Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN DANA ALOKASI


KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2022

A.LATAR BELAKANG

Sehat adalah keadaan


sejahtera, fisik mental dan
sosial dan tidak sekedar
terbebas dari
keadaan cacat dan kematian.
Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk
(masyarakat). Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor yang saling
berinteraksi yaitu, lingkungan,
perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan. Kesehatan
jiwa
adalah suatu kondisi mental
sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif
sebagai
bagian yang utuh dari kualitas
hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi
kehidupan
manusia dengan ciri menyadari
sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan
hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi
kehidupan hidupnya, dapat
berperan
serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang
ada pada dirinya merasa nyaman
bersama orang lain. Jadi kesehatan
jiwa (mental) merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan secara keseluruhan.
Sehat adalah keadaan sejahtera,
fisik mental dan sosial dan
tidak sekedar terbebas dari
keadaan cacat dan kematian.
Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk
(masyarakat). Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor yang saling
berinteraksi yaitu, lingkungan,
perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan. Kesehatan
jiwa
adalah suatu kondisi mental
sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif
sebagai
bagian yang utuh dari kualitas
hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi
kehidupan
manusia dengan ciri menyadari
sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan
hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi
kehidupan hidupnya, dapat
berperan
serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang
ada pada dirinya merasa nyaman
bersama orang lain. Jadi kesehatan
jiwa (mental) merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan secara keseluruhan.
1.Dasar Hukum

Sehat adalah keadaan sejahtera,


fisik mental dan sosial dan
tidak sekedar terbebas dari
keadaan cacat dan kematian.
Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk
(masyarakat). Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor yang saling
berinteraksi yaitu, lingkungan,
perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan. Kesehatan
jiwa
adalah suatu kondisi mental
sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif
sebagai
bagian yang utuh dari kualitas
hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi
kehidupan
manusia dengan ciri menyadari
sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi tekanan
hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi
kehidupan hidupnya, dapat
berperan
serta dalam lingkungan hidup,
menerima dengan baik apa yang
ada pada dirinya merasa nyaman
bersama orang lain. Jadi kesehatan
jiwa (mental) merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan secara keseluruhan
2.Gambaran umum

UPTD Puskesmas Batutua memiliki 40 pasien psikotik yang dirawat di rumah dengan kondisi
menahun dan sering keluarga tidak mau memperhatikan pasien yang di rawat di rumah juga keluarga
merasa malu memiliki keluarga dengan gangguan jiwa maka sering keluarga pasien meninggalkan pasien
di rumah maka dengan itu kami berupaya untuk melakukan terobosan dengan berobat rawat jalan secara
rutin dan melakukan terapi lainnya , agar kondisi kesehatan jiwanya stabil. Selanjutnya guna terpenuhinya
pelayanan kesehatan kami melakukan kerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru BP,
Aparat kepolisian, Perangkat Desa .Selain hal itu di tahun 2018 Juga mengadakan terapi keluarga dengan
peserta keluarga pasien jiwa dan umum yang sudah sembuh juga terapi keluarga pasien anak dan remaja
yang pernah di rawat di rumah sakit. Beberapa hal penting yang dilakukan UPTD Puskesmas Batutua
yaitu mengadakan Bhakti sosial yang sasarannya adalah masyarakat belum terjangkau pelayanan
kesehatan. Dukungan ketersediaan anggaran demi terselenggaranya kegiatan tersebut akan mempermudah
masyarakat memahami dan mengerti bagaimana keluarga membina atau hidup damai berdampingan
dengan pasien jiwa.

No Rincian menu/Komponen Uraian

Upaya deteksi dini,preventif dan respon penyakit

1 Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Merupakan Kegiatan validasi data sasaran dan cakupan
Depresi, ODGJ Berat, Penyalahgunaan untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Follow Up
Napza dan Bunuh Diri pasien ODGJ

2 Konseling dan deteksi dini masalah Merupakan kegiatan pelayanan kesehatan pendekatan
kesehatan jiwa dan napza kepada sasaran dan keluarga dalam mendeteksi dini
Depresi dan Gangguan Jiwa

3 Pelaksanaan Dukungan Kesehatan Merupakan kegiatan pelayanan pendampinngan pada


Jiwa dan Psikososial pada Bencana sasaran yang mengalami musibah bencana untuk
mengurangi resiko depresi

