Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SUPLEMENTASI PROBIOTIK ISI RUMEN KERBAU DENGAN

LEVEL BERBEDA TERHADAP NILAI KECERNAAN DAN TDN


PADA DOMBA BALIBUL

EFFECT OF DIFFERENT LEVEL OF BUFFALO RUMEN CONTENT AS PROBIOTIC


ON DIGESTIBILITY AND TDN OF BALIBUL LAMBS

Sutrisno*, Surono* dan Kamilia Afliha


Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas
Diponegoro, Semarang.
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H – Tembalang Semarang, Indonesia 50275
*Email: sutrisno63@gmail.com
Diterima: 7 Nopember 2020, Direvisi: 237 Nopember 2020, Disetujui: 4 Desember 2020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan
organik (KcBO) dan total digestible nutrients (TDN) pada domba balibul yang mendapat pakan
komplit yang disuplementasi probiotik isi rumen kerbau dengan level berbeda. Materi yang
digunakan adalah domba ekor tipis (DET) jantan berumur di bawah 5 bulan (balibul) dengan bobot
badan awal rerata 11,52 ± 0,78 kg sebanyak 16 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T0
(pakan komplit dan tanpa probiotik isi rumen kerbau), T1 (pakan komplit dengan 5% isi rumen
kerbau), T2 (pakan komplit dengan 10% isi rumen kerbau) dan T3 (pakan komplit dengan 15% isi
rumen kerbau). Parameter yang diamati yaitu KcBK, KcBO dan TDN. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian pakan perlakuan yang mengandung level probiotik berbeda tidak
berpengaruh nyata terhadap KcBK dan KcBO pada domba (P>0,05), tetapi berpengaruh nyata
terhadap nilai TDN domba (P<0,05). Simpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian isi rumen
kerbau sebagai probiotik dengan level berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap nilai KcBK dan
KcBO. Nilai TDN pakan meningkat dengan penggunaan probiotik isi rumen kerbau 5%
dibandingkan dengan penggunaan probiotik isi rumen kerbau lebih dari 5%.
Kata kunci : isi rumen kerbau, KcBK, KcBO dan TDN

ABSTRACT

This research was aimed to examine dry matter digestibility (DMD), organic matter
digestibility (OMD) and total digestible nutrients (TDN) in balibul lambs which received complete
feed supplemented with different levels of buffalo rumen contents as probiotic. Material used in this
study were 16 heads of thin-tailed lamb males aged under 5 months with initial average body
weight of 11.52 ± 0.78 kg. Experimental design used was completely randomized design (CRD) with
4 treatments dan 4 replications. Treatments applied were T0 (complete feed without buffalo rumen
content), T1 (complete feed with 5% buffalo rumen contents), T2 (complete feed with 10% buffalo
rumen contents) and T3 (complete feed with 15% buffalo rumen contents). Parameters observed
were DMD, OMD and TDN. Result of the research showed that feeding of complete feed containing
different level of buffalo rumen content as probiotic did not significantly affect DMD and OMD in
lambs (P > 0.05), but significantly affected TDN values in lambs (P < 0.05). It was concluded that
different level of buffalo rumen contents as probiotics did not significantly affect on DMD and

Pengaruh Suplementasi Probiotik Isi Rumen Kerbau Dengan Level Berbeda Terhadap Nilai Kecernaan dan TDN 181
Pada Domba Balibul –Sutrisno, Surono, Kamilia Afliha
OMD values. TDN value of feed increased with the use of 5% buffalo rumen contents as probiotics
compared to more than 5% level of buffalo rumen contents as probiotics.
Key words: Buffalo rumen content, DMD, DOM, TDN

