Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

PADA PERSEDIAAN MADE’S BANANA FLOURS


BAKERY BALI

Oleh :

SILVI DWIFA NURANISA


202010170311183

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persediaan bahan baku adalah aset penting yang harus
diperhatikan, sebab bahan baku merupakan komponen utama dalam
pembentukan suatu proses produksi perusahaan (Zaman & Nurdiwaty,
2022). Faktor penting yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pada
perusahaan manufaktur adalah kelancaran proses produksi (Zaman &
Nurdiwaty, 2022). Kelancaran proses produksi dapat dipengaruhi dengan
faktor pengadaan dan faktor pengendalian persediaan bahan baku yang
akan di proses dalam proses produksi (Zaman & Nurdiwaty, 2022).
Mengendalikan persediaan yang tepat tidaklah mudah. Jika jumlah
persediaan terlalu besar akan menimbulkan meningkatnya biaya
penyimpanan dan resiko kerusakan barang (Zaman & Nurdiwaty, 2022).
Tujuan pada pengendalian persediaan yang ada pada perusahaan yaitu
melindungi persediaan dari kerusakan atau pencurian dan melaporkan
persediaan dalam laporan keuangan perusahaan (Zaman & Nurdiwaty,
2022). Jika pengendalian persediaan sudah diatur dengan baik maka proses
operasi perusahaan akan lancar (Zaman & Nurdiwaty, 2022).
Keusangan dan kelebihan persediaan adalah fenomena yang sedang
diperiksa. Faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran perusahaan
mengenai produksinya sendiri. Proses manufaktur suatu perusahaan
berjalan lancar atau tidak tergantung pada seberapa baik ia dipasok dengan
bahan baku yang dibutuhkannya. Melalui pengendalian persediaan yang
optimal perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tepat
waktu. Ketika sebuah bisnis menyimpan lebih banyak bahan mentah, ia
harus membayar untuk menjaga persediaan agar tetap aman dan akan
menanggung banyak resiko jika ada yang rusak. Disisi lain jika perusahaan
berusaha meminimalkan persediaan maka akan menghadapi tantangan
kehabisan bahan baku (stock out) hal tersebut dapat mengganggu proses
manufaktur perusahaan dan menyebabkan penundaan proses produksi
(Jange, 2018). Timbunan bahan baku perlu dikelola dengan tepat oleh
pelaku usaha agar tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Untuk
melaksanakan pengendalian persediaan yang dapat dipercaya maka harus
memperhatikan faktor terkait dengan persediaan (Jange, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh (Septian, 2023) mengenai Analisis
Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal Persediaan Bahan
Baku pada Jengki Coffee di Surabaya menyatakan bahwa masih terdapat
permasalahan perusahaan belum efisien dalam penerapan pengendalian
internal sebab kedai kopi jengki harus melakukan perubahan dalam
pengurangan biaya serta memutar modal secara lebih efisien dengan
menggunakan sistem pengendalian persediaan ABC. Penelitian yang
dilakukan oleh (Zaman & Nurdiwaty, 2022) mengenai Sistem
Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku pada PT.Citra Kendedes
Ayu Malang juga masih terdapat permasalahan dalam menerapkan
pengendalian internal bahan baku sudah efektif akan tetapi harus
dilakukan pembenahan agar dapat lebih efektif, sebab adanya dokumen
yang harus ditambahkan seperti kartu harga pokok persediaan. Penelitian
oleh (Khomarudin, 2018) yang berjudul Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Pengendalian Intern Terhadap Persediaan Bahan Baku
PT.Profil Indah Kharisma terdapat permasalahan mengenai pembagian
tugas dan wewenang masih belum jelas, pada bagian administrasi terjadi
perangkapan tugas dan tanggung jawab.
The Made’s Banana Flours Bakery Bali menjadi fokus penelitian
saya sebab pada saat proses wawancara berlangsung terdapat
permasalahan pada persediaan stock bahan baku. Seperti tepung roti yang
dipakai bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan stock bahan
lainnya. Oleh karena itu stock tepung roti pada The Made;s Banana Bakery
lumayan banyak jumlahnya dan jika tepung roti mengalami kerusakan
akan dibuang. Sedangkan untuk bahan-bahan lainnya yang sekiraya
memiliki masa tahan yang singkat, maka bahan-bahan tersebut tidak
banyak distock, dikarenakan bahan-bahan tersebut busa rusak dengan
cepat serta jumlahnya juga banyak dipasaran, jadi akan dilakukan
pembelanjaan sekitar dua minggu sekali.
Dan tidak hanya itu saja berdasarkan hasil wawancara pada Made’s
Banana Flours Bakery Bali juga terdapat permasalahan pada laporan
persediaan barang ditemukan perbedaan atau selisih antara persediaan fisik
dengan yang tercantum dilaporan persediaan gudang. Hal ini disebabkan
pengambilan barang yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan.
Misalnya, mengambil barang persediaan tetapi tidak menulis pada berita
ambil barang, sudah ambil barang persediaan namun dikembalikan tanpa
memberi tahu team gudang, dan barang persediaan dari pemasok dikirim
di luar jam kerja atau melebihi waktu closing gudang. Hal tersebut bisa
menjadi celah untuk oknum yang tidak bertanggung jawab yang
memanfaatkan permasalahan tersebut dengan memanipulasi data untuk
kepentingan sendiri dan mencuri barang persediaan. Maka pengendalian
internal atas persediaan perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
Tindakan tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, bahwa
persediaan bahan baku sangatlah penting. Dengan ini, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian di The Made’s Banana Flours Bakery Bali,
sehingga penulis mengambil judul “Analisis Sistem Pengendalian Internal
Pada Persediaan Made’s Banana Flours Bakery Bali”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal diatas penulis akan menguraikan berbagai topik
yang terkait dengan penelitian ini, seperti “Bagaimana sistem
pengendalian internal persediaan pada Made’s Banana Flours Bakery
Bali”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana sistem
pengendalian internal persediaan pada Made’s Banana Flours Bakery
Bali.

1.4 Metode Penelitian


Sebagai hasil dari penelitian ini, akan mendapat manfaat :
a. Manfaat teoritis
Dapat menambah wawasan mengenai bagaimana cara
menerapkan teori persediaan terhadap salah satu bisnis.

b. Manfaat Praktis
Dapat memberikan manfaat bagi waralaba toko Made’s
Banana Flours Bakery Bali guna mengembangkan sistem
pengendalian internal yang bagus agar aktivitas dapat
berjalan dengan lancar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh (Septian, 2023) yang berjudul Analisis Sistem
Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku
pada Jengki Coffee di Surabaya, memperoleh hasil bahwa kedai kopi
jengki memiliki kemampuan supply chain management yang baik telah
dibuktikan dengan adanya pemasok yang memiliki hubungan kerja sama
jangka panjang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Zaman & Nurdiwaty,
2022) mengenai Sistem Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku
pada PT.Citra Kendedes Ayu Malang, memperoleh hasil bahwa sistem
pengendalian internal persediaan bahan baku pada PT Citra Kendedes Ayu
Malang sudah berjalan dengan efisien dapat dilihat dari perusahaan telah
mampu melebihi target dari segi persediaan,pemakaian,serta kecukupan
dalam bahan baku sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan
konsumen.
Penelitian oleh (Khomarudin, 2018) mengenai Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Pengendalian Intern Terhadap Persediaan Bahan
Baku PT.Profil Indah Kharisma, memperoleh hasil pelaksanaan sistem
akuntansi persediaan bahan baku PT. Profil Indah Kharisma sudah baik
sesuai dengan prosedur, metode yang digunakan untuk menentukan biaya
atau harga pokok persediaan menggunakan metode FIFO.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2017:129), Sistem Pengendalian Internal
perusahaan adalah serangkaian sistem yang diterapkan dalam perusahaan
meliputi struktur organisasi,metode untuk melihat cek ulang ketelitian
pada data akuntansi dan menjaga aset perusahaan.
Berdasarkan pengertian sistem pengendalian internal diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal merupakan sistem yang
diterapkan pada perusahaan guna mencapai tujuan pengendalian
perusahaan (Mulyadi, 2017).
2.2.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Tujuan sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2017:130)
adalah menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen, mempertahankan reputasi perusahaan (Mulyadi,
2017).
2.2.3 Pengendalian Terhadap Persediaan
Pengendalian terhadap persediaan merupakan aspek penting dalam
sistem pengendalian internal perusahaan. Persediaan menurut Mulyadi
(2016:463) yaitu barang-barang yang dimiliki disimpan dalam perusahaan
terdiri dari produk jadi, produk dalam proses, bahan baku, bahan
penolong. Adapun bahan baku menurut Mulyadi (2014:275) merupakan
bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Dalam prosedur
persediaan bahan baku apabila persediaan bahan baku yang ada pada
gudang telah mencapai jumlsh tingkat minimum pemesanan kembali
(reorder point), bagian gudang membuat surat permintaan pembelian
(purchase requisition) untuk dikirim kepada bagian pembelian, (Mulyadi
2014:276)
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengendalian persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total
perusahaan dan melindungi persediaan bahan baku (Amelia et al., 2022).
2.2.4 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal Menurut Mulyadi
Unsur pokok sistem pengendalian internal menurut Mulyadi
(2017:130) sebagai berikut (Mulyadi, 2017):
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan
wewenang secara tegas.
Struktur organisasi disebut sebagai kerangka pembagian
tanggung jawab fungsional pada unit-unit yang dibentuk guna
melaksanakan kegiatan pokok pada perusahaan.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Dalam organisasi harus dibuat sistem yang akan mengatur
pembagian wewenang guna menyetujui terjadinya suatu transaksi.
Prosedur pencatatan yang baik dapat menghasilkan informasi
dengan ketelitian tinggi.
3. Praktik yang sehat
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
pembagian tanggung jawab fungsional tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak tercipta cara untuk menjamin praktik yang sehat.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Unsur mutu karyawan merupakan unsur yang penting dalam
sistem pengendalian internal. Apabila dalam perusahaan memiliki
karyawan jujur dan kompeten unsur pemgendalian yang lain dapat
dikurangi akan tetapi perusahaan tetap mampu menghasilkan
pertanggungjawaban keuangan. Karyawan yang kompeten akan
melaksanakan tugasnya dengan efisien dan efektif

2.2.5 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal Menurut COSO


Unsur pokok sistem pengendalian internal menurut COSO (2013:4)
sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian meliputi sikap sikap para
manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian
internal organisasi.
2. Penaksiran Resiko (Risk Assessment)
Penilaian resiko merupakan kegiatan menganalisis dan
mengidentifikasi faktor resiko yang menghambat perusahaan dalam
mencapai tujuan. Resiko dapat berasal dari dalam maupun luar
perusahaan. Berdasarkan rumusan COSO bahwa penilaian resiko
melibatkan proses yang dinamis dan interaktif untuk menilai resiko
terhadap pencapaian tujuan.
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian perlu dilaksanakan guna mengurangi
terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan
prosedur untuk mengidentifikasi resiko yang ada dalam
perusahaan.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Menurut COSO (2013:5) informasi sangat penting bagi
entitas guna melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal
untuk mencapai sebuah tujuan. Manajemen memerlukan informasi
yang sangat relevan dan berkualitas baik untuk mendukung fungsi
komponen dari pengendalian internal.
5. Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities)
Aktivitas pemantauan adalah kegiatan evaluasi dengan
beberapa bentuk digunakan untuk memastikan apakah komponen
pengendalian internal mempengaruhi prinsip dalam setiap
komponen.
2.2.6 Pengendalian Keusangan dan Kelebihan Persediaan

Keusangan dan kelebihan persediaan adalah masalah yang


mengganggu hampir setiap perusahaan di beberapa titik. Terlepas dari
alasannya, langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi atau
menghapus produk ini dari persediaan yaitu Pertama, manajemen harus
memastikan bahwa penimbunan tidak akan berlanjut sebagai konsekuensi
dari cara pemesanan sekarang, dan baru setelah itu mereka harus
mengambil tindakan untuk menghilangkan kelebihannya (Jange, 2018).

2.2.7 Sistem Perhitungan Fisik Persediaan

Menurut (Mulyadi, 2017) dalam metode persediaan fisik hanya


tambahan persediaan dari pembelian yang dicatat dalam kartu persediaan.
Sistem perhitungan fisik persediaan bertujuan untuk menghitung fisik
persediaan yang disimpan pada gudang, nantinya hasil tersebut digunakan
untuk meminta pertanggung jawaban pada bagian gudang mengenai
pelaksanaan fungsi penyimpanan dan pertanggung jawaban catatan
persediaan, untuk dilakukan penyesuaian terhadap catatan persediaan
pada bagian kartu persediaan.

2.2.8 Dokumen Perhitungan Fisik Persediaan


Dokumen yang dilakukan untuk merekam, meringkas, membukukan
perhitungan fisik persediaan diantaranya :
1) Kartu perhitungan fisik
Kartu perhitungan fisik digunakan untuk merekam hasil
perhitungan fisik persediaan. Setiap jenis persediaan dihitung dua
kali secara independen oleh penghitung (counter) dan pengecek
(checker)
2) Daftar hasil perhitungan fisik
Daftar hasil perhitungan fisik digunakan untuk meringkas data
yang telah direkam oleh kartu bagian fisik.

3) Bukti memorial
Bukti memorial digunakan adalah dokumen sumber dalam
mencatat harga pokok produk dalam proses, digunakan untuk
membukukan penyesuaian akun persediaan dari hasil perhitungan
fisik ke dalam jurnal umum.
Menurut Mulyadi (2016:486) catatan akuntansi yang digunakan
dalam perhitungan persediaan diantaranya (Maulina, 2020):
1. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap
data persediaan (kuantitas dan harga pokok total) yang tercantum
dalam kartu persediaan oleh bagian kartu persediaan, berdasarkan
hasil perhitungan fisik persediaan.
2. Kartu Gudang
Kartu gudang digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap data
persediaan (kuantitas) yang tercantum dalam kartu gudang yang
diselenggarakan oleh bagian gudang, berdasarkan hasil perhitungan
fisik persediaan.

3. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal penyesuaian atas
akun persediaan sebab adanya perbedaan antara saldo yang dicatat
dalam akun persediaan dengan saldo menurut perhitungan fisik
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah toko bakery Made’s
Banana Bakery Flours yang terletak pada daerah Canggu kecamatan Kuta
Utara kecamatan Badung, Bali. The Made’s Banana Flours Bakery Bali
menjadi fokus penelitian saya sebab pada saat proses wawancara
berlangsung terdapat permasalahan pada persediaan stock bahan baku.
(Masalah persediaan yg sy mau maksut)
Dan tidak hanya itu saja berdasarkan hasil wawancara pada Made’s
Banana Flours Bakery Bali juga terdapat permasalahan pada laporan
persediaan barang ditemukan perbedaan atau selisih antara persediaan fisik
dengan yang tercantum dilaporan persediaan gudang.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
3.2.1 Data Primer
Diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan cara
wawancara. Saat proses wawancara berlangsung peneliti bertemu
dan bertanya secara langsung kepada informan guna memahami
dan mengetahui sistem pengendalian internal pada persediaan
bahan baku Made’s Banana Flours Bakery Bali secara lebih
mendalam dengan melakukan penggambaran dan penjabaran
informasi yang didapatkan dari informan
3.2.2 Data Sekunder
Diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti yaitu dapat
berupa dokumen persediaan, formulir persediaan, maupun lampiran
yang sudah tercatat.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu menggunakan data primer dan sekunder. Data primer dilakukan
dengan cara wawancara. Metode wawancara pada penelitian ini
dilaksanakan dengan bertemu secara langsung oleh informan kemudian
hasil wawancara tersebut akan dicatat dan direkam oleh pewawancara.
Jenis wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini
adalah semi terstruktur, sama halnya dengan wawancara terstruktur,
pewawancara telah menyiapkan beberapa jenis pertanyaan untuk informan.
Dari wawancara tersebut diharapkan dapat menjawab rumusan masalah
yang sudah ada. Berikut daftar pertanyaan yang akan ditanyakan peneliti
untuk informan toko Made’s Banana Flours Bakery Bali :
1. Apakah dalam Made’s Banana Flours Bakery Bali sudah memiliki
job deskripsi ?
2. Apakah karyawan yang ada pada Made’s Banana Flours Bakery Bali
sudah menerapkan satu fungsi dalam pelaksanaan tugas ?
3. Apakah dalam Made’s Banana Flours Bakery Bali memiliki
prosedur dalam pembelian/pemesanan,penggunaan, dan pengendalian
fisik persediaan ?
4. Bagaimana metode pencatatan persediaan pada Made’s Banana
Flours Bakery Bali ?
5. Apakah ada kendala dalam proses pencatatan persediaan pada
Made’s Banana Flours Bakery Bali ?
Teknik pengumpulan data sekunder dapat diperoleh dengan berupa
dokumentasi mengenai sistem pengendalian internal pada persediaan yaitu
seperti dokumen persediaan, formulir persediaan, maupun lampiran yang
sudah tercatat.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara
mengumpulkan data yang telah di dapat dari hasil wawancara,dan
dokumentasi dilanjutkan dengan pengelompokan data serta dilakukan
pemilahan data yang penting dan tidak. Langkah yang terakhir membuat
kesimpulan dan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, N., Rahman, A., & Bahwiyanti, J. (2022). Analisis Sistem Pengendalian
Intern Persediaan Barang pada PT. Indoka Sakti Banjarmasin. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Bisnis, 313, 221–313.
Jange, B. (2018). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang
Dagangan Pada Pt. Senang Jaya Mitra Sukses Pekanbaru. Jurnal Ilmu
Komputer Dan Bisnis, 9(1), 1832–1863.
https://doi.org/10.47927/jikb.v9i1.119
Khomarudin, A. (2018). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian
Intern Persediaan Bahan Baku PT. Profilindah Kharisma. Akuntansi, 5(2),
14.
Maulina, F. (2020). Azhar Susanto 2013 SIstem Informasi Akuntans. 1–64.
http://repository.stei.ac.id/936/3/BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Mulyadi. (2017). Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas atas Pas Bandara
Pada PT Angkasa Pura 1 Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Diploma Thesis,
9–11.
Septian, A. (2023). Evaluasi efektivitas pengendalian internal persediaan bahan
baku. Jurnal Penelitian Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEKOMBIS), 2(1),
196–210. https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/jekombis/article/
view/992/976
Syah, S. R., & Jim, N. (2021). (2021). Sistem Pengendalian Internal Atas
Persediaan. Tangible Journal, 6(2), 17–33.
http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/TB/article/view/213%0Ahttp://ojs.stie-
tdn.ac.id/index.php/TB/article/download/213/163
Zaman, B., & Nurdiwaty, D. (2022). Sistem pengendalian internal persediaan
bahan baku pada PT Citra Kendedes Ayu Malang. Simposium Manajemen
Dan Bisnis I, 1(1), 59–65.

Anda mungkin juga menyukai