Anda di halaman 1dari 24

MODUL AJAR SENI BUDAYA – PSR

SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Nama Hermawan Widyastantyo, S.Pd. Jenjang/Kelas SMK/ X Kode : A.7.2.1

Asal sekolah SMK Negeri Pringsurat Temanggung Mata Pelajaran Seni Budaya - PSR

10 pertemuan ( 2 x 45 menit / 20 JP) Jumlah siswa 36 orang


Alokasi waktu
Intrakurikuler : 20 Total Intrakurikuler 36
P5B :0 dan P5B 1 semester

Profil pelajar 1. Gaya Hidup Berkelanjutan Moda Luring / Daring / Kombinasi


Pancasila yang 2. Kearifan Lokal pembelajaran
berkaitan 3. Kebekerjaan

Fase E Elemen Mapel Mengalami (Experiencing) dan Menciptakan


(Making/Creating)

Tujuan 1. Peserta didik mampu menganalisis, menjelaskan dan mengklasifikasikan seni rupa berdasarkan elemen atau
Pembelajaran unsur-unsur seni rupa.
2. Peserta didik mampu menganalisis, menjelaskan dan mengklasifikasikan makna yang terkandung dalam seni
rupa berdasarkan elemen atau unsur-unsur seni rupa.
3. Peserta didik mampu memahami dan mengungkapkan makna serta nilai estetis pada seni rupa berdasarkan
fungsinya dalam masyarakat.
4. Peserta didik mampu mempraktekkan teknik dan prosedur pembuatan seni rupa dengan baik dan benar.

Kata kunci Unsur-unsur seni rupa, Prinsip seni rupa, Sketsa, Jenis seni rupa, Proses produksi seni rupa

Deskripsi umum Kegiatan Pendahuluan,


kegiatan Kegiatan Inti (Peserta didik mengamati tayangan video tentang seni rupa dan menjawab pertanyaan relevan
dengan video dan konteks pembelajaran, mengidentifikasi, menyampaikan gagasan serta menerapkan pada
penyelesaian masalah),
Kegiatan Penutup.

Materi ajar, alat, Materi: Dasar-Dasar Seni Rupa


dan bahan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan Modul Ajar Seni Budaya – PSR, Buku Catatan, Alat Tulis,
Video Pembelajaran