PENDAHULUAN Probiotik adalah bahan aditif yang


Domba ekor tipis (DET) dikenal mengandung mikroorganisme hidup
sebagai domba asli Indonesia yang telah sehingga dapat membantu proses
banyak dikembangkan di berbagai wilayah pencernaan pakan. Probiotik yang baik
di Indonesia. Domba memiliki kelebihan mengandung mikroba yang bersifat tidak
dibanding ternak ruminansia lainnya, yaitu patogen, aktif di dalam rumen (tidak
mudah dipelihara, tidak memerlukan dorman) dan dapat hidup di saluran
tempat luas dan memiliki daya adaptasi pencernaan secara anaerob (Nur, 2017).
yang cukup baik sehingga dapat dijumpai Bahan yang dapat dikatakan sebagai
diberbagai lingkungan, baik basah, kering probiotik mengandung jumlah mikroba
maupun tropis (ekstrim) (Rusdiana dan berkisar kurang lebih 5 × 1010 koloni/g
Praharani, 2015). Karakteristik DET bahan probiotik (Haryanto, 2000).
secara khusus membedakan dari yang lain Probiotik dapat diperoleh dari salah satu
dilihat dari ekornya yang tipis, selain itu limbah hasil pemotongan ternak yaitu isi
tubuhnya tergolong kecil dibandingkan rumen yang menggandung mikroba dan
domba lokal lainnya (Sodiq dan Abidin, pakan yang belum tercerna seluruhnya. Isi
2008). Pembesaran domba perlu didukung rumen kerbau mengandung bakteri
dengan beberapa faktor seperti lingkungan selulolitik 2,4×103 sel/g bolus dan total
dan pakan, baik kandungan nutrien dan bakteri 2,9×1010 sel/g bolus (Aprintasari et
jumlah pakan yang diberikan serta faktor al., 2012). Mikroba yang terdapat dalam
genetik pada masing-masing individu bolus kerbau yaitu bakteri selulolitik,
ternak (Faisal et al., 2017). lipolitik, proteolitik dan amilotilik, fungi,
Pakan merupakan faktor utama yeast dan protozoa dengan total bakteri
dalam usaha peternakan, pakan yang yang tinggi (Dewi et al., 2012). Rumen
diberikan pada ternak dapat berupa kerbau dewasa terdapat bakteri selulolitik
hijauan dan konsentrat ataupun dalam seperti Ruminococcus albus, Bacteroides
bentuk pakan komplit. Pakan komplit succinogenes, Butyrivibrio fibrisolvens,
merupakan jenis pakan ternak yang Clostridium lochheadii, Clostridium
tersusun dari pakan sumber serat, protein, longisporum dan Clostridium spp (Sinha
vitamin dan mineral serta zat aditif yang dan Rancanathan, 1983). Penggunaan
disusun secara seimbang (Wahjuni dan probiotik sebagai salah satu alternatif
Bijanti, 2006). Pakan komplit mengan- untuk mengontrol fermentasi rumen agar
dung nutrien yang cukup untuk ternak lebih efisien dalam penggunaan nutrien
dalam tingkat fisiologis tertentu (Fachiroh pakan dan dapat meningkatkan aktivitas
et al., 2012). Pemanfaatan pakan komplit mikroba rumen sehingga dapat
merupakan solusi bagi peternak akan meningkatkan kecernaan pakan (Puastuti,
ketersediaan hijauan di musim kemarau, 2009).
karena penyediaan pakan komplit dapat Kecernaan merupakan nilai ukur
digunakan dalam jangka panjang proses pencernaan dan penyerapan nutrien
(Suwignyo et al., 2016). pakan di saluran pencernaan berdasarkan
jumlah dan kandungan nutrien pakan.

182 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 2 – Desember 2020
Kecernaan nutrien pada ternak ruminansia berbeda dalam pakan terhadap kecernaan
berhubungan dengan jumlah dan aktivitas bahan kering (KcBK), bahan organik
mikroba di dalam rumen. Faktor yang (KcBO) dan total digestible nutrients
mempengaruhi kecernaan nutrien pakan (TDN). Penelitian ini bertujuan untuk
meliputi kandungan nutrien, komposisi mengkaji KcBK, KcBO dan TDN pada
bahan pakan, bentuk fisik pakan, kondisi domba balibul yang mendapat pakan
fisiologis ternak dan jumlah pakan yang komplit disuplementasi probiotik isi
dikonsumsi (Marhaeniyanto dan Susanti, rumen kerbau pada level berbeda.
2011). Kecernaan nutrien dapat dilihat dari
kandungan nutrien dari bahan pakan yang MATERI DAN METODE
terkonsumsi dan feses. Pengukuran nilai Penelitian dilaksanakan pada bulan
kecernaan nutrien dapat dilakukan Juli – November 2019 di Kandang Digesti
menggunakan metode total koleksi dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan,
(Ekawati et al., 2014). Departemen Peternakan, Fakultas
Total digestible nutrients (TDN) Peternakan dan Pertanian, Universitas
merupakan total energi nutrien tercerna Diponegoro, Semarang. Materi penelitian
oleh ternak yang dapat diperoleh secara yang digunakan adalah domba ekor tipis
biologis dan melalui data analisis (DET) jantan berumur di bawah 5 bulan
proksimat. Nilai TDN dapat diperoleh (balibul) dengan bobot badan awal rata-
berdasarkan kecernaan komponen serat, rata 11,52 ± 0,78 kg sebanyak 16 ekor.
protein, lemak dan karbohidrat dalam Bahan pakan yang digunakan dalam pakan
pakan (Van Soest, 1994). Faktor-faktor komplit adalah onggok, jagung giling,
mempengaruhi besar kecilnya nilai TDN bekatul, pollard, bungkil kedelai, bungkil
adalah kondisi ternak dan lingkungan, kelapa, susu skim, mineral mix dan
jenis kelamin, bobot badan dan komposisi molases, serta hijauan berupa rumput
pakan (Khairi et al., 2014). Hal ini gajah. Perlakuan yang diterapkan berupa
menunjukkan bahwa perlu pengkajian isi rumen kerbau. Kandungan nutrien
lebih lanjut mengenai pengaruh ransum tertera pada Tabel 1.
penggunaan isi rumen dengan level

Tabel 1.
Kandungan Nutrien Pakan Komplit
Kandungan Nutrien (%) T0 T1 T2 T3
Bahan Kering 70,47 74,38 74,48 77,68
Abu 8,65 9,70 10,11 11,44
Protein Kasar 14,58 14,50 14,54 15,39
Serat Kasar 28,65 28,84 30,14 27,86
Lemak Kasar 6,02 5,71 4,73 4,90
BETN 42,10 41,26 40,50 40,42
TDN 67,10 66,96 66,56 66,08
Sumber: Hasil analisis proksimat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan
Pertanian Universitas Diponegoro (2019)

Rancangan percobaan yang Perlakuan yang diterapkan adalah T0


digunakan dalam penelitian ini adalah (pakan komplit dan tanpa probiotik isi
rancangan acak lengkap (RAL) yang rumen kerbau), T1 (pakan komplit dengan
terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan. 5% isi rumen kerbau), T2 (pakan komplit

Pengaruh Suplementasi Probiotik Isi Rumen Kerbau Dengan Level Berbeda Terhadap Nilai Kecernaan dan TDN 183
Pada Domba Balibul –Sutrisno, Surono, Kamilia Afliha
dengan 10% isi rumen kerbau) dan T3 pemberian dan sisa pakan serta
(pakan komplit dengan 15% isi rumen penampungan feses, selain itu
kerbau). pengambilan sampel pemberian, sisa dan
Penelitian dilakukan dengan tahap- feses juga dilakukan. Tahap analisis
tahap seperti persiapan, adaptasi, kimiawi melalui analisis proksimat berupa
pendahuluan, pengambilan data dan pengujian kadar air, abu, protein kasar,
analisis kimiawi. Tahap persiapan yang lemak kasar dan serat kasar pada sampel
dilakukan berupa pengadaan bahan pakan, pemberian dan sisa pakan serta feses di
persiapan kandang dan alat, perhitungan laboratorium untuk mengetahui nilai
populasi mikroba, analisis bahan pakan, kecernaan nutrien. Parameter yang diamati
formulasi pakan komplit sesuai kebutuhan, yaitu KcBK, KcBO dan TDN. Kecernaan
pembuatan pakan, serta pengadaan domba. dapat dihitung menggunakan rumus
Tahap adaptasi yaitu pengadaptasian Tillman et al. (1991).
domba pada kondisi lingkungan
perkandangan dan pakan perlakuan yang KcBK(%)= ×100%
diberikan. Tahap pendahuluan dilakukan
pengacakan domba sesuai perlakuan yang KcBO(%) = ×100%
diberikan dan pemberian pakan perlakuan
sebanyak 5% BK dari bobot badan domba TDN (%) = PKdd (%) + SKdd (%) + BETNdd
(%)+(LKdd (%)× 2,25)
bertujuan untuk mengetahui seberapa
banyak ternak dapat mengkonsumsi pakan PKdd (%) =
perlakuan serta air minum. Tahap
SKdd (%) =
perlakuan dilakukan pemberian pakan
pakan perlakuan sebanyak 5% BK dari BETNdd (%) =
bobot badan domba dan air minum secara
ad libitum. Tahap pengambilan data LKdd (%) =
dilakukan dengan pencatatan jumlah

HASIL PEMBAHASAN
Tabel 2.
Rata-rata KcBK, KcBO dan TDN Domba Balibul
Perlakuan
Parameter
T0 T1 T2 T3
-------------------------(%)-------------------------
KcBK 62,74 ± 3,32 65,35 ± 1,56 64,83 ± 2,40 62,58 ± 2,15
KcBO 67,42 ± 2,68 69,56 ± 1,26 68,95 ± 2,13 66,82 ± 2,14
ab a b
TDN 69,42 ± 2,37 71,79 ± 1,72 67,00 ± 2,03 67,85 ± 1,06b
ab
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05)

Kecernaan Bahan Kering (KcBK) bahwa perlakuan pakan komplit dengan


Rata-rata nilai KcBK pakan level probiotik isi rumen kerbau yang
masing-masing perlakuan adalah sebesar berbeda tidak memberikan pengaruh nyata
62,74 ± 3,32% (T0), 65,35 ± 1,56% (T1), (P>0,05) terhadap nilai KcBK pakan pada
64,83 ± 2,40% (T2) dan 62,58 ± 2,15% domba balibul. Pemberian isi rumen
(T3). Hasil analisis ragam memperlihatkan dengan level berbeda pada pakan komplit

184 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 2 – Desember 2020
menghasilkan nilai KcBK berkisar 62,58 – pakan, komposisi ransum, suhu dan laju
65,35%. Hasil KcBK lebih tinggi perjalanan melalui alat pencernaan.
dibandingkan dengan penelitian Winarti et
al. (2017) yang menyatakan bahwa nilai Kecernaan Bahan Organik (KcBO)
KcBK pada domba yang diberi pakan Rata-rata nilai KcBO setiap
sumber serat dengan penambahan perlakuan adalah 67,42 ± 2,68% (T0),
probiotik Bioplus dan S. cerevisiae 69,56 ± 1,26% (T1), 68,95 ± 2,13% (T2)
berkisar 41,99 – 55,48%. Krisnan et al. dan 66,82 ± 2,14% (T3). Hasil analisis
(2009) menyatakan bahwa domba ragam memperlihatkan bahwa perlakuan
Priangan yang diberi pakan konsentrat pakan komplit dengan level probiotik isi
dengan penambahan campuran probiotik rumen kerbau yang berbeda tidak
dan suplemen katalik 0,5 dan 1,0% memberikan pengaruh nyata (P>0,05)
berkisar 58,79 – 61,06%. terhadap nilai KcBO pakan pada domba
Nilai KcBK antar perlakuan tidak balibul. Penggunaan isi rumen dengan
berbeda nyata (P>0,05) menunjukkan level berbeda pada pakan komplit
bahwa pengaruh perlakuan yang diberikan menghasilkan nilai KcBO sebesar 66,82 –
relatif sama sehingga T1 hanya lebih 69,56%. Hasil tersebut lebih rendah
tinggi secara numerik dibandingkan dibandingkan hasil penelitian Gultom et
dengan T0 dan perlakuan yang lain, akan al. (2014) bahwa domba lokal yang diberi
tetapi secara statistik tidak berbeda nyata. jerami padi fermentasi dengan probiotik
Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan Starbio memperoleh nilai KcBO sebesar
probiotik isi rumen kerbau pada ransum 57,06 – 59,85%. Wulandari et al. (2014)
yang diberikan belum berpengaruh menyatakan bahwa domba yang diberi
terhadap KcBK terjadi karena kandungan pakan komplit berbasis pod kakao
PK dan TDN yang relatif sama pada setiap memiliki tingkat KcBO berkisar 52,4 –
perlakuan (Tabel 2). Marhaeniyanto dan 55,6%.
Susanti (2011) menyatakan bahwa jumlah Nilai KcBO antar perlakuan tidak
pakan yang dikonsumsi, kandungan berbeda nyata (P>0,05) menunjukkan
nutrien dan komposisi bahan pakan dapat bahwa pengaruh perlakuan yang diberikan
mempengaruhi tingkat kecernaan pada relatif sama sehingga T1 hanya lebih
ternak. Kandungan SK yang hampir sama tinggi secara numerik dibandingkan
pada setiap perlakuan (Tabel 2) juga dapat dengan T0 dan perlakuan yang lain, akan
mempengaruhi KcBK. Ambari et al. tetapi secara statistik tidak berbeda nyata.
(2018) menyatakan bahwa kandungan Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan
serat (NDF) yang berbeda dapat probiotik isi rumen kerbau pada ransum
mempengaruhi tingkat kecernaan pakan. yang diberikan belum berpengaruh
Konsumsi BK yang relatif sama juga terhadap KcBO karena kandungan PK dan
mempengaruhi hasil KcBKnya. Tillman et TDN serta BO yang relatif sama (Tabel 2).
al. (1991) menyatakan bahwa daya cerna Nilai KcBO dapat meningkat apabila nilai
sangat berhubungan dengan konsumsi, KcBK juga mengalami peningkatan.
karena saat daya cerna meningkat akan Andayani (2010) menyatakan bahwa
diikuti peningkatan konsumsi. Faktor lain KcBO akan sejalan dengan KcBK, apabila
yang mempengaruhi KcBK ternak antara KcBK tinggi maka KcBO juga akan tinggi
lain laju pakan dalam saluran pencernaan karena BO merupakan bagian dari BK.
dan kondisi fisiologis. Anggorodi (1994) Nilai KcBO lebih tinggi dibandingkan
menyatakan bahwa kecernaan pada ternak dengan KcBK dapat terjadi karena dalam
dipengaruhi oleh bentuk fisik bahan BK masih mengandung abu di dalamnya.

