No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
dr. Dicky Kresnadi
BALAI
Rahmanto
KESEHATAN
Letda Laut (K) NRP
LANTAMAL XII
25410/P
Instruksi Kerja
1. Baca instruksi dokter dan minta formulir persetujuan tindakan medis
(untuk perawat) di ruang tindakan dan pelayanan 24 jam.
2. Jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan
dila-kukan.
3. Isi form persetujuan tindakan medik dan pasien diminta untuk
menanda-tanganinya untuk RB.
4. Siapkan alat dan bahan
5. Cuci tangan
6. Pakai sarung tangan
7. Tentukan daerah vena yang akan digunakan.
8. Bersihkan area dari bulu-bulu jika ada.
9. Pasang torniquet.
10. Disinfeksi daerah penusukan.
11. Tusukan jarum Abbocath dengan posisi 45º, lubang jarum
menghadap ke atas dan setelah tampak darah pada pangkal abocath
masukan kanul perlahan lahan dan secara bersamaan jarum
dikeluarkan dengan cara mendorongnya sambil tangan yang lain
menahan kanule tepat ditempat-nya.
12. Lepas torniquet.
13. Hubungkan kanule infuse dengan set infuse dan fiksasi kanule
abocath dengan membalut kain kasa steril.
14. Sesuaikan kecepatan aliran pemberian cairan (tetesan cairan) sesuai
indikasi atau sesuai instruksi dokter.
15. Buang jarum abocath kedalam Safety Box atau kotak atau plabotl.
16. Rapihkan alat-alat.
17. Lepas sarung tangan dan buang dalam sampah infeksius.
18. Cuci tangan petugas
19. Catat pada buku status dan buku register.
6. Unit Terkait 1. Unit Ruang Tindakan
2. Unit Poli Umum
7. Dokumen
Terkait
1. Buku atau kartu status pasien.
2. Buku register Unit Pelayanan Umum
3. Lembaran resep
4. Formulir Persetujuan Tindakan Medis
8. Pedoman Prinsip
Tindakan
Pilih alat dengan panjang terpendek, diameter terkecil yang
memungkinkan administrasi cairan dengan benar. Lihat pedoman ukuran
jarum kateter di bawah ini:
a) Ukuran 16
Guna:
(1). Dewasa
(2). Bedah Mayor, Trauma
(3). Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan
Pertimbangan Perawat:
Guna:
(1). Anak dan dewasa
(2). Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
Pertimbangan Perawat:
(1). Sakit pada insersi
(2). Butuh vena besar
c) Ukuran 20
Guna:
(1). Anak dan dewasa
(2). Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah,komponen darah
dan infus kental lainnya
Pertimbangan Perawat: umum dipakai
d) Ukuran 22
Guna:
(1). Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut)
(2). Cocok untuk sebagian besar cairan infus
Pertimbangan Perawat:
(1). Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh
(2). Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat
(3). Sulit insersi melalui kulit yang keras
e) Ukuran 24, 26
Guna:
(1). Neonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut)
(2). Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan
tetesan lebih lambat
Pertimbangan Perawat:
(1). Untuk vena yang sangat kecil
(2). Sulit insersi melalui kulit keras
Tekhnik Fiksasi
1. Metode Chevron
a. Potong plester ukuran 1.25 cm, letakkan di bawah hub kateter
dengan bagian yang berperekat menghadap ke atas.
b. Silangkan kedua ujung plester melalui hub kateter & rekatkan
pada kulit pasien
c. Rekatkan plester ukuran 2,5 cm melintang diatas sayap kateter
dan selang infus untuk memperkuat, kemudian berikan label
2. Metode U
a. Potong plester ukuran 1,25 cm dan letakkan bagian yang
berpere-kat dibawah hub kateter
b. Lipat setiap sisis plester melalui sayap kateter, tekan kebawah
sehingga paralel dengan hub kateter
c. Rekatkan plester lain diatas kateter untuk memperkuat. Pastikan
kateter terekat sempurna dan berikan label
3. Metode H