a. Kesadaran ( Awareness)
Seluruh staf Puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan berhati-hati.
Seluruh staf Puskesmas mampu mengenali kesalahan dan belajar dari
kesalahan tersebut, serta mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
b. Terbuka dan Adil
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan
adalah menjamin adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara
“terbuka dan bebas”, perlakuan yang adil terhadap staf waktu terjadi
insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “terbuka dan adil” adalah :
j. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka
k. Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
l. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang
insiden yang terjadi
m. Puskesmas terbuka dg pasien,masyarakat dan staf
n. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden
c. Pendekatan Sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan
yang mempertimbangkan semua komponen sebagai faktor yang ikut
berkontribusi terhadap insiden yang terjadi. Hal ini menghindari
kecenderungan untuk menyalahkan individu dan lebih melihat kepada
sistem dimana individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut pendekatan
system (systems approach).
KEPALA PUSKESMAS,
stampel
stampel (TERKENDALI) stempel