Pengaruh Suplementasi Probiotik Isi Rumen Kerbau Dengan Level Berbeda Terhadap Nilai Kecernaan dan TDN 185
Pada Domba Balibul –Sutrisno, Surono, Kamilia Afliha
Fathul dan Wajizah (2010) menyatakan dan konsentrat dengan rasio berbeda
bahwa bahan tanpa kandungan abu akan berkisar 60 – 65%. Bhatta et al. (2006)
lebih mudah dicerna sehingga keberadaan menyatakan bahwa pemberian pakan
abu dapat memperlambat atau komplit dapat meningkatkan nilai TDN
menghambat KcBK. karena dapat mengurangi pengeluaran
energi selama proses pencernaan
Total Digestible Nutrients (TDN) disamping juga meningkatkan konsumsi
Rata-rata nilai TDN pakan pakan.
diperoleh data seperti yang disajikan Tabel Hasil analisis ragam nilai TDN
3. Rerata nilai TDN pakan setiap pada domba meningkat terjadi karena
perlakuan adalah sebesar 69,38 ± 2,37% kandungan nutrien seperti LK yang relatif
(T0), 71,37 ± 1,72% (T1), 66,58 ± 2,03% tinggi (Tabel 2) yang mana lemak
(T2) dan 67,51 ± 1,06% (T3). Hasil memiliki nilai energi 2,25 kali lebih tinggi
analisis ragam memperlihatkan bahwa dibandingkan komponen lain sehingga
perlakuan pakan komplit dengan level dapat meningkatkan nilai TDN. Tillman et
probiotik isi rumen kerbau yang berbeda al. (1991) menyatakan bahwa nilai TDN
memberikan pengaruh nyata (P<0,05) diperoleh berdasarkan nilai PK-dapat
terhadap nilai TDN pakan pada domba dicerna (PKdd), SK-dapat dicerna (SKdd),
balibul. Hasil uji lanjut Duncan terhadap BETN-dapat dicerna (BETNdd) dan 2,25
TDN menunjukkan bahwa nilai TDN LK-dapat dicerna (LKdd). Parakkasi
tertinggi terjadi pada perlakuan T1 dengan (1999) menyatakan bahwa kandungan
penggunaan isi rumen kerbau 5%. Hal lemak dalam ransum dapat meningkatkan
tersebut dapat diartikan bahwa tingkat konsumsi pada ternak. Lubis
penggunaan isi rumen kerbau 5% dari (1992) menyatakan bahwa kandungan
pakan komplit yang diberikan mampu nutrien pada bahan pakan yang dapat
memberikan pengaruh pada total energi dicerna tinggi pada umumnya tinggi pula
yang tercerna menjadi lebih baik. Nilai nilai nutriennya.
TDN pada perlakuan T1 secara statistik Penggunaan isi rumen kerbau
tidak berbeda nyata dengan perlakuan T0, sebagai probiotik yang semakin meningkat
tetapi secara numerik nilai TDN pada menyebabkan populasi mikroba di dalam
perlakuan T1 lebih tinggi dibandingkan rumen meningkat sehingga dapat
dengan T0. Penggunaan isi rumen kerbau meningkatkan kecernaan serat. Van Soest
sebesar 10 dan 15% (T2 dan T3) nyata (1994) menyatakan bahwa nilai TDN
(P<0,05) menurunkan nilai TDN berhubungan dengan kecernaan nutrien
dibandingkan perlakuan T0 dan T1. pakan seperti serat, lemak, protein dan
Penggunaan isi rumen dengan level karbohidrat. Riswandi et al. (2015)
berbeda pada pakan komplit menghasilkan menyatakan bahwa pemberian probiotik
nilai TDN sebesar 67,00 – 71,79%. Hasil Bioplus di dalam pakan menyebabkan
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas mikroba di dalam rumen
hasil penelitian Saleem et al. (2017) meningkat sehingga kemampuan
bahwa pemberian campuran dua jenis mencerna nutrien akan meningkat.
bakteri Pediococcus sebesar 0,5 dan 1,0% Data pendukung pertambahan
pada domba sebelum dan setelah sapih bobot badan harian (PBBH) domba balibul
berkisar 57,95 – 64,28%. Hassan dan sebesar 82,95; 129,91; 121,96 dan 91,52
Mohammed (2014) menyatakan bahwa g/ekor/hari pada perlakuan T0, T1, T2 dan
TDN domba Awassi yang diberi T3. Data tersebut memperlihatkan bahwa
penambahan S. cerevisiae pada hijauan penambahan probiotik isi rumen kerbau

186 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 2 – Desember 2020
dapat meningkatkan PBBH domba balibul. lemak atsiri di dalam rumen yang
Energi (TDN) yang dikonsumsi oleh merupakan sumber energi utama
ternak ruminansia pada gilirannya akan bagi ternak ruminansia (Haryanto, 2013).
digunakan untuk pembentukan daging.
Energi merupakan faktor esensial bagi SIMPULAN
semua makhluk hidup (termasuk ternak) Berdasarkan hasil penelitian dapat
untuk menopang kehidupan (Jayanegara et disimpulkan bahwa pemberian isi rumen
al., 2019). Determinasi energi untuk kerbau sebagai probiotik dengan level
ternak dilakukan melalui pakan dan secara berbeda tidak meningkatkan nilai KcBK
substansial menentukan tingkat produksi dan KcBO. Nilai TDN pakan meningkat
ternak untuk menyediakan daging dan dengan penggunaan probiotik isi rumen
susu untuk konsumsi manusia. Nutrien kerbau 5% dibandingkan dengan
utama yang menyumbang energi adalah penggunaan probiotik isi rumen kerbau
karbohidrat (baik karbohidrat struktural lebih dari 5%. Penggunaan isi rumen
maupun non-struktural), lemak dan protein kerbau sebagai probiotik dapat
(Hall dan Eastridge, 2014). Energi akan meningkatkan PBBH domba balibul.
mempengaruhi pembentukan asam-asam

