Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EDISI 363
23 Juni 2023 M
4 Dzulhijjah 1444 H

MENGAMBIL HIKMAH RITUAL


HAJI DALAM KEHIDUPAN
Oleh: Ust. H. M. Sulkhan Zainuri, Lc., M.A.
(PW Ikadi DIY)

َ ‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ فَ َر‬،‫اس َوَأ ْمنًا‬


‫ض‬ ِ َّ‫الح َر ِام َمثَابَةً لِلن‬ َ ‫ْت‬ َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َج َع َل ْالبَي‬
.َ‫الح َّج َم ِن ا ْستَطَا َع إلَ ْي ِه َسبِ ْيال‬َ َ ‫َعلَيْنا‬
.‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬،‫ك لَه‬ َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
.‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫اللهم‬
ُ‫ال هللا‬َ َ‫ ق‬.‫از ْال ُمتَّقُون‬ ْ َ‫هللا َوطَا َعتِ ِه فَقَ ْد ف‬ِ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى‬ ِ ‫ ُأ ْو‬،ِ‫اعبَا َد هللا‬ ِ َ‫فَي‬
َّ ‫((يَااَيُّهَا الَّ ِذي َْن اَ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬:‫تَ َعالَى‬
))‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْون‬
ُّ‫اس ِحج‬ ِ َّ‫((وهَّلِل ِ َعلَى الن‬ َ :ً‫((وَأتِ ُّموا ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هَّلِل ِ)) َوقَا َل َأيْضا‬ َ :‫ال َأ ْيضًا‬ َ َ‫َوق‬
)) ‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع ِإلَ ْي ِه َسبِ ْياًل‬ ِ ‫ْالبَ ْي‬

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt,


Rasa syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Swt. yang telah
memberikan beragam kenikmatan yang tak terhitung kepada kita. Kita patut
mensyukurinya, terutama nikmat keimanan, keislaman, serta kehidupan di
bawah naungan Alquran dan sunnah Rasulullah Saw. Seyogyanya, seluruh
nikmat tersebut dimanfaatkan untuk beribadah kepada Allah Swt. dengan
mengimplementasikan pesan-pesan Ilahi dalam setiap sendi kehidupan kita
sehari-hari.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
Saw., keluarga, sahabat-sahabatnya, dan para penerus risalahnya yang terus
berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat
nanti.

Edisi 363 | Jumat, 23 Juni 2023 M / 4 Dzulhijjah 1444 H 1


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt,


Saat ini kita sudah memasuki bulan Dzulhijjah, meski ada sedikit
perbedaan mengenai awal Dzulhijjah. Inilah dinamika perbedaan ijtihad di
kalangan umat yang tidak perlu diperdebatkan. Bulan Dzulhijah merupakan
bulan yang dimuliakan Allah Swt. Di dalam bulan ini Allah Swt.
mensyariatkan hamba-Nya yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji.
Sebagai seorang Muslim kita meyakini bahwa ibadah haji merupakan
bagian dari rukun Islam yang tidak terpisahkan dari rukun-rukun yang lain,
karena haji merupakan penyempurnaan dari rukun Islam yang lima.
Keistimewaan ibadah haji bisa kita lihat dari tempat dan waktu pelaksanaanya
yang telah ditetapkan oleh Allah dan tidak bisa ditunaikan pada waktu dan
tempat yang lain. Semua detail pelaksanaannya juga dijelaskan oleh Nabi
Muhammad Saw yang kemudian diriwayatkan oleh para shahabat. Rasulullah
bersabda,

‫اس َك ُك ْم فَِإنِّى الَ َأ ْد ِرى لَ َعلِّى َأ ْن الَ َأ ُح َّج بَ ْع َد َح َّجتِى هَ ِذ ِه‬


ِ َ‫ُخ ُذوا َعنِّى َمن‬
“Ambillah dariku manasik-manasik kalian, karena sesungguhnya aku tidak
mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah hajiku ini”. (H.r. Muslim).

