Anda di halaman 1dari 12

ACM CODE OF ETHICS AND

PROFESSIONAL CONDUCT
KELOMPOK 13
M U H A M M A D F I Q I H A R A H M A N - 2 0 0 6 5 2 6 1 8 2
R I D O D W I O K T A N T O - 1 7 0 6 0 4 2 8 3 1
R I Z K I R A M A D H A N - 2 0 0 6 5 2 5 8 0 3
ACM CODE OF ETHICS AND
PROFESSIONAL CONDUCT

ACM Code of Ethics and Professional Conduct dirancang untuk


menginspirasi dan memandu perilaku etis dari setiap profesional
pada komputasi, mulai dari siswa, instruktur, influencer, praktisi dan
semua yang menggunakan komputasi dengan cara yang
memberikan dampak kepada masyarakat.

Pedoman ini juga berfungsi sebagai dasar remediasi ketika terjadi


pelanggaran dan mencakup prinsip-prinsip yang dirumuskan
sebagai pernyataan tanggung jawab, berdasarkan pada pemahaman
bahwa kebaikan publik selalu menjadi pertimbangan utama
2.6 PERFORM WORK ONLY IN
AREAS OF COMPETENCE

Seorang profesional komputasi bertanggung jawab untuk mengevaluasi


penugasan kerja. Ini termasuk mengevaluasi kelayakan pekerjaan dan
membuat penilaian apakah suatu penugasan pekerjaan berada di dalam
bidang kompetensi profesional.

Jika sewaktu-waktu sebelum atau selama penugasan kerja, profesional


mengidentifikasi kurangnya keahlian yang diperlukan, mereka harus
mengungkapkannya kepada employer atau klien.

Jika teridentifikasi kurangnya keahlian yang diperlukan, klien atau


employer dapat menentukan untuk melanjutkan penugasan kerja
dengan profesional dengan waktu tambahan untuk memperoleh
kompetensi yang dibutuhkan atau melanjutkan penugasan kepada
orang lain yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan, atau
membatalkan penugasan tersebut. Penilaian etis seorang profesional
komputasi harus menjadi tahap terakhir dalam memutuskan apakah
akan mengerjakan penugasan tersebut atau dibatalkan.
2.6 PERFORM WORK ONLY IN
AREAS OF COMPETENCE
Berikut beberapa manfaat melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang
kompetensi:

Peningkatan Kualitas: Berfokus pada area di mana seseorang memiliki


keterampilan dan keahlian yang diperlukan akan memungkinkannya
menghasilkan karya dengan kualitas lebih tinggi.

Peningkatan Efisiensi: Saat seseorang bekerja di area di mana ia


memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, ia dapat
menyelesaikan tugas lebih cepat dan lebih akurat.

Peningkatan Reputasi: Ketika seseorang secara konsisten menghasilkan


karya berkualitas tinggi di bidang kompetensinya, ia akan membangun
reputasi sebagai profesional yang andal dan terampil.

Mengurangi Risiko: Bekerja di luar bidang kompetensi dapat membuat


seseorang terkena risiko. Dengan berpegang teguh pada proyek yang
berada dalam bidang keahlian, seseorang dapat menghindari risiko
rusaknya reputasi, kehilangan klien, atau menghadapi tindakan hukum.
2.7 FOSTER PUBLIC AWARENESS AND
UNDERSTANDING OF COMPUTING, RELATED
TECHNOLOGIES, AND THEIR CONSEQUENCES.

Profesional komputasi harus berbagi pengetahuan teknis dengan


publik untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang
komputasi, dan menangani informasi yang tidak akurat atau
menyesatkan.
2.7 FOSTER PUBLIC AWARENESS AND
UNDERSTANDING OF COMPUTING, RELATED
TECHNOLOGIES, AND THEIR CONSEQUENCES.

berikut ini adalah beberapa perilaku yang berlandaskan kode etik yang harus dimiliki
profesional komputasi:

Menumbuhkan Kesadaran dan Pemahaman Publik tentang Komputasi, Teknologi


Terkait, dan Konsekuensinya

Profesional komputasi harus berbagi pengetahuan teknis dengan publik untuk


menumbuhkan kesadaran komputasi dan mendorong pemahaman tentang
dampaknya.

Komunikasi yang efektif dengan publik harus jelas, sopan, dan ramah.

Beberapa masalah penting yang harus diinformasikan termasuk dampak sistem


komputer, keterbatasannya, kerentanan, dan peluangnya.