Pengaruh Suplementasi Probiotik Isi Rumen Kerbau Dengan Level Berbeda Terhadap Nilai Kecernaan dan TDN 187
Pada Domba Balibul –Sutrisno, Surono, Kamilia Afliha
DAFTAR PUSTAKA ditambah starter Lactobacillus
Ambari, M. Z., Surono dan Sutrisno. plantarum. Agripet. 14 (2): 107 –
2018. Pengaruh pakan komplit 114.
dengan level NDF berbeda yang Fachiroh, L., B. W. H. E. Prasetiyono dan
mengandung probiotik isi rumen A. Subrata. 2012. Kadar protein
kerbau pada domba terhadap nilai dan urea darah kambing perah
kecernaan dan TDN. Prosiding Peranakan Etawa yang diberi wafer
Simposium Nasional “Inovasi pakan komplit berbasis limbah
Teknologi Peternakann Menyong- agroindustri dengan suplementasi
song Era Industri 4.0”. Yogyakarta, protein terproteksi. Anim. Agric. J.
5 November 2018. Universitas 1 (1): 443 – 451.
Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal. 40 Faisal, F., A. Rochana dan A. K. Kurnia.
– 44. 2017. Kajian kandungan kimia
Andayani, J. 2010. Evaluasi kecernaan in darah dan pertambahan bobot
vitro bahan kering, bahan organik badan domba garut betina lepas
dan protein kasar penggunaan kulit sapih dengan imbangan protein dan
buah jagung amoniasi dalam energi yang berbeda. Jurnal Ilmu
ransum ternak sapi. Jurnal Ilmiah Ternak. 17 (2): 94 – 98.
Ilmu-ilmu Peternakan. 13 (5): 252 Fathul, F. dan S. Wajizah. 2010.
– 259. Penambahan mikromineral Mn dan
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Cu dalam ransum terhadap
Ternak Umum. PT Gramedia, aktivitas biofermentasi rumen
Jakarta. domba secara in vitro. Jurnal Ilmu
Aprintasari, R., C. I. Sutrisno dan B. I. M. Ternak dan Veteriner. 15 (1): 9–15.
Tampoeboelon.2012.Uji total fungi Gultom, G. P., T. H. Wahyuni dan N. D.
dan organoleptik pada jerami padi Hanafi. Kecernaan jerami padi
dan jerami jagung yang fermentasi dengan probiotik
difermentasi dengan isi rumen Starbio pada domba jantan lokal.
kerbau. Anim. Agric. J. 1 (2): 311- Jurnal Peternakan Integratif. 1 (2):
321. 146 – 154.
Bhatta, R., V. Kumar, M. Sridhar dan K. Hall, M.B. dan M.L. Eastridge. 2014.
Singh. 2006. Energy expenditure in Carbohydrate and fat:
crossbred cattle fed paddy straw of Considerations for energy and
different form. Asian-Aust. Anim. more. Professional Animal
Sci. J. 19 : 1755 – 1760. Scientist. 30: 140-149.
Dewi, N. K., S. Mukodiningsih dan C. I. Haryanto, B. 2000. Penggunaan probiotik
Sutrisno. 2012. Pengaruh dalam pakan untuk meningkatkan
fermentasi kombinasi jerami padi kulitas karkas dan daging domba.
dan jerami jagung dengan aras isi Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner.
rumen kerbau terhadap kecernaan 5 (4): 1 – 5.
bahan kering dan bahan organik Haryanto, B. 2013. Perkembangan
secara in vitro. Anim. Agric. J. 1 penelitian nutrisi ruminansia.
(2): 134 – 140. Wartazoa. 22 (4): 169 – 177.
Ekawati, E., A. Muktiani dan Sunarso. Hassan, S. A. dan S. F. Mohammed. 2014.
2014. Efisiensi dan kecernaan Effects of Saccharomyces
ransum domba yang diberi silase cerevisiae supplementation on
ransum komplit enceng gondok growth rate and nutrient

