Anda di halaman 1dari 8

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESOR FLORES TIMUR

TELAAHAN STAF
NOMOR: R/TS/02/II/OTL.1.1./2023

tentang

PEMBENTUKAN SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA


POLRES FLORES TIMUR

Larantuka, 24 Februari 2023


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RESOR FLORES TIMUR

TELAAHAN STAF
Nomor: R/TS/02/II/OTL.1.1./2023

Tentang

PEMBENTUKAN SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA


POLRES FLORES TIMUR

I. PERMASALAHAN
1. Kepolisian Resor Flores Timur memiliki wilayah hukum yang juga sebagai wilayah
administrasi Kabupaten Flores Timur berada di 3 Pulau besar (Bagian Timur
Pulau Flores, Pulau Solor dan Pulau Adonara) dengan 19 Kecamatan yaitu :
Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Titehena, Kecamatan Ile Bura, Kecamatan
Tanjung Bunga, Kecamatan Lewolema, Kecamatan Larantuka, Kecamatan Ile
Mandiri, Kecamatan Demon Pagong (berada di Pulau Flores), Kecamatan Solor
Barat, Kecamatan Solor Selatan, Kecamatan Solor Timur (berada di Pulau Solor),
Kecamatan Adonara Barat, Kecamatan Wotan Ulumado, Kecamatan Adonara
Tengah, Kecamatan Adonara Timur, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan
Witihama, Kecamatan Kelubagolit dan Kecamatan Adonara.(berada di Pulau
Adonara).

2/Wilayah..........
-2-
2. Wilayah Kabupaten Flores Timur memiliki luas wilayah sebesar 5.983,38 Km²
yang terdiri dari luas daratan sebesar 1.812,85 Km² dan luas lautan sebesar
4.170,53 Km² dengan jumlah pulau sebanyak 17 pulau (3 pulau yang dihuni dan
17 pulau yang tidak dihuni). Wilayah Perairan Flores Timur memiliki keragaman
hasil laut yang berupa ikan, mutiara, teripang, lobster, rumput laut, udang, kepiting
dan lain – lainnya yang mana kesemuanya ini sangat rawan terjadi penyimpangan
dalam proses penangkapannya oleh nelayan setempat maupun nelayan dari luar
wilayah Kab. Flores Timur seperti penggunaan potassium, bahan peledak (bom
ikan) dan sebagainya. Pada umumnya masyarakat yang berprofesi sebagi
nelayan adalah masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai dan pulau-pulau.
Hasil-hasil laut yg bernilai tinggi (diekspor ke luar negeri) yaitu ikan jenis Kerapu,
Sunu, Napoleon, Mutiara, Teripang, Lobster, Rumput Laut dan lain-lainnya.
3. Polres Flores Timur belum memiliki Satuan Kepolisian Perairan dan udara guna
mendukung pelaksanaan tugasnya mengamankan wilayah perairan yang rentan
dengan gangguan keamanan baik yang bersifat pelanggaran maupun kejahatan,
baik yang berpotensi dan yang terjadi khususnya di wilayah Perairan Kabupaten
Flores Timur, maka perlu dibentuk Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di
tingkat Polres Flores Timur berdasarkan Perpol Nomor 2 Tahun 2021 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor.
4. Polres Flores Timur telah melakukan langkah awal terkait dengan pengamanan
perairan di Wilayah hukum Polres Flores Timur, dengan menunjuk Anggota Unit
KP3 Laut Sat Samapta Polres Flores Timur untuk melaksanakan pengamanan di
wilayah perairan.

II. PRA ANGGAPAN


1. Sejalan dengan makin meningkatnya aktifitas masyarakat maka akan semakin
meningkat pula tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas pokok
Kepolisian khususnya pengamanan wilayah perairan dalam menjamin
terciptanya keamanan, ketertiban dan memberikan perlindungan, pengayoman
pelayanan masyarakat serta penegakan hukum, mengingat perkembangan Kota
/ kabupaten akan diikuti pula dengan meningkatnya pembangunan di berbagai
sektor sehingga diperkirakan akan berpengaruh terhadap gangguan kamtibmas
perairan di wilayah hukum Polres Flores Timur.
3/Untuk.........
-3-
2. Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas Satuan Kepolisian Perairan dan Udara
dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban di wilayah perairan serta
penegakkan hukum oleh Satuan Kepolisian Perairan dan Udara yang berada di
wilayah hukum Polres Flores Timur yaitu dengan :
a) membentuk Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di Polres Flores Timur
guna menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat serta
penegakan hukum di wilayah perairan;

b) setelah ditetapkan Organisasi Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di


tingkat Polres, maka langsung di bawah kendali Kapolres dan Ditpolairud
sebagai pembina fungsi teknis, selanjutnya dapat diupayakan
pengembangan di bidang personel, materiil, logistik dan sarana prasarana
lainnya disesuaikan dengan peningkatan beban tugas dan tanggung jawab
yang dilaksanakan;

c) dengan adanya Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di tingkat Polres


maka akan terjadi peningkatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kepolisian Satuan Kepolisian Perairan dan Udara yang diperkirakan akan
memaksimalkan tugas pengamanan pada wilayah perairan di Kabupaten
Flores Timur.

IV. FAKTA – FAKTA

1. Luas wilayah Kabupaten Flores Timur adalah 5.983,38 Km², yang terdiri dari
Luas Daratan : 1.812,85 Km² dan Luas Lautan : 4.170,53 Km². wilayah
Kabupaten Flores Timur adalah wilayah perairan yang terletak antara sebelah
Selatan pada 8o04’ LS, sebelah Utara pada 8 o 40’ LS, sebelah Timur pada 123 o
57’ BT dan sebelah Barat pada 122 o 38’ BT. Dengan batas administrasi sebagai
berikut : Sebelah Utara : Laut Flores, Sebelah Timur : Selat Boleng, Sebelah
Selatan : Laut Sawu dan Sebelah Barat : Kabupaten Sikka.

4/Peristiwa.........
-4-
2. Peristiwa Kecelakaan Laut yang terjadi pada hari sabtu tanggal 31 Agustus 2019
sekitar jam 13.25 wita dimana Kapal Cepat Fantasi Expres 88 yang memuat
penumpang dengan route Larantuka Kabupaten Flores Timur menuju Lewoleba
Kabupaten Lembata PP yang dinakodai oleh Romanus Daton Keraf warga
Kelurahan Selondoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata menabrak
Nelayan pancing diperairan antara Pulau Adonara dan Pulau Solor an. Sulaiman
warga Desa Lohayong Kecamata Solor Timur Kabupaten Flores Timur yang
menggunakan sampan dimana korban ditemukan 11 hari setelah kejadian dalam
keadaan meninggal dunia Peristiwa Kecelakaan Laut ini tidak dapat ditangani
langsung oleh Penyidik Polres Flotim karena belum adanya Satuan Polisi Air dan
Penyidikan kasus laka laut ini terkesan lambat oleh keluarga korban maupun
pemilik Kapal Cepat Fantasi Expres 88 karena penyidikan kasusnya menunggu
Penyidik dari Direktorat Polair Polda NTT dikarenakan Pos Polair yang berada di
Wilayah Flores Timur langsung dibawah kendali dari Direktorat Polda NTT.
3. Masyarakat Flores Timur yang mayoritas penduduknya beragama Katholik
setiap tahun pada bulan April selama seminggu menjelang perayaan Paskah
atau wafatnya Yesus Kristus. Melaksanakan tradisi ritual Semana Santa yang
merupakan tradisi yang diwariskan oleh bangsa Portugis yang menyebarkan
agama Katolik. Tradisi ini dilaksanakan di Kota Larantuka dimulai di hari Rabu
Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah Tradisi yang
telah dilakukan sejak tahun 1510 ini telah mengakar kuat pada warga Larantuka.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur menjadikan tradisi ini sebagai wisata rohani
yang diadakan setiap tahunnya. Ribuan peziarah dari manca negara Portugal,
Brazil, Spanyol, Italia berdatangan ke Kota Reinha Rosari, sebutan lain dari
Larantuka. Puncak ritual rangkaian acara Semana Santa ini terjadi di Jumat
Agung. Tuan Menino (Patung Yesus) akan dipindahkan dari Kota Sau ke Kapela
Pohon Sirih di Pante Kuce. Ratusan perahu mengarak patung tersebut. Arak-
arakan ini mengesankan derita panjang yang dialami oleh Yesus Kristus, mulai
penyiksaan, perjalanan memanggul salib, hingga wafat di Bukit Golgota dan
dalam perarakan ini diperlukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara untuk
mengawal dan mengamankan perarakan yang dilaksanakan di perairan depan
Kota Larantuka.

5/Dalam..........
-5-
4. Dalam Wilayah Kabupaten Flores Timur berdasarkan data dari Pihak Pelayaran
Rakyat (Pelra) Kabupaten Flores Timur terdapat 37 armada Kapal Motor yang
khusus melayani transportasi laut trayek Pelabuhan Laut Larantuka menuju
Pulau Adonara dan Pulau Solor atau sebailknya untuk mengangkut penumpang
dan barang kebutuhan 9 bahan pokok selama 24 jam setiap harinya.

