NIM : 211010502101
Kelas : 04SMJP039
Ruang : 508
PERTEMUAN KE-9
Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing System/ ABCS)
didefinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya dimana tempat penampungan biaya
overhead pabrik yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang
memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non volume-
related factor). Activity based costing system adalah sistem akuntansi yang berfokus pada
aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi produk.
a) Biaya produksi yaitu biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
b) Biaya produk yaitu seluruh biaya untuk menghasilkan produk sampai siap dijual, antara
lain: biaya pra-produksi, biaya produksi, biaya post-produksi seperti biaya pemasaran
termasuk biaya layanan purna jual, biaya administrasi.Kalkulasi biaya berdasar aktivitas
pada umumnya digunakan untuk perusahaan yang memiliki beberapa jenis produk dan
dikerjakan secarabersama. Kalkulasi biaya berdasar aktivitas adalah perhitungan biaya
produk berdasarkan aktivitas nyata dari mulai riset pasar sampai pelayanan purna jual
dengan tujuan menentukan obyek biaya secara akurat.
Fungsi Activity Based Costing
Berikut ini adalah berbagai fungsi utama dari metode activity based costing atau ABC :
1. Fungsi dari metode ABC yang pertama adalah guna membantu pihak perusahaan dalam
mengambil beragam keputusan penting terkait harga pokok penjualan dan berbagai
sumber daya dan penyusunannya.
2. Harga pokok penjualan yang dihasilkan nantinya akan lebih akurat dan mampu bersaing
dengan perusahaan lainnya yang sejenis.
3. Metode ABC juga mampu membantu perusahaan dalam hal melakukan analisa terkait
menentukan jumlah harga pokok yang harus diproduksi untuk bisa mencapai BEP atau
Break Event Point secara lebih akurat.
Tujuan utama dari digunakannya rumus activity based costing ini adalah agar bisa
mendapatkan harga produk per unitnya. Untuk itu, agar bisa mendapatkan biaya harga per
unit, Anda harus bisa menjumlahkan seluruh biaya utama dengan biaya overhead, lalu
dibagi dengan jumlah unit yang sudah diproduksi.
Jumlah unit yang diproduksi = Biaya utama x Volume produksi (Biaya Overhead x Volume
Produksi) Jumlah unit yang diproduksi.