Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen pendidikan
Disusun Oleh
Rahmawati (2282200004)
Rosdiana Putri Pratama (2282200008)
Farah Amalia Arnaz (2282200019)
Rimaycha Tiara Salcha (2282200028)
Umar Said (2282200060)
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, masukan dan kritik. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan baik. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah dan kepada para
pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat masih jauh
dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami selalu menantikan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar ke depannya makalah yang kami buat menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terutama bagi kita
semuanya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK
Ilmu kimia merupakan cabang ilmu yang bersifat abstrak dengan level sub
mikroskopis yang tinggi karena berkaitan dengan suatu unsur dan senyawa serta
perubahannya. Dengan begitu, diperlukan pembelajaran yang dapat mengasah
kemampuan siswa sehingga siswa dapat menjelaskan adanya keterkaitan ilmu
kimia dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui kegiatan praktikum atau
eksperimen di dalam laboratorium. Namun, nyatanya tidak semua laboratorium
kimia di sekolah telah memenuhi standar sarana dan prasarana yang telah
ditetapkan dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk SD/MI, SMP, MTs, SMA/MA. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas sarana dan prasarana Laboratorium SMA di Provinsi Banten,
mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana Laboratorium SMA di
Provinsi Banten, dan mengetahui standar sarana dan prasarana Laboratorium satuan
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Banten. Penelitian ini
dilakukan dengan observasi menggunakan teknik wawancara dan angket sebagai
instrumentasi pengambilan data di dua sekolah, yakni SMA Negeri 6 Kota Serang
dan SMAN 1 Bandung. Berdasarkan angket yang telah disebar dan perhitungan
yang telah disesuaikan dengan pedoman Permendiknas No.24 Tahun 2007, dapat
disimpulkan bahwa sekolah tersebut tidak memenuhi standar sarana dan prasarana
yang baik menurut Permendiknas meskipun SMAN Kota Serang mendapat nilai
yang lebih tinggi dibandingkan SMAN Kabupaten Serang.
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Ketersediaan
Sarana dan prasarana sekolah hendaknya selalu ada pada saat
dibutuhkan untuk mendukung proses pendidikan secara optimal.
2. Kemudahan
Sarana dan prasarana sekolah hendaklah mudah untuk diakses untuk
mempermudah proses belajar mengajar.
3. Kegunaan
Sarana dan prasarana sekolah hendaknya saling mendukung satu dengan
yang lainnya agar proses belajar mengajar tidak terkendala.
4. Kelengkapan
Sarana dan prasarana sekolah hendaknya tersedia dengan lengkap
sehingga proses pembelajaran tidak terganggu. Kelengkapan sarana dan
prasarana juga dapat mempengaruhi akreditasi sekolah.
5. Kebutuhan peserta didik
Sarana dan prasarana sekolah hendaknya mampu memenuhi kebutuhan
peserta didik yang beragam.
6. Ergonomis
Sarana dan prasarana sekolah hendaknya dirancang dalam konsep
ergonomis sehingga mendukung proses belajar dan mengajar yang
sesuai dengan konsep kenyamanan.