188 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 2 – Desember 2020
digestibility in Awassi lambs fed Riswandi, Muhakka dan M. Lehan. 2015.
diets with different roughage to Evaluasi nilai kecernaan secara in
concentrate ratios. Biochem. vitro ransum ternak sapi Bali yang
Biotechnol. Res. 2 (3): 37 – 43. disuplementasi dengan probiotik
Jayanegara, A., M. Ridla, Nahrowi dan Bioplus. Jurnal Peternakan
E.B. Laconi. 2019. Estimation and Sriwijaya. 4 (1): 35 – 46.
validation of total digestible Rusdiana, S. dan L. Praharani. 2015.
nutrient values of forage and Peningkatan usaha ternak domba
concentrate feedstuffs. IOP Conf. melalui diversifikasi tanaman
Series: Mater. Sci. Eng. pangan: ekonomi pendapatan
doi:10.1088/1757- pertanian. Agriekonomika. 4 (1):
899X/546/4/042016. 80 – 96.
Khairi, F., A. Muktiani dan Y. S. Ondho. Saleem, A. M., A. I. Zanouny dan A. M.
2014. Pengaruh suplementasi Singer. 2017. Growth perfor-
vitamin E, mineral Selenium dan mance, nutrients digestibility, and
Zink terhadap konsumsi nutrien, blood metabolites of lambs fed
produksi dan kualitas semen Sapi diets supplemented with probiotics
Simental. Agripet. 14 (1): 6 – 16. during pre- and post weaning
Krisnan, R., B. Haryanto dan K. G. period. Asian-Australas. J. Anim.
Wiryawan. 2009. Pengaruh Sci. 30 (4): 523 – 530.
kombinasi penggunaan probiotik Sinha, R. N. dan B. Rancanathan. 1983.
mikroba rumen dengan suplemen Cellulolytic bacteria in buffalo
katalitik dalam pakan terhadap rumen. J. Appl. Bacteriol. 54: 1–6.
kecernaan dan karakteristik rumen Sodiq, I. A. dan I. Z. Abidin. 2008. Sukses
domba. Jurnal Ilmu Ternak dan Menggemukan Domba. Penebar
Veteriner. 14 (4): 262 – 269. Swadaya, Jakarta.
Lubis, D. A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. Suwignyo, B., A. Agus, R. Utomo, N.
Cetakan Ulang. PT Pembangunan, Umami, B. Suhartanto dan C.
Jakarta. Wulandari. 2016. Penggunaan
Marhaeniyanto, E. dan S. Susanti. 2011. fermentasi pakan komplet berbasis
Strategi suplementasi leguminosa hijauan pakan dan jerami untuk
untuk meningkatkan penampilan pakan ruminansia. Indonesian
domba. Buana Sains. 11 (1): 7–16. Journal of Community
Nur, F. 2017. Potensi Bakteri Asam Laktat Engagement. 1 (2): 255 – 263.
yang Diisolasi dari Dangke sebagai Tillman, A. D., S. Rekshohadiprodjo, S.
Kandidat Probiotik dalam Prawirokusumo, H. Hartadi dan S.
Menghambat Bakteri Patogen. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu
Program Pasca Sarjana Universitas Makanan Ternak Dasar. Edisi
Hasanuddin, Makassar (Disertasi). Keempat. Gajah Mada University
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Press, Yogyakarta.
Makanan Ternak Ruminansia. UI Van Soest, P. J. 1994. Nutritional Ecology
Press, Jakarta. of the Ruminant. 2nd Ed. Cornell
Puastuti, W. 2009. Manipulasi bioproses University Press, Ithaca.
dalam rumen untuk meningkatkan Wahjuni, R. S. dan R. Bijanti. 2006. Uji
penggunaan pakan berserat. efek samping formula pakan
Wartazoa. 9 (4): 180 – 190. komplit terhadap fungsi hati dan
ginjal pedet sapi Friesian Holstein.

Pengaruh Suplementasi Probiotik Isi Rumen Kerbau Dengan Level Berbeda Terhadap Nilai Kecernaan dan TDN 189
Pada Domba Balibul –Sutrisno, Surono, Kamilia Afliha
Media Kedokteran Hewan. 22 (3):
174 – 178.
Winarti, E., A. Widyastuti dan K.
Triwidyastuti. 2017. Pengaruh
penggunaan Bioplus dan rater
dalam pakan kaya serat terhadap
kinerja domba muda. Jurnal
Pengkajian Pengembangan
Teknologi Pertanian. 20 (3): 221 –
230.
Wulandari, S., A. Agus, M. Soejono, M.
W. Cahyanto dan R. Utomo. 2014.
Performan produksi domba yang
diberi compleet feed fermentasi
berbasis pod kakao serta nilai
nutrien tercernanya secara in vivo.
Buletin Peternakan. 38 (1): 42 –
50.

190 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 2 – Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai