KALKULUS DIFERENSIAL
OLEH:
Dosen Pengampu :
Olnes Yosefa Hutajulu, S.Pd, M.T.
1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… 1
Bab 1 PENDAHULUAN ………………………………………………... 2
1.1 Latar Belakang ……………………………………….........…… 2
1.2 Permasalahan …….....………………………………………..… 2
1.3 Tujuan ………………………………………………....……….. 3
Bab 2 PEMBAHASAN ………….........……………………………..…… 4
2.1 Buku yang Dikritisi ...........................……. ………………....…. 4
2.2 Penulisan Konsep/Defenisi …....................................................... 4
2.3 Kedalaman Penjelasan Konsep dan Defenisi …............................ 4
2.4 Kesamaan dan Perbedaan Kedua Buku ........................................ 5
2.5 Kedalaman Penjelasan Torema/Prinsip/Dalil ............................. 6
2.6 Muatan Variasi Soal ............................................................…….. 7
2.7 Kekurangan dan Kelebihan Buku .......................................…….. 7
2.8 Buku yang Lebih Mudah Dipahami ....................................…….. 8
Bab 3 KESIMPULAN ..........................................……………………….. 9
3.1 Kesimpulan .........................................................................…….. 9
3.2 Saran ....................................................................................…….. 9
LAMPIRAN ...............…………………………………………………….. 10
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalkulus diciptakan dan diperkenalkan oleh Newton dan Leibniz dalam
abad 17. Berlandaskan KALKULUS maka Matematika mampu
mengembangkan sayapnya menembus berbagai bidang baru, untuk
menunjukkan kemampuannya sebagai sarana penyelesaian berbagai masalah
Teknik maupun Sosial, bahkan Industri.
Kalkulus adalah bagian dari ilmu matematika, kata “matematika” berasal
dari bahasa Yunani Kuno (mathema) yang berarti pengkajian, pembelajaran,
ilmu yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi
“pengkajian matematika”.
Kalkulus telah membuktikan kegunaan dan pertisipasinya di bidang Ekonomi
maupun Life Science. Mustahil seseorang dapat mempelajari suatu bidang
science tanpa menguasai Kalkulus terlebih dahulu.
Dalam mempelajari sebuah ilmu umumnya mahasiswa memiliki buku
pegangan sebagai pemandu dalam memahami materi. Buku pegangan atau
buku ajar diapandang sebagai suatu sarana untuk mengomunikasikan ilmu
pengetahuan. Artinya, buku yang digunakan harus secara jelas dapat
mengomunikasikan informasi, konsep, pengetahuan, dan mengembangkan
kemampuan sehingga sedemikian sehingga dapat dipahami pembacanya.
Mengingat pentingnya kalkulus bagi kehidupan, pembelajaran mengenai
ilmu ini juga harus baik dan benar. Oleh sebab itu perlu dilakukan
analisaanalisa terhadap buku-buku yang dijadikan pegangan agar lebih mudah
dipahami dan tidak ada kesalahan pemahan oleh si pembaca.
1.2 Permasalahan
• Pengertian kekontinuan fungsi
• Syarat-syarat fungsi kontinuan
• Kekontinuan sepihak dan kekontinuan pada suatu selang Teorema
kekontinuan
1.3 Tujuan
• Mengetahui dan memahami konsep kekontinuan fungsi
3
• Mampu menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan kekontinuan
fungsi
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Buku yang Dikritisi
Buku I
Judul : Diktat Kalkulus Diferensial (kalkulus I) Universitas
Negeri Medan
Materi : Kekontinuan Fungsi
Buku II
Judul : Kalkulus Edisi Ketiga
Materi : Kekontinuan Fungsi
4
2.4 Kesamaan dan Perbedaan Kedua Buku
Kekontinuan Fungsi
• Dari segi pendefenisian pada buku I menjelaskan langsung dengan
kalimat, dan pada buku II menjelaskan defenisi dengan syarat yang
ada dan mengartikannya.
• Syarat yang digunakan dalam menentukan fungsi kontinu pada buku
I sama dengan buku II, yaitu:
- - f (xo) terdefinisi
- -
• Pada buku I, jenis dari kekontinuan dibagi atas 3 yaitu kekontinuan
fungsi di satu titik, kekontinuan sepihak, dan kekontinuan pada suatu
selang. Sedangkan pada buku II, kekontinuan hanya terdiri dari 2
jenis yaitu kekontinuan pada satu titik dan kekontinuan dalam suatu
interval.