Profesional komputasi harus dengan sopan mengatasi informasi yang tidak akurat
atau menyesatkan terkait dengan komputasi
2.8 ACCESS COMPUTING AND
COMMUNICATION RESOURCES ONLY WHEN
AUTHORIZED OR WHEN COMPELLED BY THE
PUBLIC GOOD

Seorang profesional dianjurkan hanya mengakses sesuai dengan kontrol dan


izin yang dimilikinya terhadap suatu sumber daya. Hal tersebut dilakukan
agar sumber daya dapat digunakan sesuai dengan tujuan awalnya dan
mencegah pihak yang tidak terautorisasi untuk melakukan hal yang tidak
diharapkan terjadi pada sumber daya.
Pada beberapa kasus, suatu sumber daya diperbolehkan untuk diakses di
luar dari kontrol dan izin dengan alasan yang meyakinkan serta untuk
kebaikan publik. Hal tersebut juga biasanya diikuti dengan laporan tertentu
ke pihak yang memiliki izin akses lebih tinggi terhadap sumber daya. Dengan
hal itu, kepercayaan terhadap suatu profesi atau pekerjaan dapat tetap
terjaga dan menimbulkan lingkungan yang aman bagi para profesional
maupun masyarakat publik.
2.8 ACCESS COMPUTING AND
COMMUNICATION RESOURCES ONLY WHEN
AUTHORIZED OR WHEN COMPELLED BY THE
PUBLIC GOOD

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan para profesional ketika


mengakses suatu sumber daya:
Perhatikan izin akses dan autorisasi yang dimiliki dan ada pada sumber
daya. Hal ini untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Hanya menggunakan sumber daya sesuai dengan tujuan dari sumber
daya tersebut.
Jika terpaksa mengakses suatu sumber daya di luar izin dan kontrol,
sebisa mungkin dilakukan dengan meminimalkan dampak negatif
terhadap sumber daya dan berikan laporan terhadap pihak yang
terautorisasi
Berikan izin akses dan autorisasi seperlunya terhadap pihak - pihak lain.
Bila perlu gunakan juga autentikasi dan enkripsi terhadap sumber daya.
2.8 ACCESS COMPUTING AND
COMMUNICATION RESOURCES ONLY WHEN
AUTHORIZED OR WHEN COMPELLED BY THE
PUBLIC GOOD

Beberapa konsekuensi berikut dapat diterima ketika melakukan hal yang


melanggar kode etik ini:
Denda atau pidana, tergantung tuntutan dari pihak yang berwenang,
tingkat kerusakan (jika ada), dan karena tindakan ilegal.
Kehilangan pekerjaan serta merusak reputasi diri.
Dampak pada sumber daya dan organisasi seperti kehilangan data,
kerugian finansial, dan lain - lain.
2.8 ACCESS COMPUTING AND
COMMUNICATION RESOURCES ONLY WHEN
AUTHORIZED OR WHEN COMPELLED BY THE
PUBLIC GOOD

Contoh kasus di dunia nyata terhadap pelanggaran kode etik ini:


Cambridge Analytica, pada tahun 2018 perusahaan
Cambridge Analytica ditemukan telah mengakses dan
menggunakan data pengguna Facebook tanpa izin dan
kontrol akses yang sesuai. Data tersebut diakses melalui
aplikasi pihak ketiga dan data kemudian digunakan untuk
tujuan iklan politik. Akibatnya, Cambridge Analytica
sekarang sudah ditutup dan perusahaan induknya didenda
oleh regulator Inggris karena melanggar UU perlindungan
data.
2.8 ACCESS COMPUTING AND
COMMUNICATION RESOURCES ONLY WHEN
AUTHORIZED OR WHEN COMPELLED BY THE
PUBLIC GOOD

Contoh kasus di dunia nyata terhadap pelanggaran kode etik ini:


Edward Snowden, pada tahun 2013 mantan anggota
National Security Agency (NSA) membocorkan program dari
NSA tentang pengawasan publik. Menurut Snowden,
program tersebut telah melanggar privasi publik. Oleh
karena itu, dan merasa hal ini harus diungkapkan ke publik.
Di lain sisi, legalitas dan otoritas aksesnya terhadap
informasi tersebut juga dipertanyakan. Snowden kemudian
didakwa terhadap pelanggaran tindakan Spionase.
Arowwai Industries

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai