FLKDFNHLKDNGDJLKBGN
FLKDFNHLKDNGDJLKBGN
RUMAH TINGGAL
SAN DIEGO BLOK M3.30,
PAKUWON CITY
SURABAYA
DAFTAR ISI
I. DASAR.DASARPERENCANAAN
II. PERENCANAAN PELAT
III. PERENCANAAN TANGGA
IV. PERENCANAAN BALOK
V. PERENCANAAN KOLOM
VI. PERENCANAAN PONDASI
LAMPIRAN :
. TABEL PERHITUNGAN
\
I. DASAR.DASAR PERENCANAAN
1. Data-data Bangunan
Lebar bangunan 18
PanJang bangunan 22
Elevasi tiap lantai :
Lantai 1 + 0.00 m
Lantai 2 + 4.20 m
Untuk lebih jelasnya, lihat pada gambar.
4.lPemodelan Struktur
Pelat lantai terjepit elastis pada keempat sisinya pada balok induk
ataupun balok anak.
Balok anak pada setiap lantai portal dimodelkan sebagai balok
yang terletak pada beberapa tumpuan dengan menganggap
tumpuan tengah menerus dan tepi sebagai sendi.
Perletakan tangga dimodelkan sebagai jepit pada 1 tumpuan dan
sendi pada tumpuan lainnya.
4.2Metode Analisa
- Perhit. momen utk perencanaan pelat digunakan tabel pd PBI'71
- Perhit. Gaya2 dan momen pada tangga diperoleh dari analisa
statis dengan bantuan perangkat software SAP'2000
- Perhitungan gaya-gaya dan momen dari struktur utama akan
dianalisa 3 dimensi dgn bantuan perangkat software SAP 2000
- Metode kekuatan batas untuk perhitungan penulangan unsur
t beton bertulang sesuai dengan SKSNI'91.
II. PERENCANAAN PEIAT
Data Perencanaan:
-Mutu beton : K 225 fc' = 18,6 Mpa
-Mutu baja : u 24 fy = 240 Mpa
a) Direncanakan pelat :
Q=8sO kg/mz
Ly/lx=R=1,6 <2,0 + Cx=58.Cy=36
(Pelat 2 arah )
. fc' B 600
Pu =-;-x(uo*
0-85
7)
_ 0,85.r18,6x0,85 600 t
* ('600+240'
240
0,04
p max = 0,75 pb ( SKSNI psl 3.3.3.3)
Penulangan arah x
b = 1000 mm
d=h-p-0,5Otulanganx
=120-20-0,5x8=96mm
Mlx = - Mtx = 310,3 kgm = 310,3 E4 Nmm
=0,0018<pmin
b = 1000 mm
Ppe,tu=ry(r-F#)
= 0,0013 < p min = 0,0025 ( ok )
3. Kontrol Lendutan
SKSNI menyebutkan bahwa jika tebal pelat yang ada lebih besar atau
sama dengan tebal pelat minimum yang dihitung dengan kedua rumus
p"q" SKSNIpsl 3.2.5.3 persamaan3.2-L2 dan 3.2 - 13, maka lendutan
tidak perlu dihitung lagi.
Ln(0,8+ fyl500)
hr= ......... ( I )
36+Spfa--0,12(1 +tlDl
Tetapi tidak kurang dari :
,_ Ln(0,8 +
fy
"r---ffiF- 11500
(2)
Berdasarkan pers 2 :
. Data Perencanaan
- Mutu beton =K225 + fc', = 18,6 Mpa
- Mutu baja = U 39 € fy = 390 Mpa
- Tebal pelat tangga = 12 cm
- Tebal pelat bordes = L2 cm
- Diameter tulangan = D 13
1. Pembebanan Tangga
o Perhitungan Tebal Rata-rata Pelat Tangga
t=16,8cm,I=30cm
- kemiringantangga( a 1) = 29,250
- tebal pelat rata-rata anak tangga
a= J (t/21. + i/Z\.
={W/z;"
= L7,19 cm
- dari perhitungan luas segitiga
Yzxa Xtr = %xi/Z xt /2
Yzx 17,L9xtr = Yzx30/2 x L6,8/2
tr = 7,33cm
- tebal pelat rata-rata = tebal pelat tangga + tr
= L2 + 7,33 = 19,33 cm
a) Pembebanan pada pelat tangga
"Beban Mati :
- pelat tangga = 0.193 x2400 = 531kg/m2
Cos 29,25
- Spesi t tegel = = 63 kg/m2
DL = 594 ke/mZ
oBeban Hidup : LL = 250 kg/mZ
*Beban Mati:
-spesi + tegel = 63 kg / m2
DL = 351 ke / m2
*Beban Hidup : LL - 250 kS / m2
9,= 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 x 351 + 1,6 x 250
=82lkg/m2
2. Analisa Gaya-gaya Dalam Tangga
Gaya-gaya dalam tangga ini dianalisa dengan bantuan SAP 2000
dengan memisalkan struktur tangga sebagai elemen frame
dengan model tumpuan sendi dan jepit.
