Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Indeks Massa Tubuh dan Kebugaran Jasmani Yang Berhubungan Dengan Kesehatan”
dengan tepat waktu.

Makalah “Indeks Massa Tubuh dan Kebugaran Jasmani Yang Berhubungan Dengan Kesehatan”
disusun guna memenuhi tugas pada Mata Kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Selain itu, kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang apa saja indeks massa
tubuh dan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Burhan Hambali, M.pd selaku
Dosen dari mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 29 Oktober 2020

Penulis
2.2,4 Tes dan Pegukuran Kebugaran Jasmani

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah suatu tolak ukur untuk mengukur tingkat
kebugaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes yang menjadi salah satu tolak ukur dalam
mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak yang digolongkan sesuai dengan umur anak tersebut. Tes
kebugaran jasmani indonesia atau yang biasa disebut dengan tkji terbagi dalam 4 golongan instrumen
tes yang dibedakan sesuai dengan golongan umur yaitu:
1) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 6-9 tahun
2) tes kesegaran jasmani indonesia (tkji) 10-12 tahun dan
3) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 13-15 tahun
4) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 16-19 tahun
Sesuai dengan tolak ukur kesegaran jasmani, maka tolak ukur ini hanya berlaku untuk mengukur
kesegaran jasmani anak sesuai dengan golongan umur tersebut. Dengan demikian tolak ukur ini tidak
berlaku untuk mengukur kesegaran jasmani bagi mereka yang tidak termasuk kelompok umur tersebut.
Pusat kebugaran jasmani dan rekreasi menyusun rangkaian tes yang diberi nama tes kebugaran
jasmani indonesia (TKJI) yang kategorinya dikelompokan menjadi empat kelompok:
Umur 6 s/d 9 tahun
Umur 10 s/d 12 tahun
Umur 13 s/d 15 tahun
Umur 16 s/d 19 tahun
Kategori dengan membedakan juga jenis kelamin dimana kategori putra dan putri. TKJI
merupakan battery test dalam metode diskusi dan simulasi sampel diberikan materi sebagai
berikut :
1. Sprint
Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan. Kategori jarak yang harus ditempuh
oleh masing-masing kelompok umur berbeda. Jarak tempuh sprint dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 1
Jarak Tempuh Tes Lari cepat
(Nurhasan,2013:64)

Tabel 1.2
Norma Penilaian Tes Lari cepat
(Nurhasan,2013:65)
2. Pull-up
Pull-up bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu. Untuk penilaian
kelompok umur 06 09 tahun dan umur 10 12 tahun melakukan pull-up selama 60 detik dengan
penilaian. Dalam diskusi mahasiswa harus memahami betul tentang pelaksanaan tes ini. Adapun
kategori tes pull up dapat dilihat pada tabel di halaman sembilan

Tabel 2
Ketegori Tes Pull Up Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
(Nurhasan,2013:66)
3. Sit-Up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Kelompok umur 6-9 tahun
dan 10-12 tahun melakukan selama 30 detik dengan kriteria penilaian tertera pada tabel tiga.
4. Vertical jump
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran papan sekala selebar 30 cm dan
panjang 150 cm, dimana jarak antara garis sekala satu dengan yang lainnya masing- masing 1 cm.
Papan sekala ditempelkan di tembok dengan jarak sekala nol(0) dengan lantai 150 cm. Pertama
berdiri menyamping papan sekala dengan mengangkat tangan keatas ukur tinggi yang didapat,
kemudian lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali, tiap lompatan dicatat tinggi yang
diperoleh kemudian ambil yang terteinggi, selisih antara raihan tertinggi dengan pengukuran yang
pertama saat tidak melompat adalah hasil vertical jump. Adapun kriteria penilaian tes vertical jump
terdapat pada tabel empat.

Tabel 3
Kategori Tes Sit Up Berdasarkan Usia dan jenis Kelamin
(Nurhasan,2013:68)
Tabel 4
Kategori Tes Vertical Jump Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
(Nurhasan, 2013:70)

5. Lari jarak sedang


Lari jarak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung, dan pembuluh darah. Jarak
yang ditempuh bergantung pada kelompok umur masing- masing. Adapun lari jarak tempuh dapat di
lihat pada halaman sebelas

Tabel 5
Jarak Tempuh Lari Berdasarkan Kelompok Umur
(Nurhasan, 2013:72)
Tabel 5.1
Norma Penilaian Lari Jarak Sedang
(Nurhasan,2013:73)

Setelah selesai melakukan kegiatan diskusi mahasiswa melakukan simulasi tes kebugaran dengan
cara sebagian menjadi tester dan sebagian menjadi sampel. Untuk kreteria kategori kebugaran kita
harus menjumlahkan semua nilai dari lima item tes tersebut kemudian cocokan dengan tabel enam
di bawah ini:
Tabel 6
Norma Tes Kebugaran Jasmani
(Nurhasan,2013:74)
 SARAN

1. Indeks massa tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang
yang didapatkan dari perbandingan berat dan tinggi badan. Maka itu, setiap orang harus
menghitung berapa nilai IMT-nya agar tahu status gizi tubuhnya normal atau tidak.
2. Bagi pihak sekolah agar lebih memantau dan mengontrol status Indeks Massa Tubuh setiap
peserta didik, agar berperilaku hidup sehat tidak hanya dilakukan dan diterapkan pada saat di
rumah tetapi pada saat di sekolah juga.
3. Bagi orang tua agar memperhatikan pola makan yang sehat agar peserta didik tetap memiliki
Indeks Massa Tubuh (IMT) normal atau ideal karena jika memiliki IMT berlebih akan
cenderung banyak memiliki beberapa penyakit, dan pola kegiatan yang dilakukan siswa tidak
hanya sebatas kegiatan di sekolah saja tetapai melakukan kegiatan yang positif seperti
berolahraga dan lain-lain.
4. Bagi siswa agar selalu menjaga kesegaran jasmaninya dengan cara membiasakan bergerak
ringan seperti jalan-jalan, jogging, bermain dengan teman, dan lain sebagainya.
5. Bagi guru dan sekolah agar memantau perkembangan kesegaran jasmani peserta didiknya
secara periodik, sehingga keadaan kesegaran jasmani selalu terpantau dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai