Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELATIHAN PENINGKATAN MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN

UPTD PUSKESMAS WRINGIN


KABUPATEN BONDOWOSO
1. Pendahuluan

Akreditasi adalah salah satu upaya yang harus dilaksanakan agar kualitas pelayanan
kesehatan kepada pasien berkualitas tinggi. Tujuan akreditasi adalah untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien( patient first ).
Program PMKP ( Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) adalah salah satu elemen
yang sangat penting dalam penilaian Akreditasi. Salah satu persyaratan kelulusan paripurna
akreditasi adalah nilai capaian Program PMKP lebih dari 80%. Peningkatan Mutu menurut
Joint Commision International adalah pendekatan pendidikan/edukasi berkelanjutan dan
perbaikan proses-proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak-
pihak yang berkepentingan lainnya. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden daan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
daan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Agar pelaksanaan Program PMKP berjalan baik diperlukan peran serta dari semua unit
kerja layanan di Puskesmas, karena unit kerja merupakan ujung tombak pelayanan pada pasien.
Selain itu, peran dari para pimpinan mulai Kepala Puskesmas sampai dengan kepala unit kerja
sangat diperlukan dalam menggerakkan staf dalam mewujudkan peningkatan mutu layanan dan
keselamatan pasien. Dalam mewujudkan tujuan tersebut Tim manajemen Mutu UPTD
Puskesmas Wringin akan mengadakan Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.

2. Tujuan

2.1. Tujuan Umum

Meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif peserta terhadap Program Peningkatan


Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

Tujuan Khusus

1. Peserta memahami proses penentuan indikator mutu unit kerja.


2. Peserta memahahi proses pengumpulan data, validasi data dan analisa data unit kerja.
3. Peserta memahami RCA (Root Cause Analysis ) dan FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis).
4. Peserta memahami proses penentuan indikator kunci rumah sakit (indikator klinis,
manajemen dan keselamatan pasien).
5. Peserta memahami proses penentuan Clinical Pathway (CP).

3. Kegiatan
a. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajemen, dan Sasaran Keselamatan Pasien
Puskesmas
b. Monitoring Indikator Mutu Klinis Puskesmas
1) Pasien Jatuh - Semua jatuh didokumentasikan dengan atau tanpa cedera, yang dialami
oleh pasien dalam satu bulan kalender
2) Respon waktu pemeriksaan laborarorium :
4) Antibiotik profilaksis
Kejadian kesalahan dan kejadian nyaris cedera yang terkait dengan kesalahan pengobatan
7) Pengkajian Pre Anestesi dilakukan sebelum pembedahan

2
9) Kelengkapan Pengisian Medical Record
10) Bedah pasien (artroplasti pinggul) yang menerima antibiotik profilaksis konsisten dengan
pedoman saat ini
c. Monitoring Indikator Mutu

A. `RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

3
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PELATIHAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Jumlah  Harga
No Uraian Jumlah
Vol Sat Satuan
I Umum
Alat Tulis Kantor
1 Kertas HVS A4 2 Rim 40,000 80,000
2 Stopmap 12 bh 2,000 24,000
3 Ballpoin 3 pak 15,000 45,000
4
4
5

II Acara
1 Paket Meeting (1 meal + 2 snack)
Narasumber( 2 or
a x 2 hr) 4 OH 200,000 800,000

b Peserta 40 OH 200,000 8,000,000

c Panitia 8 OH 200,000 1,600,000

III Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi


Spanduk Selamat
1 Datang 1 buah 350,000 350,000
Spanduk Back
2 Drop 1 buah 500,000 500,000

V Honorarium Narasumber

Narasumber External (DCG) 2 org 40,000,000

VI Uang Transport
Transport Peserta

Transport Narasumber

VI
I Honorarium Panitia
1 SC 1 org 1,140,000 1,140,000

2 SC 1 org 500,000 500,000

3 OC (PNS) 6 org 500,000 3,000,000

4
Total

Anda mungkin juga menyukai