Ilyas, dkk
Abstrak
Abstract
PENDAHULUAN
450
400
350
300
250
Kadar Glukosa Darah (mg/mL)
200
150
100
50 Kadar Glukosa Darah Awal
0 (mg/dL)
Gambar 1. Grafik Kadar Glukosa Darah Awal, setelah pemberian STZ, dan setelah perlakuan selama
7 hari (mg/dL)
mudah dilakukan dan baik untuk hal ini dikarenakan Na.CMC mampu
senyawa yang tidak tahan panas. memberikan dosis yang tepat pada saat
Simpilisia daun galing dibuat
perlakuan (Collett and Moreton, 2002).
menjadi ekstrak dengan menggunakan Pengujian efek antidiabetik
pelarut etanol 96% karena flavonoid ekstrak etanol daun galing
yang terkandung dalam daun galing menggunakan metode induksi
bersifat polar, sehingga diperlukan streptozotocin. Menurut Szkudelski
pelarut yang bersifat polar juga (2001), STZ merupakan agen
(Markham 1988). Kemudian dilakukan diabetogenik yang cukup memadai
pemekatan dengan alat Rotary vacuum untuk digunakan sebagai penginduksi
evaporator untuk memperoleh ekstrak diabetes pada hewan percobaan.
daun galing. Penelitian ini Larutan steptozotosin 150 mg/kgBB
menggunakan metode eksperimen secara intraperitonial diberikan pada
dimana hewan coba mencit yang mencit 18-48 jam. Larutan
digunakan dibagi dalam 5 kelompok streptozotocin bekerja dengan cara
perlakuan dengan masing-masing merusak sel-sel penghasil insulin yaitu
kelompok terdiri dari 3 ekor mencit sel β-pulau langerhans. Setelah
untuk dibuat replikasi dosis pemberian diinduksi STZ diberikan larutan
yang bertujuan untuk mendapatkan sukrosa sepanjang malam yang
pemberian dosis yang akurat. Dalam 5 bertujuan untuk menghindari
kelompok perlakuan terdiri dari 3 terjadinya efek hipoglikemik pada
kelompok perlakuan ekstrak etanol mencit selama 24 jam pertama. Setelah
daun galing dengan dosis masing- 24 jam diukur kadar glukosa darah
masing 300 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, semua mencit dan hasilnya sebanyak 4
500 mg/kgBB, 2 kelompok lainya ekor (26,67%) yang mengalami
sebagai kontrol positif (Glibenclamid diabetes. Hari ke 2 masih ada 11 ekor
5mg) dan (Na. CMC 0,5%) sebagai mencit yang belum mengalami
kontrol negatif dengan tujuan sebagai diabetes sehingga dilakukan
pensuspensi dari ekstrak daun galing, pemberian induksi STZ kembali dan
setelah itu diberikan larutan sukrosa ada dalam strip glukosa dan dihasilkan
selama 24 jam kemudian diukur kalium ferosianida. Kalium ferosianida
kembali kadar glukosa darah mencit yang dihasilkan sebanding dengan
dan hasilnya seluruh mencit konsentrasi glukosa yang ada dalam
mengalami diabetes (100%). darah (Rahayuningsih, 2014).
Rata-rata kadar glukosa darah
Pengamatan kadar glukosa setelah
pada setiap kelompok dapat dilihat
perlakuan dilakuan setelah 7 hari
pada Tabel. 1. dimana selisih
(Suherman, 2007) Selama 7 hari
penurunan kadar glukosa darah dengan
semua perlakuan dan pembanding
cara kadar glukosa darah setelah
yaitu glibenklamid bekerja
diberikan STZ dikurangi dengan
merangsang sekresi insulin dari granul
setelah perlakuan selama 7 hari
sel-sel β-Langerhans pancreas
sehingga didapatkan penurunan kadar
diberikan pada tiap kelompok hewan
glukosa yang terjadi pada perlakuan
uji selama sekali dalam sehari. Setelah
dan pembanding yaitu ekstrak etanol
7 hari tersebut terjadi penurunan kadar
daun galing 300 mg/kgBB sebesar
glukosa darah pada mencit. Namun,
66,67 mg/dL ekstrak etanol daun
mencit tidak mengalami hipoglikemik.
galing 400 mg/kgBB sebesar 100,67
Hal ini dikarenakan pemberian
mg/dL ekstrak etanol daun galing 500
glibenklamid jangka panjang dapat
mg/kgBB sebesar 62,67 mg/dL kontrol
menyebabkan hipoglikemik sehingga
positif glibenklamid sebesar 99,67
pemberian dosis awal disesuaikan
mg/dL dan kontrol negatif Na.CMC
selama 7 hari (Suherman, 2007).
Pengukuran kadar glukosa 0,5% tidak mengalami penurunan
darah menggunakan glukometer. kadar glukosa melainkan mengalami
Prinsipnya yaitu sampel darah yang proses kenaikan sebesar 87,67 mg/dL
Pada uji analisa data secara
diuji dimasukkan ke dalam strip
statistik menggunakan metode analisa
glukosa. Glukosa dalam darah akan
varian satu arah (one way-Anova) pada
bereaksi dengan dengan glukosa
aplikasi SPSS 16.0. Pengujian Anova
oksidase dan kalium ferisianida yang
harus memenuhi syarat uji normalitas dan kontrol positif glibenklamid tidak
terlebih dahulu dengan metode memiliki perbedaan yang signifikan
Kalogrof-Smirnov dan artinya dosis 400 mg/kgBB merupakan
homogenistasnya dengan metode yang paling efektif terhadap penurunan
Levene kemudian uji LSD. Bila uji glukosa darah karena hampir sama
normalitas dan homogenitas data telah efeknya dengan glibenklamid. Ekstrak
terpenuhi (p≥0,05) maka dilanjutkan etanol daun galing (Cayratia trifolia L.
dengan uji Anova. Hasil uji Anova Domin) mampu menurunkan kadar
menunjukkan adanya perbedaan nilai glukosa darah karena mengandung
yang signifikan yang dinyatakan flavonoid, dimana mekanisme dari
dengan nilai sig 0,00 <0,05 maka flavonoid dengan meregenerasi sel
dilanjutkan dengan uji LSD tujuannya beta pancreas dan membantu
untuk menentukan kelompok mana merangsang sekresi insulin (Dheer dan
saja yang memberikan nilai yang Bhatnagar, 2010). Mekanisme lain dari
signifikan dengan kelompok lainnya flavonoid yang menunjukkan efek
terhadap penurunan kadar glukosa hipoglikemik yaitu mengurangi
darah yang terdapat pada lampiran 1. penyerapan glukosa dan mengatur
Pada uji Anova seluruh
aktivitas ekspresi enzim yang terlibat
kelompok mengalami perbedaan yang
dalam metabolisme karbohidrat
signifikan. Setelah dilanjutkan dengan
(Brachmachari, 2011). Sedangkan
uji LSD didapatkan bahwa kelompok
mekanisme gilbenklamide yang
perlakuan ekstrak etanol daun galing
merupakan golongan sulfoniluera
dosis 300 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB
adalah meningkatkan sekresi insulin
tidak mengalami perbedaan yang
yang artinya bahwa mekanisme dari
signifikan yang artinya kelompok
flavonoid dan glibenklamid sama
perlakuan keduanya memiliki efek
dalam menurunkan kadar glukosa
yang tidak jauh berbeda dalam
darah dengan cara meningkatkan
menurunkan kadar glukosa darah
sekresi insulin pada organ pankreas.
mencit, sedangkan dosis 400 mg/kgBB