Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, dengan dukungan keluarga dapat membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga. Sumber dukungan keluarga yang ada dapat dilakukan oleh keluarga dengan cara mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin. Keluarga dapat saling membantu untuk memberikan keperawatan, kesadaran untuk menjaga dan mengontrol tekanan darah hendaknya bukan hanya ada pada penderitanya saja, namun juga harus ada peran dari orang-orang yang hidup berdampingan. Keluarga dapat mengingatkan penderita untuk selalu memeriksakan tekanan darahnya secara rutin sehingga kondisi kesehatan dapat terkontrol dengan baik (Ratna Setiyaningsih, 2019). Dukungan keluaraga melalui sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap pasien yang sakit, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional juga merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap pasien, sehingga merasa ada yang memperhatikan. Orang yang berada dalam lingkungan sosial yang suportif pada umumnya memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan orang sakit tanpa suportif, karena dukungan keluaraga dianggap dapat mengurangi atau menyangga efek kesehatan mental pasien. Adapun dukungan keluaga yang dapat diberikan melalui barang, jasa informasi dan nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang dan dihargai. (Djamalidin et al., 2022).