7. Masa pakai
6
BAB III
METODE RISET
A. Metode Penelitian
C. Instrumen Penelitian
Setiap pilihan jawaban akan diberikan skor dengan aturan yang sudah dibuat
oleh peneliti menggunakan skala bertingkat (rating halic) yaitu:
1. Skor 5 = (Memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 dengan
kondisi baik)
2. Skor 4 = (Memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 dengan
kondisi kurang baik)
3. Skor 3 = (Memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 dengan
kondisi tidak baik)
4. Skor 2 = (Tidak memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007
tetapi alatnya ada)
5. Skor 1 = (Alat tidak ada sarana dan prasarana)
Berikut merupakan analisis data yang digunakan pada setiap kategori
indikator yaitu :
1. Perabotan
1x8x1=8
1 x 8 x 2 = 16
1 x 8 x 3 = 24
1 x 8 x 4 = 32
1 x 8 x 5 = 40
Tabel 1. Rentang Kategori Indikator Perabotan
No Rentang Hasil
1. 33 – 40 Sangat baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor 24
tahun 2007
2. 25 – 32 Cukup baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor 24
tahun 2007
3. 17 – 24 Kurang baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor 24
tahun 2007
4. 8 – 16 Tidak baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor 24 tahun
2007
11
2. Peralatan Pendidikan
1 x 35 x 1 = 35
1 x 35 x 2 = 70
1 x 35 x 3 = 105
1 x 35 x 4 = 140
1 x 35 x 5 = 175
Tabel 2. Rentang Kategori Indikator Peralatan Pendidikan
No Rentang Hasil
1. 141 – 175 Sangat baik, jika berpedoman pada permendiknas
nomor 24 tahun 2007
2. 106 – 140 Cukup baik, jika berpedoman pada permendiknas
nomor 24 tahun 2007
3. 71 – 105 Kurang baik, jika berpedoman pada permendiknas
nomor 24 tahun 2007
4. 35 – 70 Tidak baik, jika berpedoman pada permendiknas
nomor 24 tahun 2007
3. Media Pendidikan
1x1x1=1
1x1x2=2
1x1x3=3
1x1x4=4
1x1x5=5
Tabel 3. Rentang Kategori Indikator Media Pendidikan
No Rentang Hasil
1. 4–5 Sangat baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor
24 tahun 2007
2. 3 Cukup baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor
24 tahun 2007
12
4. Peralatan Lainnya
1x5x1=5
1 x 5 x 2 = 10
1 x 5 x 3 = 15
1 x 5 x 4 = 20
1 x 5 x 5 = 25
Tabel 4. Rentang Kategori Peralatan Lainnya
No Rentang Hasil
1. 21 – 25 Sangat baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor
24 tahun 2007
2. 16 – 20 Cukup baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor
24 tahun 2007
3. 11 – 15 Kurang baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor
24 tahun 2007
4. 5 – 10 Tidak baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor
24 tahun 2007
13
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Indikator Perabotan
Tabel 5. Hasil Perolehan Skor Pada Indikator Perabotan di SMAN
Kota
27. 1 2
responden
28. 1 2
responden
29. 1 5
responden
30. 1 1
responden
31. 1 4
responden
32. 1 2
responden
33. 1 5
responden
34. 1 2
responden
35. 1 2
responden
36. 1 5
responden
37. 1 5
responden
38. 1 5
responden
39. 1 2
responden
40. 1 1
responden
41. 1 5
responden
42. 1 2
responden
43. 1 2
responden
Total 91
Berdasarkan hasil survey di atas, peralatan yang terdapat di
laboratorium SMAN Kota menunjukkan perolehan skor 91 yang artinya
“kurang baik, jika berpedoman pada permendiknas nomor 24
tahun 2007”. Dalam laboratorium tersebut peralatan yang memenuhi
rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 dengan kondisi baik dengan
point 5 yaitu pada alat destilasi, centrifuge, pembakar spirtus,
kalorimeter tekanan uap, tabung reaksi, rak tabung reaksi, dan tabel
18
18. 1 2
responden
19. 1 2
responden
20. 1 2
responden
21. 1 2
responden
22. 1 2
responden
23. 1 2
responden
24. 1 5
responden
25. 1 5
responden
26. 1 1
responden
27. 1 1
responden
28. 1 4
responden
29. 1 1
responden
30. 1 1
responden
31. 1 2
responden
32. 1 2
responden
33. 1 2
responden
34. 1 2
responden
35. 1 2
responden
36. 1 2
responden
37. 1 2
responden
38. 1 2
responden
39. 1 2
responden
20
40. 1 1
responden
41. 1 5
responden
42. 1 5
responden
43. 1 2
responden
Total 84