• Teorema-teorema yang digunakan buku I diantaranya jika fungsi f
dan g kontinu di c, jika fungsi f dan g pada suatu selang I, fungsi
suku banyak, fungsi polinom, fungsi rasional, fungsi trigonometri
kontinu pada daerah definisinya, dan jika fungsi f kontinu di c dan g
kontinu di f (c) dan teorema nilai antara seperti jika fungsi f kontinu
pada selang tertutup [a,b] dan k ϵ ( f (a), f (b) ). Sedangkan pada
buku II diantaranya f (x) dan g (x) kontinu di titik x = a, Polinom,
fungsi rasional, jika f (x) kontinu dalam interval a ≤ x ≤ b dan jika f
(a) ≠ f (b). Tapi bukan hal yang aneh jika setiap buku memliki
teorema yang berbeda-beda, karena pada dasarnya teorema hanyalah
alat ampuh untuk menelaah atau menangani persoalan, sehingga
banyak teorema penulis memiliki caranya masing-masing dalam
mengatasi masalah tersebut.
5
2.5 Kedalaman Penjelasan Teorema/Prinsip/Dalil
Kedua buku memuat begitu banyak teorema atau dalil untuk mempermudah
pembaca dalam memahami materi. Teorema-teorema yang digunakan kedua buku
juga hampir sama, contohnya pada materi kekontinuan fungsi: teorema
polinomial, teorema fungsi rasional.
Untuk beberapa contoh soal sesuai dengan teorema yang dijelaskan dan juga
dilengkapi dengan media grafik. Soal-soal yang dicantumkan cukup bervariasi,
mulai dari pencarian nilai sampai pembuktian atau penyelidikan apakah hasil
merupakan kontinu atau diskontinu.
Buku I Kekurangan
6
Kelebihan
Buku ini hampir menyerupai rangkuman, karena
kalimatkalimatnya singkat dan menjelaskan materi yang ada dengan
grafik dan penyelesaiannya sehingga pembaca lebih mudah
memahaminya dengan kalimat beserta grafiknya Buku ini dalam
mendefeniskan materi melalui sebuah contoh agar pembaca
memahami konsep materi bukannya sekedar mengetahui rumus
dalam pengerjaan soal. Buku ini juga menampilkan banyak teorema-
teorema yang membantu pembaca dalam menyelesaikan persoalan
yang berhubungan dengan materi yang sedang di bahas.
Buku II Kekurangan
Buku ini menjelaskan dengan sangat singkat, sehingga beberapa
rumus tidak dijelaskan yang sedikit sulit dipahami oleh pembaca
yang belum mengenal kekontinuan. Menggunakan contoh soal yang
kurang bervariasi dan kurang banyak walaupun setiap soal dijelaskan
penyelesaiannya.
Kelebihan
Buku ini menjelaskan secara ringkas dan padat, dan
menggunakan teorema yang tidak terlalu banyak untuk mengerjakan
persoalan, dan sudah baik karena menggunakan grafik yang lengkap.
7
BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Bagi pemula yang ingin memahami materi kekontinuan fungsi, sebaiknya
menggunakan buku I karena lebih mudah dipahami dan penjelasannya lebih
banyak dengan berbagai soal. Bagi pembaca yang sudah memahami
dasardasar kekontinuan dan limit sebelumnya tidak ada salahnya meggunakan
buku II sebagai pengantar dan mengerjakan soal-soal yang ada. Karena materi
pada buku II sedikit namun menuju pada intinya.
3.2 Saran
Untuk para pembaca akan lebih baik jika menggunakan kedua buku secara
bersamaan tersebut, karena menurut saya kedua buku ini sejatinya saling
melengkapi. Pembaca juga dapat memperluas pengetahuan jika menggunakan
kedua buku secara bersamaan, selain akan memperbanyak pengetahuan
mengenai teorema-teorema yang bisa digunakan dalam menyelesaikan
masalah persoalan, pembaca juga akan memiliki pengalaman yang baik dalam
menyelesaikan soal dengan variasi dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
LAMPIRAN
Buku I
8
Buku II
Judul : Kalkulus (Edisi Ketiga)
Penulis : Prof. Dra. N. Soemartojo
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 1993
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 288 halaman