SORONG
2020
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
2. LATAR BELAKANG...............................................................................................................2
3. TUJUAN..................................................................................................................................2
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN...............................................................3
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.................................................................................5
6. SASARAN...............................................................................................................................7
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................................7
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA.................................7
9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN...........................................8
10 PENUTUP...............................................................................................................................8
PANGKALAN UTAMA TNI AL XIV
RUMKITAL dr. R. OETOJO
1. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal
yang baru. Pada tahun (1820 –1910) Florence Nightingale seorang perawat dari
Inggris menekankan pada aspek-aspek keperawatan pada peningkatan mutu
pelayanan. Salah satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang adalah “
hospital should do the patient no harm”, Rumah Sakit jangan sampai merugikan
atau mencelakakan pasien.
Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh
ahli bedah Dr. E.A.Codman dari Boston dalam tahun 1917. Dr.E.A Codman dan
beberapa ahli bedah lain kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk,
karena seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan bahwa penyulit itu terjadi
karena kondisi yang tidak memenuhi syarat di Rumah Sakit. Untuk itu perlu ada
penilaian dan penyempurnaan tentang segala sesuatu yang terkait dengan
pembedahan. Ini adalah upaya pertama yang berusaha mengidentifikasikan
masalah klinis, dan kemudian mencari jalan keluarnya
Di Indonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah
dilakukan Departemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu
penetapan kelas Rumah Sakit pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan No.033/Birhup/1972. Secara umum telah ditetapkan beberapa kriteria
untuk tiap kelas Rumah Sakit A,B,C,D. Kriteria ini kemudian berkembang menjadi
standar-standar. Kemudian dari tahun ke tahun disusun berbagai standar baik
menyangkut pelayanan, ketenagaan, sarana dan prasarana untuk masing-masing
kelas Rumah Sakit.
Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah program yang
berkelanjutan yang disusun secara objektif dan sistematik untuk memantau dan
mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan. Mutu adalah suatu konsep yang
komprehensif dan beraneka segi. Pemerintah , dalam hal ini Departemen
Kesehatan sudah mengeluarkan berbagai panduan dan kebijakan dalam rangka
meningkatkan penampilan pelayanan Rumah Sakit dan yang terakhir adalah telah
ditetapkannya Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang
mana didalamnya juga ada upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
melalui instrument akreditasi rumah sakit , sehingga peningkatan mutu pelayanan
sudah dilandasi legal aspek yang pada akhirnya akan melindungi Rumah Sakit
dari tuntutan hukum bila terjadi suatu kejadian yang tidak diharapkan.
Rumkital Jala Ammari yang merupakan fasilitas kesehatan TNI AL yang
mempunyai tugas pokok untuk mendukung semua kegiatan TNI AL juga berusaha
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan melalui instrument-
instrumen peningkatan mutu yang berpedoman pada keselamatan pasien.
2. LATAR BELAKANG
Rumkital dr. R. Oetojo menyediakan semua jenis pelayanan kesehatan
sesuai dengan tugas pokoknya. Dalam memberikan pelayanan tersebut Rumkital
dr. R. Oetojo berkomitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi yang berorientasi pada keselamatan pasien.
Dalam proses pemberian pelayanan tersebut banyak hal yang berpotensi
menimbulkan bahaya atau cedera terhadap pasien maupun orang orang
dilingkungan rumah sakit, sehingga dibutuhkan suatu pengelolaan risiko yang
dapat timbul di dalam lingkungan rumah sakit, dengan demikian diharapkan
mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum Meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan Rumkital Jala Ammari.dengan mengutamakan keselamatan
pasien dengan tata kelola risiko yang efisien.
b. Tujuan Khusus
1) Terlaksananya penggunaan Indikator area Klinis, area
Manajemen dan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit untuk
mengukur proses pelayanan yang sedang berjalan.
2) Terlaksananya penggunaan Pedoman praktek klinik dan
clinical pathway dalam memberikan asuhan klinik
3) Terlaksananya pembuatan RCA dan FMEA untuk
memberikan solusi pemecahan masalah yang ada di rumah sakit.
4) Terlaksananya pendidikan dan pelatihan Staf Tentang Mutu &
Keselamatan Pasien.
6. SASARAN
a. Terlaksananya proses pengumpulan, pencatatan, pelaporan dan
analisa data indikator mutu dan keselamatan pasien
b. Staf mampu melaksanakan pengumpulan, pencatatan, pelaporan
dan analisa data
c. Diterapkannya Clinical Pathways diunit dengan baik dan benar
d. Terlaksananya penerapan.Peta risiko rumah sakit
e. Terlaksananya FMEA minimal satu kali pertahun .
10 PENUTUP
Demikian program peningkatan mutu Rumkital dr. R. Oetojo ini disusun
sebagai dasar/acuan dalam menyusun Program Peningkatan mutu dari unit kerja
pelayanan di Rumkital dr. R. Oetojo.