Alat Ukur BSC
Alat Ukur BSC
id
Abstract
___________________________________________________________________
Warehouse management is a science that regulates the storage and release of goods in the
warehouse. The implementation of this management is a process in regulating and controlling goods
entering the warehouse and goods leaving the warehouse. Companies or organizations can achieve
their goals because of the warehouse activity and the warehousing system running optimally. The
purpose of this study was to analyze the warehouse management system at PT. Delta Merlin.
This study was to analyze the warehousing management system at PT. Delta Merlin. This
research was descriptive study or categorized as a qualitative research method using a survey method.
The data analysis method used descriptive method, namely the data is collected, interpreted and
analyzed. The measuring instrument used Balanced Scorecard Method.
The results showed that the performance of the warehouse system at PT. Delta Merlin in
Karanganyar Regency as a whole has been running optimally. From a financial perspective, the
performance from a financial perspective has met the standards. In perspective and learning and
growth, the percentage of employees has met the standards. From the perspective of the operational
process it has met the standards.
Alamat korespondensi :
FEB UTP Surakarta
Jl. Walanda Maramis No.56, Nusukan,
Kec. Banjarsari, Kota Surakarta,
Jawa Tengah 57135
E-mail:
Suharyoko2008@gmail.com 1
Jumlah 38 247 13
x 100% = 2,31%
sampel 562
Rata-rata 8,61 2,67 Hal ini menunjukkan bahwa potential
waktu error pernah terjadi yaitu sebesar 13
lembar stock opnam atau sebesar
Rata-rata waktu penyediaan bahan di 2,31%. Terjadinya potential error dari
PT. Delta Merlin di Kabupaten ke-13 lembar stock opnam tersebut
Karanganyar pada resep racikan selama dikarenakan ada indikasi
8 menit 61 detik, pabrikasi selama 2 ketidaksesuaian antara bahan yang akan
menit 67 detik. Hasil di atas untuk bahan diserahkan dengan order yaitu, bentuk,
pabrikasi bisa dikatakan sangat singkat, aturan pakai, proses peracikan, cara
jika dibandingkan antara jumlah sampel pemberian dan stabilitas.
bahan non-racikan dengan jumlah 4) Frekuensi pembaharuan bahan
tenaga kerja yang ada sangatlah tidak Daftar persediaan bahan baku PT. Delta
sebanding. Akan tetapi singkatnya Merlin diperbaharui sejak tahun 2012
waktu penyediaan bahan untuk bahan sampai sekarang. PT. Delta Merlin di
pabrikasi ini dikarenakan bahan sudah Kabupaten Karanganyar telah
dalam bentuk paket. menargetkan pembaharuan bahan baku
3) Tingkat potential error minimal 1 tahun sekali. Hasil
Indikator ini diukur dengan melakukan pengamatan terhadap daftar persediaan
pengamatan potential error yang bahan PT. Delta Merlin di Kabupaten
disebabkan oleh ketidaksesuaian antara Karanganyar pada bagian akhir
bahan yang diberikan dengan, bentuk, dinyatakan bahwa daftar persediaan
proses peracikan, cara pemberian dan bahan berlaku sejak disahkan hingga
stabilitas. Pengukuran tingkat potential selanjutnya disahkan.
error dilakukan selama 10 hari kerja.
Jumlah sampel minimal 10% dari jumlah c. Perspektif pembelajaran dan
bahan hari itu yang diambil secara acak, pertumbuhan
sehingga diperoleh jumlah sampel Terdiri dari indikator persentase
sebanyak 13 lembar stock opnam, karyawan yang mengikuti pelatihan,
kemudian dibandingkan dengan jumlah pengembangan SIM, kepuasan
seluruh item bahan yaitu sebesar 562 karyawan, semangat kerja karyawan.
item. Hasil penelitian, menunjukkan 1) Persentase karyawan yang
bahwa perhitungan potential error mengikuti pelatihan
adalah sebagai berikut:
Jumlah karyawan yang mengikuti rata– rata skala semangat kerja karyawan
pelatihan pada tahun 2019 sebanyak 44 adalah 3,79 dan skala semangat kerja yang
orang dari 456 orang atau 10,67%, pada paling rendah adalah 1,67.
