Anda di halaman 1dari 17

Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

PENGELOLAAN STRATEGIS PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN


DAYA SAING BERORIENTASI LINGKUNGAN PADA
INDUSTRI 4.0

Juni Iswanto, Amiartuti Kusmaningtyas, Murgianto


Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email : juni.iswanto@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh strategi yang dilakukan oleh pihak manajemen
diantaranya bekerjasama dengan alumni untuk mempromosikan almamaternya pada calon
mahasiswa baru di lingkungan tempat tinggal dan tempat kerjanya. Strategi ini dinilai mampu
meningkatkan daya saing, dengan membangun budaya keunggulan keilmuan yang menjadikan
mahasiswa berkualitas dan tangguh menghadapi tantangan zaman. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, observasi, Focus
Group Discussion, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari hasil penelitian ini
peneliti menyimpulkan bahwa: strategi bersaing dilakukan dengan cara: a) tuntutan komunikasi
yang baik dengan landasan yang semakin besar untuk kemajuan madrasah, peningkatan tenaga
kependidikan dan sarana prasarana, b) Penawaran kepada pihak luar dengan mempersiapkan
dan mengelola peserta didik dengan baik, mengintegrasikan Pembelajaran dari kurikulum Kementerian Agama
Pemasaran dengan menggabungkan pembelajaran kurikulum Kemenag dan kurikulum Salafiyah,
biaya yang dialokasikan sesuai anggaran, alumni menjadi real live brosur, menggunakan website
dan mengadakan lomba lari, akses ke madrasah sangat mudah, dan perluasan lokasi. Berdasarkan
analisis internal dan eksternal di atas lembaga berada pada strategi pertumbuhan stabil yang
berarti situasi menguntungkan karena pondok pesantren memiliki peluang dan kekuatan, pondok
pesantren dapat memanfaatkan peluang secara maksimal sehingga mampu menerapkan strategi
yang mendukung agresivitas. kebijakan pertumbuhan.

Kata Kunci : Manajemen Strategis, Daya Saing

1. PERKENALAN Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah


Aliyah (MA) ke perguruan tinggi (Rahim,
Dinamika kehidupan masyarakat sangat 2001).
membutuhkan madrasah, madrasah Melihat proses perubahan yang terjadi
mengalami perubahan dan perkembangan di pondok pesantren, nampaknya hingga saat
dalam pengelolaannya. Saat ini tidak sedikit ini lembaga tersebut telah memberikan
pesantren di Indonesia yang mengadopsi kontribusi penting dalam penyelenggaraan
sistem pendidikan formal seperti yang pendidikan nasional. Keberadaan pondok
diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia. pesantren sebagai lembaga pendidikan, baik
Secara umum pendidikan formal yang yang masih mempertahankan sistem
diselenggarakan di pondok pesantren masih pendidikan tradisional maupun yang telah
pada jalur pendidikan Islam yaitu Madrasah mengalami perubahan, memberikan pengaruh
Diniyah (Madin), Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat.

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 142
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Orang Indonesia. Keberadaan madrasah dari lomba dengan mengundang atau mendatangkan
masa ke masa semakin tumbuh dan berkembang peserta dari setiap SD dan MI baik negeri maupun
baik secara kuantitas maupun kualitas. Tidak swasta di Kabupaten Nganjuk. Ketiga, bekerjasama
sedikit masyarakat yang menaruh perhatian dan dengan alumni untuk mempromosikan
harapan terhadap madrasah sebagai pendidikan alternatif.almamaternya pada calon mahasiswa baru di
Apalagi dengan berbagai inovasi sistem pendidikan lingkungan dan tempat kerja masing-masing.
yang dikembangkan di madrasah dengan Dengan strategi yang dilakukan pengurus
mengadopsi corak pendidikan umum, membuat Madrasah Tsanawiyah dari pondok pesantren Al
madrasah semakin kompetitif dalam menawarkan Ghozali diharapkan dapat meningkatkan daya
pendidikan kepada masyarakat. Meski telah saing di Era Industri 4.0.
melakukan berbagai inovasi pendidikan, hingga
saat ini pendidikan madrasah tidak kehilangan ciri Dengan ikhtiar tersebut membangun budaya
khas yang membedakan dirinya dengan model keilmuan unggul yang menghasilkan mahasiswa
pendidikan umum yang dirumuskan dalam bentuk berkualitas dan tangguh menghadapi tantangan
pendidikan formal. zaman.
Salah satu pesantren yang mampu Fenomena yang dialami Pondok Pesantren
melakukan reaktualisasi secara bertahap adalah Yayasan Madrasah Tsanawiyah Al-Ghozali
Pesantren yang berada di bawah naungan sejalan dengan konsep dalam teori demand and
Yayasan Al-Ghozali atau bernama Pesantren supply. Mankiw (2004) menjelaskan bahwa
Miftahul Mubtadiin atau lebih dikenal dengan permintaan secara umum adalah permintaan
“PondokKrempyang” yang didirikan oleh KH. Moh. akan suatu barang atau jasa, yang tidak hanya
Ghozali Manan. Sepeninggal beliau, tepatnya dipengaruhi oleh barang itu sendiri, tetapi juga
pada hari Senin, 24 Robius Tsani 1411 H/12 dipengaruhi oleh harga barang lain yang terkait,
Desember 1990 M, Pesantren Miftahul Mubtadiin pendapatan konsumen, jumlah penduduk dan
diasuh oleh putra-putranya, KH. Moh. jumlah permintaan di suatu negara. tahun
sebelumnya. Mankiw Offer (2004), menyatakan
Ridlwan Syaibani dan KH. Moh. bahwa kuantitas (quantity supply) suatu barang
Hamam Ghozali. Pada periode ini perkembangan atau jasa adalah jumlah barang yang bersedia
pondok pesantren tampak semakin pesat dan dan mampu dijual oleh penjual.
mengalami kemajuan yang cukup signifikan,
satuan pendidikan yang ada tetap eksis bahkan Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran
berkembang pesat. suatu barang, namun ketika kita menganalisa
bagaimana pasar bekerja, salah satu penentunya
Tingginya permintaan Madrasah Tsanawiyah adalah harga barang tersebut.
dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara Keunikan MTs Pondok Pesantren Yayasan
lain perbedaan pola penawaran harga atau Al Ghozali Kabupaten Nganjuk yang memadukan
anggaran yang dibutuhkan. hal-hal sebagai berikut sekaligus strategi
Madrasah Tsanawiyah dari pondok pesantren bersaingnya: 1) menjadi pusat penguatan dan
Yayasan Al-Ghozali dalam menawarkan produk pengembangan wawasan keilmuan, keislaman,
dan/atau jasa melalui beberapa kegiatan, antara dan kebangsaan dalam kerangka aqidahahl al
lain: pertama, melakukan kunjungan atau sunnah wa al jamaah yang dijiwai dengan akhlak
sosialisasi langsung kepada santri di beberapa al karimah. 2)
SD dan MI negeri maupun swasta di Nganjuk
melalui jaringan alumni , melalui penyediaan Program Madrasah Diniyah MTs Darussalam
berbagai , merupakan program kegiatan pendidikan berbasis
salafiyah yang wajib diikuti oleh