Sarana Prasarana  Gawai/laptop


 Akses internet
 Buku teks / Modul Ajar Seni Budaya - PSR
 PPT Dasar-Dasar Seni Rupa
 Luring : Papan tulis dan spidol; Daring : canva, jamboard,dll untuk media papan presentasi
 Luring LCD Proyektor
 Speaker mini
 Printer
 Headset
MODUL AJAR DASAR-DASAR SENI RUPA
1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama / Unit : SMK NEGERI PRINGSURAT TEMANGGUNG
Jenjang : SMK
Kelas : X
Alokasi Waktu : 10 x pertemuan ( 2 x 45 menit / 20 JP)
2. Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Mengalami (Experiencing) dan Menciptakan (Making/Creating)
Tujuan : 1. Peserta didik mampu menganalisis, menjelaskan dan
Pembelajaran mengklasifikasikan seni rupa berdasarkan elemen atau unsur-
unsur seni rupa.
2. Peserta didik mampu menganalisis, menjelaskan dan
mengklasifikasikan makna yang terkandung dalam seni rupa
berdasarkan elemen atau unsur-unsur seni rupa.
3. Peserta didik mampu memahami dan mengungkapkan makna
serta nilai estetis pada seni rupa berdasarkan fungsinya dalam
masyarakat.
4. Peserta didik mampu mempraktekkan teknik dan prosedur
pembuatan seni rupa dengan baik dan benar.
Pertanyaan Inti : 1. Bagaimana unsur atau elemen seni rupa mempengaruhi fungsi,
makna dan nilai-nilai kebudayaan dalam masyarakat?
2. Apa yang harus dilakukan untuk menciptakan karya seni rupa
yang sesuai dengan kehidupan masyarakat saat ini?
: Unsur-unsur seni rupa, Prinsip seni rupa, Jenis seni rupa, Proses
Kata Kunci
produksi seni rupa
Kode Perangkat : A.7.2.1
3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan
Profil Pelajar : 1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Pancasila 2. Kearifan Lokal
3. Kebekerjaan
4. Sarana Prasarana
 Gawai/laptop
 Akses internet
 Buku teks / Modul Ajar Seni Budaya - PSR
 PPT Dasar-Dasar Seni Rupa
 Luring : Papan tulis dan spidol; Daring : canva, jamboard,dll untuk
media papan presentasi
 Luring LCD Proyektor
 Speaker mini
 Printer
 Headset
5. Target Peserta Didik
√ Siswa regular/tipikal
 Siswa dengan hambatan belajar
 Siswa Cerdas Istimewa Berbakat (CIBI)
 Siswa dengan ketunaan (tunanetrta, tunarungu, tunadaksa, tunalaras,
tunaganda)
6. Jumlah Peserta Didik
Maksimum 36 peserta didik
7. Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep: YA / TIDAK
8. Moda Pembelajaran
√ Tatap muka/Luring
 PJJ / Daring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended Learning)
9. Materi Ajar, Alat Dan Bahan
Materi Ajar A. Unsur-unsur seni rupa,
B. Prinsip pengorganisasian seni rupa,
C. Jenis seni rupa,
D. Proses produksi seni rupa.
10. Ketersediaan Materi
Alat dan Bahan, Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagian besar tersedia di sekolah dan
dan Perkiraan dimiliki oleh peserta didik di rumah sehingga pada saat kegiatan
Biaya pembelajaran.
11. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan Siswa: Metode:
√ individu √ diskusi
 berpasangan √ presentasi
√ berkelompok (> 2  demonstrasi
orang) √ project
 eksperimen
 eksplorasi
 permainan
 ceramah
 kunjungan lapangan
 simulasi
12. Asesmen
Kriteria untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
 asessmen individu
 assemen kelompok
√ keduanya
Jenis assesmen
√ performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, dsb.)
√ tertulis (tes objektif, esai)
13. Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan link video pembelajaran/gambar yang relevan dengan
materi pembelajaran
2. Mempersiapkan materi ajar dan rubrik penilaian
14. Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar: kerapian dan kebersihan ruang kelas secara bersama
sebagai wujud sikap gaya hidup berkelanjutan.
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan
berdoa.
3) Meminta semua peserta didik berdiri tegak dengan sikap hikmat
untuk menunjukkan kerapian dan kedisiplinan.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta didik.
Inti 1) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang anggotanya
dipilih secara heterogen sebagai bagian dari kebhinekaan global.
2) Guru menayangkan video/gambar tentang dasar-dasar seni rupa.
3) Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan video/gambar
dan guru mengajukan pertanyaan relevan dengan video dan
konteks pembelajaran.
4) Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi pelajaran.
5) Selanjutnya peserta didik diminta mengidentifikasi serta
menyelaraskan kasus dalam tayangan video dengan mengkaji
makna simbolik berdasarkan unsur seni rupa (berpikir kritis).
Kemudian guru meminta peserta didik bekerja sama (kolaborasi)
dan berdiskusi tentang relevansi makna simbolik dalam seni rupa.
6) Peserta didik di dalam kelompok menyampaikan gagasan upaya
dan niatan untuk memaknai nilai-nilai yang ada pada karya seni
rupa.
7) Peserta didik melaksanakan diskusi kelas untuk berbagi informasi
tentang hasil diskusi kelompok dalam rangka membangun sikap
positif, sikap sadar, dan sikap disiplin.
8) Peserta didik dengan penuh rasa tanggung jawab mengungkapkan
makna dan nilai simbolik dalam karya seni rupa sebagai refleksi
kehidupan.

Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru menarik kesimpulan tentang


pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru mengingatkan kembali tentang dasar-dasar seni rupa sebagai
refleksi kehidupan masyarakat.
3. Guru memberikan penghargaan kepada seluruh peserta didik yang
telah menunjukkan niat baik dalam pelaksanaan pembelajaran.
4. Peserta didik bersama guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa.
15. Refleksi Guru
- Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
- Apa yang sebaiknya saya tambahkan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran selanjutnya?
- Bagaimana melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi peserta didik?
16. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya
a. Kompetensi Kompetensi Sikap: bertaqwa, kerja sama, dan toleransi.
yang dinilai Kompetensi Pengetahuan: Mengkaji norma yang berlaku di masyakarat
dan perilaku ideal yang harus dilakukan.
Kompetensi Keterampilan: Menginisiasi kegiatan pembuatan
kesepakatan bersama berupa statuta/piagam.
b. Bagaimana - Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
assesmen penilaian lain yang relevan
dilakukan - Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai
- Penilaian keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja saat kegiatan
pembelajaran
c. Kriteria 1. Penilaian Sikap
penilaian Kriteria Sikap
No Nama Rerata Nilai
Tema P5B Tema P5B Tema P5B

           
           
           
           

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Rumus Penilaian:
N = jumlah skor/skor maksimal x 100

2. Penilaian Pengetahuan

Mata Pelajaran : Seni Budaya - PSR


Kelas :X
Soal :
1.Apa yang kamu ketahui tentang seni rupa?
2.Apa saja contoh karya seni rupa yang masih berkembang dalam
kehidupan masyarakat?
3.Apa saja contoh karya seni rupa dalam masyarakat yang memiliki
makna simbolik dalam kehidupan?
4.Mengapa dalam pembuatan karya seni rupa perlu memahami
situasi dan kondisi masyarakat?

Rubrik penilaian
No soal Kunci Jawaban skor Keterangan
1 Jika terdapat: pengertian, 1-25 Nilai =
opini kebermanfaatan

2 Jika terdapat: memberikan 1-25


5 contoh perilaku
mematuhi norma di
sekolah
3 Jika terdapat: memberikan 1-25
5 contoh perilaku
mematuhi norma di
sekolah
4 Jika terdapat: menemukan 1-25
alasan logis dan
argumentatif

3. Lembar Penilaian Diskusi


Petunjuk
Lembar ini diisi oleh guru pada saat diskusi kelompok. Lembar ini
mencatat keefektifan peserta diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir,
yaitu: A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan K (Kurang). Pada kolom
Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan
skor angka 0 - 100 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka
dan konversi Kode Nilainya.

Nama Peserta Aspek Penilaian


No Rerata
didik Sikap Pendapat Bahasa
Keterangan:
1. Sikap : kesopanan, kerja sama, semangat,toleransi
meluruskan penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji
2. Pendapat : rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis dan keaktifan
pendapat
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik dan wajar

Peserta didik memperoleh nilai :

Interval Nilai Kualitatif


81 – 100 A (Sangat Baik)
70 – 80 B (Baik)
50 – 69 C (Cukup)
< 60 K (Kurang)
17. Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik
a. Materi yang belum saya pahami dan akan saya pelajari kembali
adalah …………………
b. Jika diminta untuk memberikan bintang 1-bintang 5, berapa bintang
yang mau diberikan pada usaha yang telah kamu lakukan
……………..
18. Daftar Pustaka
1. Cahyaningsih, Giriluhita R. 2021. Dasar-dasar Seni Rupa Semester 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
2. Palwanto, Muheri. 2020. Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya Kelas X. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usisa Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menangah Atas.
3. Tim GTK Dikdas. 2021. Modul Belajar Mandiri Calon Guru Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Bidang Studi Seni Budaya-Rupa. Jakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. ___. 2021. Dasar-Dasar Seni Rupa – Wawasan Industri Seni Rupa. Jakarta: Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
19. Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1

20. Bahan Bacaan / Referensi Siswa


Lampiran 2

21. Bahan Bacaan / Referensi Guru


Lampiran 3

22. Materi/Kegiatan Pengayaan bagi Peserta Didik dengan Capaian Tinggi


Materi/ kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik dengan pencapaian ketuntasan
yang tinggi dan diatas rata-rata kelas agar peserta didik tersebut dapat mengembangkan
kompetensinya pada kegiatan pembelajaran ini.
Bentuk pengayaan:
1. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.
23. Materi/Kegiatan Remedial untuk Peserta Didik yang Kesulitan Belajar
Kegiatan/ materi remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam
pencapaian ketuntasan belajar.
Kegiatan remidial diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika peserta didik belum tuntas mencapai 50% atau lebih, maka akan diulangi pembelajaran
dengan materi yang sama
2. Jika peserta didik yang tidak tuntas dibawah 50% maka dapat diberikan pengulangan materi
pokok yang belum tuntas
3. Jika pengulangan materi sudah selesai maka peserta didik diberikan kesempatan
mengerjakan tes
24. Glosarium
Seni : karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa
Rupa : seni pahat dan seni lukis
Pengorganisasian : proses, cara, perbuatan untuk mengorganisasi
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….
LAMPIRAN I
LAMPIRAN I

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama : ........................................................................................
Kelas : ........................................................................................
Materi : ........................................................................................
Hari/ Tanggal : ........................................................................................

No Soal/ Pertanyaan
`1 Apa yang kamu ketahui tentang seni rupa?