tahun 2020 sebanyak 33 orang dari 455 2. Keterbatasan penelitian
orang atau 8,33%,. 1. Gudang PT. Delta Merlin di
Tujuan dari pelatihan ini adalah agar Kabupaten Karanganyar tidak
petugas gudang dapat mempunyai neraca keuangan
mengimplementasikan mekanisme sendiri, sehingga tidak bisa
pengadaan barang di PT. Delta Merlin di mengukur ROI, Profit margin untuk
Kabupaten Karanganyar. Pelatihan lain perspektif keuangan. Hal ini
misalnya Bimtek pengadaan barang dan berdampak pada kurang
jasa berdasarkan perpres No. 54 tahun maksimalnya pengukuran pada
2010. PT. Delta Merlin di Kabupaten perspektif keuangan.
Karanganyar mengikutsertakan salah 2. Penyusunan daftar persediaan
seorang petugas guna menggali tentang bahan baku hanya menuliskan nama
dalil-dalil proses pengadaan barang dan barangnya saja, sehingga
jasa yang benar dan legal sesuai dengan perhitungan potensi error menjadi
ketentuan yang ada. Pelatihan lain yang bias dan tidak sesuai dengan
diikuti adalah pelatihan pengukuran kenyataan yang sebenarnya.
indikator kinerja kepatuhan / compliance
performance indikator (CPI) dalam E. PENUTUP
pengadaan barang dan jasa yang juga
digunakan untuk mendukung kebijakan 1. Kesimpulan
PT. Delta Merlin di Kabupaten Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Karanganyar dalam penentuan kebijakan kinerja sistem gudang di PT. Delta Merlin di
pengadaan barang dan jasa. Kabupaten Karanganyar, jika ditinjau
2) Pengembangan SIM (Sistem Informasi dengan pendekatan BSC (Blanced
Manajemen) Scprecard) didapatkan hasil bahwa:
Pada indikator ini, pengembangan SIM a) Pada perspektif keuangan kinerja
belum optimal, penelitian dilakukan perspektif keuangan pada indikator
dengan wawancara mendalam dengan ITOR memenuhi standar minimal yaitu
petugas PT. Delta Merlin di Kabupaten tahun 2019 dan tahun 2020 adalah 9,9
Karanganyar. Dari hasil wawancara kali, dan 9,3 kali. Untuk indikator
tersebut, diperoleh informasi tentang SIM jumlah dana yang terealisasi pada
bahwa PT. Delta Merlin di Kabupaten tahun 2019 menunjukkan bahwa
Karanganyar dimulai sejak tahun 2005 dan pesentase dana yang terealisasi adalah
sampai September 2012 menggunakan 100,95%, pada tahun 2020 sebesar
SIM baru yang sampai saat ini masih 78,12%.
penyesuaian dengan kebutuhan gudang. b) Pada perspektif dan pembelajaran dan
Sistem yang menggunakan SIM adalah pertumbuhan, persentase karyawan
sentralisasi di gudang saja untuk data yang mengikuti pelatihan pada tahun
penerimaan barang dan data stock di 2019 sebanyak 44 orang dari 456 orang
gudang. Untuk administrasi masih atau 10%, pada tahun 2020 sebanyak
menggunakan sistem manual. 33 orang dari 455 orang atau 8,33%,
3) Semangat kerja karyawan Pengembangan SIM di gudang PT. Delta
Diketahui bahwa skala semangat kerja Merlin dimulai sejak tahun 2005
karyawan PT. Delta Merlin di Kabupaten sampai sekarang menggunakan SIM
Karanganyar adalah tinggi. Hal ini karena baru yang sampai saat ini masih
12 | Vol. 11 No. 1 Februari, 2021
JURNAL WIDYA GANECWARA ISSN 2723-7125 www.ejournal.utp.ac.id