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 143
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

seluruh Siswa MTs dalam Kurikulum Kementerian Menurut Sugiyono (2014:9) metode penelitian
Agama. 3) Mendukung pengembangan Lifeskill kualitatif adalah metode yang berlandaskan filosofi
dan Prestasi dengan memberikan pelatihan postpositivisme, digunakan untuk mengkaji kondisi
alamiah objek, (berlawanan dengan eksperimen) dimana
qiro'atulqur'an, khitobah setiap bulan, kursus
peneliti sebagai instrumen kunci, dilakukan teknik
komputer, bahtsulmasail, tahfidz al-Qur'an,
pengumpulan data. dengan triangulasi (gabungan),
program pembinaan, dan pengembangan
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
prestasi mata pelajaran dan program khusus.
penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna
daripada generalisasi. Pada dasarnya pendekatan
Lembaga pendidikan sebenarnya adalah
kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan
organisasi nirlaba yang memberikan pelayanan
menghasilkan pembentukan skema klasifikasi (Silalahi,
kepada masyarakat yang menggunakan 2009).
pendidikan pada tahun-tahun yang akan datang,
iklim pendidikan tidak lagi seperti dulu. Suasana
sudah mulai terasa, dengan pendekatan bisnis, Penelitian dengan pendekatan kualitatif
pendidikan perlahan bergerak menuju menekankan pada analisis proses proses berpikir secara
mekanisme pasar yang kompetitif. Dalam peta induktif terkait dengan dinamika hubungan antar
persaingan pasar ini pemenangnya adalah fenomena yang diamati, dan selalu menggunakan logika
mereka yang mampu efisien, efektif, melayani ilmiah. Penelitian kualitatif tidak ada artinya tanpa
dengan baik, berkualitas, dan berorientasi menggunakan dukungan dari data kuantitatif, melainkan
pasar. Oleh karena itu, sudah sepatutnya lebih menekankan pada kedalaman pemikiran formal
pengelolaan lembaga pendidikan harus berubah peneliti dalam menjawab permasalahan yang
melalui pengelolaan dan pengelolaan yang lebih dihadapinya. Penelitian kualitatif bertujuan untuk
baik. Jika demikian, maka pentingnya mengembangkan konsep kepekaan terhadap masalah
membangun citra sangatlah penting. Sedangkan yang dihadapi, menjelaskan realitas yang terkait dengan
pendekatan terbaik dalam membangun citra pencarian teori dari bawah (grounded theory) dan
adalah melalui pemasaran. mengembangkan pemahaman terhadap satu atau lebih
fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif merupakan
Oleh karena itu, pemasaran bagi lembaga
metode penelitian yang digunakan dalam mengungkapkan
pendidikan saat ini menjadi sangat penting.
permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi
Berdasarkan penjelasan latar belakang
pemerintahan, swasta, sosial, pemuda, perempuan,
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan
penelitian dengan judul “Manajemen Strategis
sebagai suatu kebijakan yang akan dilaksanakan untuk
Pendidikan Dalam Meningkatkan Daya Saing
kesejahteraan bersama.
Berwawasan Lingkungan Di Era Industri 4.0
(Studi Pada Yayasan Islam Al Ghozali Nganjuk)”.
Untuk memperoleh konsepsi kualitatif dalam
penelitian ini, maka peneliti melakukan kajian terhadap
Berdasarkan latar belakang yang telah hal-hal yang ada di sekitar obyek yang diteliti, baik yang
diberikan di atas, maka rumusan masalah yang berhubungan langsung maupun tidak berhubungan
dikemukakan adalah: “Bagaimana model langsung dengan obyek yang diteliti.
pengembangan strategi Madrasah Tsanawiyah Peneliti akan berusaha mengungkapkan dan menjelaskan
(MTs) berdaya saing dari Pondok Pesantren segala sesuatu yang berkaitan dengan objek yang akan
Yayasan Al Ghozali Kabupaten Nganjuk?” diteliti dalam kondisi yang sebenarnya.

Metode pengumpulan data


2. METODE PENELITIAN Desain Dalam melakukan pengumpulan data,
Penelitian peneliti menggunakan beberapa alternatif dalam

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 144
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

bentuk cara, untuk analisis lebih lanjut. Hal ini penelitian, sehingga dapat diharapkan informasi yang
sebagaimana dijelaskan oleh Bungin (2008) yang diberikan bermanfaat sesuai dengan apa yang
mengklasifikasikan prosedur atau metode dimaksud dibutuhkan dalam rumusan masalah dan fokus
dalam tiga bentuk, antara lain: penelitian Informan pihak yang terlibat dalam
wawancara antara lain pengurus Yayasan, komite
1) Observasi madrasah, guru, guru badal, tenaga
: non kependidikan
Apakah teknik pengumpulan data yang dan wali santri Madrasah (MTs) Tsanawiyah di
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, data Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten
penelitian dapat diamati oleh peneliti? Pengamatan Nganjuk.
dalam penelitian ini menggunakan pengamatan
langsung, yang dimaksud dengan pengamatan langsung
adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diamati.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk
dapat memperoleh pemahaman yang mendalam 3) Focus Group Discussion (FGD)
tentang objek penelitian. FGD bertujuan untuk mengumpulkan data
Untuk memperoleh kedalaman observasi tentang persepsi dan pandangan peserta terhadap
peneliti melakukan observasi di lingkungan madrasah sesuatu, bukan berusaha mencari konsensus atau
mulai dari kegiatan pagi hingga siswa pulang. Dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
hal ini peneliti terlibat penuh dalam observasi yang akan diambil. Oleh karena itu, digunakan pertanyaan
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dari awal terbuka dalam FGD yang memungkinkan peserta
hingga akhir pembelajaran. memberikan jawaban disertai dengan penjelasan.
Dalam hal ini yang akan dilakukan peneliti antara
Adapun lingkungan yang diamati adalah lingkungan lain: a.
fisik, lingkungan sosial ekonomi dan budaya, Menyusun strategi pelaksanaan FGD antara Kepala
lingkungan kerja, lingkungan manusia. Madrasah dengan Yayasan dan karyawan serta
Kepala Madrasah.

2) Wawancara mendalam (indepth interview) B. Menetapkan topik yang akan dibahas meliputi
Wawancara adalah proses memperoleh strategi internal dan eksternal c. Membuat
informasi untuk kepentingan penelitian dengan cara pedoman kebijakan FGD yang meliputi etika, aturan,
tanya jawab secara tatap muka antara pewawancara prosedur, dan langkah-langkah pelaksanaan
dengan responden atau yang diwawancarai, dengan FGD
atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.
Dalam melakukan wawancara mendalam dengan 4) Dokumentasi
menggali informasi terkait strategi internal dan Teknik pengumpulan data dengan metode
eksternal yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah dokumentasi adalah pencarian data berupa catatan,
(MTs) di Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali transkrip, buku, majalah, prasasti, surat kabar, risalah
Kabupaten Nganjuk. berkaitan rapat, agenda dan lain-lain yang
dengan penelitian. Dalam penelitian kualitatif dan
Penentuan informan penelitian didasarkan deskriptif, data dikumpulkan melalui foto, dokumen
pada hasil pertimbangan dalam analisis jabatan, yang berkaitan dengan topik penelitian, atau catatan
reputasi dan keputusan. Analisis jabatan ditentukan lapangan peneliti pada saat penelitian dilakukan.
untuk mencari individu yang memiliki jabatan dan
jabatan yang penting dalam memberikan informasi
kunci yang dibutuhkan dalam Data yang akan digali peneliti antara lain
Sarana Prasarana, Guru,

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 145
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Data siswa, tenaga non kependidikan dan Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali
fasilitas madrasah Kabupaten Nganjuk.
Dengan demikian aspek-aspek yang terkait
Teknik Analisis Data 1) dan mempengaruhi model pengembangan
Analisis Deskriptif Analisis strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah
data adalah proses mencari dan (MTs) menjadi variabel analisis. Karena
menyusun data secara sistematis yang metode SWOT memungkinkan untuk
diperoleh dari hasil wawancara, lapangan meninjau secara komprehensif aspek-aspek
dan catatan, dokumentasi, dengan cara tersebut di atas, maka dalam penelitian ini
mengorganisasikan data ke dalam kategori- metode SWOT ditempatkan sebagai terminal
kategori, mengurai menjadi satuan-satuan, analisis. Dimana hasil analisis model
mensintesiskan, mengorganisasikan ke kuantitatif dan kualitatif lainnya kemudian
dalam pola, memilih mana yang penting. menjadi input atau bahan analisis SWOT.
dan yang akan dipelajari, serta membuat
kesimpulan agar mudah dipahami oleh Proses pengambilan keputusan
dirinya sendiri dan orang lain (Sugiono, 2010). strategis umumnya selalu dikaitkan dengan
Analisis deskriptif digunakan untuk misi, tujuan, strategi dan kebijakan Madrasah
menjelaskan berbagai kondisi dan Tsanawiyah (MTs). Oleh karena itu, sebagai
perkembangan dari waktu ke waktu serta Model pengembangan strategi Madrasah
terkini dari berbagai indikator yang akan Tsanawiyah (MTs) yang berdaya saing
dibutuhkan nantinya. Uraian nantinya dapat dalam melakukan analisis perlu
ditampilkan baik dalam bentuk tabel, gambar/ memperhatikan berbagai aspek yang
grafik, maupun penjelasan umum sehingga berkaitan dengan faktor-faktor yang
memudahkan pembaca umum untuk mempengaruhinya. Faktor-faktor ini dapat
memahami dari data dan/atau informasi dikelompokkan secara luas menjadi 4
yang diberikan secara tertulis. kategori yang disebut Kekuatan, Kelemahan,
Analisis dapat dilakukan untuk pemusatan Peluang dan Ancaman, sehingga dikenal
statistik (termasuk nilai rata-rata, minimum, sebagai Analisis Maju atau Analisis SWOT.
dan maksimum), distribusi (dalam bentuk Walaupun terlihat sederhana, analisis
standar deviasi, dll), dan arah perkembangan SWOT dapat memberikan identifikasi yang
(tren positif, negatif, atau konstan). lengkap terhadap faktor-faktor Madrasah
Tsanawiyah (MTs) tersebut. analisis
secara SWOT Bisa

2) Metode SWOT simultan dapat digunakan untuk


Kerangka analisis SWOT multi mengevaluasi faktor internal dan eksternal
dimensi memungkinkan penggunaan metode di Madrasah Tsanawiyah (MTs) sekaligus,
ini secara luas dalam berbagai konteks sehingga dapat dicari solusinya. Apa
kajian, khususnya dalam kajian perencanaan kekuatan dan kelemahan Madrasah
dan perumusan pengembangan, serta Tsanawiyah (MTs) akan diidentifikasi dalam
pengembangan model strategi bersaing matriks IFAS (Internal Factor Analysis
Madrasah Tsanawiyah (MTs). ). Dalam Summary), sedangkan hal-hal yang menjadi
konteks model pembelajaran pengembangan peluang dan ancaman akan tercermin dalam
strategi Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang matriks EFAS (External Factor Analysis
berdaya saing, objek analisisnya adalah Summary). Kombinasi kedua matriks
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari tersebut melalui diagram SWOT

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 146
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

akan mencerminkan posisi Madrasah • Skor total yang mencerminkan Kekuatan


Tsanawiyah (MTs) yang dikenal dengan (Strength) matriks IFAS diplot ke sumbu
positioning. Selanjutnya posisi ini akan X pada bagian positif • Hal yang sama
digunakan untuk mengidentifikasi strategic dilakukan
business planning yang dilakukan dengan untuk skor total yang mencerminkan
menggunakan matriks SWOT/TOWS, GE-Mc Kelemahan matriks IFAS pada sumbu
Kensey, Product Life Cycle dan sebagainya. X pada bagian negatif . • Selanjutnya
lakukan
3) Tahapan Analisis SWOT positioning. Posisi ideal adalah posisi yang
Untuk melakukan analisis SWOT memiliki tingkat kelemahan dan tingkat
secara garis besar harus dilakukan melalui ancaman yang mendekati nol. Dengan
tiga tahapan, yaitu: a. mengetahui posisi terakhir, diharapkan
Tahap pengumpulan data. berbagai strategi dapat sangat
Dalam tahap ini bukan hanya sekedar bermanfaat bagi Madrasah Tsanawiyah
kegiatan mengumpulkan data, tetapi juga (MTs). • Menghitung luas setiap
merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian kuadran kemudian mengurutkan menurut
dan pra analisis. urutan luas tertinggi. Untuk memberikan
Umumnya data akan dimasukkan sebagai gambaran yang lebih jelas tentang
data internal dan eksternal. Data internal Diagram SWOT, berikut akan disajikan
meliputi laporan keuangan Madrasah format beserta penjelasan lengkapnya.
Tsanawiyah (MTs), laporan tentang sumber
daya manusia, laporan kegiatan operasional
dan pemasaran.
Sedangkan data eksternal yang diperlukan C. Matriks SWOT
antara lain meliputi analisis tentang pasar, 1) Strategi Analisis Faktor Internal
pesaing, pemasok, pemerintah, serta (IFAS) Analisis Matriks
kelompok yang memiliki kepentingan tertentu. Analisis matriks IFAS
Data eksternal ini mempunyai hubungan merangkum dan mengevaluasi
yang sangat erat dengan stakeholder. kekuatan dan kelemahan utama
dalam area fungsional bisnis, dan
juga memberikan dasar untuk
B. Tahap Analisis mengidentifikasi dan mengevaluasi
Bagian positif dari masing-masing hubungan antara area tersebut.
sumbu X dan sumbu Y akan ditempati oleh Tabel IFAS disusun untuk
Kekuatan dan Peluang, sedangkan bagian merumuskan faktor internal. strategi
negatif dari setiap sumbu X dan sumbu Y Identifikasi kekuatan dan kelemahan
diperoleh
akan ditempati oleh Kelemahan dan Ancaman. setelah melakukan wawancara
Plotting dilakukan dengan cara sebagai dengan informan. Dari hasil
berikut: • Skor total yang mencerminkan wawancara akan diketahui kelebihan
Opportunity dari matriks EFAS diplot dan kekurangan di Madrasah
ke dalam sumbu Y pada bagian positif. Tsanawiyah (MTs). Kekuatan dan
• Skor total kelemahan tersebut dianalisis secara
yang mencerminkan Ancaman dari matriks internal menggunakan matriks IFAS.
EFAS diplot ke sumbu Y pada bagian
negatif adalah

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 147
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional

Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)


ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

wawancara. Dari hasil wawancara,


2) Analisis Faktor Eksternal peluang dan ancaman akan
Analisis Strategi (EFAS)) diidentifikasi dan dianalisis secara
Matriks evaluasi faktor eksternal dengan menggunakan
eksternal (EFAS) memungkinkan matriks EFAS.
ahli strategi untuk merangkum
dan mengevaluasi informasi
ekonomi, sosial, budaya, 3. HASIL PENELITIAN DAN
demografis, lingkungan, politik, DISKUSI
pemerintahan, hukum, teknologi, Uraian Kondisi Internal
dan persaingan (David, 2006). Berikut Analisis Faktor Internal
Identifikasi peluang dan ancaman (IFAS) dijelaskan dalam tabel penilaian dan
diperoleh setelah melakukan pembobotan dan penetapan bobot dan
peringkat:

Tabel 1. Penentuan Nilai Bobot IFAS Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Al Ghozali Foundation Kabupaten
Nganjuk

Faktor strategis internal Menjawab Nilai Berat


ABCD
Kekuatan
1. jumlah santri setiap tahunnya bisa dikatakan ÿ 3 0,096
meningkat, 2.
mempertahankan ciri salafiyah. 3. kurikulum yang ÿ 3 0,096
ditetapkan kementerian dipadukan dengan ÿ 4 0,129
kurikulum salafiyah, 4. kualitas
alumni yang baik 5. ÿ 4 0,129
perluasan lokasi Sub ÿ 4 0,129
Total 18 0,58
Kelemahan
1. masih adanya guru pengajar yang tidak sesuai ÿ 3 0,096
bidangnya, 2.
fasilitas perlu perbaikan, 3. lokasi ÿ 3 0,096
perlu diperluas, 4. kenaikan pangkat perlu ÿ 2 0,064
ditingkatkan, 5. guru harus memenuhi ÿ 2 0,064
kualifikasi akademik dengan ÿ 3 0,096
memperbanyak studi lanjut.
Sub Jumlah 13 0,42
Jumlah 31 1,0

Penjelasan :
1. Berat = 1
4
ÿ = 31 1 = 0,129

2. Berat = 1
3
ÿ = 31 1 = 0,096

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 148
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

3. Berat = 1
2
ÿ = 31 1 = 0,064

4. Berat = 1
1
ÿ = 31 1 = 0,032

Berdasarkan Tabel 1, terdapat A. Faktor pertama masih adanya guru


empat faktor yang erat hubungannya pengajar yang tidak sesuai bidangnya
dengan faktor kekuatan dengan penilaian 3 dan diperoleh
(strength), di antaranya: a. Faktor pertama bobot sebesar 0,096 dari perhitungan
mengenai jumlah siswa setiap yang dihitung.
tahunnya dapat dikatakan meningkat, B. Faktor kedua mengenai fasilitas yang
dengan penilaian 3 dan diperoleh perlu ditingkatkan dengan rating 3 dan
bobot sebesar 0,096 dari diperoleh bobot sebesar 0,096 dari
perhitungan yang telah diolah. B. Faktor perhitungan yang dihitung.
kedua tentang mempertahankan sifat C. Faktor ketiga mengenai lokasi perlu
salafiyah dengan penilaian 3 dan bobot diperluas, dengan rating 2 dan bobot
0,096 diperoleh dari perhitungan yang 0,064 diperoleh dari perhitungan yang
dihitung. C. dihitung. D. Faktor keempat
Faktor ketiga mengenai kurikulum yang mengenai promosi perlu ditingkatkan,
ditetapkan kementerian dipadukan dengan penilaian 2 dan bobot 0,064
dengan kurikulum salafiyah dengan diperoleh dari perhitungan yang
penilaian 4 dan bobot 0,129 diperoleh dihitung.
dari perhitungan yang dihitung. D.
Faktor keempat mengenai e. Faktor kelima mengenai guru harus
kualitas alumni baik dengan rating 4 dan memenuhi kualifikasi akademik dengan
bobot 0,129 didapatkan dari memperbanyak studi lanjut, dengan
perhitungan yang dihitung. e. Faktor penilaian 3 dan bobot 0,64 diperoleh
kelima adalah mengenai dari perhitungan yang dihitung.
perluasan lokasi dengan rating 4 dan
diperoleh bobot sebesar 0,129 dari
perhitungan yang dihitung. Uraian Kondisi Eksternal
Berikut Analisis dari
Faktor Eksternal (EFAS) diberikan tabel
Berdasarkan Tabel 1. juga terdapat penilaian dan pembobotan dan penetapan
lima faktor yang erat kaitannya dengan bobot dan peringkat:
kelemahan, antara lain:

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 131
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Tabel 2. Penentuan Bobot EFAS Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren


Yayasan Al Ghozali Kabupaten Nganjuk

Menjawab Nilai Berat


Faktor strategis eksternal
ABCD

Peluang

1. putra alumni sendiri yang bersekolah dan ÿ 4 0,16


pesantren,
2. jumlah mahasiswa baru dan secara keseluruhan lebih
ÿ 4 0,16
banyak dari pondok
lainnya, 3. alumni sebagai brosur realita di ÿ 3 0,12
masyarakat,
4. penambahan fasilitas dapat memberikan kenyamanan ÿ 3 0,12
kepada mahasiswa.

Sub Total 14 0,56

Ancaman

1. banyak madrasah yang menawarkan kemudahan, 0,12


ÿ 3

2. pengaruh budaya modern terhadap


ÿ 3 0,12
madrasah yang dianggap norak, 3.
daya saing yang masih kompetitif, ÿ 2 0,08

4. Citra yang berkembang di masyarakat lulusan ÿ 3 0,12


madrasah tidak mampu mengisi jabatan
fungsional di pemerintahan.
Sub Total 11 0,44

Total 25 1.0

Penjelasan :
1. Berat = 1
4
Berat = 25 1 = 0,16

2. Berat = 1
3
Berat = 25 1 = 0,12

3. Berat = 1
2
Berat = 25 1 = 0,08

4. Berat = 1
1
Berat = 25 1 = 0,04

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) halaman 150
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Berdasarkan Tabel 2, terdapat tujuh faktor D. Faktor keempat mengenai citra yang
yang berkaitan erat dengan faktor peluang, antara berkembang pada masyarakat
lain: a. Faktor pertama menyangkut lulusan madrasah tidak mampu
anak alumni sendiri yang bersekolah dan pesantren, mengisi jabatan fungsional di
dengan penilaian 4 dan bobot 0,16 diperoleh pemerintahan, dengan nilai 3 dan
dari perhitungan yang dihitung. B. Faktor kedua bobot 0,12 diperoleh dari perhitungan
adalah jumlah siswa baru dan jumlah total yang dihitung.
siswa dibandingkan pondok lain,
dengan penilaian 4 dan bobot 0,12 diperoleh dari
3. Model Analisis SWOT berkembang
perhitungan yang dihitung. C. Faktor ketiga
Strategi Kompetitif Madrasah Tsanawiyah
mengenai alumni sebagai brosur realitas di
(MTs)
masyarakat, dengan rating 3 dan memperoleh
Pada penelitian ini analisis SWOT digunakan
bobot 0,12 dari perhitungan yang telah diolah.
untuk mengetahui strategi apa saja yang sebaiknya
D. Faktor keempat mengenai penambahan fasilitas
diterapkan oleh Madrasah Tsanawiyah (MTs)
dapat memberikan kenyamanan kepada
mahasiswa dengan penilaian 3 dan diperoleh Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten
bobot 0,12 dari perhitungan yang telah diolah. Nganjuk. Memanfaatkan peluang pasar melalui
analisis faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi usaha Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten
Nganjuk. Analisis SWOT melibatkan faktor internal
yaitu kekuatan dan kelemahan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Yayasan Al
Ghozali Kabupaten Nganjuk dan faktor eksternal
Berdasarkan Tabel 4.6 juga
yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi
terdapat empat faktor yang erat kaitannya
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Yayasan Islam Al
dengan faktor ancaman
(Treath), antara lain: a. Faktor pertama Ghozali Pesantren Kabupaten Nganjuk.
adalah jumlah madrasah sejenis
yang menawarkan kemudahan
dengan rating 3 dan bobot 0,12 dari
perhitungan
yang dihitung. B. Faktor kedua mengenai
pengaruh budaya madrasah modern
Dari hasil penentuan nilai bobot
dianggap norak, dengan penilaian 3
pada faktor internal dan eksternal
dan bobot 0,12 diperoleh dari
perhitungan yang dihitung. C. Faktor Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok
ketiga Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten
Nganjuk pada tabel 1 dan tabel 2
adalah kemampuan bersaing yang
langkah selanjutnya adalah menghitung
masih kompetitif dengan rating 2 dan
bobot dan nilai rating, seperti yang
bobot 0,08 diperoleh dari perhitungan
yang dihitung. tertera pada tabel 3 dan tabel 4 berikut ini:

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 151
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional

Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)


ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Tabel 3. Perhitungan IFAS di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Yayasan


Pondok Pesantren Al Ghozali Kabupaten Nganjuk

Berat x
Faktor strategis internal Peringkat Peringkat
Berat
Kekuatan
1. Jumlah mahasiswa setiap tahunnya dapat 0,096 3 0,288
dikatakan meningkat.
2. Memelihara sifat salafiyah. 0,096 0,288
3. Kurikulum yang ditetapkan kementerian dipadukan 0,129 34 0,516
dengan kurikulum salafiyah.
4. Alumni yang berkualitas 0,129 4 0,516
5. Memperluas lokasi. 0,129 4 0,516
Sub Total 0,58 18 2.124

Kelemahan
1. masih adanya guru pengajar yang tidak sesuai 0,096 3 0,288
bidangnya, 2.
fasilitas perlu perbaikan, 3. lokasi 0,096 3 0,288
perlu diperluas, 4. kenaikan pangkat perlu 0,064 2 0,128
ditingkatkan, 5. guru harus memenuhi 0,064 2 0,128
kualifikasi akademik dengan 0,096 3 0,288
memperbanyak studi lanjut.
Sub total 0,42 13 1.12

Sedangkan perhitungan faktor eksternal sedangkan kelemahan diganti dengan ancaman.


(EFAS) disusun dengan cara yang sama dengan Hasil perhitungan EFAS ditunjukkan pada tabel
menyusun matriks faktor internal (IFAS) tetapi berikut:
kekuatan diganti dengan peluang,

Tabel 4. Perhitungan EFAS di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Yayasan


Al Ghozali Kabupaten Nganjuk Bobot x peringkat

Faktor strategis eksternal Peringkat Berat

Peluang 1. putra
alumni sendiri yang bersekolah dan pesantren, 2. jumlah 0,64
4 0,16
mahasiswa baru dan
keseluruhan lebih banyak dari pondok lain, 3. alumni sebagai 0,64
4 0,16
brosur realita di
masyarakat, 0,36
3 0,12

4. Penambahan fasilitas dapat memberikan kenyamanan kepada 0,36


3 0,12
mahasiswa.
Sub Total 2
14

Ancaman
1. Banyaknya madrasah sejenis yang menawarkan 0,36
3 0,12
kemudahan,

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 151
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional

Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)


ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Berat x
Faktor strategis eksternal Peringkat Berat
peringkat
2. pengaruh budaya modern terhadap madrasah yang 0,36
3 0,12
dianggap norak, 3. daya
saing yang masih kompetitif, 0,24
2 0,08

4. Citra yang berkembang di masyarakat lulusan madrasah 0,36


3 0,12
tidak mampu mengisi jabatan fungsional di pemerintahan.

Sub total 1.32


11

Berdasarkan tabel 3 diatas faktor Pesantren Yayasan Ghozali Kabupaten


kekuatan memiliki skor 2,124 sedangkan faktor Nganjuk. Untuk mengetahui kondisi pencapaian
kelemahan memiliki skor 1,12. Berarti Madrasah pengembangan strategi Madrasah Tsanawiyah
Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Yayasan (MTs) berdaya saing dari Pondok Pesantren
Al Ghozali Kabupaten Nganjuk memiliki Yayasan Al Ghozali Kabupaten Nganjuk akan
kelemahan yang lebih tinggi dibandingkan digambarkan dalam diagram analisis SWOT
dengan faktor kekuatan dalam menentukan dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS. Hal ini
Model Pengembangan Daya Saing Madrasah untuk mengetahui strategi yang tepat bagi
Tsanawiyah (MTs) Kompetitif. Selanjutnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk dapat
pada tabel 4 di atas, faktor peluang memiliki mengembangkan strategi bersaing bagi
skor 2 dan ancaman memiliki skor 1,32. Skor Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari Pondok
tersebut menunjukkan bahwa model Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten
pengembangan strategi bersaing Madrasah Nganjuk. Setelah ditemukan di kuadran mana,
Tsanawiyah (MTs) Madrasah Tsanawiyah Madrasah Tsanawiyah (MTs) akan dapat
(MTs) Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali mengetahui strategi yang akan diterapkan
Kabupaten Nganjuk memiliki peluang dan dilihat dari diagram analisis SWOT Gambar 1.
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang secara maksimal sehingga dapat
menerapkan strategi. mendukung kebijakan Dari hasil penyusunan faktor internal
pertumbuhan yang agresif. dan eksternal di atas, menghasilkan rangkaian
skor sebagai berikut: a. Kekuatan =
2,124 b. Kelemahan = 1,12 c.
Strategi Pembangunan Peluang = 2 d. Ancaman =
Setelah mengetahui matrik SWOT yang 1,32 Berdasarkan hasil
diperoleh menggabungkan faktor-faktor internal pengolahan data pada
dalam menyusun strategi bersaing Madrasah matriks evaluasi internal dan matriks
evaluasi eksternal diperoleh nilai dari masing-
Tsanawiyah (MTs) dari Al
masing matriks tersebut yang kemudian menjadi
Pesantren Yayasan Ghozali Nganjuk
Kabupaten dengan faktor eksternal dalam input untuk analisis kuadran.
mewujudkan pengembangan Madrasah Tsanawiyah
Strategi Bersaing (MTs) dari Al

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 131
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Nilai Matriks Evaluasi Internal = Kekuatan Total - Kelemahan Total


= 2,124 – 1,12
= 1,004

Nilai Matriks Evaluasi Eksternal = Jumlah Peluang – Jumlah Ancaman


= 2 – 1,32
= 0,68

Dari kumpulan skor tersebut dapat dibuat tabel Rekapitulasi Skor Skor IFAS dan EFAS
disiapkan sebagai berikut:

Tabel 5. Rekapitulasi Skor IFAS dan EFAS Skor


Internal Skor Eksternal Pilihan Strategi S > W (+)
O > T (+)
Pertumbuhan 1,004 0,68 S < W (-)

O < T (-) Bertahan hidup

S > W (+) O < T (-) Diversifikasi


S > W (-) O > T (+) Stabilitas

Untuk menentukan pilihan strategi yang bahwa keadaan tersebut menguntungkan


lebih spesifik dari nilai yang diperoleh karena madrasah memiliki peluang dan
dimasukkan dalam diagram pilihan strategi, kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
karena hasil dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa peluang secara maksimal sehingga mampu
skor yang ada mengarah ke pilihan strategi menerapkan strategi yang mendukung
pertumbuhan selanjutnya menentukan strategi kebijakan pertumbuhan yang agresif. Posisi
pertumbuhan yang lebih spesifik. koordinat kuadran model pengembangan
Posisi model pengembangan strategi bersaing strategi bersaing dapat disajikan pada Gambar 1. berikut ini
pada Kuadran I. Posisi ini menggambarkan

Gambar 1. Hasil Analisis Kuadran

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 154
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional

Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)


ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

Selanjutnya akan dibuat matriks SWOT sebagai berikut:

Tabel 6. Kekuatan Analisis Matriks SWOT


(S) Kelemahan (W)
1. Jumlah siswa setiap 1. masih adanya guru pengajar yang
tahunnya dapat tidak sesuai bidangnya, 2.
dikatakan fasilitas perlu perbaikan, 3. lokasi
IFASEFAS meningkat. perlu diperluas, 4. kenaikan pangkat perlu
2. Memelihara sifat ditingkatkan, 5. guru harus memenuhi
salafiyah. persyaratan akademik
3. Kurikulum yang kualifikasi dengan meningkatkan studi
ditetapkan lebih lanjut.
kementerian
dipadukan dengan
kurikulum
salafiyah.
4. Alumni yang

berkualitas 5. Memperluas lokasi.


Peluang (O) Strategi SO 1. Strategi WO 1.
Jumlah santri yang Guru yang mengajar mengajar tidak
1. putra alumni sendiri yang
meningkat sesuai bidangnya agar segera
bersekolah dan pesantren,
setiap tahunnya melakukan perbaikan mengingat jumlah
karena anak alumni yang terus bertambah.
alumni yang
2. jumlah baru bersekolah dan 2. Fasilitas perlu diperbarui karena
siswa dan secara pesantren 2. Kurikulum bertambahnya jumlah mahasiswa
keseluruhan lebih dari yang baru.
pondok lainnya, ditetapkan 3. Promosi perlu ditingkatkan dengan
kementerian memperbanyak jumlah alumni yang
3. alumni sebagai brosur
realitas di dipadukan dengan tersebar di masyarakat.

masyarakat, kurikulum salafiyah,


sehingga jumlah santri
4. Penambahan fasilitas dapat baru lebih dari jumlah
memberikan kenyamanan siswa sebelumnya.
kepada mahasiswa.

3. Kualitas alumni
yang baik dapat dilihat
dari alumni
yang ada di
masyarakat
4. Penambahan lokasi
dapat memberikan
kenyamanan bagi mahasiswa.

Ancaman (T) Strategi ST 1. Strategi WT 1.


Bertambahnya jumlah Madrasah harus segera
1. banyak madrasah itu
meningkatkan kualifikasi guru,

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) halaman 155
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

menawarkan kemudahan, siswa tidak mengingat banyaknya madrasah


2. pengaruh budaya mempengaruhi yang menawarkan kemudahan.
modern terhadap jumlah madrasah lainnya.2. Peningkatan promosi akan meningkatkan
madrasah dianggap 2. Menjaga sifat kemampuan bersaing antar madrasah.
norak, salafiyah, bukan
kampungan. 3. 3. Lulusan madrasah yang berkualitas
3. daya saing yang masih
kompetitif, Kurikulum dapat mengurangi citra negatif yang
yang ditetapkan berkembang di masyarakat.
kementerian
4. Citra yang dipadukan dengan
berkembang di
kurikulum
masyarakat lulusan
salafiyah
madrasah tidak
mampu menjadi
mengisi jabatan kemampuan bersaing
fungsional di pemerintahan.

Berdasarkan matriks internal eksternal diatas 3) Kualitas alumni yang baik dapat dilihat dari alumni
CV MatolDjaya adalah pada matriks IFAS nilai adalah yang ada di masyarakat 4) Penambahan
Kekuatan (Strenghts) adalah 2,124 dan dari matriks lokasi dapat memberikan kenyamanan bagi mahasiswa.
EFAS adalah peluang (Opportunity) adalah nilai 2,
Artinya strategi yang direkomendasikan adalah strategi Berdasarkan perhitungan metode analisis
Kekuatan (Strenghts ) dan Peluang (opportunity) atau SWOT di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari Pesantren
dikenal dengan strategi SO, yaitu menggunakan Yayasan Al Ghozali Kabupaten Nganjukdari hasil
kekuatan untuk mengatasi peluang. Analisis strategi analisis faktor internal dan eksternal, berarti kekuatan
yang dilakukan dalam pengembangan model strategi Madrasah Tsanawiyah (MTs) lebih unggul dibandingkan
pertumbuhan kompetitif adalah strategi Matriks IE dan peluang , sedangkan lingkungan yang dihadapi saat ini
diagram SWOT menunjukkan Kuadran I yang berarti lebih setara dengan ancaman. Oleh karena itu,
situasi menguntungkan karena madrasah memiliki Madrasah Tsanawiyah (MTs) memiliki kemampuan
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan untuk mengubah potensi menjadi kinerja dan prestasi
secara maksimal peluang sehingga mampu menerapkan yang lebih baik. Sehingga arah strategis yang tepat
strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang untuk dilaksanakan adalah meningkatkan dan
agresif. memperbesar peran Madrasah Tsanawiyah (MTs)
dalam berbagai kegiatan sesuai dengan kemampuannya
serta memperluas peran dan memanfaatkan berbagai
Alternatif model pengembangan strategi peluang.
bersaing di Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang dapat
ditempuh adalah: 1) Jumlah siswa yang
meningkat setiap tahunnya karena anak alumni yang
bersekolah dan berasrama 2) Kurikulum ditetapkan Arah kebijakan menjadi dasar strategi stabil
oleh kementerian dipadukan dengan kurikulum yang ditunjukkan oleh Kuadran I, artinya situasi kondusif
salafiyah, sehingga jumlah santri baru lebih banyak dari karena madrasah memiliki peluang dan kekuatan
jumlah santri sebelumnya. sehingga dapat memanfaatkan peluang secara
maksimal sehingga mampu menerapkan strategi yang
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. .
Yakni, dalam pengembangan ke depan, Madrasah
Tsanawiyah

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 156
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

(MTs) dapat menggunakan strategi pertumbuhan agresif Hasil penelitian ini diharapkan dapat
yang dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas. menjadi informasi dan bahan kajian dalam
Dan strategi tersebut didukung dengan jumlah santri merumuskan strategi bersaing dan pemasaran
yang setiap tahunnya semakin meningkat dikarenakan sekolah khususnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
anak-anak alumni yang bersekolah dan pesantren, Pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten
kurikulum yang ditetapkan kementerian dipadukan Nganjuk agar mampu mempertahankan eksistensinya.
dengan kurikulum salafiyah, sehingga jumlah santri baru
adalah lebih dari jumlah siswa sebelumnya, kualitas
alumni yang baik dapat dilihat dari alumni yang ada di
masyarakat dan penambahan lokasi dapat memberikan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
kenyamanan kepada siswa dapat meningkatkan Hasil penelitian ini, dapat dijadikan referensi
pengembangan strategi kompetitif yang agresif di untuk studi pendidikan selanjutnya. Selain itu, hasil
Madrasah Tsanawiyah (MTs). penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait
pengembangan strategi bersaing dan strategi
pemasaran khususnya sekolah swasta berwawasan
4. KESIMPULAN DAN lingkungan. Khususnya bagi peneliti yang mengambil
REKOMENDASI judul dan tema yang sama untuk dijadikan referensi
Kesimpulan dan bahan tambahan dalam kajiannya, dengan
Strategi bersaing dilakukan dengan: a) Tuntutan harapan dapat diperoleh data yang lebih spesifik
komunikasi yang baik dengan kepala dan yayasan untuk dan akurat serta dapat berguna untuk menambah
kemajuan madrasah, penambahan tenaga dan sarana
data dan pengetahuan dalam kajian ilmu ekonomi.
prasarana pendidikan, b) Penawaran dengan menyiapkan Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
dan mengelola peserta didik dengan baik, inspirasi dan motivasi bagi pengembangan model
mengintegrasikan kurikulum Pembelajaran Kemendikbud pengembangan strategi bersaing.
agama dan kurikulum salafiyah. c) Pemasaran dengan
menggabungkan pembelajaran kurikulum Kemenag dan
kurikulum Salafiyah, biaya yang dialokasikan sesuai
anggaran, alumni brosur real life dan melalui website
dan lomba berjejer, serta akses ke madrasah sangat
mudah dan meluas lokasi. Berdasarkan analisis internal
dan eksternal di atas, dalam kondisi strategi pertumbuhan
REFERENSI

stabil yang berarti situasi menguntungkan karena


Terbaik, Rogers. 2000. Manajemen Berbasis Pasar.
pesantren memiliki peluang dan kekuatan, pesantren
Strategi untuk Tumbuh, Nilai Pelanggan dan
dapat memanfaatkan peluang secara maksimal sehingga
Profitabilitas.
mampu menerapkan strategi yang mendukung kebijakan
Upper Saddle River New Jersey: Prentice Hall:
pertumbuhan yang agresif. .
205-230.

Budi, A P. 2013. Manajemen Pemasaran Perhotelan.


Edisi 1. Yogyakarta: Andi.

Bungin, PD 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi,


Rekomendasi 1. Bagi Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pesantren Yayasan Al Lainnya.
Ghozali Kabupaten Nganjuk Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) halaman 157
Machine Translated by Google

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR)


Peer Review – Jurnal Internasional
Vol-3, Edisi-2, 2019 (IJEBAR)
ISSN: 2454-1362, http://www.jurnal.stie-aas/ijebar

David, FR 2008. Manajemen Strategi: Porter. 2007. Strategi bersaing (Competitive


Konsep, Edisi 10. Jakarta: Salemba. Strategy): Teknik Menganalisis
Industri dan Pesaing. Tangerang:
Julita & Sari, S. 2015. Strategi Generik Porter Karisma Publishing Group
Bagi UMKM dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Purwanto, NA 2011. Strategi Bersaing Dalam
(Studi Kasus: Pada UMKM di Bisnis Pendidikan, Jurnal Manajemen
Kabupaten Deli Serdang). Pendidikan, Vol. 7, No.1.
SNEMA Fakultas Ekonomi Universitas
Padang. ISBN: 978-602-17129-5-5.
132-142. hal Rahim, Husni. 2001. Arah Baru Pendidikan
Islam di Indonesia. Jakarta: logo

Kotler, P & Gary A. 1997. Dasar–Dasar Silalahi, U. 2009. Metode Penelitian Sosial.
Pemasaran. Edisi Indonesia. Alih Bandung: PT Refika Aditama.
Bahasa Alexander Sindoro. Jilid 1.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Jakarta: Perinhallindo.
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
CV. Alfabet.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran.
Edisi 11. Jakarta: PT. Indek. Hal. 16.
Swasta dan Irawan. 1990. Manajemen
Mankiw, Gregory N. 2004. Pengantar Ekonomi Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Mikro. Jakarta: Salemba Empat. Kemerdekaan.

Wijaya, D. 2008. Pemasaran Jasa Pendidikan


Payne, A. 2001. Esensi Pemasaran Jasa Sebagai Upaya Peningkatan Daya
Pemasaran Jasa. Saing Sekolah. Jurnal Pendidikan
Penabur. Vol. 11 No.7.
Diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono.
Yogyakarta: Andi.

International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Halaman 158

Anda mungkin juga menyukai