2 Apa saja contoh karya seni rupa yang masih berkembang dalam kehidupan masyarakat?

3 Apa saja contoh karya seni rupa dalam masyarakat yang memiliki makna simbolik dalam
kehidupan?

4 Mengapa dalam pembuatan karya seni rupa perlu memahami situasi dan kondisi masyarakat?
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II

DASAR-DASAR SENI RUPA

A. Pengertian Seni Rupa


Menurut Soedarso (1988), kata “Seni” yang sudah lazim digunakan di Indonesia mempunyai makna
yang dekat dengan istilah l‟arte (Italia), l‟art (Perancis), el arte (Spanyol) dan art (Inggris) yang berasal darikata
ars dalam bahasa Latin (Roma) yang berarti kemahiran, ketangkasan dan keahlian.
Sedangkan kata Artes memiliki arti orang-orang yang memiliki. kemahiran atau ketangkasan. Bangsa Yunani
kuno menggunakan istilah techne untuk pengertian kemahiran. Istilah ini sekarang kita kenal dengan perkataan
“teknik”. Menurut Aristoteles, techne berarti kemampuan untuk membuat atau mengerjakan sesuatu disertai
dengan pengertian yang betul tentang prinsip- prinsipnya (Soedarso, 1988: 18).
Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu: (a) seni
sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia (human
activity.
Pengertian seni rupa dalam arti sempit adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman
hidup dan kesadaran artistiknya yang melibatkan intuisi, kepekaan inderawi dan rasa, kemampuan intelektual
kreativitas serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya seni rupa yang memiliki fungsi personal atau sosial
dengan menggunakan berbagai media.
Peran seni dalam kehidupan manusia terus berkembang dan berubah, seni yang semula menyatu
dalam nilai-nilai kepercayaan dan agama kemudian berkembang menjadi kebutuhan pragmatis dan ekspresi
individual. Sepanjangsejarah kehidupan manusia peranan seni sangat nyata, seni memiliki fungsi individual dan
fungsi sosial yang sangat nyata. Seni dalam kaitannya dengan fungsi individual dipahami sebagai ungkapan
pikiran dan pengalaman jiwa terdalam yang diekspresikan dan dikomunikasikan melalui medium tertentu serta di
dalamnya terkandung nilai estetis, etis dan kemanusiaan. Aktivitas seni rupa dalam hal ini bersifat subjektif,
individual, spiritual dan kreatif yang diungkapkan dalam wujud lukisan, patung, seni grafis, kriya batik, tenun dan
karya seni lainnya.
Peran seni dalam kehidupan manusia terus berkembang dan berubah, seni yang semula menyatu
dalam nilai-nilai kepercayaan dan agama kemudian berkembang menjadi kebutuhan pragmatis dan ekspresi
individual. Sepanjangsejarah kehidupan manusia peranan seni sangat nyata, seni memiliki fungsi individual dan
fungsi sosial yang sangat nyata. Seni dalam kaitannya dengan fungsi individual dipahami sebagai ungkapan
pikiran dan pengalaman jiwa terdalam yang diekspresikan dan dikomunikasikan melalui medium tertentu serta di
dalamnya terkandung nilai estetis, etis dan kemanusiaan. Aktivitas seni rupa dalam hal ini bersifat subjektif,
individual, spiritual dan kreatif yang diungkapkan dalam wujud lukisan, patung, seni grafis, kriya batik, tenun dan
karya seni lainnya.
Fungsi seni rupa dalam pendidikan pun berbeda dengan fungsi seni rupa dalam kerja profesional. Seni
rupa untuk pendidikan difungsikan sebagai media untu membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik, baik fisik (perkembangan motorik atau skill) maupun mental (intelek, emosi, imajinasi, ekspresi dan kreasi).
Sedang seni dalam kerja profesional difungsikan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang keahliannya
secara profesional. Fungsi seni rupa dalam pendidikan pun berbeda dengan fungsi seni rupa dalam kerja
profesional. Seni rupa untuk pendidikan difungsikan sebagai media untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik, baik fisik (perkembangan motorik atau skill) maupun mental (intelek, emosi,
imajinasi, ekspresi dan kreasi). Sedang seni dalam kerja profesional difungsikan untuk meningkatkan
kemampuan dalam bidang keahliannya secara profesional.

B. Unsur-Unsur Seni Rupa


Unsur-unsur rupa pada karya seni rupa merupakan komponen yang membentuk kesatuan struktur rupa
yang utuh sesuai dengan karakteristik jenis karya seni rupa.
1. Garis
Garis ialah unsur visual yang merupakan rangkaian titik-titik yang berciri lurus, mendatar, tegak,
diagonal/miring, lengung, bersilang, sejajar, zig zag, spiral dan gelombang. Tiap jenis garis memiliki sifat yang
berbeda ketika diterapkan dalam sebuah komposisi. Garis lengkung dan bergelombang memiliki karakter
visual yang lebih luwes dan dinamis jika dibandingkan dengan garis tegak, mendatar dan zig-zag. Unsur garis
pada karya seni rupa dua dimensi hadir dalam wujud goresan atau tarikan garis dari media seni rupa yang
digunakan.
. Ragam jenis dan karakter garis
2. Tekstur
Tekstur ialah sifat permukaan dari suatu bahan penunjang pameran, seperti misalnya: halus, kasar, licin, dan
lain sebagainya termasuk pula unsur hiasan atau ukiran pada permukaan tersebut, berikut ini contoh beragam
tekstur.

Ragam corak tekstur kasar, licin, berbulu, dan sebagainya

3. Warna
Warna ialah unsur visual pada karya seni rupa yang memiliki karakter tersendiri yang mempengaruhi tampilan
visual karya seni rupa secara keseluruhan. Aneka komposisi warna dapat dikembangkan melalui perpaduan
warna-warna primer atau sekunder, perpaduan gradasi warna, perpaduan intensitas warna yang berbeda dan
sebagainya, seperti berikut ini:
 perpaduan warna primer

 perpaduan warna sekunder


 gradasi warna biru ke putih (monokromatik)

 komposisi warna analog

 komposisi warna kontras

4. Bentuk ialah unsur visual pada karya seni rupa yang bersifat dua dimensi atau tiga dimensi. Efek visual ini
dapat ditimbulkan melalui perpaduan unsur warna, tekstur dan volume yang berbeda. Bentuk tiga dimensi
dapat berupa bentuk berongga (misalnya: bola, kaleng dan kardus) dan bentuk padat (misalnya: es batu dan
balok kayu).Kemudian bentuk engulanganpengulangan bentuk dapat digunakan untuk menciptakan irama
yang mengesankan dalam menciptakan keserasian.

5. Proporsi ialah perbandingan ukuran tiap bentuk dari karya seni rupa dan sarana penunjang kegiatan
pameran. Proporsi merupakan salah satu unsur pembentuk keharmonisan dalam penataan komposisi karya
seni rupa. Proporsi menjadi prinsip utama yang perlu Anda perhatikan dalam membuat gambar model,
gambar bentuk, mematung, dan desain produk.
6. Ruang ialah unsur rupa yang membentuk karya seni rupa sehingga memiliki ciri tiga (3) dimensi dan volume.
Ruang dalam karya seni rupa dua dimensi terbentuk dari susunan beberapa garis yang membentuk bidang.

C. Prinsip Pengorganisasian Unsur-Unsur Seni Rupa


1. Prinsip Mengarahkan
a. Repetisi/Pengulanagan
Repetisi merupakan pengulangan dengan kesamaan bentuk dan atau warna pada semua
unsur rupa yang digunakan, prinsip pengulangan ini paling sederhana dan paling mendasar
serta paling mudah diterapkan, akan tetapi hasilnya seringkali monoton dan cenderung
menjemukan, oleh karena itu diperlukan variasi agar hasil karya yang dihasilkan harmonis dan
menarik. Pengulangan ada dua macam yaitu pengulangan teratur menerapkan unsur sama
dalam segala hal dan pengulangan tak teratur ada variasi gerak, arah, susunan yang berbeda
sehingga tidak monoton
b. Oposisi/Selang-seling
Hubungan pengulangan dengan perbedaan ekstrim, menerapkan secara selang seling dua
jenis unsur rupa yang berbeda dang susunan secara bergantian hasilnya kontras karena
perbedaan unsur yang disusun. Perbedaan unsur bisa berwujud bidang, bentuk, warna dan
lainnya.

c. Transisi
Transisi merupakan penngulangan dengan perubahanperubahan dekat dari satu kondisi ke
kondisi yang lain atau variasi beberapa unsur rupa yang digunakan untuk memperoleh susunan
yang harmonis. Harmoni dapat tercapai dengan perubahan yang dekat, halus tanpa disadari
mengarahkan perubahan tampilan satu unsur, beberapa unsur atau semua unsurnya.

d. Gradasi
Tanpa kita sadari tingkatan atau gradasi sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari,
tingkatan tinggi rendah, besar kecil dan lainnya. Tingkatan merupakan ciri khas prinsip gradasi.
Tingkatan adalah satu perubahan ke perubahan berikutnya dari sebuah unsur. Karena
merupakan tingkatan maka unsur tersebut sama dalam segala hal kecuali ukuran pada unsur
garis, ruang, dan bentuk, dan value dalam warna. Untuk membuat gradasi diperlukan lebih dari
dua tingkatan

e. Irama/Ritme/Keselarasan
Irama merupakan susunan gerakan dari unsur rupa yang mengalir runtut, teratur, terus
menerus. Kesan gerakan itu mungkin mengalir bergelombang, putus-putus, zig-zag dan
sebagainya. Irama akan lebih kuat efeknya bila dilakukan secara berulang. Irama dalam seni
rupa dapat dianalogikan dengan irama dalam seni musik. Unsur seni seperti garis, bentuk,
warna, arah, tekstur, dan lainnya dikelompokkan, dibesarkan dikecilkan disusun dalam suatu
bidang agar irama dan hasil karya yang dihasilkan harmonis

2. Prinsip Memusatkan
a. Konsentrasi
Unsur-unsur yang dapat diterapkan dengan prinsip ini hanya garis, ruang dan bentuk,
sedangkan tekstur dan warna hanya mendukung efektifitasnya. Prinsip ini merupakan susunan
dari perkembangan satu bentuk dapat geometris atau organis. yang memiliki satu pusat.
b. Kontras
Dalam seni rupa, kontras digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang tidak sama atau untuk
tujuan fokus perhatian. Jika kontras digunakan secara bijaksana akan menghasilkan susunan
unsur yang menarik, tapi sebaliknya jika terlalu banyak kontras dapat menyebabkan susunan
menjadi kacau.

c. Penekanan
Penekanan sebagai salah satu prinsip yang memusatkan perhatian karena terlihat berbeda
dengan yang lainnya mendominasi karena kontras dibandingkan dengan yang lainnya, kata lain
yang memiliki makna yang sama antara lain :'centre of interest' Focal point, eya cather,
emphasis, eye pathway.
Komposisinya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengelompokan bentuk,
memberikan warna dan ukuran yang berbeda dari sekitarnya, memberikan hiasan atau motif
sehingga perhatian tertuju kepada tempat yang ingin ditonjolkan.
3. Prinsip Menyatukan
a. Proposi
Proporsi merupakan hasil dari hubungan perbandingan antara jarak, jumlah, tingkatan, dan
bagian. satu bagian dengan bagian lain dan keseluruhan dalam suatu susunan. Sebuah karya
seni rupa dikatakan berhasil jika unsur unsurnya disusun berdasarkan suatu proporsi.
Pada dasarnya proporsi dapat dilihat dari empat tingkatan, yaitu :
1) Di dalam satu bagian, seperti perbandingan antara panjang dan lebar.
2) Di antara bagian-bagian, perbandingan antara satu bentuk dengan bentuk lainnya dalam
satu susunan.
3) Bagian dengan keseluruhan, perbandingan antara bentukbentuk dalam susunan dengan
keseluruhannya.
4) Keseluruhan dengan sekitarnya, perbandingan antara seluruh susunan dengan apa yang
ada disekitarnya

b. Keseimbangan
Ada tiga jenis keseimbangan yaitu: keseimbangan mendatar, keseimbangan tegak lurus dan
keseimbangan radial.
1) Keseimbangan mendatar yang disusun mengikuti arah garis mendatar
2) Keseimbangan tegak lurus, keseimbangan tegak lurus disusun mengikuti posisi garis vertikal
3) Keseimbangan memancar/radial keseimbangan radial mengikuti arah garis ke segala arah
bagan

Tipe keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan
informal atau asimetris.
1) Keseimbangan Simetris
Dalam keseimbangan formal, kedua bagian dari pusat keseimbangan identik dalam segala
hal satu dengan lainnya. Keseimbangan ini lebih mudah dicapai, tetapi sifatnya lebih Statis.

2) Keseimbangan Asimetris
sedang pada keseimbangan informal atau asimetris bagian bagian di sebelah pusat
keseimbangan berbeda tetapi dapat memberikan perasaan kesetaraan. Tentu hal ini
memerlukan interaksi yang lebih rumit di antara unsur yang disusun. Hasilnya lebih dinamis

 KESATUAN
Kesatuan (unity) merupakan salah satu prinsip seni rupa ,karya seni atau desain perlu adanya
kesatuan agar menyatu tidak tercerai berai.

