Kasus Posisi
Kasus Posisi
Perkara yang diputus oleh pengadilan Negeri Majalengka dengan Putusan Nomor
3684/Pdt.G/2016/PA.Mjl. antara Ira Maya Sopha binti Amin Basri melawan Sudarjat bin Wiryo
telah incracht pada 04 April 2017 mengenai perceraian, Pihak yang dimaksud adalah:
1. Para Pihak
a. Pihak penggugat yaitu:
Ira Maya Sopha binti Amin Basri, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan
SLTA, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Majalengka,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
b. Pihak tergugat yaitu:
Sudarjat bin Wiryo umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan
Karyawan Swasta, tempat tinggal semula di Kabupaten Sumedang, sekarang
tidak diketahui alamatnya dengan jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia
dan di Luar Negeri, selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
2. Pokok Perkara
Tergugat dan Penggugat adalah suami istri yang telah melangsungkan
pernikahan di hadapan pegawai pencatat nikah KUA Kecamatan Kadipaten Kabupaten
Majalengka pada tanggal 31 Oktober 2007, sebagaimana tersebut dalam buku kutipan
akta nikah No. 410 / 35/ X/ 2007 tertanggal 31 Oktober 2007. Dari pernikahan
Penggugat dengan Tergugat tersebut telah dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK
PENGGUGAT DAN TERGUGAT umur + 8 tahun. Penggugat dan Tergugat menjalani
rumah tangga terakhir di rumah Orang tua Penggugat di Kabupaten Majalengka, pada
mulanya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan baik, tinggal bersama, hidup
rukun, harmonis sebagaimana layaknya orang yang berumah tangga, namun sejak +
April 2008 sampai dengan sekarang rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak
harmonis, sering diwarnai perselisihan dan pertengkaran, yang antara lain disebabkan
oleh karena :
- Tidak tercukupinya nafkah rumah tangga.
sampai akhirnya Penggugat dan Tergugat pun terhitung sejak + Mei 2016
sampai dengan sekarang telah pisah tempat tinggal, di mana Tergugat telah pergi
meninggalkan penggugat pulang ke rumah orang tua Tergugat dialamat tersebut di atas.
Melihat keadaan tersebut di atas, pada mulanya Penggugat mencoba untuk bersabar
mempertahankan keutuhan rumah tangga, namun akhirnya Penggugat tidak sanggup
dan tidak tahan lagi untuk mempertahankan dan melanjutkan rumah tangga dengan
Tergugat, serta tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun. Sehingga jalan satu-satunya
yang terbaik rumah tangga Penggugat dan Tergugat haruslah diakhiri dengan
perceraian. Penggugat telah berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas,
namun tidak berhasil.