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt,


Pelaksanaan haji merupakan bentuk ketundukan dan kepasrahan
kepada Allah. Seorang yang berhaji rela meninggalkan harta, keluarga dan
tanah airnya untuk memenuhi panggilan Allah seraya berseru: 

َ ‫ك َو ْال ُم ْل‬
َ‫ك ال‬ َ َ‫ ِإ َّن ْال َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ ل‬،‫ْك‬َ ‫ك لَبَّي‬
َ َ‫ْك ل‬ َ ‫ْك اللَّهُ َّم لَبَّ ْي‬
َ ‫ لَبَّي‬،‫ك‬
َ ‫ْك اَل َش ِري‬ َ ‫لَبَّي‬
‫ك‬َ َ‫ْك ل‬
َ ‫َش ِري‬
Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu
bagi-Mu, aku penu`hi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan dan
kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak sekutu bagi-Mu.

Dengan kalimat tersebut, seorang yang berhaji menegaskan komitmen


untuk menuju Allah Swt. Ia membangun kesadaran untuk senantiasa
menguatkan ketaatan kepada Allah Swt., apapun resiko yang menghadang.
Hidupnya pada hakikatnya adalah perjalanan menuju Allah Swt. dengan
senantiasa menaati setiap seruan dan arahan-Nya.

Edisi 363 | Jumat, 23 Juni 2023 M / 4 Dzulhijjah 1444 H 2


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt,


Ada beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran dari pensyariatan haji.
Pelajaran-pelajaran tersebut diharapkan menjadi hikmah dalam kehidupan kita
sebagai seorang muslim.
Pertama, miqat. Di area miqat, kita diperintahkan meninggalkan atribut
duniawi, dengan mengenakan pakaian ihram. Kita dikembalikan kepada fitrah,
seperti awal mula diciptakan sebagai manusia, untuk menumbuhkan
kesadaran bahwa tujuan Allah Swt. menciptakan kita untuk beribadah kepada-
Nya.

َ ‫ت ْال ِج َّن َواإل ْن‬


‫س ِإال لِيَ ْعبُ ُدو ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. (Q.s. adz-Dzariyat: 56)

Kedua, tawaf dan  sa’i. Dalam tawaf kita dituntut membangun loyalitas
dengan menyatakan Allah Yang Maha Besar. Ketika manusia sudah
membangun loyalitas kepada Allah, maka ia wajib mengikuti segala aturan
yang ditetapkan Allah Swt. Hal  ini sesuai dengan apa yang kita ucapkan secara
berulang ketika shalat      ُ‫ك نَ ْست َِعيْن‬
َ ‫ك نَ ْعبُ ُد َواِيَّا‬
َ ‫اِيَّا‬  (hanya kepada-Mu kami tunduk,
patuh, dan berserah diri dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan).
Dalam sa’i, para jamaah haji harus berlari dari Shafa ke Marwa. Prosesi
ini  menggambarkan kegigihan dan perjuangan Hajar untuk mengatasi lapar
dan dahaga. Sa’i mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan harus ditempuh
dengan perjuangan. Ikhtiar, kerja keras, dan kegigihan dalam hidup
merupakan spirit yang mesti tumbuh dalam diri seorang muslim. Sebaliknya,
pikiran pesimis, putus asa, malas, dan tidak menghargai jerih payah harus
dijauhkan dari diri seorang muslim. Inilah kesadaran yang dapat dipahami dari
sa’i. Spirit ini pula yang dapat kita pahami dari Alquran. 

‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَ ْو ٍم َحتَّى يُ َغيِّرُوا َما بَِأ ْنفُ ِس ِه ْم‬
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.s. Ar-Ra’du: 11).

Ketiga, wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah menunjukkan bentuk


kesetaraan sesama manusia.  Tidak ada perbedaan antara muslim yang satu
dengan yang lain, apapun kedudukannya. Semuanya kecil di mata Allah Swt.

Edisi 363 | Jumat, 23 Juni 2023 M / 4 Dzulhijjah 1444 H 3


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Wukuf memperlihatkan kepada kita bahwa tidak ada batas antara hamba dan
Sang Khaliq sehingga apa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Ketika wukuf itulah kita akan merasakan kekerdilan diri di hadapan
Allah Swt. Di tengah hamparan lautan berjuta-juta manusia, hanya
ketakwaanlah yang membedakan. Spirit kesetaraan di antara hamba Allah ini
yang dapat dipahami dari firman Allah Swt. di dalam Alquran. 

‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ِإ َّن‬
‫َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.s. Al-Hujurat: 13).