Kesatuan dapat terwujud dengan beberapa pendekatan yaitu :


 Menyusun objek berdasarkan kesamaan-kesamaan, kesamaan bisa berdasarkan unsur rupa,
unsur raut/bentuk,unsur warna
 Berdasarkan kemiripan-kemiripan total unsur rupa, unsur raut/bentuk, unsur warna
 Penyelarasan-penyelarsan atau penyelarsan unsur raut, unsur warna, dengan cara neutralizing,
mixing, glassing, texturing, greying, gradasi warna

D. Klasifikasi Seni Rupa


Berdasarkan fungsi, seni rupa dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu: (1) seni murni,
(2) seni terapan (kriya dan desain) dan (3) seni media baru.
1. Seni Rupa Murni
Seni murni adalah suatu konsep atau bentuk seni yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
fungsi ekspresi melalui berbagai medium dalam wujud dua dimensi atau tiga dimensi. Sebagai
contoh: karya lukis, patung, seni fotografi, seni grafis merupakan karya seni murni karena dalam
penciptaannya mengutamakan unsur gagasan dan kebebasan ekspresi, perasaan/emosi dan
imajinasi dari seniman/seniwati.
a. Seni Lukis
Menurut Soedarpo, Sp (1990: 11) melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau
permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan
ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
b. Seni Patung
Menurut Encyclopedia Britannica seni patung adalah seni yang menggambarkan objek hasil
pengamatan atau hasil imajinasi dalam wujud material padat bersifat 3 (tiga) dimensi.
Ragam seni patung ditinjau dari bentuk, wujud dan jenis patung, dapat dibedakan menjadi tiga:
1) Patung Imitatif (Realis/Representatif), 2) Patung Non- Figuratif (Abstrak). 3) Patung
Deformatif. Penciptaan beragam seni patung tersebut dilatarbelakangi oleh fungsi yang berbeda,
yaitu: 1) Patung sebagai fungsi personal, 2) Patung sebagai fungsi sosial, 3) Patung sebagai
fungsi estetik.
Berdasarkan fungsi pembuatannya, seni patung ada 3 macam, yaitu: sebagai fungsi personal,
patung sebagai fungsi sosial, patung sebagai fungsi estetik.
c. Seni Grafis
Istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak. Kata „grafis‟ berasal dari bahasa Yunani
„graphein‟ yang berarti menulis dan mencetak. Sedang dalam bahasa Inggris disebut graph
atau graphic yang berarti dapat membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores

2. Seni Terapan
Karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang berkaitan dengan
fungsi komunikasi, fungsi pakai dan fungsi hias. Seni terapan terbagi dua yakni Desain dan Kriya.
Sebagai contoh: (1) Desain grafis, desain tekstil dan desain perhiasan dapat digolongkan sebagai
karya seni rupa terapan dengan fungsi komunikasi dan fungsi pakai; (2) Kriya keramik, kriya kayu,
kriya logam, kriya tekstil, kriya kulit yang digolongkan sebagai karya seni rupa terapan dengan fungsi
pakai dan fungsi hias.
a) Desain Grafis
Desain grafis adalah kegiatan kreatif untuk menciptakan karya seni yang fungsional dan estetis
untuk berbagai jenis media yang proses komunikasinya tidak hanya mengandalkan teks, tetapi
cenderung lebih banyak menggunakan unsur visual.
Desain grafis menghasilkan produk visual seperti : brosur, tata letak majalah, cover buku, logo,
antar muka website, antarmuka aplikasi ponsel, dan sebagainya (http://serupa.id)
Contoh karya desain poster lingkungan

Contoh karya desain sampul majalah

b) Desain Tekstil
Desain Tekstil adalah rancangan corak, motif dan warna pada produk tekstil, baik pada
permukaan kain (bukan rajutan) atau struktur kain (hasil rajutan/tenunan yang diciptakan dengan
memperhatikan aspek bahan dan teknik, fungsi, komposisi, segi estetik, selera konsumen serta
pemasarannya. Teknik yang umum digunakan pada pembuatan desain permukaan adalah
teknik sablon, batik, ikat celup dan sulam. Sedangkan untuk desain stuktur digunakan teknik
anyam, macramé, dan tenun. Masing-masing teknik memiliki keunikan ciri estetik yang berbeda.
Contoh karya tenun

Contoh karya batik Karya : batiktulismas, 2018

c) Desain Produk
Desain Produk adalah proses kreasi suatu karya seni terapan yang terintegrasi dengan segala
bentuk aspek kehidupan manusia dari masa ke masa. Karya desain produk merupakan paduan
hasil imajinasi dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi manusia
dengan melibatkan unsur estetika dan teknologi yang dinamis dan memiliki pola tertentu dalam
perkembangannya.
Contoh karya desain produk Karya : PT. Inti Prima Karya

3. Seni Media Baru


Seni media baru (new media art) adalah istilah yang merujuk pada aktivitas kreatif mengelola
kegiatan seni visual dengan dukungan dari teknologi digital. Seni media baru dikategorikan sebagai
seni kontemporer dan termasuk dalam gerakan seni Pascamodernisme bila ditinjau secara kronologi
kemunculannya dan teknologi media baru sebagai medium yang digunakan (www.uoc.edu).
Seni media baru sendiri bentuknya cenderung hiperteks dan bersifat multimedia. Termasuk di
antaranya adalah seni digital, grafika computer, animasi komputer, seni virtual, seni interakktif, video
art, dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, media baru terpengaruh oleh interaksi sosial dan
budaya sehingga menciptakan medium baru yang menjadi tempat interaksi berbagai macam nilai
dan budaya, termasuk nilainilai seni atau artistik.

Contoh karya seni instalasi, Judul Karya : Berjuang untuk Kemanusiaan Melalui Seni
Karya: Harsono, 2019
Contoh karya street art
Sumber Judul Karya: Jakarta Kelebihan Beban Karya: The Popo, 2017

E. Proses Produksi Karya Seni Rupa


1. Bahan, Teknik, dan Prosedur Berkarya Seni Lukis
Dalam proses berkarya seni lukis memerlukan pemahaman tentang jenis, bahan, alat, teknik, dan
prosedur berkarya. Media berkarya seni lukis meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam
pilihan alat, bahan, dan media digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. Media
berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
 Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
a) Cat
Ada tiga jenis cat yang biasa digunakan dalam seni lukis
1) Cat air (barbasis air)
Cat air, jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang
bersifat plakat. Bahan utama cat airberupa pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang
dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah
kekentalan dan daya rekat pigmen warna.

2) Cat Minyak
Cat minyak yaitu cat warna yang terbuat dari pigmen warna yang dicampur dengan media
minyak. Berbeda dengan cat air yang mudah cepat mengering, namun cat minyak
membutuhkan waktu untuk pengeringannya. Cat minyak ini memberi efek cerah serta
memberikan tesktur yang sangat bagus, kelemahan cat minyak ini pada aroma yang
menyengat. Cat minyak biasanya dikemas bentuk tube timah dalam bentuk pasta yang dalam
pemakainya dicampur dengan lijn-olie sebagai pengencer.
3) Cat Akrilik
Cat akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai
macam pigmen kem ditambahkan kedalam emulsi polimer akrilik untuk mendapatkan berbagai
warna cat yang berbeda.

b) Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk berkarya dengan medium seni lukis. Jenis dan
bentuk kuas beragam dari bentuk, ukuran, serta harga yang sangat bervariasi. Pemilihan kuas
tergantung dari jenis goresan yang kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar
dipakai untuk bahan cat minyak, sedangkan kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung
runcing dipakai untuk bahan cat air.
c) Pisau Palet
Terbuat dari alumunium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga
untuk membuat efek-efek goresan.Bentuknya dan ukurannya tersedia berbagai jenis, runcing,
lebar, dan bulat.

d) Palet
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Palet memiliki berbagai jenis
dan ukuran. Untukmediaseperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat
air, sedangkan bentuk palet cat minyak berbentuk datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.

e) Kanvas
Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvas
menggunakan bahan linen atau bahan katun.
 Teknik dan Prosedur Berkarya Seni Lukis:
1) Teknik Cat Air
2) Teknik Mozaik
3) Teknik Lukis Kaca
4) Teknik Lukisan Batik

 Prosedur dalam Berkarya Seni Lukis


1) Memunculkan Gagasan
2) Membuat Sketsa
3) Menentukan Media (Alat dan Bahan)
4) Menetukan Teknik Berkarya Seni Lukis
5) Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan

Temanggung, Juli 2023


Mengetahui
Kepala SMK Negeri Pringsurat Waka Kurikulum, Guru Mata Pelajaran
Temanggung

Nur Widodo, S.Pd. Hermawan W, S.Pd.


Sarwono, S.Pd., M.Si NIP. 19710617 200604 1 005 NIP. 19840602 202221 1 011
NIP. 19660212 199109 1 003

Anda mungkin juga menyukai