V. DISKUSI
1. Kondisi Kabupaten Flores Timur, aparatur pemerintah dan masyarakat sangat
mendukung terbentuknya Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres Flores
Timur.
2. Dilihat dari ancaman gangguan kamtibmas pada wilayah perairan dikaitkan
dengan perkembangan masyarakat dari perkembangan pembangunan, maka
terbentuknya Satuan Kepolisian Perairan dan Udara adalah suatu kebutuhan
yang mendesak dalam rangka meningkatkan pelayanan Kepolisian terhadap
masyarakat.
3. Tujuan utama peningkatan pelayanan masyarakat adalah untuk dapat
menciptakan stabilitas Kamtibmas pada wilayah perairan, sebagai bagian dari
perwujudan stabilitas nasional dalam mencapai sasaran pembangunan nasional.
oleh karena itu pelayanan masyarakat yang baik dan meningkat adalah berupa
pelayanan yang cepat, tepat dan profesional di bidangnya.
4. Perlu diantisipasi dengan pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara
Polres Flores Timur yang langsung dibawah kendali Kapolres dan Ditpolairud
sebagai pembina fungsi.
5. Dalam rangka pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di kabupaten
Flores Timur, diperlukan penempatan personel dari Polres Flores Timur sesuai
DSP yang dibutuhkan dikaitkan dengan kondisi wilayah dan beban tugas yang
ada dan tetap mengacu pada Peraturan Polri Nomor 2 tahun 2021 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Polres dan Polsek..
6. Perlu disiapkan sarana dan prasarana pendukung Satuan Polisi Perairan dan
Udara Polres Flores Timur dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya.

VI. Kesimpulan.......
-6-

VI. KESIMPULAN
1. Dengan pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Kewilayahan Polres
Flores Timur maka pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya langsung di
bawah kendali Kapolres Flores Timur.
2. Lingkup wilayah tugas Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres meliputi
seluruh wilayah Kabupaten dalam wilayah hukumnya.
3. Untuk Pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres yang memiliki
wilayah hukum di seluruh wilayah Kabupaten Flores Timur, maka membutuhkan
jumlah personel Polri dan sarana prasarana yang memadai.
4. Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres diharapkan berhasil melaksanakan
tugas sebagai pelayan pelindung dan pengayom masyarakat serta penegakkan
hukum di wilayah perairan terhadap tindak pidana yang terjadi di wilayah
hukumnya.
5. Struktur Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres :
a. Struktur Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Kewilayahan berdasarkan
Peraturan Polri Nomor 2 tahun 2021 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja pada tingkat Polres dan Polsek;
b. Setelah Pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres di
tetapkan dengan Keputusan Kapolda NTT sehingga mempunyai
kekuatan/dasar Satuan Polisi Perairan dan Udara dalam optimalisasi
tugasnya di kewilayahan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya; dan
c. Dalam hubungan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Satuan
Kepolisian Perairan dan Udara Polres bertanggung jawab kepada Kapolres
dan Ditpolairud sebagai pembina fungsi.

VI. SARAN
1. Guna kelancaran tugas Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
khususnya Polres Flores Timur dimohon kepada Kapolda NTT kiranya berkenan
menyetujui pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres Flores
Timur;

2. Pembentukan.........
-7-

2. Pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara Polres Flores Timur.


Sangat diharapkan oleh Masyarakat dan Pemerintah Daerah Flores Timur untuk
memaksimalkan pelayanan Polri khususnya Polres Flores Timur yang mana
dikarenakan bahwa 69,70 % wilayah Kabupaten Flores Timur adalah wilayah
perairan; dan
3. dengan diwujudkan pembentukan Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di
Polres Flores Timur, maka diharapkan dukungan penambahan personil yang
memiliki kemampuan dan keahlian dibidang fungsi Kepolisian perairan serta
sarana dan prasarana lainnya guna mendukung pelaksanaan operasional
Satuan Kepolisian Perairan dan Udara di wilayah perairan Kabupaten Flores
Timur.

Demikian Telaahan Staf ini dibuat dalam rangka Pembentukan Satuan Kepolisian
Perairan dan Udara Polres Flores Timur disusun dan disampaikan, dengan harapan akan
mendapat persetujuan Pimpinan.

Larantuka, 24 Februari 2023


KEPALA KEPOLISIAN RESOR FLORES TIMUR

I GEDE NGURAH JONI M., S.H., S.I.K., M.H.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 83061355

Anda mungkin juga menyukai