Keempat, mabit di Muzdalifah dan Mina. Etape perjalanan menuju Allah


Swt. melalui beberapa tahapan. Setelah kita mengenali kembali diri kita di
Arafah, Allah memerintahkan kita untuk berhenti sejenak di Muzdalifah.
Bermalam dengan beratapkan langit seraya melakukan evaluasi dan
introspeksi diri.  Bahwa suatu saat nanti, Allah akan membangkitkan seluruh
manusia dan mengumpulkan mereka di sebuah padang luas tanpa alas kaki
dan pakaian. Semua akan mempertanggungjawabkan waktu yang dimilikinya
di dunia; apakah digunakan untuk beribadah kepada Allah ataukah
sebaliknya. 

‫ فَِإنَّهُ َأ ْه َو َن َعلَ ْي ُك ْم فِي‬،‫ َو ِزنُ ْوهَا قَب َْل َأ ْن تُ ْو َزنُ ْوا‬،‫حاسبُوا‬ِ ُ‫اسبُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل َأ ْن ت‬
ِ ‫َح‬
 ‫ب َغداً َأ ْن تُ َحا ِسبُوا َأ ْنفُ َس ُك ُم ْاليَ ْوم‬ِ ‫ْال ِح َسا‬
Hisablah diri kalian sebelum dihisab Allah, dan timbanglah diri kalian sebelum di
timbang pada hari Penimbangan. Yang demikian itu akan lebih mudah bagi kalian
ketika dihisab nanti di akhirat

Kelima, melempar jumrah. Episode ini menggambarkan bahwa untuk


menuju kebaikan ada ujian-ujian yang mesti dihadapi. Hal ini merupakan
sunnatud-dakwah, sebagaimana yang Allah sampaikan dalam Alquran.

َ ‫ون َولَقَ ْد فَتَنَّا الَّ ِذ‬


‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم‬ َ ُ‫ب النَّاسُ َأ ْن يُ ْت َر ُكوا َأ ْن يَقُولُوا آ َمنَّا َوهُ ْم ال يُ ْفتَن‬
َ ‫َأ َح ِس‬
َ ِ‫ص َدقُوا َولَيَ ْعلَ َم َّن ْال َكا ِذب‬
‫ين‬ َ ‫ين‬ َ ‫فَلَيَ ْعلَ َم َّن هَّللا ُ الَّ ِذ‬

Edisi 363 | Jumat, 23 Juni 2023 M / 4 Dzulhijjah 1444 H 4


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah‬‬
‫‪beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji‬‬
‫‪orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang‬‬
‫‪yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.‬‬
‫‪(Q.s. Al-Ankabut: 2-3).‬‬

‫‪Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt,‬‬


‫‪Sungguh, memahami hikmah yang terkandung dalam ritual haji akan‬‬
‫‪menyadarkan kita nilai-nilai yang dapat dijadikan ibrah dalam meniti‬‬
‫‪kehidupan ini. Dengan cara demikian, kita menyadari akan tugas dan peran‬‬
‫‪sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi.‬‬

‫ت َوال‪ِّ e‬ذ ْك ِر‬


‫آن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن اآليَ‪ee‬ا ِ‬ ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي القُرْ ِ‬ ‫ار َ‬‫بَ َ‬
‫الح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِ َ‬
‫الوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬ ‫َ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ُظ ِه َرهُ َعلَى ال ِّد ْي ِن ُكلِّ ِه َو لَ ْو‬ ‫ق لِي ْ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذى َأرْ َس َل َرس ُْولَهُ بِ ْالهُ َدى َو ِد ْي ِن ْال َح ِّ‬
‫َك ِرهَ ْال َكافِر ُْو َن‬
‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ‬ ‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َءالِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ اِلَى يَ ْو ِم‬ ‫َوال َّ‬
‫ال ِّدي ِْن‪.‬‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي ِبتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح ُْو َن‪.‬‬ ‫أ َّما بَ ْع ُد‪ :‬فَيَا ِعبَا َد هللاِ ‪ :‬اُ ْو ِ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ ‫يَااَيُّهَا الَّ ِذي َْن اَ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا‬ ‫ين آ َمنُوا َ‬ ‫ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬ ‫ُصلُّ َ‬
‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬
‫تَ ْسلِيما ً‬
‫ت اََألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َوا ِ‬
‫ت‬ ‫ت اِنَّ َ‬ ‫َواَأل ْم َوا ِ‬
‫ت ْال َوهَّابُ ‪.‬‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫ك َرحْ َمةً ِإنَّ َ‬ ‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬

‫‪Edisi 363 | Jumat, 23 Juni 2023 M / 4 Dzulhijjah 1444 H‬‬ ‫‪5‬‬


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫ك‬ ‫ك َخ ْي ُر ْالفَاتِ ِحي َْن َوا ْغفِرْ لَنَا فَاِنَّ َ‬ ‫اص ِري َْن َوا ْفتَحْ لَنَا فَاِنَّ َ‬ ‫ك َخ ْي ُر النَّ ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم ا ْنصُرْ نَا فَاِنَّ َ‬
‫ك َخ ْي ُر الر ِ‬
‫َّازقِي َْن‬ ‫َّاح ِمي َْن َوارْ ُز ْقنَا فَاِنَّ َ‬ ‫ك َخ ْي ُر الر ِ‬ ‫َخ ْي ُر ْال َغافِ ِري َْن َوارْ َح ْمنَا فَاِنَّ َ‬
‫َوا ْه ِدنَا َونَجِّ نَا ِم َن ْالقَ ْو ِم الظَّالِ ِمي َْن َو ْال َكافِ ِري َْن‪.‬‬
‫ان الَّتِى فِ ْيهَا َم َعا ُشنَا‬ ‫اَللَّهُ َّم َأصْ لِحْ لَنَا ِد ْينَنا َ الَّ ِذى هُ َو ِعصْ َمةُ َأ ْم ِرنَا َوَأصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَ َ‬
‫آخ َرتَنَا الَّتِى فِ ْيهَا َم َعا ُدنَا َواجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِى ُكلِّ َخي ٍْر َواجْ َع ِل‬ ‫َوَأصْ لِحْ لَنَا ِ‬
‫ت َرا َحةً لَنَا ِم ْن ُكلِّ شرٍّ‬ ‫ْال َم ْو َ‬
‫ك َما تُبَلِّ ُغنَابِ ِه‬ ‫طا َعتِ َ‬ ‫ك َو ِم ْن َ‬ ‫ْصيَتِ َ‬‫ك َماتَح ُْو ُل بَ ْينَنَا َوبَي َْن َمع ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم ا ْق ِس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَتِ َ‬
‫ب ال ُّد ْنيَا‪ .‬اَللَّهُ َّم َمتِّ ْعنَا بَِأ ْس َما ِعنَا‬‫صاِئ َ‬ ‫ك َو ِم َن ْاليَقِي ِْن َماتُهَ ِّو ُن بِ ِه َعلَ ْينَا َم َ‬ ‫َجنَّتَ َ‬
‫ث ِمنَّا َواجْ َع ْلهُ ثَْأ َرنَا َعلَى َم ْن َعاداَنَا‬ ‫ار َ‬‫ارنَا َوقُ َّوتِنَا َما َأحْ يَ ْيتَنَا َواجْ َع ْلهُ ْال َو ِ‬ ‫ْص ِ‬‫َوَأب َ‬
‫اوالَ تَجْ َع ِل ال ُّد ْنيَا َأ ْكبَ َر هَ ِّمنَا َوالَ َم ْبلَ َغ ِع ْل ِمنَا َوالَ‬ ‫ص ْيبَتَنَا فِى ِد ْينِنَ َ‬ ‫َوالَ تَجْ َعلْ ُم ِ‬
‫ط َعلَ ْينَا َم ْن الَ يَرْ َح ُمنَا‬ ‫تُ َسلِّ ْ‬
‫ك ْال َح َر ِام َحجَّا َم ْبر ُْوراً‪َ ،‬و َس ْعيًا َم ْش ُك ْوراً‪َ ،‬واجْ َعلْ َذ ْنبَهُ ْم‬ ‫اَللَّهُ َّم ارْ ُز ْق ُحج َ‬
‫َّاج بَ ْيتِ َ‬
‫َم ْغفُ ْوراً‪َ ،‬وتَ َعبَهُ ْم َمْأج ُْوراً‬
‫اب النَّار‬ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةَ وقِنَا َع َذ َ‬ ‫َربَنَا آتِنَا في ال ُد ْنيا َ َح َسنَةَ وفي ِ‬
‫والحمد هلل رب العالمين‪ ،‬أقيموا الصالة‬

‫‪Edisi 363 | Jumat, 23 Juni 2023 M / 4 Dzulhijjah 1444 H‬‬ ‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai