Anda di halaman 1dari 4

Home » Sel » Transpor Aktif pada Membran Sel : Pengertian, Mekanisme, dan Contohnya

Transpor Aktif pada Membran Sel :


Pengertian, Mekanisme, dan Contohnya
Administrator
Add Comment
Sel
Friday, February 5, 2016
Setelah membahas tentang transpor pasif pada membran sel di artikel sebelumnya, pada
kesempatan kali ini kita akan mengupas tuntas seputar transpor aktif, mulai dari pengertian,
fungsi, dan contoh-contohnya. Transpor aktif merupakan jenis transpor membran sel yang
cukup penting untuk dipahami karena merupakan jenis transpor yang paling sering terjadi di
tubuh kita. Oleh karena itu, silakan simak dengan seksama pembahasan berikut ini!

Pengertian Transpor Aktif


Transpor aktif adalah jenis transpor membran sel yang memerlukan energi dalam
aktivitasnya. Energi yang digunakan di dalam transpor aktif sel adalah ATP atau adenosin
trifosfat. ATP merupakan energi kimia tinggi yang dihasilkan dari proses respirasi sel. Sifat
utama transpor aktif ialah melawan gradien konsentrasi. Artinya, pada transpor aktif akan
terjadi pemompaan yang memaksa zat untuk melewati membran dengan melawan gradien
konsentrasinya.
Fungsi dan Contoh Transpor Aktif

Fungsi transpor aktif adalah sebagai pemelihara keseimbangan di dalam sel. Ada beberapa
contoh transpor aktif yang terjadi di sekitar kita. Misalnya adalah transpor aktif yang
berlangsung pada sitoplasma sel darah merah manusia. Sitoplasma sel darah merah manusia
umumnya memiliki kadar ion kalium 30 x lebih besar dibandingkan plasma darah (cairan
ekstrasel). Di sisi lain, kadar ion natrium plasma darah 11 x lebih besar dibandingkan kadar
ion natrium sel darah merah.

Jenis-jenis Transpor Aktif

Transpor aktif membran sel dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu endositosis dan
eksositosis. Apa itu endositosis dan eksositosis?

1. Endositosis

Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika larutan atau partikel
ditransfer ke dalam sel. Endositosis dibedakan menjadi 2, yaitu pinositosis dan fagositosis.
[Baca Juga : Karbohidrat sebagai Komponen Kimiawi Sel]

a. Pinositosis
W.H. Lewis pada tahun 1931 menerangkan suatu gejala bahwa sejumlah kecil medium kultur
masuk ke dalam sitoplasma dalam lekukan-lekukan membran sel. Kemudian, lekukan tadi
memisahkan diri membentuk kantong atau gelembung kecil dalam sitoplasma. Proses
tersebut tampak seolah-olah sel itu minum sehingga ia kemudian menamainya dengan
sebutan “pinositosis” (dalam bahasa Yunani pinos berarti minum).

Setelah ditemukannya mikroskop elektron di tahun 1950, pengamatan lebih detail


menunjukkan bahwa pinositosis ternyata adalah gejala yang umum terjadi pada sel ginjal
epitelium usus, sel darah putih, makrofag hati, dan akar tumbuhan. Gejala transpor aktif ini
dapat terjadi bila terdapat konsentrasi yang sesuai dari asam amino, protein, atau ion-ion
tertentu di medium sekeliling sel dan di dalam sel.

Mekanisme proses pinositosis melalui tahapan sebagai berikut.

 Mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel.


 Kemudian terjadilah lekukan atau invaginasi membran sel yang kemudian
membentuk gelembung kantong atau saluran pinositosik.
 Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung
menjadi gelembung yang lebih besar.

Ada juga dugaan bahwa pembentukan gelembung pinositosis atau endositosis terjadi akibat
kontraksi mikrofilamen intrasel yang ujungnya menempel pada membran.
b. Fagositosis

Di akhir abad 19, E. Metchnikkof mengeluarkan pendapatnya tentang proses fagositosis pada
transpor aktif membran sel. Proses fagositosis adalah transpor aktif berupa pinositosis yang
terjadi pada benda padat dengan ukuran yang lebih besar. Contoh transpor aktif melalui
fagositosis terjadi misalnya ketika Ciliata, rotifera, atau organisme mikroskopis lain ditelan
Amoeba. Amoeba menangkap mikroorganisme mangsanya itu dengan pseudopodium (kaki
semu), kemudian mengurung mereka dalam fagosom (vakuola). Selama fagositosis ini,
mangsanya menjadi tak berdaya karena sekresi enzim pencernaan dari sel pemangsa
(fagositik).

Contoh transpor aktif melalui fagositosis juga dapat ditemukan pada proses yang terjadi pada
sel-sel darah putih ketika tengah memangsa bibit bakteri. Vakuola (fagosom) kemudian
bergabung dengan lisosom. primer dalam sel dan dicerna oleh enzim dari lisosom.

2. Eksositosis

Eksositosis adalah transpor aktif kebalikan endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan
sejumlah besar protein, protein tersebut awalnya berkumpul di dalam suatu kantong yang
dilapisi membran dalam kompleks Golgi. Kantong kemudian bergerak menuju permukaan sel
dan membuang isinya ke luar.

Demikianlah pemaparan sekilas mengenai pengertian transpor aktif membran sel beserta
contoh dan mekanismenya. Dari pemaparan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa transpor
aktif dalam membran sel dapat terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu endositosis dan eksositosis

Anda mungkin juga menyukai