4 Follow up tatalaksana dan pencegahan Merupakan kegiatan pelayanan kunjungan rumah bagi
cacat kasus kusta dan penyakit menular pasien ODGJ dan pasien depresi/Demensia/Kejang untuk
lainnya serta gangguan jiwa memberikan pengobatan dan pendampingan bagi
keluarga dalam pengobatan pasien ODGJ

5 Penemuan kasus PD3I, kasus kontak Merupakan kegiatan penemuan kasus baru di desa dan
TB dan kasus mangkir, kasus kontak tindak lanjut kasus depresi/demensia yang mengarah pada
kusta serta orang dengan gangguan gangguan jiwa
jiwa serta penyakit lainnya

6 Pendampingan rujukan kasus gangguan Kegiatan pendampinagn pasien ODGJ rujukan dengan
jiwa dan napza kasus PK,Penyalahgunaan narkoba ,Psikotik berat dan
Kasus ODGJ dengan gangguan Fisiologis penyakit

B.Penerima Manfaat

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat


Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, 100 Pasien
ODGJ Berat, Penyalahgunaan Napza dan Depresi/Kejang/Demensia
Bunuh Diri dan Pasien ODGJ

Konseling dan deteksi dini masalah 100 Siswa/i


kesehatan jiwa dan napza SMA/SMK/Pasien Poli
Umum

Pelaksanaan Dukungan Kesehatan Jiwa 100 Keluarga/Masayarakat


dan Psikososial pada Bencana yang mengalami musibah

Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat 43 Pasien ODGJ dan Kejang


kasus kusta dan penyakit menular lainnya serta
gangguan jiwa

Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan 50 Pasien


kasus mangkir, kasus kontak kusta serta orang Depresi/Kejang/Demensia
dengan gangguan jiwa serta penyakit lainnya dan Pasien ODGJ

Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa 10 Pasien Psikotik (Perilaku


dan napza Kekerasan),Pasien ODGJ
gangguan Fisiologis
penyakit

C.Strategi Pencapaian Keluaran

No Rincian Menu Output Metode Tahapan pelaksanaan


Pelaksanaa
Satuan Volume n

1 Validasi Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan


sasaran, hasil Laporan Administrasi
cakupan GME, 2. Pelaksanaan
Depresi, ODGJ Kegiatan
Berat, 3. waktu
Penyalahgunaa Pelaksanaan
n Napza dan ( Bulan Januari s/d
Bunuh Diri Desember)
4. Pembuatan
laporan Akhir
2 Konseling dan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
deteksi dini Administrasi
masalah Laporan 2. Pelaksanaan
kesehatan jiwa Kegiatan
dan napza 3. waktu Pelaksanaan
( Bulan
April,September dan
November)
4. Pembuatan Laporan
akhir
3 Pelaksanaan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Dukungan Laporan Administrasi
Kesehatan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
Jiwa dan
3. waktu Pelaksanaan
Psikososial ( Bulan Januari s/d
pada Bencana desember)
4. Pembuatan Laporan
akhir
4 Follow up Dokumen 12 Swakelola 1. Persiapan
tatalaksana dan Laporan Administrasi
pencegahan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
cacat kasus
3. waktu Pelaksanaan
kusta dan ( Bulan Januari s/d
penyakit Desember)
menular lainnya 4. Pembuatan Laporan
serta gangguan akhir
jiwa

5 Penemuan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan


kasus PD3I, Laporan Administrasi
kasus kontak TB 2. Pelaksanaan
Kegiatan
dan kasus
3. waktu Pelaksanaan
mangkir, kasus ( Bulan Mei dan
kontak kusta Oktober)
serta orang 4. Pembuatan Laporan
dengan akhir
gangguan jiwa
serta penyakit
lainnya

6 Pendampingan Dokumen 5 Swakelola 1. Persiapan


rujukan kasus Laporan Administrasi
gangguan jiwa 2. Pelaksanaan
Kegiatan
dan napza
3. waktu Pelaksanaan
( Bulan Januari s/d
Desember)
4. Pembuatan Laporan
akhir
D.Kurun waktu pencapaian keluaran

Waktu pencapaian keluaran yaitu 12 bulan

E.Biaya yang di perlukan

Biaya yan di perlukan untuk pencapaian keluaran bantuan opersional kegiatan sebagai berikut ;

No Rincian Menu kegiatan Kebutuhan Biaya

1 Upaya deteksi dini,preventif dan respon penyakit Rp.68.550.000,-

Total

Anda mungkin juga menyukai