Sementara, hasil survey peralatan yang terdapat di laboratorium SMAN
Kabupaten menunjukkan perolehan skor 84 yang artinya “kurang baik,
jika berpedoman pada permendiknas nomor 24 tahun 2007”. Dalam
laboratorium tersebut peralatan yang memenuhi rasio permendiknas
nomor 24 tahun 2007 dengan kondisi baik dengan skor 5 yaitu pada kaca
arloji, corong pisah, tabel periodik unsur dan model molekul. Kemudian,
peralatan yang memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007
dengan kondisi kurang baik dengan skor 4 yaitu pada botol zat, pipet
tetes, batang pengaduk dan pH meter. Peralatan yang tidak memenuhi
rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 tetapi alatnya ada dengan skor
2 ditunjukkan pada peralatan jenis gelas kimia 50 mL; 150 mL; 250 mL;
500 mL; 1000 mL; dan 2000 mL, labu erlenmeyer, labu takar, pipet
seukuran, corong, mortar, botol semprot, gelas ukur, buret + klem, statif
+ klem, termometer, multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt, pembakar
spiritus, kaki tiga + alas kawat kasa, stopwatch, kalorimeter tekanan uap,
tabung reaksi, rak tabung reaksi, sikat tabung reaksi dan petunjuk
percobaan. Peralatan yang tidak ada di laboratorium dengan skor 1 yaitu
pipet volume, alat destilasi, neraca, centrifuge, barometer dan tabung
centrifuge. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar
peralatan yang terdapat di laboratorium tidak memenuhi rasio
permendiknas nomor 24 tahun 2007 tetapi alatnya ada.
21
49. 1 responden 2
Total 16
Berdasarkan hasil survey di atas terkait perlengkapan lainnya yang
terdapat di laboratorium SMAN Kota menunjukkan perolehan skor 16
yang artinya “Cukup baik, jika berpedoman pada permendiknas
nomor 24 tahun 2007”. Dalam laboratorium tersebut peralatan yang
memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 dengan kondisi
baik dengan point 5 yaitu pada alat pemadam kebakaran dan tempat
sampah. Kemudian, peralatan yang tidak memenuhi rasio permendiknas
nomor 24 tahun 2007 tetapi alatnya ada dengan point 2 yaitu kotak
kontak, peralatan P3K, dan jam dinding. Berdasarkan hal tersebut
menandakan bahwa sebagian besar peralatan yang terdapat di
laboratorium tidak memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007
tetapi alatnya ada.
Tabel 12. Hasil Perolehan Skor Pada Indikator Perlengkapan Lainnya
di SMAN Kabupaten
nomor 24 tahun 2007 dengan kondisi kurang baik dengan skor 4 yaitu
pada alat pemadam kebakaran dan jam dinding. Berikutnya, peralatan
yang memenuhi rasio permendiknas nomor 24 tahun 2007 dengan
kondisi tidak baik dengan skor 3 yaitu pada peralatan P3K dan tempat
sampah. Kemudian, peralatan yang tidak memenuhi rasio permendiknas
nomor 24 tahun 2007 tetapi alatnya ada dengan skor 2 yaitu kotak
kontak. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar
peralatan yang terdapat di laboratorium sudah memenuhi rasio
permendiknas nomor 24 tahun 2007 tetapi dengan kondisi alat kurang
baik dan tidak baik.
5. Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Laboratorium
Dalam pengelolaan aspek pendayagunaan sarana dan prasarana
diperlukan adanya sumber daya manusia yang berperan dalam
pengelolaan sarana dan prasarana. Berdasarkan data hasil angket/survey
diperoleh bahwa pada kedua sekolah tersebut dalam pengelolaannya
terdapat Kepala Laboratorium yang bertugas dalam mengelola seluruh
kebutuhan Laboratorium di SMA tersebut, akan tetapi Kepala
Laboratorium yang bertugas merupakan guru kimia sekolah yang
memiliki jam/jadwal mengajar cukup banyak. Hal tersebut dapat
menjadi hambatan atau kendala yang dapat menghambat jalannya
pengelolaan atau manajamen laboratorium pada sekolah tersebut. Selain
itu, ruangan laboratorium yang sering dialihfungsikan sebagai ruang
kelas dan gudang serta tidak adanya laboran dan teknisi menjadi
hambatan atau kendala dalam mengelola atau manajemen
pendayagunaan sarana dan prasarana laborotorium sekolah terkait,
sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas laboratorium.
Sementara itu, kendala atau hambatan yang dialami sekolah SMAN
Kabupaten dalam pelaksanaan manajemen laboratorium yaitu ruang
laboratorium terkadang dialihfungsikan menjadi ruang kelas karena
kurangnya ruang kelas di sekolah terkait.
6. Penyimpanan Sarana dan Prasarana Laboratorium
24
Dalam penyimpanan sarana dan prasarana, dalam hal ini adalah alat dan
bahan laboratorium kimia sekolah harus dilakukan sesuai dengan SOP
(Standar Operasional Prosedur). Berdasarkan data hasil angket/survey
diperoleh bahwa pada sekolah kota maupun kabupaten tidak memiliki
poster terkait SOP penyimpanan alat dan bahan yang dapat membantu
terstrukturnya penyimpanan sarana dan prasarana laboratorium. Dalam
penyimpanan bahan pada laboratorium kimia sekolah tersebut disimpan
terpisah sesuai dengan sifatnya yang telah memenuhi SOP penyimpanan
bahan, akan tetapi penyimpanan bahan yang mudah meledak dan
terbakar masih belum disimpan pada tempat yang terbuat dari besi,
penyimpanan bahan yang mudah meledak yang disimpan selain pada
tempat yang terbuat dari besi dapat membahayakan dan lebih beresiko.
Untuk pembuangan limbah laboratorium pada sekolah tersebut masih
belum dilakukan sesuai dengan SOP. Pembuangan limbah seharusnya
di simpan dan di buang sesuai dengan SOP, hal tersebut dilakukan salah
satunya adalah untuk menjaga lingkungan sekitar serta menghindari
pencemaran limbah yang mengandung logam berat terhadap lingkungan
sekitar. Berdasarkan deskripsi tersebut, dapat dikatakan bahwa
laboratorium di kedua sekolah tersebut dalam aspek penyimpanan masih
belum memenuhi kualitas yang baik.
7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laboratorium
Pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium yang baik harus
dilakukan secara berkala baik dalam pemeriksaan maupun pembersihan
alat dan bahan. Berdasarkan data hasil angket/survey diperoleh bahwa
pada sekolah kota setiap alat dan bahan yang tersedia dalam
laboratorium diberi kode atau peringatan sebagai informasi alat dan
bahan yang digunakan, pemberian kode di lakukan dengan menyertakan
gambar, tulisan serta peraturan tata tertib penggunaan. Sementara itu,
pada sekolah kabupaten tidak dilakukan pemberian kode atau peringatan
sebagai informasi untuk setiap alat dan bahan laboratorium. Di sekolah
kabupaten dilakukan pembersihan alat laboratorium secara berkala
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Sarana dan Prasarana Laboratorium SMA
Nama Sekolah :
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
B. Peralatan Pendidikan
9 Botol zat Masing-
masing
24 buah/lab
10 Pipet tetes 100 buah/lab
11 Batang pengaduk Masing-
masing
25 buah/lab
12 Gelas kimia, 50 ml, Masing-
150 ml, dan masing
250 ml 12 buah/lab
13 Gelas kimia 500 Masing-
ml, 1000 ml, dan masing 3
2000 ml buah/lab
14 Labu erlenmeyer 25 buah/lab
15 Labu takar Masing-
masing
50, 50, dan 3
buah/lab
16 Pipet volume Masing-
masing
30 buah/lab
17 Pipet seukuran Masing-
masing
30 buah/lab
18 Corong Masing-
masing
30 dan 3
buah/lab
19 Mortar Masing-
masing
6 dan 1
buah/lab
20 Botol semprot 15 buah/lab
21 Gelas ukur Masing-
masing
15, 15,15, 3,
dan 3
buah/lab
22 Buret + klem 10 buah/lab
23 Statif + klem Masing-
masing
10 buah/lab
24 Kaca arloji 10 buah/lab
25 Corong pisah 10 buah/lab
32
Guru
……………………..
33
DRAFT JURNAL
Link drive draft jurnal
https://drive.google.com/drive/folders/1Dtbuw7DuA6pk2SemeUHk1hw6sMehSE
fA?usp=sharing