Keterangan:
- Tinggi lantai ke bordes f = 201,6 cm
- Lebar tangga = 140,0 cm
- Panjang tangga 1 = 330,0 cm
- Tinggi bordes L ke bordes 2 = 218,4 cm
- 2
Panjang tangga = 360,0 cm
- Lebar bordes = 140,0 cm
n*=*, q L, ( t-!u-rul'>
3. Penulangan Lentur
4. Penulangan Geser
a) Direncanakan Balok
'tinggi balok ( h) = 40 cm
- lebar balok(b) = 15 cm
- beton decking - 2,5 cm
'sengkang =s8mm
- tulangan utama = D 16
- mutu beton ( fc') = 18,6 Mpa
- mutu baia (fy) = 390 Mpa
Vu = 2919 kg = 29190 N.
10
pmax - 0,75 pb (SKSNI psl 3.3.3.3 )
AYc=sl/6Jfc'bw d
= 0,6 x l/6 J 18,6 x 150 x 360
= 23290 N
Vu > s Vc + butuh tulangan geser !
sVs=Vu-oVc
Jarak tulangan geser yang dibutuhkan :
s=sAv fv d =0.6x100.48x240x360
s_Vs 29190-23290
= 882 rlrn = 88,2 cm
Spasi maksimum = d/2 = 40/2 = 20 cm
Pasang tulangan geser s8 - 200 mm
Hasil perhitungan penulangan lentur & geser untuk elemen yang
lainnya dapat dilihat pada tabel
11
5. Kontrol Lendutan
\ Syarat tabel minimum untuk balok atau
pelat satu arah menurut
SKSNI' gl Tabel 3'2'5 (a) adalah sbb :
a. Balok di atas dua tumPuan :
6. Kontrol Retak
BiIa tegangan leleh rancangan fy untuk tulangan
tarik melebihi
positif
300 Mpa, penampang dengan momen negative dan
maksimumharusdiproporsikansedemikiansehingganilaiz
yang diberikan adalah :
z= fs 'JdrA
dan
tidak melebihi 30 MN / m untuk penampang di dalam ruangan
25MN/muntukpenampangyangdipengaruhicuacaluar,dimana
t2
fs boleh diambil sebesar 60% dari kuat leleh yang disyaratkan ( fs =
0,6 fy ).
z = fs 'JdrA
dimana :
- dc = jarak pusat tulangan tarik ke tepi luar dari suatu komponen
\ struktur beton.
- A = luas efektif beton di sekitar tulangan tarik dibagi dengan
jumlah tulangan (mm=)
- fs= 60% x fy
fs = 0,6 fy = 0,6 x 240 = 144 Mpa
=9097N/mm
=9,097MN<30MN/m(ok)
Jadi retak pada beton tidak perlu diperiksa !
13
V. PERENCANAAN KOLOM
Dengan menarik garis vertical sejajar sumbu y dari nilai x dan garis
horizontal sejajar sumbu x dari nilai y, dapat diperoleh nilai r
dengan menginterpolasi nilai-nilai yang sudah tersedia pada garis
lengkung.
Rasio tulangan total dari kolom ( p total ) diperoleh dengan
mengalikan nilai r tadi dengan suatu konstanta (R) yang tergantung
dari mutu beton yang digunakan. Diagram interaksi M-N ini dapat
dilihat pada lampiran A.
Contoh perhitungan
Sebagai contoh perhitungan diambilkolom lantai 1 elemen 2
dengan data perencanaan sebagai berikirt :
kolom
- Ukuran = 12 x 60 cm
- Mutu beton = K 300 ( fc'= 25 Mpa)
- Mutu baja tulangan =U 24 ( fy = 240 Mpa)
- Beton decking ( dc) = 2 cm
- Tulangan utama = D 13
t -Beugel =o8
- d'/h = 5,5 / 60 p},L
Dari analisa Statis didapat gaya-gaya dalam pada kolom tersebut
sebagai berikut :
-Mu = 580 kgm = 5,8 EO Nmm
-Aksial tekan terfaktor ( Pu) =23445 kg = 2,3445 E5 N
-Kx = Mu ie=0,65
0,85 fc' cp Ag h
5,8086
Kx=
0,8 5x25x0, 65 x(120 x600)x600
- 0,01
15
Pu
-Kv
' =-0,85fc'p,4g
2,3445 E5
0,8 5x2 5x0,6 5x( 1 20x600)
= 0,236
, Il'+NgJ=1+ 2.34458s
L4 Ag 14x(r20x600)
= 0,81
sVc=0,5x1/6,lfc' bwdIl+ Nu ]
L4 Ag
= 2207,25 N
- Tulangan geser:
- Avada =2x0,25ndz
- Gaya geser yang harus diterima oleh tulangan geser :
OVs=Vu-sVc
Jarak tulangan geser yang dibutuhkan :
s=sAv fy d
sVs
= 0.5 x 100.78 x240 x 54.5 mm
550
= 200 mm
L7
VI PERENCANAAN PONDASI
18
-mutubeton=K500
-tulangan=4D10
-Pu ijin 1 tiang = 25 ton
2. Perencanaan Poer
2.lPerhitungan Geser Pons pada Poer
Dalam merencanakan tebal poer, harus dipenuhi syarat
bahwa kekuatan geser nominal beton harus lebih besar
daripada geser pons yang terjadi.
Sebagai contoh perhitungan geser pons pada poer
diambil elemen kolom 147, dengan gaya 26,034 ton
-Beban Pu = 26,034 ton
-Mutu beton ( fc') = 18,6 Mpa
-o tulangan utama = D 13 , fy = 390 Mpa
'tebal poer ( h) = 60 cm , dc = 5 cm
-tinggi eff (d) = 600-50-2x16 = 518 mm
sVc = e L/3 Jfc' bo d atau (1+2 / t\c't 32
dimana :
-15/60=0,25
-(L+2/tl,c)=3,0
-bo = keliling dari penampang kritis pada poer
=2 (bk+d)+ 2 (hk+l/zd) +lihatlambar
= 2 (150+518)+ 2 (600+0,5x 518)=3054mm
19
2.2 Perhitungan Tulangan lentur
Untuk perhitungan penulangan lentur ( lihat gambar ), poer
dianalisa sebagai balok kantilever dengan perletakan jepit pada
kolom. Beban yang bekerja adalah beban terpusat dari tiang
sebesar P.
Rn=Mu /(abd,)
= ( 15,62 E7) / ( 0,8 x f000 x 5182 )
- 0,73 Mpa
=(txtg,6 /3gOlxtr-@
= 0,00225
As = 0,00225 x 100 x 51,8 = 11,65 cmz
Dipakai tulangan poer 10 D 13 ( As=1.2,67 cmz)
3. Perencanaan Sloof
Karena kondisi tanah yang penurunannya sangat besar, maka
perhitungan Sloof sama dengan perhitungan Balok.
Tabel perhitungan Sloof ada pada lampiran.
20
NVUIdI^[VT
vl __ jr_l-l-l r i"--_Mz ; Ml- i
45 L2 30 Lt498 865 o,25L 0,231 0,059 0,010 0,010 0,010 3,6 6 13 7,602 K2
55 L2 60 23445 580 o,o4L 0,236 0,010 o,ol2 o,oL2 o,otz 9,5 10 13 L2,67 K4'
57 L2 60 18829 460 0,041 0,260 0,009 o,ot? 0,012 o,otz 9,6 10 13 12,67 K4'
75 t2 50 L7724 426 0,048 0,190 0,010 o,ol2 o,ol2 o,al2 7,2 10 13 L2,67 K4
90 L2 40 t2sL4 6327 1,264 O,L34 o,239 o,o2o o,o2o 0,020 9,; 8 13 10,136 K3
93 t2 40 15963 610 0,096 o,L7t 0,023 0,011 0,011 0,011 5,3 8 13 10,135 K3
tt7 t2 50 20080 636 0,053 o,2L5 0,015 0,012 0,012 O,OL? 7,2 10 13 t2,67 K4
L26 L2 30 L3731 257 0,062 o,L47 o,oL7 0,011 0,011 0,011 3,95 6 13 7,6A2 K2
133 L2 40 29658 916 o,o77 0,319 0,035 0,016 q016 0,016 7,68 8 13 10,136 K3
13s t2 62 LM79 1899 0,212 0,155 0,030 0,oL4 0,014 0,014 to,4L6 L2 13 t5,2O4 K5
PERHITUNGAN TUIANGAN TANGGA
RUMAH TINGGALSAN DIEGO M3-30, PAKUWON CITY
Brd bw 10O t2 M 95 1955 2,708 O,OO77 O,W77 7,28 13 15 8,45 1915 308C
Tangga 10O tZ M lap 95 1613 2,234 0,0062 0,0052 5,89 13 15 8,45 79O 3O8C
Brd ats 1OO LZ M lap 95 1955 2,708 O,OO77 O,OO77 7,28 13 15 g,4S 1915 3080