tes glukosa darah
(54%) dan hanya 24% Puskesmas yg mampu melaksanakan seluruh komponen
diagnosis.
UPAYA PENINGKATAN AKSES &
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
Upaya yg akan dilakukan adalah :
Penguatan kapasitas Peran Pemerintah Daerah provinsi/kab/kota.
Dengan membuat regulasi peraturan daerah

Anda mungkin juga menyukai